Share

Eps.5. Ketemu Lagi.

    David mencoba melupakan kisah masa lalunya. Kini ia bisa berjalan tegak. Meninggalkan sisi kelam dalam hidupnya. 

Drttt...

"Haloo Bos, saya udah di Bandara. Sebentar lagi sampai kantor. 

"Oke, saya Tunggu David," 

" Baik Bos," ucap David segera mengambil Tas. Melangkahkan kakinya menuju kantor Bosnya. 

Di kantor ia segera menemui Bosnya. Bos David menyambut dengam ramah. 

"Hai David ...." sapa Bos George. Bos David orang Belanda. Tapi dia pandai Bahasa Inggris. 

"Hai juga Bos ...." 

Mereka duduk di sofa empuk ruang kantor. Bos menyerahkan berkas pengambilan Kapal. Bos George membeli kapal baru dari jepang. Ia menyerahkan berkas untuk pengambilan kapal pada David. Tanpa berkas itu kapal tak bisa di ambil. 

Bos George juga membelikan tiket ke Jepang. Menyerahkan kepada David. 

"Ini tiket ke Jepang juga uang sakunya," ucap Bos George. 

"Makasih Bos," ucap David sambil mengambil tiket dan uang seribu dolar  di depanya. 

Bos merasa udah selesai urusanya. Ia beranjak. Sebelum pergi menepuk pundak David. 

"Selamat Bekerja," 

David menganguk mantap. Merasa tepukan itu adalah semangat untuknya. 

"Siap Bos," 

David melangkah keluar, secepatnya harus menuju Bandara. Temenya sudah menunggu  kedatangan dirinya. Sampai di Bandara. Ivana dan temen- temen baru  keluar Bandara. Tak sengaja David dan Ivana berpapasan. David terpesona melihat Ivana berjalan. Begitu indah mahluk Tuhan satu ini, menurut David. David melempar senyum ke arah Ivana.  Ivana membalas  mengangukan kepalanya. Bahagia menbuncah dalam dada David. Serasa kupu- kupu beterbangan. 

'Aah ... aku jatuh cinta lagi, selamat datang cintaku' batin David. 

'Tapi kenapa aku tak minta nomernya. Aah dasar bodoh' David mengerutu sendiri. Sekarang hanya bisa memandang Ivana berjalan menjauh darinya. 

'Semoga aku bertemu lagi denganya Ya Tuhan,' batin David. 

David chek in menuju Jepang. Tak lama kemudian  Pesawat membelah awan. Cuaca bagus, pesawat mendarat selamat sampai di Bandara Jepang. 

****

Dua minggu kemudian.

David di Bandara Soekarno Hatta. Setelah dari Singapore. Ia pulang setelah Mengambil Kapal dari jepang. Kini ia di beri waktu untuk istirahat. David menunggu di Bandara menunggu jemputan. Ia baru saja menelpon Mang Ujang untuk menjemputnya. 

Sosok yang di rindukan ketika jepang berjalan di hadapanya. Ivana berjalan bersama temenya. Lisa namanya. Hendak ke pesawat. 

David seakan menemukan mutiara yang hilang. 

"Ivana ...." panggil David. 

Ivana sontak menoleh ke arah sumber suara. 

Ia tersenyum pada David. Jantung David ingin loncat keluar. Saking bahagianya. 

"Mau berangkat? Tanya David. 

"Iya, mau ke Pontianak," 

"Emmm ... boleh minta no Wanya Van? 

Ivana memandang David lekat, mencari tau maksud ucapanya. Tapi kemudian Ivana keberatan memberikan nomernya. 

"Emmm ... maaf hpku di tas,  nggak hapal nomernya, permisi Mas David," 

Ivana segera melenggang meninggalkan David yang berdiri terpaku. 

'Aah sial !' Batin David. 

Seseorang berlari menuju David. Sedari tadi ia memanggil juaganya tapi tak mendengar. 

"Mas David ...." Mang Ujang terengah- engah menghampiri David. 

"Kenapa nggos- ngosan Mang Ujang? 

Mang Ujang mengatur nafasnya sebentar. 

"Aden di panggil nggak denger. Makanya aku berlari memanggil Aden," 

"Ya kan nggak usah lari- lari juga Mang!" 

"Ya udah, bawakan koper- koper saya," 

"Baik Den," ucap Mang Ujang mantap. 

Orang Tua David sebenarnya dari Jogya. Tapi kini menetap di Bandung. Usaha Perhotelan berkembang pesat di Bandung. Kini Orang Tua David sudah mempunyai 10 Hotel yang tersebar di Bandung dan di Jakarta. Dan Dua gerai Makanan cepat saji. 

Kata Mang ujang Mama David sudah menyiapkan makanan untuk menyambut kepulangan putra sulungnya. Ia jadi  tak sabar bertemu orang tuanya. Juga adik semata wayangnya, David punya adik satu cowok Ardi namanya. 

"Assalamualaikum ...." sapa David melangkah masuk ke dalam rumah. 

"Walaikum salam," ucap Mama dari dalam. Segera menuju David. 

David mencium tangan Mamanya juga keningnya. 

"Gimana perjalananya Nak?" 

"Baik, Alhamdulilah,  ko sepi Ma? 

"Papa sama Ardi Mana?" 

"Papa mu belum pulang, Ardi juga belum pulang sekolah," 

"Ooh ... ya aku ke atas dulu Ma, mau mandi dulu," 

"Iya Mama tunggu ! Kita makan siang bareng," 

"Iya Ma," 

Setelah mandi David menemui Mamanya di  meja makan. Air telah mengembalikan kesegaran wajah David. Membuatnya semakin tampan. Ia duduk di samping Mamanya.  Ia mengambil makanan untuk David. 

"Gimana kabar hubungan kamu sama Reta? 

"Apa baik - baik saja?" 

"Kemaren dia ke sini menanyakanmu dan meminta dia melamarmu!" 

"Uhukk ... uhhhukk," 

"Pelan- pelan Vid makanya, nggak ada yang minta makananmu ! Goda Mama David. 

David minum air putih, mengalirkan makanan yang tersedak di tengorokanya. 

"Serius Ma! Reta minta di lamar !" 

"Iya, Mama juga setuju kalau kamu melamar Reta," 

"Kalian juga udah pacaran dua tahun. Ngapain lama- lama pacaran ! Keburu dosanya makin banyak!" 

David menghela nafas panjang. Memang Mamaya tak tau bahwa Reta telah menghianati dirinya. 

"Aku tak mau melamar Reta Ma!" 

Mama David langsung menghentikan makanya. Menoleh ke arah putra sulungnya. Mencari kejujuran di matanya. Bukankah dia sangat mencintai Reta? Sekarang kenapa tak mau melamarnya? 

"Kenapa? Kamu putus denganya? 

David menganguk lemah. 

"Alasanya?" Tanya Mama David penasaran. 

"Dia selingkuh Ma! ucap David menunduk. Ada kesedihan terlintas di mata  David. Ketika luka itu kembali menyapa David. Saat itu Bumi yang di pijak seolah oleng. 

"Apa kurangnya aku Ma, hingga Reta memilih yang lain?" ucap David sendu menatap Mamanya. 

Mama David berdiri kemudian memeluk putra sulungnya. 

"Bersyukurlah kamu udah di tunjukan siapa Reta sebenarnya. Kamu mengetahui siapa Reta sebelum menjadi Istrimu,"

Mama David mengelus pundak Putra sulungnya. Ingin menangis tapi air mata sudah mengering selama setahun ini. David berusaha melupakan Reta walau berat. Walau terkadang bayangan Reta masih bercokol dalam memori pikiranya. 

"Sudahlah jangan memikirkan Reta. Mama cuma tak menyangka. Reta kukira gadis polos tapi ternyata menghianatimu ! Padahal Mama  setuju kalau kamu sama Reta. Dia cantik, cerdas juga anaknya seorang Desingner terkenal di kota ini, tapi sayang dia tak setia!" 

David melanjutkan makanya walau tak selera. kesedihan  yang mendera membuat selera makanya hilang. 

"David ...." 

David sontak menoleh ke arah Mamanya.

"Masih memikirkan Reta??" 

David minum air putih sebentar. 

"Nggak Ma, Reta sudah mati di hatiku !" 

"Baguslah, nanti Mama carikan penganti Reta," 

"Apaan sih ! Ini bukan jaman Siti Nurbaya Mama sayang !" ucap David mencebikan bibirnya. 

Mama David terkekeh mendengar ucapan Anak sulungnya. 

"Mama ...." 

"Hemm ...." 

"Boleh nggak aku punya istri seorang Pramugari?" 

"Kamu udah dapet penganti Reta? Nanti dia hanya pelampiasan kamu gimana?" 

"Nggak Ma, perasaan ini ada. Aku menyukai gadis itu," ucap David menerawang jauh. 

"Namanya siapa? Tanya Mama penasaran. 

"Rumahnya di mana, Mama ingin segera melamarkan untukmu!" 

Mendadak senyum David mengembang lebar. 

"Malah senyum- senyum sendiri  kayak orang gila!" 

"Diih Mama,  masa ganteng gini di bilang gila!" 

"Namanya Ivana Anastasia, tapi rumahnya David belum tau. Kita tak sengaja ketemu di Bandara," 

Bersambung..

  

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status