LOGINLiandra Firdaus seorang alumni yang kembali ke sekolah untuk menjadi guru honorer dihantui dengan nostalgia masa lalu akan rasa cintanya kepada Arman Setya, mantan gurunya yang kini menjabat sebagai wakil kepala sekolah. Arman yang telah berkeluarga mengetahui perasaan yang dimiliki Liandra, dan Arman juga tahu bahwa dia memiliki perasaan yang sama kepada mantan muridnya itu, yang membuatnya nekad untuk mengikat Liandra dalam ikatan nikah siri.
View MoreFLASHBACK KETIKA LIA MENYETUJUI SEGALANYA Semuanya diselesaikan dengan hanya permintaan maaf dari Arman serta semua biaya pengobatan untuk anak yang dipukulinya dibiayai oleh Arman Setya. "Lain kali jangan lakukan itu lagi. Kau bodoh sekali, Arman. Kenapa kau harus terlibat hanya karena kau membela guru honorer." Ratu yang berbadan dua itu tampak kesal dengan tindakan suaminya. "Jadi, kau ingin aku diam saja, begitu?" Arman mengganti kemejanya dengan piyama tidur lalu menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang. "Lagi pula semuanya sudah selesai, dan tanpa melibatkan ayahmu." Arman menarik selimut lalu membelakangi ratu yang masih belum selesai dengan ucapannya. Sepanjang malam dia hanya mengomeli Arman dan suaminya justru tak peduli dengan hal itu, kepalanya masih berdenyut mengenai apa yang terjadi antara dia dengan Lia. Saat Arman berhasil membiarkan tubuhnya beristirahat, di belahan bumi lain, Liandra Firdaus yang tinggal di rumah Tante dan neneknya kini berbaring di atas ranjangnya
FLASHBACK BERMAIN API Suasana ruangan kepala sekolah yang ber-AC rasanya mencekam, Lia hanya duduk di kedua kaki yang rapat saling berdempetan, matanya menatap kedua telapak tangannya yang saling bergenggam satu sama lain. Di sampingnya Arman yang terlihat dengan wajah tenang, dan tiba-tiba pintu terbuka, suara nyaring dengan langkah kaki yang terdengar jelas, Pak Damar Ringga menarik kursinya dan duduk di belakang meja. "Apa yang sebenarnya terjadi?" Pak Damar selaku kepala sekolah mencoba untuk bersikap tenang, dia sesekali menatap Lia dengan tatapan prihatin. Pak Damar tidak terlalu tua untuk posisi kepala sekolah, dan dia juga sama sekali tidak muda, kulitnya agak coklat, tapi tubuhnya ramping dengan rahang yang masih tegas, tapi di sela-sela rambutnya sudah terlihat helaian rambut putih. "Bocah itu kurang ajar." Arman mengangkat pandangannya, dan mereka saling bertatap satu sama lain, Damar selaku kepala sekolah dan Arman sebagai wakilnya. "Dia merekam Bu Lia saat mengajar d
FLASHBACK KEJADIAN DI SEKOLAH Setelah upacara penaikan bendera dan pemberian penghargaan bagi siswa-siswi yang berhasil memenangkan olimpiade, Lia, dia kembali ke rutinitasnya, menyusun buku tugas, mengerjakan pekerjaan guru-guru senior, dan kemudian masuk ke ruang kelas, mengajar. "Selamat pagi, Bu Lia!" Suara anak-anak serentak menyapa. "Pagi." Lia membalas dan duduk di kursinya, dia membuka buku absensi dan menyebut satu persatu nama murid-muridnya, lalu memulai pelajaran ekonomi kelas sebelas. Dia menjelaskan semuanya dengan baik tetapi anak-anak yang berada di bangku paling belakang terlihat mengabaikannya, mereka juga mencoba untuk merekam Lia, tetapi sayangnya Lia tidak menyadari bahwa anak-anak itu sedang merekam area pribadi yang dimiliki Lia. Lia selama ini tidak pernah melawan siapa pun atau mengeluh, dia hanya gadis honorer yang menerima gaji berapa pun untuk mengajar, bahkan sering kali tidak dihormati oleh murid-muridnya. "Tolong perhatiannya. Yang dibelakang, jan
FLASHBACK "Kok muka Bu Lia sejak tadi pucat ya? Bu Lia sakit?" Pertanyaan yang dijatuhkan oleh salah satu siswi Lia. Dan hanya dibalas gelengan. "Bu Lia mungkin kecapean." Arman menyahut, "Well, kalian juga kalau pulang langsung istirahat, nanti hari Senin nama kalian bakal diumumin sebagai murid-murid yang berprestasi." Arman dengan senyum ramahnya, tetapi pandangannya masih kepada Lia, yang saat itu dia ingin sekali membawa pergi Lia dari sana dan mengacak-acak pakaiannya. Entah sejak kapan dia memandangi Lia dengan begitu agresif, dia bahkan tidak ingat kapan pertama kali dia menyadari bahwa dia memiliki perasaan pada mantan muridnya itu. Tak ada yang penting dengan kesuksesan anak-anak murid mereka, Arman hanya fokus kepada objek yang berada di hadapannya sedangkan Lia fokus mengunyah makanan yang tak membuatnya nafsu makan. Pikirannya masih terbayang tentang malam gelap panjang yang dia lalui dengan Arman. Bahkan sepanjang perjalanan dia hanya diam, dan ketika Arman menawark












Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Ratings
reviewsMore