Kembalinya Sang Pewaris Terkaya

Kembalinya Sang Pewaris Terkaya

By:  Emak pipit  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
27Chapters
130views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Malam itu Radit harus bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan orang lain. Ia harus dipenjara lalu menikahi seorang wanita lumpuh. Semenjak menjadi menantu, harga diri Radit diinjak-injak, ia selalu dianggap sebelah mata karena dianggap miskin. Siapa sangka, seorang utusan datang dan mengatakan jika Radit adalah satu-satunya ahli waris dari Keluarga Cakranomoto. Kekayaan dan kekuasaan menguak kebenaran atas kejadian yang membuatnya menjadi kambing hitam atas penderitaan istrinya. Tak hanya itu Radit kembali ke Keluarga Cakranomoto sekaligus membalas pengabaian terhadap keluarga itu di masa lalu terhadap dirinya dan ibunya. Semua yang salah bersiaplah untuk hidup seperti di neraka!

View More
Kembalinya Sang Pewaris Terkaya Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
27 Chapters
Hari Pemakaman
Radit baru saja turun dari mobil, buru-buru ia membukakan pintu mobil untuk ayah dan ibu mertuanya.Lalu dengan hati-hati, ia mengangkat tubuh seorang perempuan cantik untuk diletakkan di kursi roda lalu mendorongnya masuk ke halaman sebuah rumah megah. Di sana terlihat banyak sekali tamu pelayat yang datang. Radit terus mendorong kursi roda milik Lucy—istri yang baru saja sebulan lalu ia nikahi.Namun, belum sempat mereka memasuki gerbang, muncul beberapa orang yang menghalangi jalan mereka.“Lihat! Berani-beraninya mantan narapidana ini menampakkan wajahnya di sini!”Suara sumbang menyambut kedatangan keluarga Rudy. Terlebih pada Radit, sosok yang dianggap bertanggung jawab atas meninggalnya Yohanes, kepala keluarga Nasution."Kenapa kalian menghalangi kami? Ada apa?" tanya Tuan Rudy, ayah mertua dari Radit.Seorang wanita melangkah maju lalu menaikkan salah satu alisnya, ia menatap sinis ke arah Radit dan juga Lucy. "Apa kakak lupa?! Menantu sampah kakak lah yang menyebabkan kema
Read more
Saya Bayar Lunas
Pria berpakaian serba hitam dengan kacamata hitam, usianya mungkin dua kali lipat usia Radit. Ia memperkenalkan dirinya sebagai utusan seseorang. lantas membukakan pintu mobil dan meminta Radit yang masih kebingungan untuk masuk."Tuan muda? Mungkin Anda salah orang," elak Radit saat baru saja mendudukkan dirinya di kursi mobil mewah itu.Mana mungkin seorang Radit yang sebelum menikah hanya tinggal di kontrakan bersama ibunya yang janda mendadak dipanggil tuan muda."Anda adalah keturunan dari keluarga Cakranomoto."Radit mengernyitkan keningnya. "Cakranomoto? Keluarga konglomerat itu? Anda jangan bercanda tuan!""Beberapa hari lagi, Tuan Mandala, kakek Anda akan tiba di negara ini. Beliau sedang berada di luar negeri. Anda bisa bertanya kepada beliau langsung saat bertemu dengannya," jelas pria itu."Kakek? Aku punya kakek?" batin Radit bertanya-tanya. Belum selesai kebingungan itu, pria itu langsung memberikan sebuah tas besar berisi uang yang tertata rapi. Mata Radit langsung ter
Read more
Perkelahian
"... meminjam. Aku meminjam kepada teman kampusku, kebetulan dia mau menolongku," jelas Radit berbohong."Hahaha! Sudah ku duga. Tidak mungkin kamu memiliki uang sebanyak itu. Sungguh hina. Kamu memang tidak merampok, tapi kamu mengemis! Kamu berhutang demi menutupi hutang. Ini menantumu, Kak Rudy? Jika aku menjadi dirimu, aku akan mengurus perceraiannya dengan putriku," cemooh Nyonya Bella dengan sinis."Tanpa kau berkata seperti itupun, aku akan melakukannya. Ayah sudah tidak ada, tak akan ada yang bisa menentang perceraian ini," balas Tuan Rudy.Radit mengernyitkan keningnya. Bagaimana bisa dia sudah melunasi hutang tunggakan, tapi mertuanya masih ingin dia bercerai."Tapi ini bukan kesepakatannya! Ibu mertua bilang kalau aku tidak bisa membayarkan lunas, barulah aku dan Lucy bercerai. Aku sudah membayarnya lunas," sanggah Radit tak terima."Dasar bodoh! Lalu setelah ini kau mau membuat keluarga kami makin susah dengan hutangmu kepada temanmu itu? Jangan mengada-ngada Radit!" banta
Read more
Ketidakadilan
"Ehem!" Wakil kepala yayasan berdehem. Ia lalu menatap Radit dengan tatapan galak.Perhatian Radit kembali kepada wakil kepala yayasan."Saya dengar kamu bikin onar di lingkungan kampus. Kamu ini mahasiswa jalur prestasi bukan? Kamu ingin beasiswamu dicabut dan dikeluarkan dari sini?" ucapnya dengan intonasi menghakimi.Radit menggeleng cepat. Semula saat membuka pintu dan menemukan sosok pria yang mengaku utusan keluarganya, Radit merasa sedikit lega. Ia berpikir pertolongan akan ia dapatkan lagi. Namun, saat wakil kepala yayasan baru saja memarahinya, pupus harapan Radit untuk dibela."Maafkan saya, Pak. Tapi saya bisa jelaskan. Jadi–""Kamu tahu Tuan Brando kemari karena mendengar berita yang sudah tersebar di luar sana. Kamu membuat citra kampus ini rusak. Saya tidak bisa menerima alasan atau apapun lagi," putus sang wakil yayasan."Ah, jadi namanya Tuan Brando," batin Radit melirik ke arah pria bersetelan jas hitam itu lagi."Hei, Radit! Saya lagi bicara sama kamu, kamu malah mem
Read more
Berlututlah kepadaku!
"Ck. Kau memikirkan nasib karirmu tanpa memikirkan nasib mahasiswamu yang masa depannya bisa hancur cuma karena dia bukan siapa-siapa dan bermasalah dengan orang yang lebih kaya.""Dan kamu!" Mata Tuan Brando beralih kepada Max. "Kamu bisa dituntut dipenjara karena kasus pemukulan dan pencemaran nama baik. Saya rasa saya perlu bertemu orang tuamu untuk berdiskusi hukuman apa yang pantas kamu terima setelah melakukan perbuatan yang merugikan orang lain," ancam Tuan Brando.Kedua orang di hadapan Tuan Brando mulai ketakutan. Masing-masing sibuk memegangi kaki Tuan Brando sambil berlutut meminta belas kasih."Enyahlah kalian berdua sekarang, temui orang yang sudah kalian bikin susah. Minta maaflah dan akui kesalahan kalian masing-masing. Tidak peduli seberapa ramai orang di luar sana. Kalian pantas dipermalukan!" Tuan Brando lantas mencoba melepaskan kakinya dari dua orang itu dengan kasar. Kemudian merapikan pakaiannya lalu pergi dari ruangan itu.Wakil kepala yayasan menatap nelangsa k
Read more
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
Max mengepalkan kedua tangannya. Ia ingin sekali memukul wajah Radit, tapi dia tidak memiliki keberanian karena disaksikan oleh wakil kepala yayasan."Jangan bermimpi! Kamu hanya sampah bagiku. Kamu pikir kamu bisa berbuat apa kepadaku, hah?" Max balik berbisik pelan. Ia menantang Radit karena merasa ancaman Tuan Brando hanya angin lalu saja. Tidak mungkin masalah tadi membuat ayahnya marah dan membela Radit yang bukan siapa-siapa. Max tahu siapa ayahnya.Radit tersenyum kecut. "Baiklah. Kita lihat nanti. Apakah kita akan diwisuda bersama-sama atau kau yang nyatanya harus keluar dari kampus elit ini," ucap Radit sambil berlalu dengan santai meninggalkan Max yang terdiam mematung."Ck. Sialan! Beraninya dia mengancamku!" decak Max.Baru beberapa langkah Radit beranjak, tak lama suara ponsel Max berbunyi. Di balik ponsel itu terdengar suara pria yang sedang marah besar dan memaki-maki Max. Usai menutup telepon Max buru-buru mengejar Radit dan menarik lengannya."Mau apa lagi? Mau ngajak
Read more
Bandot Tua
Radit ingin segera pulang, tapi motor bututnya mati. Ia pun mengeluarkan kembali ponselnya dan menghubungi nomor Tuan Brando sekali lagi.Tak menunggu lama, Tuan Brando tiba. Ia menyarankan Radit untuk mengobati lukanya terlebih dahulu ke rumah sakit tapi Radit menolaknya. Ia mengkhawatirkan Lucy."Saya ingin segera pulang karena ada hal penting. Tolong urus motor kesayangan saya ini ke bengkel!""Tuan tenang saja. Kalau begitu biar saya antarkan Tuan pulang," sahut Tuan Brando.Radit melirik mobil Rolls Royce yang ada di hadapannya. Ia khawatir jika pulang menggunakan itu, akan banyak pertanyaan yang datang. Akhirnya Radit memutuskan untuk pulang naik taksi saja."Segera saya akan kirim motor Anda jika sudah selesai diperbaiki," ucap Tuan Brando seraya menutupkan pintu taksi.Taksi yang membawa Raditpun langsung melesat ke alamat rumah Tuan Rudy Nasution. Dan benar saja dugaan Radit, mobil yang menyerempetnya tadi ada di muka halaman rumah.Terdengar suara tertawa renyah milik Nyonya
Read more
Bertemu Ibu
"Ah, tidak mungkin!" reflek Tuan Rudy. "Dit, kamu dapat uang dari mana lagi? Kemarin saja pinjam uang ke temanmu. Sekarang kamu beli motor, hutang lagi?"Belum sempat Radit menjawab, Nyonya Winey memukulinya. "Dasar tidak tahu malu. Aku tahu kamu melakukan ini karena kemarin kan? Kenapa harus menambah beban anakku sih demi gaya-gayaan!!!" pekiknya."Ibu, sudah, Bu! Kasihan Radit!" Lucy mencoba menenangkan ibunya."Apa maksudmu, Winey?" Tanya Tuan Rudi.Pertanyaan Tuan Rudi membuat Nyonya Winey berhenti memukuli menantunya itu. "Kemarin Tuan Kasim meledeknya karena motor bututnya mogok di jalan. Si miskin ini juga menuduh Tuan Kasim menabraknya. Tuan Kasim tidak terima lalu memberikan uang kepada Radit, tapi dia sok menolak dengan mengatakan dia bisa membeli motor baru tanpa uang itu. Heh! Ternyata nekat juga anak ini membeli dengan berhutang!" jelas Nyonya Winey panjang lebar."Apa?" Tuan Rudi yang marah langsung menoyor kepala menantunya. "Kau hilang akal? Harga motor ini sangat mah
Read more
Pilih Ibu atau Istrimu?
Radit membuka matanya perlahan. Sinar lampu menyilaukan matanya. Terdengar sayup suara seseorang memanggil namanya. Hingga kesadarannya sepenuhnya pulih, Radit melihat sosok Tuan Brando ada di sampingnya."Tuan muda sudah sadar?" tanyanya.Radit merasa tenggorokannya kering. Dengan cepat ia mengingat kejadian saat ibunya jatuh dan kepalanya mengeluarkan darah. "Ibu ... Dimana ibuku?" ucapnya dengan suara tercekat."Ibu Anda baik-baik saja. Beliau ada di kamar perawatan di sebelah. Beruntung kami datang tepat waktu sebelum keadaan memburuk."Radit ingat bagaimana ibu kontrakan yang tak punya hati itu membuatnya babak belur dan membuat ibunya terluka parah. Hatinya bergemuruh marah."Mereka mengusir ibuku seperti mengusir seekor lalat. Aku tidak terima," ucap Radit."Anda tenang saja, mereka sudah mendapatkan ganjaran setimpal.""Benarkah? Apa yang Anda lakukan kepada mereka?"Tuan Brando mendekati Radit lalu berbisik perlahan ke telinga Radit. Mata Radit langsung menyalak."Apa?! Memb
Read more
Dicari Polisi
Radit menunduk. "Maaf, Bu. Aku tidak bisa melanggar janjiku. Lagi pula aku harus tahu siapa yang menjebakku dan membuktikan bahwa aku tidak bersalah selama ini terhadap Lucy."Nyonya Yessi memalingkan wajahnya. "Jadi kamu lebih memilih istrimu?""Ibu tahu, wanita yang pertama aku cintai di dalam hidupku adalah dirimu. Bagaimana mungkin aku memilih istriku bukan ibuku? Hanya saja ini bukan soal ibu atau Lucy. Tapi ini tentang harga diriku, Bu.""Baiklah, ibu mengerti hal itu. Tapi bukan berarti kamu akan bertemu kakekmu dan kembali ke keluarga itu kan?"Radit memegang punggung tangan ibunya. "Bu, jangan khawatir. Putramu sudah besar dan bisa menjaga dirinya. Percayalah kepadaku, tidak akan terjadi apapun setelah pertemuanku dengan Tuan Mandala. Lagi pula aku penasaran, kenapa setelah mereka membuangku sekarang mereka membutuhkan keberadaanku. Aku ingin tahu lebih banyak," jelas Radit.Nyonya Yessi mendengkus. Ia melepaskan tangannya dari genggaman putranya. Wajahnya nampak kecewa dan m
Read more
DMCA.com Protection Status