Kubiarkan Suamiku Selingkuh, Karena Tidak Ingin Bercerai.

Kubiarkan Suamiku Selingkuh, Karena Tidak Ingin Bercerai.

Oleh:  SararrhJ  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Peringkat
29Bab
2.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Alesya Keiko dan Aidan Harvet dulu adalah sepasang suami isteri yang Romantis. Semenjak menjelang dua tahun pernikahan mereka, Alesya mengetahui kalau dia tidak bisa mempunyai keturunan seumur hidupnya. Ia pun perlahan berubah menjadi bersikap dingin kepada Aidan. Hingga Aidan merasa kalau Tidak ada cinta lagi dirumah tangga mereka. Pada suatu hari Aidan menceraikan Alesya beralasan sudah jenuh atas pernikahan mereka. Namun tentu saja Alesya menolak, dengan Berdalih, Aidan tidak perlu menganggap Alesya ada. Aidan lalu memberi kesepakatan jika salah satu dari mereka menemukan pasangan lain, maka dari itu perceraian akan terjadi. Alesya sepakat dengan usulan Aidan, yang menurutnya bagus. Ia bisa bekerja terlebih dahulu untuk mencari uang, dan bisa keluar dari rumah Aidan kapan saja. Alesya lalu menemukan bahwa Aidan sedang makan malam dengan perempuan bernama Morin. Ia jadi berpikiran jika Aidan menceraikannya karena perempuan itu. Dan Alesya juga bertemu dengan seorang Pria dingin yang ternyata adalah bosnya. Saat Pernikahan ALesya Keiko dan Aidan Harvet sudah diujung tanduk, tibalah orang ketiga diantara mereka. Apakah cinta itu masih ada?

Lihat lebih banyak
Kubiarkan Suamiku Selingkuh, Karena Tidak Ingin Bercerai. Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Indah Permata
bagus ceritanya kak. semangat kk untuk bab selanjutnya.
2022-05-18 20:13:07
0
user avatar
Lisa Ang
Menarik pertama kali baca sudah ketagihan
2022-05-05 17:04:36
0
29 Bab
Kesepakatan Suami Isteri
Setelah pernikahan selama tiga tahun Aidan merasakan kehampaan yangsangat mendalam, ia merasa seperti siput tanpa cangkang sangat jauh berbeda saat mereka perpacaran dulu. “Aku sudah muak denganmu!” ucapnya kala itu. Alesya yang mendengar pun tidak terkejut sama sekali, terlihat ia juga sudah mulai jenuh atas pernikahan mereka, "Aku tidak ingin cerai!" tolaknya nyaris tanpa ekspresi. Aidan tampak sangat frustasi. Apa yang didengarnya, padahal Alesya jelas sekali jauh lebih jenuh darinya. Namun kenapa ia menolak? lelaki itu berpikir ini tidak masuk akal. “KAU DENGAR TIDAK!?AKU SUDAH MUAK DAN INGIN CERAI!!!” Aidan lalu meninggikan suaranya agar Alesya mengerti. “AKU DENGAR!” Alesya tak kalah meninggikan suaranya dari lelaki itu. Aidan menjadi membisu mendengar bentakan itu jadi ia menunduk kesal, kenapa malah dia yang seolah salah disini? padahal rumah tangganya retak akibat sang isteri. “Maksudku kita tidak perlu cerai sekarang, dan kau juga tidak perlu menganggap aku ada di
Baca selengkapnya
Kesenangan Sesaat
Alesya yang sudah hampir selesai, dengan tidak senang hati berlari mematikan api kompor. Akhirnya Surat yang ia bikin, sudah selesai dikirimt. Tinggal menikmati hidangan yang sudah memanggilnya dari tadi. Ia memotret makanannya menggunakan ponsel. dengan senyum tersungging dibibirnya. Lalu mengirim foto tersebut kepada sahabatnya Misami.“Bagaimana?aku sudah pandai memasak! rasanya enak sekali!” Alesya membanggakan diri lalu mengirimnya. ****Aidan sedang mengetik pekerjaan yang diberi bos satu devisi dengannya, yaitu Morin klexin Ia adalah wanita lajang, berawakan tinggi putih, dan memiliki wajah kebulekan. Dia lebih tua tiga tahun dari Aidan. Ia selalu saja menyuruh Aidan mengerjakan sesuatu, dan selalu saja menggodanya dengan perkataan yang membuat jantung berdebar. Aidan sudah selesai mengerjakan tugas yang diberi Morin, dan terlihat sudah hari semakin gelap, ia kelelahan lalu berselonjo
Baca selengkapnya
Marahnya ibu mertua
“Dino Foster, salam kenal gadis cantik!" Lalu ia berdiri memegang serta Mencium tangan Alesya dengan senyuman menggoda.Alesya buru-buru menarik tangannya, ia tampak geli atas perilaku Dino. “Sembarang cium.” Misami menoyor kepala Dino dengan tangannya. Dino kelihatan bersemangat ia mengambil Wine dan menaruhnya digelas kosong. “Mau minum?” Menawarkan kepada Alesya. Alesya tanpa menunggu lama, Langsung mengambil gelas yang diberi Dino, meneguknya hingga tandas. "Wow.wow..Tunggu!! kau kehausan?" Heboh Dino yang Kaget. Hingga suaranya menembus ketelinga Grey. "Berisik Mau kuhajar!?"Hardik Grey yang risih. “Tenang..Tenang!! Bagaimana, kalau kita memainkan permainan?” Usul Misami yang langsung di setujui Dino. Hanya Alesya dan Grey tidak menjawab. “Kalian ini, memang mirip! Ayolah hari ini saja kita bersenang-senang.” Dino merengek sambil
Baca selengkapnya
Saat Dilamar Romantis
Alesya menghempaskan tubuh Aidan Ketempat tidur dengan galak, “Pantas saja dia ingin sekali bercerai.” Alesya tersenyum kecut, saat menatap wajah Aidan yang tertidur pulas.Ia juga memastikan bahwa Aidan tidak kedinginan lalu mengambil selimut dan melekatkan ketubuhnya. Alesya tidak bisa tidur, kelihatan pikirannya sedang bercabang, ia teringat Kenangan sewaktu pertama kali Aidan melamarnya yang sangat melekat dipikirannya.Sewaktu itu, ketika mereka berada dikapal menuju pulau terpencil, Aidan berpura-pura tenggelam dari kapal, semua orang berekting panik berusaha mencari Aidan. Hanya Alesya sendiri yang tidak tahu, bahwa itu hanyalah kebohongan belaka.Disaat Aidan dinyatakan tidak dapat ditemukan, Alesya tertunduk lemas ia berteriak Histeris, juga menangis terisak. Lalu Mereka sepakat kembali, agar tim penyelamat yang akan mencari. Alesya yang hanya tertunduk saat kapal berjalan, tidak tahu Bahwa mereka berhenti di sebuah
Baca selengkapnya
Mulai Mandiri
“Bagaimana? tentang orang tua ku yang menginap, aku tidak ingin mereka tahu bahwa kita ingin bercerai” sambungnya lagi. Namun Alesya sudah sangat dikejar waktu lalu ia segera mengambil tasnya. “Nanti kita bicarakan, ketika aku pulang!” balas Alesya tergesa-gesa sembari menutup pintu dengan rapat. "Kan...selalu saja begitu!" celetuknya setengah kesal. Flashback. Aidan jadi teringat, disaat mereka baru menikah. Saat umur pernikahan mereka masih lima bulan, waktu dipagi hari, Alesya menyiapkan segela keperluan Aidan dari makanan hingga pakaian. Padahal saat itu mereka sudah mempunyai pembantu. Alesya membantu memakaikan dasi Aidan dengan senyum manis, “Aku ingin bekerja di perusahaan Desain grafis! apakah boleh?” tanya Alesya dengan senyum manis, agar disetujui. “Aku tidak ingin kau kelelahan! jadi tidak boleh, biarkan aku saja yang memenuhi segala kebutuhan isteriku yang manis ini,” ucapnya dengan lembut, sembari memeluk Alesya dengan penuh kehangatan. Aidan tersenyum kecut sa
Baca selengkapnya
Tidak sengaja bertemu
Aidan tampak tersenyum mendengar perkataan yang terlontar dari Alesya. Ia pun mulai berpikir bahwa Aidan sangat setuju apa yang telah dikatakannya. “Oh.. Teman ya, kenalin saya bos Devisi Aidan panggil saja morin!” ucapnya seraya mengulurkan tangannya, dengan senyum ramah. “Saya Alesya Keiko! biasa dipanggil Alesya.” Sambungnya menjabat tangan yang telah diulurkan Morin dengan senyum sedikit kaku. Tiba-tiba Aidan menerima telepon dari teman kantornya, “Baiklah saya akan segera kesana!” jawabnya tanpa terdengar suara dari sipenelpon. “Ada apa?” tanya Morin langsung. “Ini, Zelius menyuruh segera kekantor sebab, ada urusan yang harus ditangani!” balasnya menatap Morin. Alesya yang menyaksikan mereka sedang mengobrol santai, membuat Alesya seperti tidak terlihat diantara mereka. “Kami pergi dulu!” ucapnya kepada Alesya dengan nada datar. Morin yang hanya menunduk dengan senyum ramahnya, ikut berpamitan kepada Alesya. Mereka lalu beranjak meninggalkan Alesya. Yang sedang menatap j
Baca selengkapnya
Diterima bekerja
Aidan menuju kekamar, ia ingin beristirahat. Namun mendapati Alesya sudah tertidur pulas, "Dia selalu saja, tidur seperti kelinci!" gumam Aidan hingga Senyumnya terpancar seketika. Aidan duduk menyendiri dibalkon, ia mengingat kejadiaan saat dikantor. Bahwa ia akan mendapatkan tugas keluar negeri atas apresiasi proyek yang telah ia kerjakan. Ia berpikir bagaimana akan mengatakannya kepada Alesya. Pagi telah memancarkan cahayanya, Aidan telihat terburu-buru kekantor. Alesya yang masih berbaring ditempat tidur, mendapati dasi yang dikenakan Aidan belum rapi, ia bangkit menghampiri Aidan dengan tampilan acak-acakan, ia menoleh kearah dada Aidan. "Ada apa? Kenapa melihat dadaku!" tanya Aidan kebingungan sembari menutup dadanya. "Badanmu, tolong menunduk sedikit." perintah Alesya setengah mengantuk. Aidan yang seperti terhipnotis, langsung menunduk seketika, dengan wajah yang masih bingung. Alesya merapikan dasi yang dikenakan Aidan, "Kau ini! Masa memakai dasi masih belum bisa j
Baca selengkapnya
Bertemu lalu bertengkar
Hingga spontan Grey menjauhkan ponselnya akibat suara Dino yang menyakitkan telinga. "Kalau tidak ada perlu akan kumatikan!" Respon Grey yang seketika hendak mematikan ponselnya. Dengan cepat Dino mencegah, "Hei tunggusebentar ini penting!" Cegatnya. "Aku sibuk! tolong beritahu dalam satu menit." Ancam Grey sebab, ia tahu hal yang dikatakan Dino pasti tidak akan penting. "Boy.. Listen to my words oke, begini malam ini, aku mengadakan pesta Halloween, jadi kuharap kau datang menggunakan kos... " Tutttt!! Belum sempat Dino menyambung katanya, Grey dengan tidak berperasaan mematikan ponselnya."Sudah kuduga dia pasti berbicara hal yang tidak penting!" Gerutu Grey sambil menjauhkan Ponsel yang ia pegang. ***Alesya ingin keluar sebentar membeli beberapa pakaian untuk kerjanya, dan juga kostum Halloween. Ia tidak sengaja berpapasan dengan Ibu mertuanya, yang kebetulan juga akan pergi bersama
Baca selengkapnya
Godaan sahabat
"Aku berjanji! tidak akan membuat sial kepada bosku lagi." Balas Alesya serius, ia juga mengangkat tangannya menghormat kepada Grey. "Kau terlalu overreacting tau ngak?" Ujar Grey seraya menyentil dahi Alesya. Tanpa disadari ia tersenyum atas perilaku Alesya yang menurutnya menarik. Alesya terperangah dengan senyum Grey yang ternyata sangat menyilaukan bagaikan cahaya melintasi kegelapan. "Tidak, sadarlah. Pria yang ada dihadapanmu tetaplah orang kejam, walaupun menawan!" Kata batin Alesya yang mencoba tidak terkecoh. "Aku akan pergi.!" Kata Grey yang sudah berdiri disamping Alesya. Namun Alesya masih terdiam terpaku, "Hei kau dengar tidak?" Tanya Grey, mencoba menyadarkan Alesya. "Kau sadar tidak, Bahwa kau sangat menawan saat tersenyum!" Utara Alesya tanpa sadar, ia menoleh Grey dengan senyum manis. DEG! Tiba-tiba Grey bergeming seketika pipinya perlahan berubah menjadi sedikit merah. "Dasar. Kau pikir aku akan memaafkanmu, setelah berkata seperti itu?" Grey berkelit tidak t
Baca selengkapnya
Gejolak batin
Aidan ingin berdiri agar kelihatan sopan, namun dicegat oleh Morin. “ Santai saja, lanjutkan makanmu!” pinta Morin. Aidan hanya tersenyum dan kembali duduk dengan santai seraya bertanya. “Apa Ibuk butuh sesuatu?” Morin tidak mengindahkan pertanyaan Aidan malahan dia sudah duduk di kursi kosong disamping Aidan. “Tidak, hanya saja aku ingin bersantai,” imbuhnya dengan senyum lebar. Aidan sedikit canggung karena Pria hidung belang yang melewati mereka menatap iri kepada Aidan, bagaimana tidak Morin sungguh sangat cantik. “Kenapa diam saja?” tanya Morin. “Apa jangan-jangan... Aku menganggumu? Lanjutnya kembali. “Eh? Bukan begitu!” sanggah Aidan cepat. Morin terkekeh melihat Aidan yang menanggapi serius. “Kau imut sekali,” lontar Morin spontan. Aidan menanggapi ucapan Morin dengan wajah menunduk malu. “Dia suka sekali bercanda,” gerutu Aidan dengan suara pelan. Dan mereka berakhir dengan makan bersama, hingga jam menunjukkan waktu makan siang telah berlalu. *** Alesya kelelahan ak
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status