Istri 365 Hari sang Pewaris

Istri 365 Hari sang Pewaris

Oleh:  Megumi  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
6 Peringkat
67Bab
1.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Raina terpaksa menikah kontrak selama setahun dengan Bayu Edgardo jika tak ingin sekolah, tempatnya mengajar, digusur! Meski bingung mengapa Bayu yang seorang aktor bisa memiliki kekuasaan sebesar itu, Raina pun menjalankan tugasnya sebagai istri. Lantas, mampukah guru SD itu mampu menangani kelakuan Bayu yang kadang di luar nalar....

Lihat lebih banyak
Istri 365 Hari sang Pewaris Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Megumi
halo semua... hari ini aku mau ngucapin selamat tahun baru 2024... semoga di sepanjang tahun ini kita semua diliputi kesehatan yang baik, keuangan yang baik, rejeki mengalir lancar, pekerjaan maupun usaha lancar jaya semakin sukses, diliputi kebahagiaan, dan hal baik lainnya....
2024-01-01 13:23:32
0
user avatar
Megumi
halo semua... mohon maaf ya belum bisa update bbrp waktu ini.. aku habis kecelakaan.. sampe hari ini masih belum benar2 pulih.. saya usahakan segera melanjutkan buku ini secepat mungkin. bantu doa ya gaes, supaya aku cpt pulih.. terimakasih ......
2023-12-17 11:23:46
0
user avatar
Megumi
gaes, hari ini aku ijin absen ya.. otakku sedang mumet sekali setelah hari ke-3 ngurusin ulangan anak.. daripada aku maksa nulis takut hasilnya kurang maksimal...
2023-12-06 18:10:43
0
user avatar
Megumi
Halo kak, aku masih sibuk hari ini ya.. ngurusin anak yg ulangan sampai Jumat nanti.. setelah itu semoga ga ada halangan, aku akan usahakan up lebih banyak 🫡
2023-12-04 18:20:04
0
user avatar
Megumi
oh iya gaes, hari ini aku update agak telat, moon ditunggu ......
2023-12-03 09:34:35
0
user avatar
Megumi
halo gengs, setelah sekian lama hiatus, aku balik dengan nuansa berbeda. semoga buku ini cocok untuk kalian ya. jangan lupa dukung aku, dengan vote, masukn buku ini ke rak kalian, dan review. terima kasih....
2023-12-03 09:33:46
0
67 Bab
Bab 1
[ Kosongkan sekolah dalam tiga hari atau kalian terima akibatnya! ]Nama sekolah itu adalah SD Lentera, sedang menghadapi masalah besar yang berkaitan dengan surat-menyurat.Sekolah itu sangat berarti untuk Raina, terlebih dia terlalu mencintai anak-anak didiknya yang sudah seperti keluarga sendiri, tak peduli berhadapan dengan masalah sebesar apapun, Raina rela pasang badan di kala guru-guru lain justru tidak begitu peduli, bahkan Pak Budi mendesaknya menyerah.Raina tentu terbelalak membaca pesan dari nomor tak dikenal yang diabaikan beberapa hari lalu.Segera saja, guru matematika itu mencocokan tanggal pesan itu terkirim.Tanggal tiga …, sedangkan hari ini tanggal enam!"Astaga! Berarti, hari ini mereka akan datang," gumam Raina tanpa sadar.Rasanya, dia ingin merutuki dirinya yang memiliki kebiasaan tidak meladeni nomor tak dikenal. Bahkan, Rania membuka pesan ini hanya karena mengusir kebosanan menunggu antrian kasir.Jadi, begitu transaksi selesai, perempuan itu pun lekas berla
Baca selengkapnya
Bab 2
"Kalau sekolah benar-benar digusur, gimana nasib anak-anak? Mereka tidak bisa belajar lagi," lirih Raina sedih.Perempuan itu telah bergumul lama mengenai tempatnya mengajar agar tak digusur.Raina bahkan sudah menjual semua aset berharga yang ia miliki dan mengambil seluruh tabungannya. Namun, tetap saja tidak cukup untuk menebus tanah tempat sekolah berdiri.Mereka kalah bersaing dengan perusahaan besar di pelelangan.Namun, siapa sangka pengosongannya akan secepat ini?Padahal, Raina masih berusaha mencari cara supaya mereka tidak benar-benar diusir dari sana.Raina mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan, tempat ia berada saat ini, "Atau aku pindahkan mereka ke sini saja?"Satu-satu hartanya yang masih tersisa, peninggalan orang tuanya, adalah sebuah rumah yang cukup besar dan nyaman.Akan tetapi, rumah ini jelas masih terlalu sempit untuk menampung murid-muridnya yang kian bertambah banyak.Lagipula, di situ tidak ada lapangan buat olahraga atau keperluan upacara.Kurang efis
Baca selengkapnya
Bab 3
Rasanya wajar bila Raina curiga.Bagaimana bisa seorang pria asing yang tiba-tiba mengusiknya ini tahu masalah hidupnya sejauh ini? "Kamu tidak perlu tahu. Yang jelas, kamu hanya perlu menjawab mau jadi pacarku dan aku akan membantumu!" ucap Bayu kala merasa posisi keduanya sudah kembali berbalik."Tapi—”"Kamu yakin siap kehilangan sekolah itu?" potong pria itu lagi.Raina terdiam seribu bahasa.Ia terlalu lemah saat membicarakan soal penggusuran sekolah.Sementara itu, Bayu tampak tersenyum puas melihat Raina tampak tak berdaya."Aku tidak akan memaksa. Yang jelas, kamu bisa pikirkan baik-baik tawaranku!"Bayu tersenyum. Ia lalu berbalik dan pergi dari kediaman Raina yang tampak memantung.Perempuan itu kembali teringat pada penggusuran sekolah.Ia pun kembali mencari cara agar anak didiknya tetap bisa menuntut ilmu di sana.Sempat ia memikirkan tawaran Bayu. Hanya saja, Raina menganggap pria itu sedang membual.Bayu tidak mungkin bisa mengembalikan sekolah padanya, kan? Meski kay
Baca selengkapnya
Bab 4
Dom tidak seharusnya membeberkan perihal kemana mereka harus membawa Raina pergi karena larangan Bayu.Tapi, dia keceplosan.Dengan panik, Dom pun berkata, "Cepat bawa dia ke mobil sekarang juga!"Mendengar itu, Raina memberontak. "Bilang dulu, mau ngapain ke bridal?" tanyanya meminta kejelasan.Dom menghela napas. "Bayu ada pemotretan baju pengantin. Dia nunggu kamu di sana," alasannya."Bener begitu?"Raina tidak percaya pada asisten Bayu itu karena seperti ada sesuatu yang disembunyikannya.Hanya saja, Raina memang tak berdaya.Dia tetap ikut dengan orang-orang yang dikirim Bayu, yang katanya akan membawanya menuju bridal.Sesampainya di tempat yang dituju, Raina semakin curiga ada yang tidak beres."Kamu bilang Bayu ada pemotretan, kenapa aku harus ikut didandani?""Iya karena kamu akan menemani Bayu. ‘Kan kalian pasangan.""Harus begitu?" Raina mengernyitkan wajah.Dom menanggapi dengan anggukan. "Pemotretan pengantin tanpa wanita gimana ceritanya coba?" Merasa perkataan asisten
Baca selengkapnya
Bab 5
"Bagus!" Bayu segera menarik kertas yang baru selesai ditandatangani Raina. "Ingat, jadi istri yang patuh! Kalau tidak, tanggung sendiri akibatnya."Raina tak menjawab.Ucapan Bayu seakan mengandung makna mengerikan.Apalagi, detik selanjutnya Bayu tiba-tiba beranjak dari sofa, dan berjalan ke arahnya.Raina segera bersikap waspada.Hanya saja, Bayu ternyata melewatinya begitu saja.Langkah Bayu lurus ke arah kamar!"Di sini hanya ada satu kamar, kamu tidur di ruang tamu untuk malam ini!" ucap Bayu tanpa menoleh.Raina sontak bernafas lega. "Tidur di sofa jauh lebih baik, sangat empuk."Sembari merenggangkan otot-otot yang telah bekerja keras di sepanjang hari ini, Raina membaca ulang selebaran berisi peraturan pernikahan kontrak yang ditinggalkan Bayu.Rupanya tidak seburuk yang ia kira.Terdapat beberapa hal menguntungkan baginya.Seperti, selama pernikahan kontrak, mereka bebas menjalani kehidupan masing-masing.Pekerjaan maupun pergaulan.Mereka hanya perlu tampil mesra selayaknya
Baca selengkapnya
Bab 6
Setelah melalui drama singkat, Raina benar-benar memulai pekerjaannya.Sejujurnya dia masih terngiang dengan ucapan Bayu sejenak lalu, "Tidur pakai jeans pasti tidak nyaman." Kemudian memberinya pakaian ganti. Lagipula itu sudah pagi, buat apa Bayu masih memberikan pakaian tersebut, tentu terasa ambigu, seperti Bayu memintanya kembali tidur.Sebenarnya saat ini memang masih terlalu pagi, jam di dinding menunjukkan jam 3 subuh.Namun Raina tak mahu membuang waktu sia-sia.Sesuai dengan ucapannya tadi, dia harus lekas menuntaskan pekerjaan yang sangat banyak supaya tidak terlambat pergi ke sekolah.Tetapi tidak membutuhkan waktu terlalu lama juga baginya bersih-bersih, karena apartemen Bayu teramat terawat. Hanya dalam waktu kurang dari satu jam dia telah menyelesaikan semua pekerjaan.Raina diam-diam mengagumi Bayu, tidak ada pembantu unitnya begitu bersih. Tentu jarang ada laki-laki seperti ini.“Pantas saja dia memintaku memperhatikan kebersihan,” senyumnya polos.Sejenak Raina men
Baca selengkapnya
Bab 7
“Tenanglah, nanti akan ada guru baru yang mengajari kalian,” sahut Raina pada akhirnya.Dia tak ingin membuat murid-murid kesayangannya itu khawatir.“Benarkah?”“Tentu saja, Bu Nana akan cari guru pengganti untuk kalian,” jawabnya lagi.“Baguslah. Horeee!”Anak-anak yang polos itu tampak tenang kembali. Raina lalu meminta mereka melanjutkan kegiatan merapikan kelas yang tinggal sedikit lagi.Padahal semua sungguh tidak sedang baik-baik saja.Raina berpikir keras apa yang harus dilakukannya sekarang. “Ke mana aku harus mencari guru pengganti untuk mereka?" lirihnya tanpa sadar.Lalu, bagiamana caranya dia membayar gaji guru-guru tersebut, sementara pihak yayasan juga kabarnya telah lepas tangan?Dia juga tidak bisa mengandalkan uang SPP anak-anak, mereka semua berasal dari keluarga kurang mampu. Selama ini mereka hanya membayar sebisanya saja."Apa aku harus meminta bantuan pria menyebalkan itu lagi...?"Raina menggelengkan kepala, tak setuju.Jadi di sinilah dia saat ini--melangkah l
Baca selengkapnya
Bab 8
Raina buru-buru menegakkan posisi. Betapa wajahnya bertambah panas.“Ma-maaf, aku bukan sengaja.”Saking malu, ia sampai tak berani menatap wajah Bayu lagi.Untungnya Bayu tidak menggodanya, pria itu mengembalikan topik utama mereka. Dia menerangkan alasan kenapa pria itu di rumah Raina.“Jadi ... apartemenku terlalu kecil untuk ditinggali berdua. Tidak mungkin kan kamu tidur di sofa setiap hari?”“Maka, aku memutuskan untuk sementara, kita tinggal di sini saja,” ringkas Bayu.Entahlah, sebenarnya Raina tetap menolak Bayu pindah yang ke rumahnya, tetapi lidahnya seperti kaku tak dapat bersuara.Akibat kejadian saat lalu, dia mendadak kikuk.Alih-alih berdebat dengan Bayu, dia justru ingin cepat-cepat berlalu dari hadapan pria itu.Sejenak dia memang segera berlalu, menuju ke arah kamarnya tanpa menanggapi ucapan Bayu sama sekali.Ceklek!Raina membuka pintu kamarnya.Ketika akan melangkah masuk dia menyadari sesuatu yang membuat matanya perlahan membulat besar.Desain kamarnya yang t
Baca selengkapnya
Bab 9
“Atau aku—”Bayu menurunkan nada bicara, tetapi Raina segera memotong.“Kamu ini apa tidak bisa menghormati orang sedikit saja?”“Hampir setiap malam aku hanya tidur dua sampai tiga jam, tidak bisakah kamu membiarkan aku istirahat sebentar, hah?!” pekiknya penuh emosi.Raina seakan sedang mengalami mood swing, mungkin efek dari tidur yang terganggu.Raina bersikap begini, Bayu bergeming. Tidak terlihat hendak memarahinya balik. Tampak pengertian.Hal ini sedikit meredam suasana hati gadis itu.“Di kulkas ada makanan, panaskan saja kalau mau makan,” imbuhnya dengan nada yang sedikit diturunkan, “Atau kalau tidak berselera kamu juga bisa memesannya di luar, kan? Jadi, tolong jangan ganggu aku. OK!”Tak lama, Raina pun memasuki kamar kembali, menutup pintu dengan kuat, serta tak lupa menguncinya.Ia membenamkan wajahnya di bantal, dan kembali tertidur dalam waktu singkat.Untungnya, Bayu tidak mengusiknya lagi setelahnya, membiarkan dia tidur dengan tenang.Lumayan lama Raina terlelap, s
Baca selengkapnya
Bab 10
Ouch!” Hilang sudah suasana damai yang sempat tercipta. Raina kembali dibuat kesal oleh Bayu. “Kamu bener-bener ya! Kenapa sih, kamu selalu bertindak seenaknya saja?” maki perempuan itu. “Emangnya kenapa, aku kan sudah bilang, tidak ada pembantu! Kamu yang harus mengerjakan semua pekerjaan!” “Chh” Raina menatap Bayu sambil menggigit sudut bibir, rasanya dia sangat ingin menelan pria di hadapannya itu.Detik ini dia baru memahami salah satu kalimat yang tercantum di surat perjanjian tentang bersih-bersih. Sementara Bayu tampak serius menyimak ponselnya yang kemudian beranjak dari posisi duduk, dan melangkah pergi meninggalkan Raina sembari berkata …. “Aku pergi dulu, mau syuting. Mungkin sampai pagi, tidak perlu menungguku pulang!” Reflek Raina menyahut cepat, “Siapa juga yang mau menunggumu! Bagusnya kamu nggak usah kembali ke sini selamanya!” Setelah sosok Bayu tak terlihat lagi, konsentrasi Raina tertuju pada piring yang menggunung di wastafel— Dia belum mencucinya sejak
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status