Share

Bab 1. Persiapan

Dibulan September saat memasuki libur kuliah. Yuda mengajak pacar dan kawannya untuk pergi ke desa kanibal yang berada di Kalimantan. Yuda yang mempunyai sifat cuek dan tengil, termasuk yang paling semangat untuk pergi kesana, ia juga mempunyai makanan kesukaan yaitu mie ayam.

Disaat mereka berlima sedang berkumpul di suatu kantin yang ada di kampusnya, disitu Yuda membuka obrolan.

"Eh kita ke desa kanibal yok, gue penasaran banget sama tuh desa," melirik kearah pacar dan teman temannya yang sedang mendengarkan dengan serius. "Kita dari Jakarta terbang ke Kalimantan, kan pas nih kita udah mau libur kuliah." Yuda menjelaskan dengan sangat serius sambil duduk di bangku kantin itu, menggunakan kemeja hitam dilapisi dengan jaket dan celana jeans, terlihat juga ada beberapa minuman dan cemilan di atas meja tersebut, dengan suasana kantin tidak terlalu ramai oleh mahasiswa yang lain, terlihat hanya beberapa mahasiswa yang sedang mengobrol di meja lain.

Mendengar perkataan dari Yuda, Nala yang tak lain adalah pacarnya Yuda sedikit kaget.

"Kamu yakin mau kesana? Bahaya tau kalo kita pergi kesana itu, aku juga pernah dengar tentang mahasiswa yang hilang karena pergi kesana," sahut Nala dengan menatap tajam kearah Yuda dan memegang pundak sebelah kirinya Yuda. "Tapi kalo kamu mau kesana, aku ikut aja asal ada kamu." Nala yang mempunyai sifat manja ini selalu ingin bersama Yuda saat berpergian, ia juga sangat menyukai es krim cokelat dan Nala selalu menggunakan kacamata sebagai penunjang penampilan dengan setelan jilbab yang rapi menggunakan celana Capri berwarna cream.

Sedangkan ketiga orang teman lainnya yang berada di satu meja juga, terlihat masih berfikir apakah harus ikut atau tidak.

"Ayok gue ikut, penasaran juga sama tuh desa." Seru Dio dengan penuh semangat yang membara, Dio ini mempunyai sifat yang ceroboh dan banyak tingkah, jadi tidak usah bingung jika ia melakukan hal yang ceroboh nantinya. Dio yang menggunakan celana jeans dengan sobek diarea dengkul dan kemeja putih bergaris pink, dengan tangan sebelah kanan memegang rokok.

"Lu berdua gimana, ikut gak?" Tanya Yuda kearah Alif dan Lulu yang tampak masih berfikir itu dengan ekspresi sedikit bingung.

Alif dan Lulu masih belum memberikan jawaban untuk ikut atau tidak, sedangkan terlihat suasana kantin perlahan mulai sepi dengan mahasiswa karena sudah memasuki sore hari. Di ujung sebelah kanan juga, terlihat ada kantin yang mulai tutup.

Saat suasana mulai hening menunggu jawaban dari Alif dan Lulu , disitu hanya terdengar suara kunci motor yang sedang dimainkan oleh Dio dengan jarinya. Sedangkan Yuda dan Nala hanya sabar menunggu dengan kepalanya Nala menyender dibahunya Yuda yang sedang memainkan gawainya.

"Yuk gue ikut!" Ucap Lulu, membuat kaget teman temannya. Lulu sendiri mempunyai sifat sedikit tomboy tetapi ia selalu menggunakan rok saat ngampus, kecuali diluar kampus Lulu bisa berubah 360°, dengan pakaian celana jeans atasan kaos oblong. 

Mendengar perkataan dari Lulu, Alif yang berada tepat disampingnya itu seperti tidak mau kalah dengan Lulu.

"Gue juga ikut!" Sahut Alif walaupun ada sedikit keraguan didalam hatinya. Alif sifatnya sangat perhitungan dan teliti, jadi maklum jika ia harus memikirkan harus ikut atau tidak.

"Oke fix, kita berangkat kesana," Sahut Yuda dengan penuh semangat mendengar jawaban dari pacar dan teman temannya.

"Minggu depan kita berangkatnya ya, kan udah mulai libur tuh, jadi persiapankan diri kalian, karena kita sebentar lagi akan berperang." Seru Yuda dengan nada suara sedikit manakutkan.

"Ah gak takut gue mah sama begituan." Sahut Lulu yang memiliki sifat tomboy itu.

Saat mereka berlima asyik mengobrol di meja kantin itu, tiba tiba ada seseorang datang menghampiri.

"Mas, Mba, maaf kantinnya mau tutup!" Tegur pemilik kantin yang ternyata ingin menutup kantinnya, karena terlihat disana hanya kantin ia saja yang masih buka.

"Oiya maaf ya pak," Sahut Yuda dengan membereskan barang bawaannya. "Buruan beresin, gue pulang duluan ya sama Nala." Ucap Yuda kearah teman temannya.

Setelah diusir oleh pemilik kantin, mereka berlima langsung pulang kerumahnya masing-masing. Sedangkan Yuda mengantarkan Nala ke kost-an, yang tak jauh dari kampus.

Sebenarnya dalam hati Nala, masih ragu untuk ikut atau tidak. Tapi jika ia tidak ikut, pasti akan jauh dari Yuda, itu yang membuat Nala tidak sanggup.

***

Seminggu kemudian....

Disaat kuliah sudah libur dan mahasiswa yang lain juga pada pulang ke kampungnya masing-masing.

Mereka berlima yang terdiri dari, Yuda, Nala, Lulu, Dio dan Alif ini sudah siap untuk berangkat ke Kalimantan untuk datang ke desa kanibal yang katanya terdapat di tengah hutan Kalimantan.

Mereka berlima sudah izin kepada orangtuanya masing masing, dengan berbagai versi.

Yuda yang izin karena ingin berlibur sama teman temannya, Nala bilang kepada orangtuanya ingin dikost-an dulu karena masih ada urusan, Lulu  izin kepada pamannya liburan di rumah teman karena kedua orangtuanya sudah meninggal sejak lama, jadi ia tinggal hanya bersama pamannya, Dio sudah bilang kepada orangtuanya ingin pergi ke Kalimantan tetapi tidak memberi tahu kemana tujuannya, ia hanya bilang ingin main bersama teman, dan Alif hanya bilang ingin dikost-an nya dulu karena ia anak perantauan juga.

Disaat sudah siap, mereka segera menuju bandara, sebelumnya Yuda juga sudah memesan tiket pesawat untuk pacar dan teman temannya.

Barang bawaan mereka juga terlihat cukup banyak.

Saat sudah di bandara, mereka berlima menunggu jadwal penerbangannya dengan duduk diloby.

Suasana bandara terlihat sangat ramai oleh pengunjung yang datang juga, terlihat ada yang disambut dengan kehangatan saat baru turun dari pesawat oleh keluarganya dan ada juga yang sedih karena harus berpisah dengan keluarganya untuk urusan pekerjaan.

"Apakah aku akan kembali kesini lagi nanti, semoga tidak terjadi apa apa pada kami semua," Nala bergumam di dalam hati dengan penuh kegelisahan yang terlihat dari raut mukanya.

"Kamu kenapa?" Tanya Yuda kearah Nala yang terlihat bingung itu.

"Enggak kok." Sahut Nala dengan ekspresi senyum untuk menutupi kegelisahannya.

Nala berharap, semoga ia dan lainnya bisa kembali lagi ke Jakarta dengan selamat, tidak ada yang kurang satu pun. Sedangkan teman temannya yang lain hanya saling bergurau satu sama lain sambil menunggu keberangkatan pesawat mereka.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rangga Dewi
penasaran cerita nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status