Kasih Putih

Kasih Putih

Oleh:Β Β Karlina AbbasΒ Β On going
Bahasa:Β Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
11 Peringkat
11Bab
1.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:Β Β 

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Keduanya bersahabat baik, sampai pada akhirnya Audrey meminta permintaan yang sangat sulit dikabulkan oleh Clarita. Menjadi istri kedua suaminya. Bagaimana kelanjutannya? Bagaimana tanggapan suami Audrey? Apa yang terjadi dengan rumah tangganya? Penasaran dengan kelanjutannya? Jangan lupa mampir terus ke lapak author dan berikan komentar supaya authornya semangat update.

Lihat lebih banyak
Kasih Putih Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Jams Siapakahaku
"Apa Anda tahu arti berteman tanpa memandang kasta?" Wuih ... damagenya nggak main-main 😍😍😍
2021-07-23 17:05:03
1
user avatar
Navira Sema
😭😭😭 moga gak jadi istri kedua.
2021-06-09 12:59:58
0
user avatar
Gonjes91
Penasaran thor.. Lanjut terus updatenya😘
2021-05-11 10:49:32
2
user avatar
Anizz Suranizz
Devian yang kuat yaa
2021-05-03 16:11:55
2
user avatar
Lavendulaaa
Devian, sabar ya. Bicara sama mama tuh gitu. Nada naik satu oktaf aja udah jadi masalah, menekan emosi juga enggak begitu kuat. Sabar ya
2021-05-03 14:16:55
2
user avatar
Warna Senja
Good luck Kak.
2021-05-02 00:20:30
2
user avatar
Mashimeow
Huaa keren kak 😍😍😭
2021-05-01 20:03:08
2
user avatar
BabyElle
Wuih suka deh cerita ttg ke uwuan 😍 duh jiwa jombolowatiku meronta-ronta 😭
2021-05-01 14:28:45
2
user avatar
Pemilik Hati
Lanjutkan kak
2021-05-01 13:51:51
2
user avatar
Dianfafa
Semangat lanjut Thor πŸ’ͺπŸ’ͺ
2021-05-01 13:40:47
2
user avatar
Maria Goreti
First comment. sabar ya Clarista.
2021-04-30 20:43:22
2
11 Bab
Chapter 1: Rasa Penasaran
Terlihat dua orang perempuan tengah berjalan bersama di pusat perbelanjaan. Mereka berdua adalah Clarita Valentine dan Audrey Valencia. Mereka berdua bersahabat dan menganggap satu sama lain kakak dan adik.Umur Clarita sendiri 22 tahun dan Audrey 24 tahun. Mereka berdua bersahabat dari masa SMA dan sampai sekarang persahabatan mereka masih saja awet. "Dek, aku mau cerita sama kamu," ujar Audrey. Memang Audrey memanggil Clarita dengan sebutan 'Dek' atau Cla karena sudah dekat sekali. "Cerita apa, Kak?" tanya Clarita sambil memakan makanannya.
Baca selengkapnya
Chapter 2: Arvin Mencoba Mendekati Clarita
Clarita sudah selesai dengan tugasnya di sekolah begitupun dengan rapat. Clarita mengemasi barang-barangnya di meja untuk segera pulang, tiba-tiba saja seseorang menghampirinya."Bu Clarita mau pulang?"Clarita yang mendengarkan namanya disebut langsung melihat siapa yang mengajaknya mengobrol. "Iyah nih, Pak Arvin. Pak Arvin mau pulang juga?" tanya Clarita kepada Arvin. Arvin Deon adalah guru olahraga dan memendam rasa sejak lama kepada Clarita. Masih muda dan terlihat tampan, banyak guru muda di sekolah menyukainya, tetapi hatinya hanya mengingkan Clarita seorang.
Baca selengkapnya
Chapter 3: Bertemu Devian
"Sayang aku pulang!" teriak seorang pria yang memakai baju kemeja dan jas yang di tenteng di tangannya."Kamu denger kan, Dek? Kebiasaan dari Mas Devian kalau pulang tuh suka teriak-teriak nyariin aku," ucap Audrey yang dibalas senyuman oleh Clarita. "Ayo Dek kita samperin Mas Devian. Nanti dia malah marah-marah kalau aku nggak nyambut dia pulang, dasar bayi besar," gerutu Audrey. Clarita pun mengikuti langkah Audrey untuk menemui suaminya itu. "Mas udah pulang?" tanya Audrey dan mencium tangan Devian."Udah dong, aku kangen sini peluk dulu," ucap Devian dengan manja dan membawa Audrey ke dalam pelukan hangatnya. Clarita yang memandang adegan romant
Baca selengkapnya
Chapter 4: Perasaan Bersalah Audrey
Clarita sedang berbelanja kebutuhan bulanannya yang sedikit lagi habis. Biasanya dia akan berbelanja ditemani dengan Audrey. Hampir 2 minggu, Clarita menjauhi Audrey sejak kejadian di rumah Audrey dan dirinya diusir secara tidak terhormat oleh Devian.Setelah selesai Clarita pun segera pulang. Akan tetapi waktu ingin menuju motornya, seseorang menabraknya ketika berjalan dan membuat barang belanjaan Clarita jatuh. Brakkk!!! Clarita jatuh terduduk dan barang-barangnya pun be
Baca selengkapnya
Chapter 5: Masuk Rumah Sakit
Clarita sedang menunggu gojek untuk pulang ke rumahnya. Hari ini sungguh sangat melelahkan sekali baginya. Audrey selalu saja mengirimkan dia pesan bahkan menelpon, tetapi Clarita tidak meresponnya. Clarita masih ingat dan sakit hati dengan ucapan Devian, suaminya Audrey. Tadi pagi Audrey lagi-lagi mengirimkan dia pesan dan mengajak untuk bertemu, tetapi Clarita menjawab tidak bisa karena dia banyak pekerjaan. Audrey yang mendapatkan jawaban tersebut sangat sedih, biasanya Clarita tak pernah menolak ajakannya.Saat menunggu pesanan gojeknya datang, tiba-tiba sebuah mobil sport berhenti dihadapannya. Hasna mengerutkan keningnya dengan bingung, siapa orang itu? T
Baca selengkapnya
Chapter 6: Kapan Hamil?
Audrey dan Devian sekarang tengah menuju ke rumah mamanya Devian. Hari ini ada acara keluarga besar yang harus Devian dan Audrey hadiri. Sebenarnya, Audrey sangat malas untuk datang dan menghadiri acara tersebut. Bukan apa-apa, Audrey sangat malas ditanya, kapan punya anak? Kalian tidak menundanya bukan? Mama sama papa tak sabar ingin menggendong cucu kami. Semua pertanyaan seperti itu membuat Audrey stress memikirkannya.Dia sangat ingin sekali memiliki anak, tetapi Tuhan belum mempercayakan mereka ber
Baca selengkapnya
Chapter 7: Desakkan Mertua
Di malam hari keluarga Devian tengah melangsungkan makan malam bersama. Suasana hening hanya dentingan sendok dan piring yang beradu mengisi makan malam. Keluarga Devian memang mengajarkan kalau makan, untuk tidak berbicara. Itu salah satu menghormati makanan di depan mereka. "Gimana perusahaan kamu, Devian?" tanya Surya, papa Devian. Sekarang Surya, Dilla, Devian, dan juga Audrey tengah duduk di ruang tamu. Mereka baru saja selesai makan, dan menikmati waktu santai bersama. "Lancar aja, Pa. Bagaimana perusahaan, Papa?" tanya Devian balik. Sedangkan Audrey dan Dilla lebih memilih menyimak percakapan dua orang pria yang di depan mereka."Lancar juga, tapi dalam kurun waktu 5 bulan lagi Papa akan pensiun," jawab Surya.
Baca selengkapnya
Chapter 8: Kenyataan Pahit
Clarita sedang mencoba menelpon Audrey untuk menanyakan keadaannya. Sudah hampir seminggu mereka jarang berkomunikasi, karena Clarita sedang sibuk-sibuknya mengawasi muridnya ujian. Clarita juga sibuk memeriksa lembaran jawaban muridnya. "Kok Kak Audrey ponselnya sibuk mulu yah? Nggak biasanya kayak gini," ucap Clarita yang merasa aneh dengan Audrey."Aku mau ke rumahnya, tapi takut ketemu sama suaminya yang arrogant itu. Aku khawatir banget sama Kak Audrey," ucap Clarita lagi sambil menggigit kukunya. Kalau sedang bingung dan khawatir, Clarita mempunyai kebiasaan menggigit kukunya. Memang terlihat aneh dan sedikit jorok kalau orang-orang melihatnya. Tapi itu sudah menjadi kebiasaan Clarita yang sulit dihilangkan.
Baca selengkapnya
Chapter 9: Menuduh Clarita
Clarita sedang menikmati waktu dengan dirinya sendiri di sebuah cafe. Setelah tugasnya selesai, ujian para muridnya selesai, Clarita memilih untuk  merefresh otaknya dengan menikmati segelas es milo di tengah musim panas seperti ini. Clarita masih saja belum bisa menghubungi Audrey. Tak biasanya Audrey menghilang selama itu, apakah Clarita punya salah? Pertanyaan itu seringkali muncul dibenaknya. Tetapi lagi-lagi Clarita mencoba mengingatnya, tetapi tak sekalipun perkataan maupun perbuatannya menyebabkan Audrey tersinggung. Terkahir kali mereka bertemu, ketika Audrey mengajak dirinya untuk mencoba ramen baru di sebuah kedai. Itu pun mereka banyak bercanda dan sharing satu sama lain. Tidak ada hal serius keduanya bicarakan.
Baca selengkapnya
Chapter 10: Mengungkapkan Semuanya
Sepulang Maminya Audrey, Audrey sedikit lebih tenang dan beban yang dia rasakan sedikit berkurang. Audrey bingung, bagaimana caranya dia memberitahu Devian kalau dia belum bisa hamil. Audrey takut Devian kecewa dan akan meninggalkan dirinya. "Mas Vian mencintaiku, jadi tak mungkin bukan dia meninggalkan aku?" ucap Audrey berusaha berpikir positif. "Aku akan mengatakan semuanya kepada Mas Vian, kalau ada masalah dengan rahimku. Pasti Mas Vian akan mengerti," putus Audrey. ***Audrey memasak mempersiapkan makan malam romantis untuk dirinya dan Devian dibantu dengan pelayan.
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status