Nikah Siri

Nikah Siri

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-05
Oleh:  Black EagleOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
39 Peringkat. 39 Ulasan-ulasan
8Bab
215Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Liandra Firdaus seorang alumni yang kembali ke sekolah untuk menjadi guru honorer dihantui dengan nostalgia masa lalu akan rasa cintanya kepada Arman Setya, mantan gurunya yang kini menjabat sebagai wakil kepala sekolah. Arman yang telah berkeluarga mengetahui perasaan yang dimiliki Liandra, dan Arman juga tahu bahwa dia memiliki perasaan yang sama kepada mantan muridnya itu, yang membuatnya nekad untuk mengikat Liandra dalam ikatan nikah siri.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Chapter 1

"Dia yatim piatu, jadi dia tidak punya wali khusus, aku meminta Anda saja yang menjadi walinya." Arman mengulurkan amplop coklat yang berisikan lembaran uang kertas, jarak mereka sangat dekat dan pria berpeci hitam itu suka rela meraih amplop yang diberikan Arman.

"Baiklah kalau begitu, Pak. Ijab kabulnya kita lakukan di dalam saja." Dia membuka pintu rumah dengan beberapa saksi yang bahkan tidak dikenal oleh Lia. Semua yang ada di sana telah diatur oleh Arman.

"Baiklah." Arman lalu menoleh ke arah mobil, dia melangkah ke sana dan membuka pintu mobilnya, "Ayo, ijab kabul sudah mau dimulai." Dia mengulurkan tangannya pada Lia yang tampak segar dengan dandanannya yang sederhana.

Hatinya tentu berdegup kencang, tapi dia sudah mengatakan kepada keluarganya bahwa dia akan tinggal di dekat sekolah, ya tentu saja dia berbohong, dan tidak akan pulang dalam waktu yang dekat.

"Semuanya akan baik-baik saja kan, Pak?"

Lia menggenggam erat tangan Arman.

"Kau harus percaya padaku, Lia." Tangan Arman hangat, dan Lia hanya tersenyum. Mereka lalu masuk ke dalam rumah yang disewa oleh Arman, dan melaksanakan ijab kabul.

Dengan teriakan kata, "Sah," Menggema di dalam ruangan membuat Arman dan Lia resmi menjadi suami istri, secara agama.

"Dengan begitu, kalian sah menjadi suami istri, selamat Pak Arman, dan dek Lia."

Lia hanya tersenyum, menganggap bahwa hidupnya mungkin akan baik-baik saja bahkan indah setelah ini. Arman berbisik, "Aku sudah menyiapkan tempat buat kamu Lia."

Lia yang menunduk kini menoleh ke arah Arman dengan senyum tipis yang hangat, "Aku tidak sabar ke sana." Lalu mereka kembali ke mobil, tangan Arman kini bebas menggenggam Lia kapan saja yang dia mau selama hanya ada mereka.

Dia juga bebas meminta Lia untuk melayaninya kapan saja, selama tak ada yang melihat, hanya mereka berdua dan Lia akan memberikan apa pun pada suaminya yang sudah sah.

Mobil putih Arman berhenti di hadapan lingkungan yang cukup sepi, cukup jauh dari sekolah.

"Di sini, Pak?"

Arman tersenyum dan mengangguk, dia menoleh ke arah Lia, sementara Lia sejenak diam, menganggap bahwa Arman mungkin memberikan tempat yang lebih hangat dibandingkan tempat yang terlihat sunyi, jauh dari jalan raya.

"Ya, di sini kita akan bebas, tidak akan ada yang menganggu, tidak ada tetangga, dan aku juga akan leluasa mendatangi mu."

Agak ragu, tapi Lia tetap berkata, "Tapi Pak, aku bakal kesulitan nyari angkot atau ojek dekat sini."

Arman sedikit memajukan  wajahnya pada Lia, "Aku akan menjemput mu, dan mengantar mu ke sekolah." Dia semakin memajukan wajahnya, hingga kepala Lia bersandar di pintu mobil, "Lia ku, apa kau pikir kita akan nyaman jika ada orang lain di sekitar kita?"

Lia menelan saliva, kembali memandangi lingkungan yang senyap, "Tapi bagaimana jika ada sesuatu yang terjadi, perampokan mungkin atau—"

"Aku akan memasang cctv. Kau tidak perlu cemas." Tatapan Arman menyipit dan tajam, membuat Lia ragu untuk membuka mulut. Lalu Arman keluar dari mobil, dia melangkah cepat dan membuka pintu untuk Lia, semua barang-barang Lia dibawa olehnya dan mereka masuk ke dalam rumah yang berkurang tidak besar, bahkan kecil.

Saat Lia masuk ke dalam sana, kakinya terhentak melihat ukuran rumah yang tidak terlalu sesuai dengan ekspektasinya.

"Dapur ada di dalam, dekat dengan kamar mandi, ini lemari mu." Dia menyandarkan koper di lemari, dan bahkan rumah itu sama sekali tidak memiliki ruang kamar.

"Apa aku akan tidur di sini?" Lia bertanya.

Arman tidak menjawab dan hanya menjatuhkan kasur ke lantai, tidak ada ruang tamu, hanya ada dapur dan kamar mandi, lemari dan pintu utama.

"Ya. Kita akan tidur di sini." Sambil merapikan bantal dan selimut. Di samping kasur itu ada sofa mungil untuk bersantai. "Kenapa, apa kau—"

"Aku menyukainya, Pak." Lia tersenyum, dia lalu menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur, pandangannya menatap langit-langit ruangan, "Ini sudah jam lima sore, Pak Arman mungkin akan kembali ke istri Pak Arman."

"Ngomong apa kamu Lia." Dia duduk di pinggir kasur, di samping Lia berbaring, "Bukan kau juga istriku?" Dia lalu membaringkan tubuhnya di samping Lia, dan mereka saling menatap satu sama lain. Tangan Lia bergerak pelan menyentuh kacamata Arman dan menariknya keluar dari wajah tirus pria itu.

"Begini lebih jelas." Lia tersenyum, "Bagiamana jika keluarga Pak Arman mencari?"

Arman menggerakkan tangannya dan melepaskan peniti yang mengikat kerudung Lia, "Kau tenang saja, aku sudah katakan ke Ratu kalau aku mengunjungi ibuku di panti jompo, dan mungkin akan menemani dia semalaman di panti."

"Panti jompo?" Lia menampilkan wajah rumit, "Aku bisa tinggal dengan Ibu Pak Arman, aku bisa merawatnya."

Arman tersenyum, menggelengkan kepala dan pelan-pelan menarik jilbab Lia yang kini memperlihatkan rambut indah Lia, perlahan dia memajukan tubuhnya, lebih dekat ke arah Lia.

"Ibuku baik-baik saja di tempatnya sekarang, lagi pula dia yang minta tinggal di sana." Dia diam, mereka kemudian diam lalu lembut Arman memajukan kembali wajahnya, menjatuhkan bibirnya di bibir Lia. Gadis belia itu masih kaku, tetapi Arman justru lebih menyukainya karena dialah yang mendominasi.

Arman cukup lembut, tapi perlahan dia semakin agresif, dia begitu cepat melucuti pakaian Lia. Dan ketika dia berhasil menanggalkan pakaian Lia kemudian tak ada yang tersisa di tubuh gadis itu, dan Arman semakin mendominasinya, tiba-tiba ponsel pria itu berdering, dia tentu mengabaikan. Mereka mengabaikan.

"Pak ...." Tangan Lia mencengkeram rambut ikal tebal milik Arman, dia menepuk bahunya lalu berkata dengan nafas putus-putus yang disertai dengan erangan, "Mungkin panggilannya penting."

Arman menghentikan gerakannya, dia melepaskan tubuhnya dari Lia, meraih ponselnya yang terus berdering dan matanya membelalak setelah melihat nama ayah mertuanya yang berada di dalam layar ponsel.

Dengan cepat Arman menjawab panggilannya dan berkata, "Iya, Ayah?"

Dan terdengar dari balik ponsel, "Di mana kau? Istrimu akan segera melahirkan dan kau tidak berada di rumah! Cepat ke rumah sakit! Dari tadi sudah dihubungi tidak menjawab-jawab!"

"Baik ... Baik Ayah aku akan ke sana." Keringat dingin menetes di kening Arman, dia kalang kabut dan menarik semua pakaian yang dia tanggalkan di atas kasur.

"Kenapa Pak?" Lia bertanya pelan.

"Kunci rumah, ada persediaan makanan di dapur. Dan—"

"Memang ada apa, Pak." Lia kembali bertanya.

"Ratu akan segera melahirkan, aku tidak bisa di sini, Lia. Aku harus pergi."

Dan selama sekejap, Arman pergi. Gadis ini, Liandra Firdaus hanya bisa terdiam di dalam sana, menarik selimut dan menutupi tubuh telanjangnya.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(39)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
39 Peringkat · 39 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
J Shara
ditunggu lanjutannya thor. updatenya banyak2 klo bisa #plakk
2025-09-08 13:13:32
0
user avatar
Luna Maji
lanjutannya mana ya kak?
2025-09-03 12:47:11
0
user avatar
Auphi
cepat-cepat update ya, Thor. biar nggak lama nunggu ...
2025-09-01 20:17:16
0
user avatar
Imgnmln
gas terus kakkk lanjutin
2025-09-01 08:59:15
0
user avatar
Mita Yoo
bagus ceritanya, alurnya ngalir. semangat update ya...
2025-08-24 22:17:32
0
user avatar
Nikma
Bapak guruu bucin mah
2025-08-22 22:18:18
0
user avatar
Sherly Monicamey
penasaran sama lanjutannya jika mereka ketahuan
2025-08-19 16:28:42
0
user avatar
LilyAnnie
lanjut dong Thor ceritanya, penasaran nih
2025-08-19 09:58:51
0
user avatar
Aprillia D
keren ceritaa nya kakak, deg-degan bacanya
2025-08-15 18:20:30
0
default avatar
deVian
Alur ceritanya seru...
2025-08-10 20:00:15
0
user avatar
Henny Djayadi
ditunggu kelanjutan cerita Arman dan Lian yang bikin penasaran
2025-08-08 18:09:05
0
user avatar
Duvessa
Baru baca ceritanya, dan ternyata seseru itu! Wajib masuk daftar bacaan sih!
2025-08-06 12:50:41
0
user avatar
CH. Blue Lilac
kapan bukunya dilanjut thor? udah penasaran nih
2025-08-06 10:48:07
0
user avatar
Vhera NM
Mana Lanjutanya Kak? Tambahin dong....
2025-08-03 16:45:00
0
user avatar
Manila Z
Seru nih kayanya
2025-07-27 12:05:27
0
  • 1
  • 2
  • 3
8 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status