Panggil Aku ALUNA

Panggil Aku ALUNA

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-21
Oleh:  M.Y. DaechwitaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
23 Peringkat. 23 Ulasan-ulasan
18Bab
7.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Terlihat seorang pria dengan rahang yang tegas tengah duduk santai sambil membaca koran, tiba-tiba... "Plak!" satu tamparan keras berhasil mendarat di pipinya. Namun, dirinya tetap tenang dan fokus melihat ke depan sambil membenahi kemejanya. "Kau bahkan tak pantas di sebut sebagai seorang ayah!" teriak orang yang menamparnya tadi. Seketika pria itu mengerutkan dahinya "Apa yang kau maksud?" "Jangan pura-pura tidak tau!" tangannya mencekik leher pria itu. "Padahal kau sudah tau konsekuensi nya jika bertindak seperti ini padaku. Ck! Dasar gadis yang bodoh!" umpatan itu sukses membuat cengkraman di lehernya semakin kuat. "Jangan pernah panggil aku dengan sebutan itu! Aku punya nama! Panggil aku ALUNA!"

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bagaimana dia bisa tau?

"Hiks...hiks...hiks..." terdengar suara orang yang sedang menangis. Bertepatan dengan itu, ada seorang gadis berambut panjang yang sedang asyik membaca buku di teras depan rumah itu. 

"Perasaan rumah ini udah lama nggak ada penghuninya deh" ungkap gadis itu seraya membalikkan badan dan menatap ke arah rumah yang kini berada tepat di hadapannya. 

"Kalau ada orangnya, pasti rumah ini bersih. Tapi, kok rumah ini malah kotor? Ada tanaman rambat liar di temboknya pula. Mungkin aku salah dengar" si gadis mencoba bersikap biasa saja. Lima belas menit pun sudah berlalu, namun suara itu masih saja tak berhenti.

Gadis yang sedang membaca buku itu pun menjadi agak terganggu dengan suara tangisan itu, hingga Ia memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah itu. Di saat ia ingin pergi tiba - tiba terdengar suara jeritan orang yang sangat keras. Saking kerasnya suara itu bisa saja memecahkan gendang telinga seseorang.

"Suara apa itu? Apa memang ada orang di dalam rumah ini?" dengan nada yang sedikit ketakutan si gadis masih belum meninggalkan rumah itu. Ia masih penasaran, dan memutuskan untuk masuk ke dalam rumah itu. Di saat si gadis mencoba membuka pintu rumah, suara itu tiba - tiba menghilang dan berganti dengan suara tangisan yang tadi.

"Suara yang tadi kenapa meng..." belum juga Ia menyelesaikan kalimatnya, gagang pintu yang Ia pegang sudah menimbulkan suara "Bagus! Tidak terkunci." ungkap gadis itu girang.

Si gadis masuk ke dalam rumah sambil mengucapakan permisi. Berjalan perlahan dan berkeliling mencari sumber suara. Sudah lumayan lama si gadis mencari suara itu, namun hasilnya nihil. Tak ada siapa - siapa di dalam rumah itu. 

Hingga suara tangisan itu mulai terdengar lebih keras dari sebelumnya. Suara itu sepertinya bersumber dari langit - langit rumah. Si gadis langsung mengerti dan pergi  mencari area loteng rumah, hingga Ia menemukan sebuah tangga yang sudah sangat tua dan berdebu. Si gadis pun memikirkan cara lain untuk masuk ke loteng, namun hanya ini satu - satunya jalan untuk menuju ke sana. 

"Hello..Apa ada orang di sana?" si gadis memastikan sekali lagi, namun tak ada jawaban. Hanya suara tangisan seperti yang sebelumnya Ia dengar. Tak lama kemudian si gadis pun menaiki tangga. 

"Sstth...kreettt.." bunyi tangga yang sudah tua itu hampir saja merobohkan tubuh si gadis ke bawah. Tapi, gadis itu masih bisa melewatinya dan kini ia

berada tepat di bawah pintu loteng rumah itu.

"Gedubrak!" tanpa pikir panjang gadis itu langsung mendobrak pintu loteng tanpa ampun menggunakan tanggannya, hingga membuat beberapa baut hilang dari engselnya. Tak butuh waktu lama si gadis dengan kecepatan kilat langsung masuk ke dalam loteng. Dengan nafas yang masih tersengal-sengal karena mendobrak tadi, begitu pun dengan debu yang bertebaran sembarangan ke arahnya yang membuat gadis itu terbatuk-batuk. 

"Uhuk...uhuk..."

"Hoek!" hampir saja gadis itu muntah karena bau yang amat busuk menerpa hidung mancungnya. 

"Bau apa ini?! Hoek!" sambil menutup mulut dan hidung, tak lupa juga mengusap perutnya yang tak sakit. 

Area loteng masih belum terlihat jelas,  karena debu yang begitu banyak terus berhamburan entah dari mana asalnya. Mata gadis itu pun mulai perih dan merah, sehingga memperlihatkan guratan-guratan otot yang menengang di matanya. 

"Ahh.. Perih! Kok debunya banyak banget yah? Perasaan tadi nggak sebanyak ini." gadis itu terus berucap sembari mengucek matanya yang sudah berwarna merah maroon. Tak lupa juga batuk yang kini sedang bertenger di dalam tenggorokannya. 

Hingga akhirnya debu di dalam loteng itu pun berangsur-angsur mulai mereda dan hanya meninggalkan bekas di lantainya saja. Betapa terkejutnya gadis itu tatkala melihat seorang anak kecil yang sedang duduk dan mendekapkan boneka Teddy Bear dipelukannya. 

Anak kecil itu pun bangun dan mulai mendekati gadis yang tengah berada di depannya. Satu hingga dua langkah sudah dilampauinya, hingga kini jarak antara dia dan gadis itu hanya tinggal beberapa centi saja. 

"Pergi! Pergi! Jangan dekati aku! Kalau kau mendekat, aku akan membunuhmu!" ancam gadis itu yang kini telah basah karena bulir-bulir keringat yang dikeluarkan oleh 

tubuhnya, begitupun air mata yang mengalir keluar tanpa pemberitahuan darinya.

Tak hanya sampai disitu, ia juga melihat anak kecil itu berjalan sambil terseret-seret dengan darah segar yang masih mengucur deras di paha dan kakinya. Tak lupa juga banyak belatung dan nanah yang tiba-tiba mucul di pelipis anak kecil itu. 

Dia hanya tersenyum dan semakian mendekati gadis itu. Membisikan beberapa kata dan pergi meninggalkannya begitu saja. 

Gadis itu masih membisu dan diam bak manekin yang berada di butik pinggiran jalan. Dengan tambahan tangannya yang kini sedang menutup dan berada tepat di mulutnya. Ia juga masih tak percaya dengan kata - kata yang ia dengar dari anak kecil itu. 

"Bagaiman dia bisa tau?" pekik gadis itu di dalam hati. Tak butuh waktu yang lama gadis itu pun kini mulai mengusap air matanya dan mulai menguap karena kantuk yang mendatanginya secara tiba - tiba.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(23)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
23 Peringkat · 23 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Jajaka
Semangat terus kak ( ╹▽╹ ) makin nggak sabar sama kelanjutannya nih.
2021-09-09 19:30:50
1
user avatar
Azled
Semangat kak, baru baca bab 1, simpan di perpus dulu ah
2021-08-18 07:47:09
2
user avatar
Senja Kelabu
keren ceritanya say,............
2021-08-17 14:13:40
2
user avatar
The Morning Star
saya belum baca novel ini, tapi saya vote diamond saya untuk anda. terima kasih. ...
2021-08-16 00:58:54
11
user avatar
Marscyapada
Di tunggu kelanjutanya Thor. Terimakasih untuk upnya, Semangat ..
2021-08-15 20:44:07
10
user avatar
M.Y. Daechwita
Hai kak untuk bab 14 sampai 17 tolong jangan buka yah karena ada masalah jaringan di tempat saya... saya sudah minta Editor saya untuk menghapus babnya. Terima kasih atas pengertiannya dan selamat malam ♡
2021-08-15 20:26:15
8
user avatar
Rosyidah Kholil
waduh bikin koin bonus abis, yaudah isi koin aja karena seru
2021-08-14 20:03:31
5
user avatar
KhunDK
Keren banget ceritanya Gue sampai kehabisan kata kata Semangat berkarya kak
2021-08-14 13:18:49
4
user avatar
Syatizha
semangat kak. lanjutt
2021-08-13 00:27:30
3
user avatar
yani ramadani
Covernya keren banget:* cerita nya apalagi, udah deh fix ini jadi novel favorit:* di lanjut ceritanya thor, semangat...
2021-08-12 13:46:33
2
user avatar
Jajaka
semangat terus kak updatenya ( ╹▽╹ )
2021-08-12 11:40:28
2
user avatar
Ailana Misha
Bagus ceritanya, kak... Alur nya runtut, karakteristik aluna jg dideskripsiin dg baik...
2021-08-12 09:21:15
3
user avatar
Bella
mama Aluna, jahat. masa anak dibilang beban, sih! btw, semangat update, kak!!
2021-08-11 21:24:47
2
user avatar
Ele Storie
Aku pikir horor awalnya ... menarik thor ceritanya lanjutkan..
2021-08-11 21:24:24
2
user avatar
A.jay
cerita menarik lanjut thor
2021-08-11 21:24:21
2
  • 1
  • 2
18 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status