Lelaki Penyembuh Luka

Lelaki Penyembuh Luka

last updateLast Updated : 2022-09-30
By:  HarumiCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
10 ratings. 10 reviews
277Chapters
14.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

“Ketika kamu berusaha menyembuhkan luka seseorang, yakinlah bahwa orang itu sama menderitanya denganmu.” Emilio dan Elijah dipertemukan dalam situasi yang rumit, di atas gedung hotel yang tinggi Elijah mencoba bunuh diri, tapi hal itu digagalkan oleh Emilio. kisah tragis dan himpitan ekonomi semakin mendorongnya untuk mengakhiri hidupnya yang selalu saja tidak berakhir baik, sejak pertemuannya dengan Emilio segalanya berubah, sejak kejadian itu menimpanya dia dinyatakan hamil dan mengalami depresi paska kejadian yang merenggut kehormatan serta harga dirinya itu, ia berhasil disembuhkan oleh kehadiran Emilio yang selalu berada di sampingnya. Rayn dan Areum dulunya sepasang kekasih. Di masa depan keduanya kembali dipertemukan dalam keadaan rumit dan sulit. Cinta keduanya begitu besar tapi, restu orang tua menjadi halangan yang besar untuk keduanya agar dapat kembali bersama. Satu persatu rahasia mulai terkuak seiring Rayn bersama dengan Areum, dalam gejolak keputusasaan Rayn dalam mendapatkan kembali hati Areum, ada luka masa lalu yang kian menganga.

View More

Chapter 1

Bab. 1

Di bawah langit yang mendung seorang pria berpakaian serba hitam tengah berdiri di depan sebuah pusara. Wajahnya tampak sangat sedih tatapan matanya memancarkan luka yang begitu dalam. Kedua telapak tangannya mengepal dengan begitu kuat hingga otot di punggung tangannya menonjol dengan jelas.

            Air matanya luruh bersamaan dengan air hujan yang membasahi tanah, rasa sakit, kecewa, serta amarah menjadi satu. Si pria meraih sebucket bunga mawar putih dan meletakkannya di depan batu nisan sembari tersenyum pahit.

            Hujan turun begitu deras seorang pria datang dan memayunginya namun, sorot mata tajam itu seketika berbalik dan menghentikan langkah Sebastian. Emilio lebih memilih membiarkan air hujan membasahi seluruh tubuhnya.

            Sebastian tidak pernah mengerti dengan apa yang dirasakan oleh Bosnya itu. Ia hanya mematung sembari memegang payung hitam di samping sang bos.

            “Aku tidak ada di sana. Di saat aku pulang ke rumah tubuhmu sudah terbakar habis. Mereka tidak memberikan apa pun. Tetapi mereka merampas semuanya dariku. Dan sekarang tidak ada orang yang dapat aku percaya.”

            “Tuan Emilio, sudah waktunya kita kembali.”

            “Uhm,” Emilio mengganggukkan kepalanya dan beranjak pergi meninggalkan area pemakaman.

            Emilio berjalan begitu cepat hingga sebastian berusaha mengejarnya dan memayunginya dengan susah payah.

            “Sebastian, mengapa luka hati ini kian menganga seiring waktu?”

            Mendengar hal itu langkah kaki sebastian terhenti, ia tidak menyangka luka masa lalu itu kian menjerat dan menjebak Bosnya hingga sekarang. Tubuh sebastian mematung jika mengingat hal mengerikan itu.

            “Sebastian, cepatlah. Aku kedinginan,” teriak Emilio.

            “Ah iya,” suara itu menyadarkannya dari lamunan.

            Sebastian melajukan mobil Audi A8 meninggalkan area pemakaman membelah jalanan yang diguyur hujan. Tak banyak mobil yang melintas karena hujan yang begitu lebat. Emilio menyandarkan tubuhnya yang basah pada kepala kursi mobil.

            Emilio memejamkan kedua matanya berusaha meredam sedikit amarah yang tersisa di hatinya.

***

            Di sebuah restoran seorang wanita muda tengah bekerja begitu keras, restoran tempatnya bekerja sangatlah ramai karena jam pulang kantor. Banyak orang yang mampir ke restoran untuk makan maupun menghilangkan rasa penat setelah seharian bekerja.

            Peluh membasahi wajahnya yang cantik, dari raut wajahnya sudah menunjukkan bahwa dia sudah sangat kewalahan tetapi ia tidak bisa meninggalkan para pelanggan yang bergantian masuk ke restoran.

            “Elijah, kemarilah!” teriak seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah pemilik restoran tempatnya bekerja.

            “Baik Bos,” Elijah segera menghampirinya.

            “Cepat bersihkan panggangannya, tamu-tamu sudah menunggu.”

            Elijah menatap pada wajan pemanggang yang sudah menumpuk, ada rasa lelah yang tak terelakkan tetapi ia harus membersihkannya dengan segera. Dengan sedikit enggan ia menuju tempat pencucian lalu menggosok panggangan itu secara perlahan dan hati-hati.

            Waktu sudah menunjukkan pukul 22:00 malam tetapi Elijah belum juga menyelesaikan tugasnya. Keringat terus memenuhi dahinya. Rasa lelah itu semakin terasa di tubuhnya yang mungil.

            “Elijah, kenapa lama sekali? Para pelanggan sudah menunggu! Dasar tidak becus,” selesai berteriak bos pun pergi meninggalkan Elijah.

            Elijah sedikit sakit hati walau sebenarnya ia sudah terbiasa dengan makian seperti itu tetapi tetap saja itu sangat menyakitkan baginya. Elijah menangis dalam diamnya sembari terus menggosok wajan penggorengan yang sulit dibersihkan karena noda bumbu yang sudah mengering.

            Sesekali tangan kecilnya mengusap kasar pipi yang sudah basah oleh air matanya yang perlahan terus mengalir sambil terus menggosok wajan hingga semuanya selesai.

            Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 22:30 malam sudah waktunya ia pulang dan berganti sip dengan pegawai lain. Elijah bersiap untuk pulang dan seperti biasanya sebelum ia pulang ia akan membawa sisa makanan serta kopi instan untuk dibawa pulang olehnya.

            Elijah berjalan menuju stasiun terdekat untuk sampai ke rumahnya yang berada di pinggiran kota. Di dalam kereta Elijah berdiri dengan berpegangan pada hand strap sorot matanya begitu lelah dan kosong.

            Elijah turun dari kereta dan kembali berjalan menuju rumahnya yang tidak jauh dari stasiun kereta di mana ia turun. Lingkungan yang sepi tidak membuat Elijah gentar pulang di jam-jam seperti ini.

            Di sebuah rumah usang Elijah masuk ke dalam. Semuanya tampak gelap seakan tidak ada penerangan sedikit pun di dalam sana. Ia meletakkan tasnya di atas meja sedangkan dirinya meraih sebuah gelas dan mengambil dua sachet kopi lalu menuangkan air panas ke dalamnya dan membawanya ke meja.

            Elijah mengeluarkan makanan sisa yang dibawa olehnya dari restoran dan memakannya perlahan dengan sesekali meminum kopinya.

            “Jadi, setidaknya kau bisa makan. Mengapa tidak menghidupkan lampu?” seorang pria tengah duduk di dalam kegelapan tanpa dihiraukan oleh Elijah.

            “Kau berpura-pura tidak di rumah?”

            Mendengar hal itu, Elijah segera melemparkan segulung uang pada si pria yang kini telah menampakkan dirinya setelah lampu belajar dinyalakan.

            “Kau terus memberiku sedikit seperti ini. Apa maksudmu kau ingin sering menemuiku?”

            Elijah tidak menanggapi perkataan si pria, ia masih terus melanjutkan makan nya tanpa terganggu sedikitpun oleh kehadiran dirinya.

            “Kau bekerja di mana? Kau tidak bekerja?” si pria terus bertanya hingga membuat Elijah kesal.

            “Sudah ku bilang, aku sangat benci ketika orang mengganggu ruang pribadiku.”

            “Lagi, katakan padaku semua yang tidak kau suka.”

            “Mengajakku berbicara ketika sedang makan,” jawabnya.

            “Baiklah, aku hanya akan melakukan hal itu.”

            Si pria beranjak pergi meninggalkan rumah Elijah, sedangkan Elijah hanya termangu, entah apa yang dipikirkan olehnya. Perlahan kaca-kaca di dalam bola matanya luruh membasahi wajah lesu nya. Ia menangis tertahan setiap kali mengingat betapa pahit hidupnya sekarang.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Horizon99
Alur cerita yg sangat baik. good job, Author. I'm waiting for your next book.
2023-07-03 19:23:29
1
user avatar
Harumi
Halo para pembaca, Lelaki Penyembuh Luka Update Bab Baru setiap hari tepatnya pukul 17:00. besar harapannya jika kalian mengapresiasi karya saya dengan mengirim Gems serta bintang 5.
2022-04-20 18:17:33
1
user avatar
Rain
Ezra mau di unboxing sama Sebastian... ah mana lanjutannya ini?
2022-04-20 18:13:03
2
user avatar
Rain
penasaran sama sosok Ezra ini. siapa sih dia? tolong diperbanyak updatenya.
2022-04-19 09:04:40
1
user avatar
Rei
Oh Tuan Emilio, di mana saya mendapatkan laki2 sepertimu. udah tampan royal pula. up nya di tambahin Thor.
2022-04-12 14:27:51
2
user avatar
Muhamad Ikhsan
Tolong jangan biarkan kebahagiaan Elijah menderita.
2022-04-12 14:25:00
2
user avatar
Muhamad Ikhsan
Elijah kau harus bahagia. kau harus keluar dari trauma mu kasian Tuan Emilio.
2022-04-12 14:21:55
2
user avatar
Muhamad Ikhsan
Elijah. ayo terima ajakan nikah dari Tuan Emilio.
2022-04-10 19:59:01
1
user avatar
Rei
Dari cerita ini saya menangkap bahwa kita harus peduli dengan orang lain di sekitar kita. karena kita tidak tahu beban apa yang sedang mereka pikul sendirian. semangat Thor Update nya.
2022-04-06 03:01:33
1
user avatar
Muhamad Ikhsan
Sekian lama nunggu akhirnya launching yang baru. di awal sudah disuguhi cerita nyesek begini. semangat Thor Update nya. di tunggu
2022-04-05 17:58:25
1
277 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status