Share

Bab 68

***

Menyeret Yerinsa ikut serta bergeser, membuat wajah gadis itu tertekuk. "Akan lebih baik kalau aku dibiarkan mati kelaparan," katanya enteng.

Gerakan Luga ingin mencapai tombol interkom terhenti, menatap tajam gadis itu yang tidak berani menatap langsung matanya.

"Selain tidak boleh keluar ataupun pergi dari sini, kamu juga tidak bisa mati meninggalkanku," ujar Luga rendah.

Yerinsa diam hingga Luga berhasil menekan tombol interkom di dinding. "Bawakan sup hangat dan coklat panas," katanya memerintah.

"Baik, Tuan." Sahutan terdengar sedetik kemudian, lalu alat dimatikan.

"Kenapa tidak lepaskan aku saja," gumam Yerinsa mencebik.

"Tidak." Luga berujar datar.

"Maksudku lepas pelukanmu," ralat Yerinsa kembali mendengkus, merasa tidak nyaman tubuh begitu menempel pada Luga.

"Dan membiarkanmu mencoba kabur lagi? Tidak akan." tanya Luga sengit.

Yerinsa memilih diam dengan wajah teramat datar, melirik tajam laki-laki itu yang sekali lagi hanya menarik sudut bibir tidak terpengaruh ketidaks
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status