Bagi Elsa, Clara, Edward dan Vanessa tidak dapat hidup berdampingan.Fakta bahwa Elsa berkata padanya "Mama ikut aku ke acara itu" alih-alih "Mama juga ikut aku" menunjukkan bahwa Elsa memahami prinsip ini.Tapi walau Elsa memilihnya pada hari yang berharga baginya, Clara malah tidak begitu merasa senang karenanya.Kompetisi Elsa akan diadakan akhir pekan depan.Sebenarnya, dia bebas di akhir pekan.Lagipula, jika seorang anak akan berpartisipasi dalam suatu kompetisi, itu pasti adalah peristiwa besar dalam keluarga, dan orang tua pada dasarnya akan mengutamakan urusan anak-anak mereka.Kalau dulu, dia juga akan mengutamakan Elsa.Segala masalah lain harus dikesampingkan.Tetapi sekarang…Clara tentu melihat harapan di mata Elsa.Namun, dia menjawab dengan nada ambigu, "Kita lihat nanti ya. Kalau Mama nggak ada urusan penting, Mama akan menemanimu."Dalam enam bulan terakhir, dia sudah menelepon Clara berkali-kali dan menyampaikan begitu banyak keinginan. Jadi Elsa pun mulai memahami s
Meskipun sang pelatih tidak mengatakannya, Clara sudah dapat menebak apa maksudnya.Sebenarnya, meskipun pelatih Elsa tidak mengatakannya, dia dapat menebak alasan mengapa Elsa belajar anggar pasti karena dia dipengaruhi oleh Edward atau Vanessa.Dia tidak terlalu memikirkannya.Meskipun dia menyerahkan hak asuh Elsa, dan mungkin tidak akan banyak terlibat dalam masa depannya, bagaimanapun juga, Elsa tetaplah darah dagingnya. Sekalipun mereka akan berpisah di kemudian hari, dia masih berharap Elsa dapat mempunyai masa depan yang baik.Kalau belajar anggar bermanfaat bagi Elsa, itu tidak jadi masalah.Dari siapapun dia belajar anggar, hal itu pun tidak menjadi masalah baginya.Ketika Elsa berlatih, Clara tidak selalu mengawasinya.Ketika pelatihan Elsa hampir berakhir, Clara sedang memeriksa informasi di ponselnya ketika tiba-tiba seseorang muncul di sampingnya.Clara terkejut, dan ketika menoleh, dia melihat Edward yang sedang menatapnya, seperti dugaannya.Clara hanya melihatnya sekil
Setelah berbicara dengan Elsa dan menutup telepon, lebih dari sepuluh menit kemudian, Edward mengiriminya waktu dan alamat pelatihan Elsa besok.Dia hanya mengirim waktu dan alamat untuk pelatihan Elsa besok.Tidak menulis hal lain, sepatah kata pun.Keesokan harinya, setelah empat menit Clara tiba di tempat latihan anggar, Elsa pun tiba.Hanya ada Elsa dan supir di dalam mobil.Edward tidak ikut mengantarnya.Setelah turun dari mobil, Elsa dengan senang hati menggandeng tangan Clara dan membawanya ke dalam.Begitu memasuki aula, Dylan meneleponnya.Clara berkata kepada Elsa, "Mama angkat telepon dulu ya."Elsa menjawab, "Iya, kalau gitu aku mau cari pelatih dulu.""Iya."Dylan hanya menanyakan beberapa hal padanya, mengobrol sebentar, lalu menutup telepon.Elsa tidak terlalu jauh darinya.Pelatih melihatnya dan menyapa dengan senyuman, "Elsa, kamu sudah sampai?"Setelah itu, dia melihat sekeliling dan bertanya, "Apa tante dan ayahmu juga datang hari ini?""Nggak, mama yang ikut hari i
Begitu Clara kembali ke ruangannya, ponselnya berdering.Itu panggilan dari Elsa.Terpikirkan tentang alasan mengapa Edward mengundangnya makan malam di ruang rapat tadi, dia pun menjawab panggilannya.Elsa meneleponnya tiga kali berturut-turut, tetapi dia tetap tidak menjawab. Setelah beberapa saat, Elsa mengiriminya pesan.[Ma, aku mau ikut lomba anggar bulan depan. Apa Mama bisa menemaniku latihan anggar besok?]Ketika Clara melihat pesan itu, tangannya yang memegang ponsel tiba-tiba terasa kaku.Semenjak Edward membawa Elsa ke Negara Latvin lebih dari dua tahun lalu, dia tidak pernah lagi terlibat dalam banyak hal yang berkaitan dengannya.Misalnya, dalam dua tahun terakhir ini, dia tidak tahu Edward sudah mendaftarkannya ke kursus apa dan pelatihan apa yang dia ikuti.Sebelum dia berpikir untuk menggugat cerai Edward, Clara sudah bertanya kepada Elsa tentang hal-hal ini, tetapi dia tidak bersedia menceritakan lebih banyak padanya.Jika Elsa tidak mengatakannya sekarang, dia benar-
Dani tersadar kembali, menatap Clara dan tersenyum, lalu menggelengkan kepala, "Nggak apa-apa."Setelah berbicara dengan Dani, Dylan menelepon kembali pada sore harinya.Dylan berkata, "Aku baru saja dapat pesan dari pengacara kalau Vanessa masih nggak mau akhiri kontrak dengan kita. Karena itu, dia bersedia beri ganti rugi yang tinggi untuk denda pencemaran nama baik perusahaan kita, tapi aku nggak setuju. Karena belum ada kesepakatan, jadi aku sudah minta pengacara untuk jalani proses secara hukum."Clara berkata, "Oke, aku mengerti."Setelah mengatakan itu, Dylan melanjutkan, "Edward akan datang ke kantor besok untuk rapat. Kamu bisa minta Ruli mengurus sesi pertama negosiasi, tapi ada dokumen yang perlu kamu konfirmasi, jadi..."Dengan kata lain, dia perlu bertemu Edward besok.Clara mengerti maksudnya dan berkata, "Oke, aku mengerti."Keesokan harinya, Edward dan Rio datang ke Morti Group pada sore hari.Seperti yang dikatakan Dylan, Ruli-lah yang pertama menerima Edward. Di tenga
Ternyata, Dylan sedang dinas.Vanessa sedang berpikir, lalu Gery berkata dengan tenang, "Apa ada yang lain?"Vanessa menggelengkan kepala dan bertanya, "Kamu sudah kerja di Morti Group beberapa waktu. Apa kamu bisa beradaptasi?""Aku baik-baik saja." Gery berkata, "Kalau nggak ada yang lain, aku mau naik dulu."Setelah Gery selesai berbicara, dia langsung berbalik dan pergi.Menatap punggungnya saat pergi tanpa menoleh ke belakang, Vanessa sedikit mengernyitkan dahi.Gery marah karena dia beri tahu keluarganya tentang keberadaannya, dan dia tidak pernah menjawab teleponnya selama ini.Tapi ketika mereka bertemu hari ini, dia memanggilnya dan mau menanggapinya. Jadi dia kira Gery sudah tidak marah lagi.Tetapi sikap Gery terhadap Vanessa terasa jauh lebih dingin daripada sebelumnya.Dia tersenyum dan merasa, 'mungkin karena dia masih marah ya...'Saat dia sedang memikirkan hal itu, sebuah panggilan dari nomor asing masuk. Dia memperkenalkan diri sebagai pengacara Morti Group, dan dia di
Diana benar-benar tercengang.Dia tidak menyangka bahkan Edward juga tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut.Dia berkata dengan tergesa-gesa, "Aku masih nggak mengerti. Ini jelas cuma masalah kecil. Apa mereka benar-benar mau tuntut untuk mengakhiri kontrak cuma karena masalah sekecil ini? Itu nggak mungkin, ‘kan?!"Vanessa berkata, "Aku sudah berkonsultasi dengan pengacara untuk mengonfirmasi kontrak yang ditandatangani X-Tech dan Morti Group saat mereka pertama kali kerja sama. Kontrak tersebut dengan jelas menyatakan jika salah satu pihak mencemarkan nama baik pihak lain, pihak yang dirugikan berhak minta pemutusan kontrak.""Tapi, meskipun insiden ini telah merusak reputasi mereka, dampaknya juga nggak terlalu besar..."Vanessa berkata, "Memang nggak besar. Biasanya, ketika sesuatu seperti ini terjadi, kita hanya perlu hilangkan dampak insiden ini pada Morti Group, minta maaf kepada mereka, dan beri kompensasi. Tapi..."Ervan melanjutkan, “Kalau saja begitu Vanessa tahu apa yan
Clara menjawab, "Edward meneleponku beberapa menit lalu."Dylan mencibir, "Dia benar-benar mencarimu lebih dulu."Mereka berdua telah mengantisipasi Vanessa akan minta bantuan Edward dan kemungkinan Keluarga Hermosa akan ditekan untuk membantu Vanessa.Edward mungkin sudah menduga mereka akan menggunakan proyek kerja sama terbaru antara perusahaan teknologi Anggasta Group dan Morti Group sebagai ancaman, jadi dia menghubungi Clara terlebih dahulu untuk melihat apa dia bisa bujuk Clara.Tetapi Clara tidak memberinya kesempatan.Jadi, Edward mengalihkan targetnya ke Dylan.Alasan mengapa dia dan Edward melakukan pembicaraan tentang masalah ini adalah karena dia adalah pemegang kewenangan atas Morti Group, jadi pembicaraan ini memang sudah seharusnya dilakukan dengannya.Memikirkan Edward sedang rencanakan sesuatu yang licik pada Clara karena ingin tolong Vanessa dan menganggap Clara bisa mudah ditindas, hal itu membuat Dylan merasa sangat kesal.Dia sedikit khawatir pada Clara, jadi bert
Sore itu, tidak lama setelah Clara kembali ke Morti Group, Edward meneleponnya.Jika mereka mengakhiri kontrak dengan X-Tech, X-Tech juga akan rugi besar.Saat dia melihat Edward meneleponnya, Clara sudah tahu tujuannya meneleponnya.Dia tidak menjawab.Edward meneleponnya dua kali, tetapi dia tetap tidak menjawab. Kemudian, Edward menelepon Dylan.Dylan tentu saja tahu tujuan Edward meneleponnya.Dia lalu mengangkat telepon.Setelah menjawab telepon, dia langsung ke intinya dan bertanya, "Pak Edward telepon saya tentang masalah X-Tech?"Edward bertanya, "Betul, Pak Edward. Apa saja syarat yang kamu ajukan, Pak Dylan?""Maaf, Pak Edward. Hal yang Bu Vanessa lakukan sudah menyentuh batas toleransiku. Aku nggak bisa mundur dari masalah ini!" Setelah mengatakan itu, Dylan berkata dengan dingin, "Apa masih ada yang lain, Pak Edward?"Edward berkata, "Apa benar-benar sudah nggak ada ruang untuk negosiasi?""Nggak ada." Dylan berkata, "Masalah ini akan aku tangani langsung bersama pengacarak