Share

Perlindungan Nenek Sepanjang Masa
Perlindungan Nenek Sepanjang Masa
Author: Chastin

Bab 1

Author: Chastin
Tak lama setelah pergi dari gedung kantor Grup Seto, Felix mengirimkan alamat kastil Span beserta sebuah foto.

Foto itu memperlihatkan bagian depan kastil.

Dinding batu kapur berwarna krem dan kubah emas murni, terihat sangat mewah.

Namun, tepat di tengah foto itu, terlihat Tania dengan rambut ikalnya, mengenakan gaun panjang berwarna merah.

Jariku langsung membeku selama dua detik di wajah Tania yang tersenyum ceria dan tiba-tiba, aku merasa sangat konyol.

Pengantin wanita adalah diriku dan ini adalah lokasi pernikahan yang Felix pilih untuk kami.

Namun, subjek utama dalam foto yang dia kirim justru adalah sahabat masa kecil yang selalu dia bilang ‘hanya teman, jangan salah paham’.

Setelah itu, Felix tidak mengirim pesan lagi.

Aku mengenalnya.

Dia pasti berpikir bahwa penyelenggara sudah menghubungiku, jadi dia sekadar melengkapi dengan mengirim alamat.

Khawatir kalau aku tidak tahu alamatnya saat mengubah tiket pesawat.

Hatiku terasa sesak, aku tidak bisa memahaminya.

Felix sudah menyetujui acara pernikahan diadakan di rumah nenekku, mengapa malah mengubahnya tanpa ragu hanya karena Tania menyukainya?

Saat diriku pulang ke rumah, hari pun sudah malam.

Kebetulan, aku mendengar Felix memarahi pembantu,

“Hana bukan anak umur tiga tahun, hanya karena dia telat pulang saja perlu menggangguku?”

“Tapi, Nona Hana pergi setelah menerima telepon dari penyelenggara pernikahan siang tadi, aku khawatir dia marah dan….”

Felix pun mencibir,

“Dia keluar untuk mengurus visa dan mengganti tiket pesawat. Keluarga Tira begitu ramai, mana mungkin semuanya selesai dalam sekejap.”

“Tenang saja, bahkan dalam mimpi pun, Hana ingin menikah denganku. Tanpa diriku, dia bisa mati.”

“Bahkan kalau aku memilih lokasi di kutub, dia akan mengekor juga. Apalagi ini kastil Span yang Tania pilih dengan sedemikian rupa.”

Pembantu pun tidak menjawab lagi. Sebaliknya, Felix yang mulai bergumam,

“Sudah lima menit, Tania belum balas pesanku… aku harus pergi melihatnya.”

Saat dia berlari keluar, aku sudah pergi.

Itu memang vila Keluarga Seto sejak awal, bukan rumahku.

Untuk memudahkan persiapan pernikahan, Felix menyuruhku pindah ke sana.

Awalnya, kami memang seperti pasangan lain yang menunggu hari pernikahan, penuh kemesraan.

Namun, tiba-tiba Tania pulang dari luar negeri setelah putus cinta dan Felix bilang dirinya harus menghiburnya.

Penghiburan ini berlangsung selama empat bulan.

Setiap kali Tania bilang dirinya sedih, tanpa pikir panjang, Felix akan meninggalkanku dan pergi menemuinya.

Aku yang memilih gaun pengantin dan halaman rumah nenek, juga kudesain sendiri. Dia tidak berpartisipasi dalam semua hal.

Setiap kali aku mengeluh, dia akan mengangkat kepala dari sela-sela obrolannya dengan Tania, lalu dengan kesal berkata,

“Bukannya menikah denganku, hanya untuk menyelamatkan proyek Grup Tira?”
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perlindungan Nenek Sepanjang Masa   Bab 10

    “Kalau bukan demi Hana, aku bahkan nggak sudi menjadi sahabat dengan orang sepertimu.”Felix menggertakkan giginya, menunjuk Bryan dan berkata padaku, “Dia sudah lama punya niat padamu, bagaimana bisa kamu menikah dengannya?!”“Dengarkan aku, aku sudah meninggalkan Tania di Span. Dia nggak mungkin kembali lagi seumur hidup. Aku sudah membalaskan dendammu!”“Hana, masih belum terlambat. Ceraikan dia, aku akan menikahimu. Kamu sudah lupa? Kita sudah bersumpah di depan nenek!”Ketidakmaluannya membuatku mencibir, “Bukannya kamu yang lebih dulu melupakan janji itu?”“Felix, kamu bilang membalaskan dendamku dan merebut kembali mas kawinku? Tapi, bukannya dirimu sendiri yang terus-menerus membuatku sedih demi dia? Bukannya kamu sendiri yang memberikan mas kawinku padanya?”“Oh iya, kurasa aku harus memberitahumu. Sebenarnya bisnis keluargaku sudah pulih. Aku menyetujui lamaranmu, itu karena aku pernah mencintaimu dan nggak ada hubungannya dengan Grup Tira.”“Tapi, kamu menyia-nyiakan cinta

  • Perlindungan Nenek Sepanjang Masa   Bab 9

    Tania terkejut sampai seperti hampir kehabisan napas, “Felix, kamu sudah gila?! Lepaskan aku!”Namun, pada akhirnya, gaunnya tetap tak dilepaskan, karena ada seseorang di kerumunan yang melihat sebuah berita. Lalu seketika membuat seluruh lokasi gempar.Setelah menyadarinya, asisten langsung menyerahkan ponsel ke depan Felix. Itu adalah pengumuman ucapan selamat….[Kabar gembira Grup Halim. Bryan, direktur Grup Halim, setelah cintanya bertepuk sebelah tangan bertahun-tahun, akhirnya membuahkan hasil. Hari ini resmi menikah dengan Nona Hana yang telah dia cintai selama sepuluh tahun! Selamat berbahagia!]Dan dibawahnya terpampang akta nikah yang bertanggal hari ini.Bryan dan Hana resmi menikah hari ini.Kaki Felix lemas, tubuhnya terjatuh ke belakang tanpa bisa ditahan.….Terbangun dari mimpi buruk, mimpi indah ataupun mimpi yang kita ciptakan sendiri, semuanya terjadi hanya dalam sekejap.Dua hari setelah pernikahan, ketika aku dan Bryan bangun dari ranjang, hal yang pertama muncul

  • Perlindungan Nenek Sepanjang Masa   Bab 8

    Di sisi lain, di Span, wajah Felix tampak sangat muram.Sangking muramnya, hingga tak seorang pun berani mendekat. Beberapa kali orang tuanya mendekat untuk menenangkannya, tapi terpukul mundur oleh aura menakutkannya.Tania menggenggam jari-jarinya dengan kuat, sambil menatapnya lekat-lekat. Saat melihat Felix sudah meneleponku puluhan kali, dia pun memberanikan diri untuk maju perlahan.“Felix, jangan panik. Aku memang nggak mengenal Hana lama, tapi menurutku dia bukan tipe orang yang nggak masuk akal. Dia mungkin hanya sedang marah saja.”“Tunggu sebentar lagi, masih ada satu jam.”Sebelumnya, apapun yang Tania katakan, Felix akan menyampingkan segalanya untuk meresponnya.Namun kali ini, Felix hanya menatap ponsel, seolah tidak mendengarnya. Dia hanya terus-menerus menelepon semua teman yang kami kenal bersama.Sepuluh menit berlalu, tetap tak ada yang bisa menghubungiku.Di Whatsapp, tanda ceklis satu membuatnya mengepalkan tangan. Felix menoleh dan membentak, “Kapan pesawat ini t

  • Perlindungan Nenek Sepanjang Masa   Bab 7

    Telepon pun segera tersambung, Felix menyebutkan nomor identitasku, menanyakan waktu pendaratan dan lokasi bandaraku.Pihak sana memeriksa selama setengah menit, lalu menjawab, “Pak Felix, Nona Hana mengubah jadwal penerbangan, bukan tujuan.”“Penerbangan yang seharusnya terbang tadi malam diubah jadi sore hari. Dia sudah mendarat di Kota Silea tadi malam pukul delapan.”Tiba-tiba, mata Felix terbelalak. Belum sempat dia marah, asistennya buru-buru berlari menghampirinya.“Pak Felix, bagian keuangan kantor biang kalau Nona Hana mentransfer sejumlah uang.”“Catatannya, mahar sudah dikembalikan, pertunangan juga dibatalkan!”….Terakhir kali aku pulang ke rumah nenek adalah setengah tahun lalu.Saat itu, aku baru saja menerima lamaran Felix. Kami berdua langsung naik pesawat kembali dan memberikan tiga penghormatan di depan foto nenek.Felix mengatupkan kedua tangannya, menceritakan banyak hal pada nenek.“Nenek, tolong lindungi Hana agar sehat dan jangan kelelahan.”“Nenek, kami akan k

  • Perlindungan Nenek Sepanjang Masa   Bab 6

    Sore hari di hari pernikahan, cuaca di Span terasa agak pengap.Namun, setibanya di kastil, semua orang sangat gembira. Mereka berjalan-jalan di sekitar, bahkan ayah dan ibu Felix pun terlihat riang, menarik Tania untuk foto bersama berkali-kali.Hanya Felix yang mengerutkan kening, menatap layar ponselnya yang kosong.Beberapa hari lalu, alamat kastil dan foto selfie Tania saat tur di depan kastil yang dia kirimkan padaku, aku tidak membalasnya.Kemarin pagi, pesannya yang menyuruhku meminta maaf pada Tania dan mengatakan dia akan mengantar Tania ke perjamuan keluarga dulu, aku juga tak membalas.Bahkan tiga pesan yang dia kirimkan tadi malam yang mengatakan Tania sudah memaafkanku, aku juga tak membalasnya.Semakin melihatnya, dia semakin kesal. Kemudian, dia pun menggulir layar ke atas dan tiba-tiba menyadari bahwa semua pesan sebelumnya adalah pesan yang hanya kukirimkan padanya.[Dari tiga gaun pengantin ini, kamu lebih suka yang mana?][Model souvenir pernikahan banyak sekali, ak

  • Perlindungan Nenek Sepanjang Masa   Bab 5

    “Felix, kamu paling tahu apa artinya itu bagiku!”Itu adalah kenang-kenangan terakhir yang ditinggalkan nenek untukku di dunia ini, selain rumah tua itu!Mendengar tuntutanku, tatapan Felix tampak ragu sejenak. Tapi, dia segera menggeleng tegas, “Kamu salah lihat, itu bukan berlian nenekmu.”“Aku nggak mungkin salah lihat, itu milik nenekku, selalu disimpan bersama gelang emas!”“Ini perjamuan Keluarga Seto, jangan membuatku malu, cepat pulang!”Aku menatapnya tak percaya. Saat air mataku menetes, dia pun panik.Berkali-kali dia mengabaikan perasaanku demi Tania, aku tak pernah menangis, tapi sekarang dia malah merasa cemas.Namun, begitu dia mengulurkan tangan ke arahku, tiba-tiba Tania menangis terisak,“Hana, aku hanya merasa ini bagus, jadi memohon pada Felix untuk memberikannya padaku. Kamu jangan marah padanya…”Felix langsung mengerutkan kening, “Tania, aku yang memberikannya padamu, kok kamu malah menyalahkan dirimu sendiri?”Dia membungkuk untuk menyeka air mata Tania, sementa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status