Share

8. MENYERANG DENGAN SEBILAH PISAU

Aku memegangi kepala yang terasa sangat sakit. Pukulan tadi mengenai pelipis hingga membuat kepala seperti mau pecah. Punggungku juga sama. Sakit sekali. Rasanya tubuhku sudah tak kuat menahan kepala.

Aku harus segera mengakhiri semua ini. Tubuh ini kian letih. Percuma mengulur waktu , kalau tak ada kesempatan untuk membuat sebuah kesepakatan. Harus memutuskan segera. Aku atau dia yang mati.

Menegakkan kepala dan menatap suamiku dengan tajam. Sudut bibirnya yang ditarik ke atas menunjukkan betapa dia mengejek dan merendahkanku.

“Kau mau menembakku? Ayo tembak saja!” sentakku dengan tegas.

Tanpa ragu aku mendekat ke arah suamiku.

“Cepat tembak aku, Mahendra! Cepat!” teriakku dengan kesal.

Hendra berjalan mundur. Wajahnya terlihat tegang. Sekilas aku melihat ada gurat keraguan dalam sorot matanya. Aku tak peduli lagi. Yang kutahu, lelaki di hadapan sudah siap untuk membunuhku dengan senjata api di tangan.

“Ayo, tembaklah istrimu ini! Jangan ragu. Atau kau yang akan menyesal karena akul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Selvie Alia
buruan dorr
goodnovel comment avatar
Lina Lina Llina Lina
tdk seru ceritanya bertele tele
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status