MasukDi Juana Diaz, Moon tinggal bersama kedua buah hatinya, Jessica dan Jason. Mereka hidup luntang-lantung. Para tetangga menjauhi mereka dan kerap kali melakukan perundungan karena terhasut oleh gosip tidak benar tentang Moon, yang dikabarkan berkerja sebagai wanita malam. Sampai pada suatu hari, Moon jatuh sakit karena kelelahan berkerja. Membuat Jessica dan Jason iba pada mamanya dan memutuskan menjual buah lemon di pasar. Akan tetapi, Jessica dan Jason malah dirundung Erna, tetangga sebelah rumah mereka. Jessica begitu ketakutan dengan Erna. Namun, beruntung sekali ada pria asing tiba-tiba membantu mereka. Pria itu ternyata mengalami hilang ingatan dan tidak tahu siapa jati dirinya. Jessica sangat senang dengan kehadirannya dan tiba-tiba mengucapkan sepenggal kalimat, yang membuat Jason, saudara kembarnya terkejut. "Paman, jadi papaku ya!" kata Jessica dengan mata berbinar-binar. Akankah pria asing itu mengiyakan permintaan Jessica? Lalu apakah ingatannya akan kembali seperti sedia kala? Dan siapakah sosok itu sebenarnya?
Lihat lebih banyakMichael menatapnya amat dalam, pernyataan cinta yang terdengar barusan membuat anggota tubuh Moon mendadak lumpuh seketika. Moon dapat merasakan hembusan napas bermata hijau itu menerpa wajahnya sekarang. Kedua manusia tersebut beradu tatap, tanpa membuka suara sama sekali. Hening melanda, hingga rintik hujan di luar terdengar amat jelas di telinga Moon sekarang. Moon hendak menggerakkan lidah. Namun, Michael merengkuhnya tiba-tiba dan kembali membungkam bibirnya dengan sebuah kecupan. Kali ini kecupan terasa terasa agak kasar dan memaksa. Dalam keadaan sadar Moon berusaha mendorong dada Michael, tapi Michael semakin memperdalam kecupan. Dengan mata terpejam, Michael memberi lumatan-lumatan kasar di bibir ranum Moon. Tak hanya itu tangan lelaki itu pun tak diam sejak tadi, dia sesekali menyentuh bagian dada Moon. Michael tak memberikan Moon celah sama sekali. Moon hanya bisa pasrah dan ikut tenggelam pada permainan Michael. Keadaan di lorong kamar anak Moon terasa amat panas se
Mendengar perkataan Michael, Moon mendadak membeku. Apa benar Michael dan Clara sudah berpisah? Lalu apa penyebab keduanya berpisah. Tidak mungkin karena dirinya kan, itu tidak mungkin. Sekarang, pikiran Moon diliputi tanda tanya besar. Kendati demikian, ada rasa senang menjalar ke hatinya. 'Astaga Moon, apa yang kau pikirkan, seharusnya kau sedih ada seorang wanita yang menjadi janda!' Moon menjerit di dalam hati, dengan cepat mengusir pikiran gilanya itu. Cepat-cepat, Moon menoleh ke arah Michael. "Kalau pun kau sudah berpisah, hubungannya denganku apa, sudahlah Michael, pulang ke sana, kita tidak ada urusan lagi." "Tentu saja ada hubungannya denganmu," kata Michael, dengan suara rendah.Sewaktu itu, satu bulan setelah kepergian Moon dan si kembar, Michael menggugat cerai Clara. Clara sama sekali tak menolak. Justru wanita itu secara suka rela datang ke pengadilan. Clara sudah menyerah pada cintanya yang bertepuk sebelah tangan. Namun, berdasarkan keputusan Michael, Michael tet
Dengan dada bergemuruh kuat, Michael lantas mendekat. Saat ini, wajahnya terlihat sangat merah padam, khayalan-khalayan liar pun mulai menari-nari dibenaknya. Dia berharap lelaki yang sedang bersama pujaannya bukanlah kekasih Moon. Ketiga manusia di depan sana tak menyadari ada sepasang mata menatap tajam ke arah mereka sejak tadi. Namun, tak hanya butuh waktu yang lama, Moon mulai merasa ada yang mengawasinya sekarang. Senyumnya langsung memudar, dia pun menoleh ke kanan dan ke kiri dengan kening berkerut kuat. Matanya langsung terbelalak kala pandangannya bertabrakan dengan netra Michael tiba-tiba. Moon terpaku di tempat. Michael tepat di dekatnya sekarang dan hanya berjarak satu meter saja. Jessica juga mulai menyadari keberadaan Michael, bedanya sorot matanya terlihat aberbinar-binar. Gadis kecil itu hendak membuka mulut. Namun, Michael terlebih dahulu membuka suara. "Moon siapa pria ini?" Michael bertanya sambil melayangkan tatapan tajam. Moon tampak gelagapan, dengan cepat
Balasan Julian membuat pupil mata Michael melebar sempurna. "Pergi ke mana maksudmu?" tanyanya dengan suara agak meninggi. Mendapat tatapan dari Michael, Julian meneguk air ludah berkali-kali, menahan takut karena tatapan yang dulu sering kali dia dapatkan akhirnya kembali. Sosok Michael ternyata benar-benar telah kembali. "Mungkin ini bisa menjawab pertanyaan, Tuan." Julian perlahan memberikan surat yang ditinggalkan Moon di rumah tadi. Kemarin, Julian sempat menghubungi Moon. Dia hendak menanyakan kabar wanita tersebut. Namun, panggilan tak kunjung diangkat. Julian pun memutuskan pergi ke tempat Moon dan si kembar. Sesampainya di sana, Julian dibuat terkejut mendapati rumah dalam keadaan kosong. Terlihat ponsel di atas meja dan mobil pemberian Michael masih terparkir rapi di halaman rumah. Julian juga menemukan sebuah surat. Secepat kilat Michael mengambil surat tersebut dari tangan Julian. Dia langsung membaca dengan seksama isi kertas tersebut. Betapa terkejutnya Michael












Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Ulasan-ulasan