Share

Bab 8. Spiral Core

Author: ALANA
last update Last Updated: 2025-08-26 07:19:41

Dengan tangan di belakang punggung, ia berjalan keluar meninggalkan kabin, langkah nya santai. Tidak cepat, namun juga tidak lambat.

“Bukankah sudah jelas.“

Vivian terdiam sejenak.

“6 spiral? Aku harap aku salah tentang pria bernama Dion ini, tapi kekuatannya mengatakan semuanya. Aku juga berharap Griffin itu bisa memberi sedikit perlawanan, mungkin aku bisa belajar beberapa hal dari pertarungan mereka.“ batinnya. Tanpa ia sadari, Dion telah jauh dari pandangannya.

“Heyy! Tunggu aku!“

Di depan hutan. Griffin sang penjaga harta Karun terbang melesat, mengeluarkan bola angin dari mulutnya, mengamuk menghancurkan area sekitar.

Fushhh…

Dumpp…

mata elangnya menangkap satu sosok.

Makhluk itu seketika berhenti di udara, kedua sayapnya menutup, kemudian makhluk itu terjun menuju sosok tersebut dengan cepat.

“Cepat lari, itu berbahaya!“

Dion tak menanggapi. Aura di sekitar seketika berubah menjadi menekan.

“Sudah lama aku tidak menggunakan bela diri ini.“ Dion memasang kuda-kuda.

Ia menarik nafas dalam dan menghembuskannya. Kakinya bergerak memutar, kemudian bergeser kesamping lalu kebelakang menyapu tanah.

Kwuarkkhh…!

Griffin itu semakin mendekat, melawan angin, menatap tajam ke arahnya.

Vivian yang menyaksikan itu menggertakan gigi. “Pria ini sudah gila!“

Saat tinggal beberapa kaki lagi, makhluk itu berputar-putar dengan cepat dan mengendalikan angin di sekitarnya. Sekarang mahkluk itu tampak seperti sebuah bor yang terbungkus oleh angin.

Shurrrffff!

beberapa inci lagi…

Seolah-olah dunia melambat. Dengan tenang Dion bergeser, dan tangan nya bergerak…

“Silat Gunung… Teknik pertama...”

Jubahnya berkibar memperlihatkan kepalan tangan. Rerumputan berterbangan, hal-hal di sekitar terhempas dan berhamburan. Griffin itu menerjang tanpa ampun.

“Tiger King's Grip…”

Ujung paruh Grifiin bersentuhan dengan tangan Dion. Ia memutar kedua pergelangan tangannya, menangkis, mengalir mengikuti arah serangan Grifiin seolah membelokkan nya, seperti angin kencang yang menerpa sebuah rumput.

Suara kencang hempasan angin terus menggema. Hingga akhirnya ujung paruh Grifiin menancap ke tanah, serangan bor makhluk itu telah gagal. Lalu Saat makhluk itu hendak bergerak lagi…

Kwakk…?

Ternyata ekor Grifiin telah di cengkram erat oleh Dion. Ia menariknya, membuat Grifiin itu terangkat dan membantingnya ke tanah hingga menyebabkan tanah itu bergetar.

DUMM...

Vivian melihat semuanya tepat di depan mata, tersentak mundur dan jatuh kebelakang.

“I-ini… dia seorang Arcombat? Apa ini kekuatan Arcombat 6 spiral…“

Griffin itu merintih, berusaha melepaskan diri. Namun, seperti sebuah pohon besar yang di ayunkan oleh rantai baja, Dion tetap mencekram, membantingnya lagi ke arah yang berlawanan, membuat Griffin itu tak berkutik sama sekali.

Makhluk itu semakin tak berdaya, dan mulai mengeluarkan suara menggeram aneh. Matanya bersinar merah, menyatu dengan darah.

Vivian yang melihat hal itu merasa sangat familiar. “Tunggu! Ini berbahaya, dia akan menggunakan kutukan!“

“Tuan Dion Hentikan! Cepat menyingkir darinya. Makhluk itu akan menggunakan kutukan penyegel!“ Dengan lantang Vivian memperingati.

Dion tak menggubris dan melanjutkan ayunannya, namun tiba-tiba…

Kruaaakkk…

Griffin mengeluarkan bola energi merah dari mulutnya, kemudian melesat masuk kedalam tubuh Dion seolah tahu targetnya.

“Ini sudah berkahir… Begitu kau terkena kutukan Grifiin, spiral mu akan berhenti beberapa saat, dan kau tidak akan bisa menggunakan ether sama sekali.“ gumam Vivian dalam hati.

Namun apa yang terjadi… Dion tetap melanjutkan serangannya. Hal ini berlangsung beberapa kali hingga menyebabkan rumput beterbangan, dan tanah di area Griffin cekung. Membuat Keheningan padang rumput hanya diisi oleh rintihan binatang dan suara dentuman.

“.….“

Tidak hanya terkejut sekali. Vivian hanya bisa mematung dan terkejut lagi. Ia sebelumnya mengikuti Dion berharap untuk melihat pertarungan yang intens agar bisa di pelajari, namun sekarang yang ia lihat, tidak lebih hanya sekedar penyiksaan terhadap binatang.

“Heheh… sungguh konyol… memperingatkan seseorang seperti itu… ini sangat memalukan.“ ujar Vivian sambil menunduk merasa tak berdaya.

Hingga kemudian keheningan turun. Dion akhirnya berhenti, merapikan kembali pakaiannya, dan melirik malas Grifiin yang tergeletak sudah tak bernyawa, bahkan sudah tak berbentuk.

“Efek pakaian dan Beyond Eternal Core. Kenyataan bahwa kedua hal ini saja, membuat kekuatan mentah ku sangat tidak manusiawi. Belum lagi, aku merasa kekuatan ini semakin berkembang dalam diriku…“ pikirnya.

Ia berkata sebelum mengangguk pelan. “Bagus sekali…”

Dion ingin berbalik, namun Vivian dengan cepat menghampiri.

“Itu luar biasa manusia. Ma-maksudku tuan Dion.“ ucap Vivian dengan senyum terpaksa.

“Tapi apa kau benar-benar akan meninggalkan nya?“ Vivian bertanya.

“Hm… Apa maksud mu?“

“Hah? Apa kau juga tidak tahu Tentang hal ini?“

Merasa tiba-tiba ada yang salah dengan hawa disekitar, Vivian dengan tergesa menambahkan.

“B-baiklah, akan ku jelaskan. Jadi-”

“Singkat saja, langsung pada intinya.“

“….“

Vivian menyilangkan lengan, menatap mayat Griffin. “Singkatnya. Setiap makhluk hidup yang telah membentuk spiral lalu akhirnya mati, spiral mereka akan hancur dan menyisakan inti, inti ini kemudian akan memadat dan membentuk sesuatu seperti batu, atau di sebut spiral core. Namun spiral core hanya bisa terbentuk ketika makhluk itu memiliki setidaknya sedikit kecerdasan.

Setelah itu, Dion mendekati mayat Griffin, ia memasukan lengannya, merobek perut makhluk itu.

Beberapa detik berlalu, Dion menarik lengannya membawa sebuah batu seukuran setengah kepalan tangan, seperti berlian namun memiliki cahaya redup di dalamnya.

“Ah! Ini spiral core tipe angin!“ ucap Vivian, sepertinya tertarik dengan benda itu.

“Hmm?“

Vivian mendekat dan menjelaskan dengan bersemangat. “Setiap spiral core tentu saja berbeda, dan ketika makhluk itu memiliki 4 spiral atau lebih tinggi, kecil kemungkinan dia akan mengeluarkan spiral core yang memiliki atribut, semakin tinggi semakin bagus efeknya. Kau sungguh beruntung tuan Dion!“

Dion melirik batu itu dan memainkannya. “Jika begitu, bukankah ini hanya akan berguna bagi seorang Arcanis daripada Arcombat?“

“Benar! Karena itu ini cukup langka untuk makhluk yang memilki spiral core ber atribut. Tapi bukan tidak bisa digunakan, kegunaannya sama untuk Arcombat atau Arcanis. Namun karena ber atribut, ini akan sangat bagus jika di gunakan oleh Arcanis, terlebih lagi atributnya sama.“ mata Vivian berbinar menatap batu itu.

“Karena aku tidak bisa menggunakan Arcana, ini hanyalah sampah bagiku.“ gumam Dion dalam hati, tangannya merasakan hawa dingin yang menyejukkan.

Dion mengulurkan batu itu kepada Vivian. “Ambillah.“

“Ehh?“ Vivian mundur, menatap Dion tak percaya.

Keheningan turun sejenak…

“Ambil, atau aku akan mengahancurkannya.“

Vivian tersentak dan segera mengambil batu itu tanpa ragu-ragu. “T-terima kasih! Tapi kenapa?“

“Tidak perlu bertanya.“ sahut Dion.

Di mata Dion, batu ini tidak lebih dari sekedar batu biasa, namun di dunia dimana kekuatan adalah segalanya, sesuatu seperti ini sangat berharga, terlebih lagi, spiral core biasanya tidak di jual atau bahkan akan di perebutkan.

Dalam hidupnya, Vivian belum pernah memiliki spiral core beratribut, bahkan ketika ia masih bersama keluarganya di hutan agung ia hanya mendapatkan spiral core biasa atau lebih tinggi. Oleh karena itu ketika Vivian melihat Dion menyerahkan hal yang menurutnya berharga, jantungnya tiba-tiba berdegup lebih cepat, ia tersentuh. Vivian jarang merasakan perasaan seperti ini sebelumnya, terlebih lagi kepada seorang manusia.

“Sekali lagi. Terimakasih! Aku akan menggunakan ini sebaik mungkin!“ Vivian berkata dengan sepenuh hati.

Terlepas dari batu di tangannya, Vivian terus memandang Dion, kedua pipinya mulai memerah. Sungguh perubahan sikap yang cepat, sebelumnya ia melihat Dion sebagai seorang yang di benci, lalu melihatnya lagi dengan rasa takut. Namun sekarang, rasa hormat dan kekaguman perlahan tumbuh dalam hatinya.

Dion mengibaskan lengannya yang berlumuran darah, sambil melirik Vivian yang sedang memandangi dirinya.

“Kurasa elf ini cukup berpengetahuan, akan bagus bagiku untuk memanfaatkan hal itu.“ batinnya.

Ia berbalik menghadap hutan dengan tangan di belakang punggung.

“Hei elf, dimana pemukiman terdekat?“

Vivian mengedipkan matanya dan akhirnya tersadar, lalu menjawab dengan canggung. “A-apa, desa? Emm, maksudmu desa Tialos.“

“Tunjukkan padaku jalannya.“ sahut Dion tanpa berpikir.

Vivian mengangguk pelan seperti anak ayam. “Baiklah! Tapi sebelum itu, namaku bukan elf, tapi Vivian apa kau mengerti?“ ujarnya dengan senyum tipis.

Dion berjalan ke arah hutan sambil berkata dengan tenang. “Tidak masalah, sekarang tunjukkan jalannya Vivi.“

“Vivi?“ Tanpa sadar, Dion telah berjalan menjauh meninggalkannya. “Hei tunggu! Jalannya bukan ke sana!“

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Penguasa Dari Tatanan Lain   Bab 12. Petunjuk 2

    Wuushh…Seketika tekanan di sekitar berubah, angin masuk dan berputar-putar di sekitar Guildmaster Cecilia. “Apa katamu?“ Cecilia mendesis, rahangnya mengeras.“Aku berkata… baumu amis!“ Bleum menegaskam suaranya.Tanpa aba-aba, dari atas Cecilia, pusaran angin berbentuk jangkar terlempar ke arah Bleum dengan sangat cepat. Surrfhh…Bleum menginjakkan salah satu kakinya ke lantai, kemudian sebuah tanah keras naik dari dalam lantai dan langsung membentuk dinding tanah menghalau jangkar itu.Bumbb…“Kalian berdua… sebaiknya tidak membuat keributan disini. Kita punya misi, jika memang ingin bertarung carilah tempat yang lebih baik.“ Sato dengan dingin berkata sambil tetap berjalan meninggalkan kedua orang itu.Keduanya terdiam sejenak, sebelum akhirnya Cecilia mendecakkan lidah lalu pergi. “Anggap saja kau beruntung karena ini istana, lain waktu kita bertemu, ku pastikan kau akan jadi makanan ikan.““Dalam mimpimu…” ucap Bleum meremehkan.Setelah kedua Guildmaster pergi dan hanya menyis

  • Penguasa Dari Tatanan Lain   Bab 11. Petunjuk

    Tiga Guild besar. Adalah organisasi yang berisi para petualang, penuh dengan orang-orang kelas bawah maupun menengah yang rata-rata telah membentuk spiral dan ingin bertahan hidup dengan cara memanfaatkan kekuatan dan tenaga mereka. Ketiganya telah di kenal paling besar di antara Guild yang lain, dan yang terbesar adalah Guild Valhalla. Guild Valhalla terletak di pesisir pantai kerajaan Ardeal yaitu kota Marina, karena wilayah mereka sangat dekat dengan perairan, para petualang di sana biasanya mengerjakan misi dengan mengarungi lautan.Guild besar tentu saja memiliki seorang Guildmaster yang juga mempunyai kekuatan serta tanggung jawab besar. Cecilia Marina, wanita anggun berkulit tan dan selalu berpakaian menarik, dengan ciri khas tato ular melingkar di sepanjang lengan kirinya. Ia adalah seorang Arcanis tipe angin dan air, tidak di ketahui secara jelas tingkat spiral nya, namun yang pasti itu cukup tinggi, bahkan dengan pengaruh serta kekuatannya, ia berjaya menjalin kerja sama an

  • Penguasa Dari Tatanan Lain   Bab 10. Putri Yang Hilang 2

    Di dalam aula raja. Raja Bethort duduk di singgahsana, sedang memandangi kristal es berbentuk simbol api di tangannya. Ekspresinya lesu, hatinya merasakan kesedihan sekaligus kemarahan pada saat bersamaan. Namun ketika dingin dari kristal es menyentuh kulitnya, itu juga menyentuh hatinya, amarahnya menghilang menyisakan kesedihan yang mendalam.Gambaran seorang gadis cantik berrambut merah dengan gaun istana muncul dalam pikirannya, gadis itu tersenyum bahagia ke arah Raja Bethort sambil memegang sebuah kristal es seukuran koin berbentuk simbol api.“Ayah! Lihat! Lihat! Aku sekarang dapat menggunakan es ku membentuk sesuatu yang baru!“Raja Bethort tersenyum hangat menanggapi putrinya yang ke girangan seolah telah melakukan pencapaian besar.“Hoho… kerja bagus Luna, ini sangat cantik seperti dirimu. Tapi… kenapa itu berbentuk api?“ tanya sang raja.gadis itu menyodorkan kristal es kepada sang raja. “Tentu saja karena Ini untukmu ayah! Lihatlah, bukankah aku cukup terampil. Akhirnya se

  • Penguasa Dari Tatanan Lain   Bab 9. Putri Yang Hilang

    Sementara itu… di kastil megah kerajaan Ardeal, seorang pria tua dengan rambut merah menyala dan badan tegap duduk di singgahsana emas, memancarkan aura penguasa. “Yang mulia. Kami sudah melakukan pencarian selama empat hari tiga malam, tetapi…” salah satu dari tiga jendral yang berlutut, terhenti sebelum bisa menyelesaikan kata-katanya.“K-kami, tidak bisa menemukan putri Luna, dimanapun…”Krakk…Tidak sampai satu tarikan napas, tiba-tiba salah satu pilar di samping singgahsana retak, setelah kata-kata terakhir keluar dari mulut jendral. Seketika keringat dingin membasahi punggung ketiga jendral itu, mereka hanya mematung dengan nafas tertahan.“…Beraninya kalian menghadap kepada ku! Dengan tidak membawa kabar baik tentang putri ku Luna!“ suara berat terdengar mengandung kemarahan, menggema memasuki telinga para jendral.Jendral di sebelah kanan mendongak dan berkata dengan nada rendah.“Yang mulia. Kami sudah mencari nya hingga ke perbatasan utara, bahkan dengan kemampuan pelacak p

  • Penguasa Dari Tatanan Lain   Bab 8. Spiral Core

    Dengan tangan di belakang punggung, ia berjalan keluar meninggalkan kabin, langkah nya santai. Tidak cepat, namun juga tidak lambat.“Bukankah sudah jelas.“Vivian terdiam sejenak.“6 spiral? Aku harap aku salah tentang pria bernama Dion ini, tapi kekuatannya mengatakan semuanya. Aku juga berharap Griffin itu bisa memberi sedikit perlawanan, mungkin aku bisa belajar beberapa hal dari pertarungan mereka.“ batinnya. Tanpa ia sadari, Dion telah jauh dari pandangannya.“Heyy! Tunggu aku!“Di depan hutan. Griffin sang penjaga harta Karun terbang melesat, mengeluarkan bola angin dari mulutnya, mengamuk menghancurkan area sekitar.Fushhh…Dumpp…mata elangnya menangkap satu sosok. Makhluk itu seketika berhenti di udara, kedua sayapnya menutup, kemudian makhluk itu terjun menuju sosok tersebut dengan cepat.“Cepat lari, itu berbahaya!“Dion tak menanggapi. Aura di sekitar seketika berubah menjadi menekan.“Sudah lama aku tidak menggunakan bela diri ini.“ Dion memasang kuda-kuda.Ia menarik n

  • Penguasa Dari Tatanan Lain   Bab 7. Griffin Sang Penjaga Harta

    Tangan Vivian mengepal erat, wajahnya yang basah sedikit memerah. Ia mendongak menatap Dion dengan rasa takut yang tersisa. “M-maaf!“ Dion mengangkat alisnya sedikit terkejut dengan sikap sang elf. “Hmm?“ Tersentak, Vivian menunduk memejamkan mata dan melanjutkan niatnya dengan lebih serius. “Aku. Vivian Van Millian ingin meminta maaf! Aku seharusnya tidak bersikap begitu bodoh kepada orang yang sudah menyelamatkan bukan hanya nyawa tapi juga harga diriku. Tidak bisa kubayangkan, apa yang terjadi padaku jika kau tidak datang menolong saat itu,” “Aku mohon… terimalah permintaan maaf atas sikap lancangku sebelumnya, dan terimakasih telah menyelamatkanku wahai manusia, karena ka-” “Sial, apa dia akan berpidato disini.“ batin Dion. “Berhenti.“ ucapnya pelan. Saat sedang di tengah-tengah pernyataan, Vivin tentu saja berhenti dan terkejut. “Masuklah terlebih dahulu.“ ucap Dion sambil masuk ke dalam kabin yang sudah tak layak huni. Vivian yang mendengar itu bergidik ngeri

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status