Pesona Istri Dadakan Sang Pewaris

Pesona Istri Dadakan Sang Pewaris

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-24
Oleh:  Yuli F. RiyadiTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
51 Peringkat. 51 Ulasan-ulasan
114Bab
28.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Warning 18+ (bijaklah dalam memilih bacaan) Lantaran sakit hati karena tiba-tiba diputus sang pacar yang ternyata selingkuh dengan sahabatnya sendiri, Kavia Roemani Jagland menyetujui tawaran pernikahan seorang pria yang baru dikenalnya beberapa jam. "Menikahlah denganku. Akan kubuat mantanmu menyesal sudah menyia-nyiakanmu." Siapa yang menduga jika pria yang akan menikahinya itu adalah pewaris tunggal dari keluarga konglomerat Wirahardja, Javas Rashaka Wirahardja yang kasak-kusuknya menyukai sesama jenis. Kavia kira menikah adalah solusi, tapi ternyata masalah yang jauh lebih besar datang. Apalagi ketika Javas menginginkan seorang anak dari rahimnya!

Lihat lebih banyak

Bab 1

1. Perintah Menikah

"Nikah?! Omong kosong apa ini?!"

Suara bariton itu naik satu oktaf. Mata pemilik suara itu melotot tak percaya. Spontan tangannya meremas kertas yang dia genggam dengan kesal. Dua alis tebal yang membingkai mata cokelatnya menyatu. Wajah tampannya memerah seketika. Javas Rashaka Wirahardja murka setelah membaca surat dari sang kakek yang memintanya untuk segera menikah.

"Bilang sama pria tua itu aku nggak mau menuruti perintahnya!" ujarnya kesal lalu melempar buntalan kertas yang dia remas ke arah pria dengan setelan jas abu yang berdiri di depannya.

"Presdir bilang warisan itu tidak akan pernah jatuh seutuhnya ke tangan Anda jika dalam satu bulan Anda belum membawa calon istri ke hadapannya," ucap Phil, nama pria berjas abu itu sembari masih mempertahankan senyumnya yang tenang.

"Damn it! Apa pria tua itu pikir mencari calon istri mudah?"

Phil tersenyum lagi, lantas bergerak maju untuk meletakkan amplop cokelat yang sedari tadi dia bawa. "Presdir menawarkan beberapa kandidat yang bisa Anda pilih di sini. Anda bisa mengencani mereka, lalu menentukan pilihan setelahnya."

"What?" Si tampan Javas mengusap wajah frustrasi. Dia menarik napas beberapa kali sebelum tangan kirinya menyambar amplop cokelat tersebut. Dengan malas, dia membuka ikatan tali amplop itu. Lalu mengeluarkan isinya. Berlembar-lembar foto wanita cantik kini tepat di depan matanya. "Apa kakek sudah gila? Aku disuruh mengencani wanita sebanyak ini?"

"Pilih salah satu yang Anda suka kalau begitu."

Lagi si pemilik rahang tegas itu membuang napas. Dilihatnya satu per satu foto-foto itu sampai akhir. Namun satu pun tak ada yang menarik di matanya. "Nggak ada yang menarik," tandasnya melempar foto terakhir.

Pria yang sudah bertahun-tahun menjadi asisten Javas itu menarik napas panjang. "Tidak heran kalau presdir mempercayai rumor yang beredar."

"Rumor apa?"

"Rumor kalau Anda penyuka sesama jenis."

"Are you kidding me?"

"Itulah yang saya dengar." Phil mengangkat bahu sambil membereskan foto-foto itu. Matanya menyipit ketika melihat salah satu wanita yang familiar. "Ini bukankah Aliya?" tanya pria itu sambil menunjukan foto itu pada Javas.

"Siapa Aliya?"

"Adik Amira."

Dengan cepat foto itu berpindah ke tangan Javas. "Apa iya?" Dia mengamati wajah di foto itu dengan seksama. Garis wajah itu memang mirip Amira. Namun senyumnya jelas beda. Sontak dia tertawa. "Fix, kakek benar-benar gila. Setelah gagal dengan kakaknya, aku ditawari mengencani adiknya. Sinting!"

"Tidak ada yang salah. Anda mau mencoba?" Alis Phil naik sebelah.

Namun cucu keluarga Wirahardja itu menggeleng tegas. "Sorry, aku tidak tertarik." Javas berdiri seraya melepas jas. "Kepalaku pusing aku mau cari angin."

"Semoga Anda beruntung."

Javas hanya tersenyum miring sambil mengayunkan langkah menuju pintu keluar. Dia tahu maksud kata 'beruntung' dalam kalimat asistennya itu. Agak menyebalkan memang. Selama ini dia menutup telinga perkara dirinya yang sudah lama sendiri. Tapi makin ke sana beritanya malah makin meresahkan. Penyuka sesama jenis mereka bilang? Itu jelas menyentil egonya sebagai pria sejati. Apollonya bereaksi melihat dada seksi, bukan dada berotot. Sialan!

***

Baru saja Javas keluar dari lift matanya menangkap adegan kekerasan. Dia sampai harus meringis mendengar bunyi keras telapak tangan seorang wanita yang mendarat sadis di pipi seorang pria. Dia bisa melihat wajah murka wanita itu, matanya melotot tajam seperti mau menerkam. Javas tidak peduli. Mungkin mereka hanya pasangan yang sedang bertengkar.

Langkah Javas langsung berbelok menuju koridor penghubung sebuah bar & cafe yang ada di rooftop gedung hotel yang dia pijak ini. Sebuah bar & cafe milik Erland, temannya, yang baru dibuka beberapa hari lalu. Dia melewatkan soft openingnya dan baru sempat datang malam ini.

Rooftop bar & cafe itu memiliki kubah kaca yang terbuka saat cuaca cerah seperti sekarang. Kubah itu akan bergerak menutup saat cuaca sedang tidak bersahabat. Saat masuk, Javas langsung suka dengan konsep yang Erland pilih itu.

Seorang pria tinggi dengan apron warna hitam di balik bar melambaikan tangan padanya. Dia Erland. Javas yang melihatnya langsung tersenyum dan dengan segera menghampiri pria tersebut.

"Akhirnya datang juga, Sob!" sapa Erland seraya mengangkat tangan memberi salam ala lelaki begitu Javas tepat di hadapannya.

"Sorry baru sempat ke sini." Javas mengamati suasana sembari duduk di salah satu stool. "Rame nih. Sukses kayaknya ini tempat."

"Thanks."

"Tiap hari begini?"

"Sejak buka seminggu lalu begini terus."

Javas menggeleng bangga. "Apa gue bilang. Sejak dulu harusnya lo incar tempat ini."

Erland tersenyum. "Kan harus cari modal dulu, Man."

Alasan klise yang sering Javas dengar. Padahal Javas tidak pernah keberatan jika Erland ingin dirinya berinvestasi pada bisnisnya.

"Oh ya? Mau minum apa? Gue traktir."

"Itu wajib. Yang enak di sini apa?"

"Well! Gue baru punya temuan racikan baru. Lo wajib coba karena ini pasti bakal enak banget."

Javas mengiyakan saja. Sambil menunggu Erland meracik minumannya dia memutar stool untuk melihat-lihat suasana bar ini. Ada live musik di sudut kafe. Di sudut lain ada gerombolan wanita yang tengah berhaha-hihi entah mengobrolkan apa. Lalu terlihat juga pasangan yang tengah menikmati hidangan kafe. Melirik ke meja lain Javas juga melihat---

"Sialan! Brengsek! Erland! Beri aku Smirnoff tanpa mix!"

Makian seorang wanita mengalihkan perhatian Javas. Ekor matanya melirik seseorang yang baru saja duduk di sebelahnya. Hanya terpaut satu stool sebagai jarak. Bukankah itu wanita yang di depan tadi? Wanita yang dengan sadis menampar pasangannya.

"Hei, What's up?" tanya Erland menanggapi wanita itu.

"Erland, Please," pinta wanita itu. Wajah gusarnya tidak bisa ditutupi.

"Oke, hanya satu sloki."

Diam-diam Javas memperhatikan wanita itu. Hidung wanita itu runcing jika dilihat dari samping. Dia memiliki rambut cokelat bergelombang sebatas punggung. Bibir merah mudanya terlihat mengkilap. Kulitnya putih dengan bentuk tubuh sedikit berisi. Lumayan seksi.

"Any problem, Pretty?" tanya Erland saat memberikan wanita itu satu sloki Smirnoff.

Javas sedikit terlupakan begitu wanita itu datang, untung dia sudah mendapatkan minumannya. Tiba-tiba saja wanita itu sesenggukan. Membuat Javas melirik di balik gelas minumannya. Dia menangis?

Erland langsung kalang kabut mencarikan wanita itu tisu. Dia terlihat khawatir. "Kamu bisa cerita pelan-pelan."

"Aku diputusin. Brengsek! Dia yang selingkuh aku yang diputusin!" ujar wanita itu lagi dengan nada sedih campur marah yang kental. "Dan kamu tau, siapa selingkuhannya? Sahabatku sendiri. Double kill banget kan?"

Wow, pantas saja pria tadi mendapat tamparan keras dari wanita itu. Diam-diam Javas memasang telinga. Merasa tertarik dengan sesi curhat wanita itu.

"I'm sorry to hear that, Honey. Aku yakin kamu bisa mendapat lelaki yang lebih baik daripada dia. Lelaki seperti itu nggak pantas kamu tangisi."

Sambil menyusut hidung mancungnya yang ikut berair, wanita itu mengangguk. "Ya, pasti itu. Aku bakal tunjukan sama pengkhianat-pengkhianat itu kalau aku bisa dapetin lelaki yang lebih baik segala-galanya. Makan tuh bekasku!"

Javas mengerjap saat melihat wanita itu langsung menandaskan isi slokinya dalam sekali teguk. Apa dia akan baik-baik saja? Satu detik, dua detik, sampai lima detik tidak ada yang berubah dari wanita itu. Javas pikir wanita itu bakal langsung mabuk.

"Satu sloki lagi, Please."

Erland menggeleng. "Aku buatin minuman lain. Sea breeze cocok buat hati yang lagi galau."

"Aku nggak galau! Aku bakal bikin dia menyesal udah mutusin aku dan malah bersama si pagar makan tanaman itu!"

"I know. Makanya jangan mabuk kalau kamu nggak galau."

"Satu botol vodka nggak akan bikin aku mabuk."

"Aku nggak mau berurusan sama Gyan."

"Dia lagi bucin sama calon istrinya. Nggak bakal ngurusin aku."

"Sorry, Dear."

Wanita itu menggeram jengkel. "Nyebelin banget sih. Aku obrak-abrik juga nih bar!"

"Kasih aja, Land. Gue yang tanggung jawab kalau dia mabuk." Akhirnya Javas angkat suara. Bibirnya melengkung ke atas saat wanita itu menoleh ke arahnya. "Hei, aku Javas," sapanya sembari mengulurkan tangan.

Wanita di depannya tidak langsung menyambut. Tatap birunya malah memperhatikan tampang Javas dengan seksama. Dari wajah, bola matanya bergerak turun ke bahu dan dada pria itu. Lumayan seksi dan tampan. Setelah sekian detik berlalu, barulah dia menyambut uluran tangan Javas.

"Kavia."

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(51)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
51 Peringkat · 51 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Putri Wu
good story.........
2024-09-27 23:08:07
1
user avatar
Anies
cerita KaJav emang se-luar biasa itu, aku gak lagi lebay, ya ampun.. kadang bikin gemes kadang bikin gondok kadang suka terserah kadang-kadang authornya ajalah yang bikin pasangan ajaib ini wkwkwk jangan dulu udahan ya thor toloooong lanjut lagi biiim extra part-nya yang buanyaaaaaak
2024-09-17 00:08:54
1
user avatar
Dinila Ikhsan
memang susah kalo pasutri 1 frekuensi, gak ada obat..mau orang bilang aneh tp ya seabsurb mereka aja.hahaha makasih author... lanjut lagi bisa donk thor
2024-09-12 12:47:14
1
user avatar
Rahma Namaku
titah ibu suri gak bisa di ganggu gugat... aseekk..rumah baru. malem ini bobok cendili ya pa..kata baby karel. aku yg boboknya sm mama.hahaha lanjut lagi bisa ya Thor.. SEMANGAT!!!
2024-09-07 07:54:09
1
user avatar
Barbie Syantik
kalo memang erland mencintai kavia dan menganggap javas temannya. dia yg hrs sadar diri dan menghargai serta menjauh dr kehidupan klg temannya. dia ingin kavia dan javas bahagiakan..??! kalo gini trs..yg ada kehidupan klg kavia dan javas gak bisa bahagia.lanjut Thor...
2024-08-27 14:37:53
1
user avatar
Miswati Wati
bagus ceritanya gak bikin bosen
2024-08-27 09:18:21
1
user avatar
Rahma Namaku
sweet moments ngemong anak. like father like son.. hihihi ya sesimpel itu bahagianya seorang istri. makasih author...
2024-08-23 17:51:41
1
user avatar
Rahma Namaku
dasar javas 'kang modus' hahaha makasih author manis dan apik tenan. bikin yg baca senyam-senyum dan ngiri sama mereka ber2(Ka-jav). SEMANGAT!!! di tunggu next karyanya semoga sepecah ini jg.
2024-08-21 21:30:25
1
user avatar
Barbie Syantik
Btw SELAMAT buat Ka-jav Sdh jd Mommy & Daddy untuk baby Boy nya. semoga jd pasutri sesungguhnya dan tetep kuat menghadapi konflik yg akan trs ada.hehehe lanjut lagi Thor.. semoga cerita seterusnya tetep seru dan gak bosenin. SEMANGAT Thor!!!
2024-08-19 17:46:15
1
user avatar
Bachtiar Lele
1 bab lagi malam ini boleh ya Thor ya.. wkwkwk lanjut lagi please. SEMANGAT!!! love author nya bnyk2
2024-08-14 19:51:07
1
user avatar
Barbie Syantik
bagusss javas.. jangan mau dengan model sombong itu lagi yg gak ada sopan santun nya. kamu nanti beneran ditinggal sm kavia dan dimarahi kakek dan gak dpt warisan. trs ditinggalin Lg sama dia. perjuangkan cinta istrimu dan siap2 jd Daddy. lanjut lagi Thor. SEMANGAT!!!
2024-08-14 14:00:10
0
user avatar
Falisha Irsan
semoga javas lekas sadar dari mati suri atas perasaannya sendiri. yg mestinya dia skrg tau kalo dia sayang kavia,takut kehilangan wanita itu yg dia sebut sebagai ISTRInya. lanjut Thor.. buat si javas makin bucin sama kavia. supaya wkt anaknya lahir dia Sdh bener2 jd suami dan papa yg sebenarnya.
2024-08-13 20:00:36
1
user avatar
Barbie Syantik
sayangnya javas sama kavia, cuma dia msh sll memungkiri perasaannya sendiri Krn rasa sakit yg tertoreh oleh love the first sightnya sm si model sombong Ameera. semoga ke 2 nya bisa saling terbuka akan perasaan sayang dan cinta mereka yg SDH ada,kasian kan si dedek dlm peyutnya kavia.lanjut lagi Thor
2024-08-12 11:51:15
1
user avatar
Indah Suwarni
ya Ampun aku sampai mikirin Lo kalau si Javas tau tentang mas Erland bakal gimana ya ,kok nggak sabar nunggu kelanjutannya ya aku.........
2024-08-10 16:53:05
1
default avatar
rahayu i
penasaran saat tau first time nya kavia direngut erland saat 17 tahun. gmn reaksi javas ya??? apalagi mereka tetep temenan dan sering ketemu. omg...keep going author
2024-08-03 16:09:15
2
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
114 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status