Home / Romansa / RAHASIA WASIAT PUTRI YANG TERTUKAR / Bab 4 Terima Kasih Menolongku

Share

Bab 4 Terima Kasih Menolongku

last update Last Updated: 2025-07-21 09:07:33

Sudah dua minggu lamanya Danastri dirawat di paviliun Jayanatra. Luka di kepalanya dijahit oleh dokter keluarga. Luka di tangannya mulai membaik meski kadang Danastri dihantui mimpi buruk.

Jika mimpi buruknya datang Danastri demam. Setiap kali demamnya kambuh, Widipa selalu duduk di sampingnya dan ketika Danastri terbangun, pria itu sudah menghilang seperti bayangan.

Di hari kelima kedatangannya di paviliun yang terletak di daerah pebukitan, Danastri tersadar dan terkejut mendapati dirinya berada di tempat yang asing. Para pekerja bungkam saat dia bertanya.

"Siapa yang menolongku?" Dia bertanya pada seorang pelayan wanita muda yang merawatnya selama ini.

"Tuan muda kami, Nona. Dia menemukan anda di dasar jurang lalu membawa anda ke sini," jawabnya tenang sembari menyiapkan obat untuk Danastri.

"Boleh aku menemuinya?" tanya Danastri yang ingin mengucapkan rasa terima kasihnya.

"Tuan muda sedang tidak ada di sini, Nona. Lebih baik anda fokus pada penyembuhan. Jika anda membutuhkan saya, tekan saja bel di samping tempat tidur itu."

Para pekerja di paviliun ini tak banyak bicara. Mereka menutup mulut soal tuan muda yang menolongnya. Danastri terus menunggu kedatangan sang pemilik paviliun hingga pagi itu saat terbangun, dia merasakan kehadiran sosok pria di kamar.

"Kau sudah sehat rupanya, Danastri," ucap Widipa duduk di kursi kayu, menatap ke luar jendela sembari kedua tangannya memegang secangkir kopi yang mengepul.

"Anda mengenal saya, Tuan?" Danastri merasa tak mengenal pria yang duduk tenang di hadapannya.

"Lunara Danastri anak dari keluarga Wirajaya sebelum kedatangan gadis bernama Dinara yang mengambil posisimu sebagai pewaris dari alm tuan Daru," ungkit Widipa menatap Danastri. Seketika Danastri terpaku sejenak melihat sosok pria yang memiliki sorot mata tajam.

“Kenapa anda menolongku?” suara Danastri serak. Dia bangkit setengah duduk.

Widipa menoleh perlahan. Sorot matanya teduh tapi tak mudah terbaca, "Karena aku kasihan melihatmu menderita."

"Kasihan karena aku terusir dan mencoba membunuhku?" tanya Danastri getir.

"Lalu aku harus berkata apa? Bukankah seperti itu kenyataannya?" Widipa berkata dengan datar.

Danastri menatapnya dan mencoba menebak maksud di balik kata-kata kaku yang diucapkan pria di hadapannya, pasalnya Danastri tahu jika ada sesuatu hal yang menjadi alasan pria tersebut menolong hingga menyembuhkannya.

"Apa anda tidak memiliki maksud lain selain karena kasihan padaku, Tuan?"

Widipa beranjak dari kursinya, menaruh cangkir yang sudah mendingin dan berdiri sembari menatap Danastri yang tergerai rambutnya tanpa riasan. Sejatinya Widipa mengagumi kecantikan natural Danastri, tetapi dia bukan tipe orang suka memuji.

"Jika kau sudah tahu jawabannya. Untuk apa kau bertanya lagi?"

"Dan satu hal lagi. Jangan memanggilku tuan. Namaku Widipa Abhiru Jayanatra," ucapnya sebelum meninggalkan Danastri di kamar.

Nama belakang Widipa membuat Danastri terkejut. Keluarga terpandang nomer satu yang menguasai kerajaan bisnis di negeri ini. Keluarga yang dibenci dan menjadi pesaing bisnis ayahnya.

Danastri tahu tak ada yang bisa mengalahkan keluarga Jayanatra dalam hal apapun, karena itulah sang ayah ingin bersaing dan harus menjadi nomer satu. Meski dia tak turun langsung mengurus bisnis keluarganya, Danastri belajar secara diam-diam dan mengambil mata kuliah bisnis.

"Aku tidak tahu apa alasanmu yang sebenarnya menolongku, Widipa."

"Tapi terima kasih atas bantuanmu. Tanpamu mungkin aku tak akan di sini sekarang."

Perkataan Danastri didengar Widipa. Senyum kecil tersinggung di bibirnya. Ada perasaan yang tak bisa dia jelaskan. Bingung dan penasaran.

****

["Setelah merayakan pesta besar-besaran menyambut kedatangan putri kandungnya, kini tuan Bagas sedang mempersiapkan pesta ulang tahun yang ke dua puluh untuk Dinara Kinanti Wirajaya."]

["Mereka akan mengundang sejumlah petinggi negeri ini untuk mengumumkan hak waris dari Daru Wirajaya."]

Danastri melihat berita mengenai keluarganya. Di layar televisi ada keluarga yang bahagia sedang melakukan interview bersama pembawa berita yang terkenal.

["Kami turut berduka atas meninggalnya putri angkat anda karena kecelakaan."

["Kami tidak tahu jika keluarga Wirajaya mengadopsi anak untuk menggantikan putri kandung anda yang tertukar. Betapa baiknya anda semua."]

Lucu dan miris saat Danastri mendengarnya. Dia tertawa seolah berita itu drama komedi baginya. Bagaimana tidak? Jika dia diberitakan anak adopsi dengan penuh kasih sayang. Mereka tak mau mengakui jika di akta kelahiran ada namanya.

["Dia anak yang tidak sombong, pengalah dan baik. Dia mengalami kecelakan karena dia ingin cepat-cepat menemui Dinara. Dia senang akhirnya bisa bisa berjumpa lagi dengan saudaranya yang sudah lama berkuliah di Inggris."]

["Sayang takdir berkata lain. Putri kami meninggal padahal dia sudah menyiapkan kejutan manis untuk saudaranya."]

["Ibu merindukanmu, Nak."]

Danastri tersenyum getir, tak ada tangisan atau mengasihani diri sendiri. Semua ucapan di televisi itu adalah kebohongan besar yang diciptakan keluarganya agar publik tak mengetahui kecelakaan tersebut hasil perbuatan mereka demi warisan.

"Daripada kau melihat berita tak penting. Berganti pakaianlah. Aku tak suka melihat penampilanmu yang sangat sederhana," ucap Widipa tiba-tiba datang lalu mematikan televisi.

"Kita mau ke mana, Widipa?" tanya Danastri yang sudah mulai bersikap santai.

"Aku tunggu 10 menit di mobil," ujar Widipa langsung beranjak keluar.

Sebulan tinggal bersama Widipa, Danastri sedikit mengenal pria tersebut yang terkesan irit bicara, dingin dan kaku. Tak mau membuat Widipa berkata tajam, Danastri buru-buru berganti pakaian dan sejenak melupakan berita tersebut.

***

Rupanya Widipa mengajak Danastri ke tempat butik terkenal milik sang bibi. Widipa meminta lantai bagian atas tertutup dan tidak boleh ada yang datang, karena dia tak ingin semua orang tahu keberadaan Danastri. Mereka pun masuk di pintu rahasia.

Meski sejak bayi dibesarkan di keluarga Wirajaya, Danastri tak pernah membeli pakaian mahal dan mewah. Dia membeli sendiri dari uang saku yang diberikan ayahnya sedangkan Dinara mendapatkan kemewahan.

"Ubah penampilannya. Buat dia tampil berbeda. Natural tapi ada sisi keanggunannya," pinta Widipa pada sang penata busana dan make up.

"Satu jam lagi aku akan kembali ke sini dan melihat hasil tangan kalian mengubahnya."

Danastri tak banyak bicara. Kata Arif, seorang Widipa dikenal dengan jiwa bisnis yang tak bisa ditinggal. Baginya urusan pekerjaan adalah nomer satu.

"Ubah penampilannya. Buat dia tampil berbeda. Natural tapi ada sisi keanggunannya," pinta Widipa pada sang penata busana dan make up.

"Satu jam lagi aku akan kembali ke sini dan melihat hasil tangan kalian mengubahnya."

Danastri tak banyak bicara. Kata Arif, seorang Widipa dikenal dengan jiwa bisnis yang tak bisa ditinggal. Baginya urusan pekerjaan adalah nomer satu.

Arif dan Widipa segera melangkah keluar melalui pintu dan turun. Dia tak mau ada kecurigaan di antara pengunjung. Widipa melihat arloji masih ada waktu bertemu dengan investor asing. Namun saat berjalan agak cepat, dia bersenggolan dengan seorang gadis di pintu masuk.

"Anda tidak apa-apa, Nona?"

"Saya tidak apa-apa. Terima kasih sudah menolong mengambilkan tas saya."

Gadis itu tak berkedip melihat penolongnya. Saat itulah sebuah senyum licik terukir di bibirnya. Dia akan mencari tahu sosok pria itu dan ingin memilikinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • RAHASIA WASIAT PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 7 Hadiah Dari Seseorang

    "Sudah sadar? Merepotkan sekali dirimu." Belum sepenuhnya sadar dari pingsannya, Danastri harus mendengar ocehan kekesalan dari sahabatnya. Mata gadis itu terbuka pelan dan melihat Julius duduk bersidekap dengan wajah terlihat marah. "Kenapa kau menolongku dan membawaku ke rumah sakit?" tanya Danastri lemah sembari bangun dan menyandarkan kepala di sisi ranjang. "Itu karena bibi Sumiati terus meneleponku hanya untuk membawamu ke rumah sakit. Apa pelayan-pelayanmu tidak bisa melakukannya sendiri?" Julius terus mengomel seraya bangkit dari tempat duduknya. "Maafkan mereka, Julius. Mereka hanya tahu dirimu yang menjadi sahabatku selama ini." Ditatapnya Julius dengan lembut hingga membuat pemuda itu tampak bersalah. "Baiklah aku akan pulang dan jangan pernah menghubungiku lagi kalau kau sakit atau hal apapun. Kau sudah dewasa bukan anak kecil," gerutu Julius mengambil jaket hendak pergi.

  • RAHASIA WASIAT PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 6 Kisah Danastri

    [ Kisah Danastri di Masa Lalu ]Sejak kedatangan Dinara, kedua orang tua serta sang kakak lebih memerhatikan gadis itu. Semua permintaan dipenuhi bahkan merebut barang Danastri tak dipermasalahkan oleh Bagas maupun Vero.Danastri tahu diri dan selalu mengalah. Mereka menempuh pendidikan di sekolah yang berbeda, Dinara bersekolah di tempat elit agar Dinara bisa berteman dengan anak-anak para petinggi. Namun hal yang tak diketahui mereka, Danastri bersekolah di tempat para anak pandai yang memiliki IQ di atas rata-rata. Semua itu karena sang kakek Daru ikut andil.Daru Wirajaya tak pernah mengakui dan percaya jika Dinara yang ditemukan Bagas di panti asuhan luar kota adalah cucu kandungnya yang tertukar. Meski sudah ada keterangan tes darah, hati kecil Daru tetap mengakui Danastri cucu kesayangannya.Danastri hanya mendapatkan limpahan kasih sayang dari sang kakek. Dinara iri dan cemburu, karena dia tak bisa merasakan kedekatan dengan sang kake

  • RAHASIA WASIAT PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 5 Dia Harus Menjadi Milikku

    Mobil hitam keluaran terbaru milik keluarga Wirajaya melintasi gerbang rumah peristirahatan mereka. Dari jendela belakang, Dinara menatap ke luar dengan dagu terangkat. Ia baru saja pulang dari pesta sosialita—yang lebih banyak diisinya dengan menyindir dan menjelekkan seseorang.Sopir keluarga segera membuka pintu mobil cepat agar tak kena imbas kemarahan sang nona besar. Dinara akan marah jika sopirnya lama melakukan tugasnya untuk mengantar atau menjemput dirinya ke manapun.Dinara tak pernah menghargai semua tugas yang dikerjakan pelayan di rumahnya hanya karena dia putri pewaris yang harus dihormati dan diperlakukan layaknya tuan putri kerajaan. Tindakannya tersebut membuat para pelayan tak menyukainya."Lama sekali sih buka pintunya? Pada ke mana saja kalian ini?""Maaf Nona Dinara, kami berdua sedang membersihkan kamar nona," ucap salah satu pekerja dari dua pekerja yang melayani Dinara."Dasar pembantu tak becus. Miskin pula," sahutnya sambil mendengkus kesal.Pintu harus dibu

  • RAHASIA WASIAT PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 4 Terima Kasih Menolongku

    Sudah dua minggu lamanya Danastri dirawat di paviliun Jayanatra. Luka di kepalanya dijahit oleh dokter keluarga. Luka di tangannya mulai membaik meski kadang Danastri dihantui mimpi buruk.Jika mimpi buruknya datang Danastri demam. Setiap kali demamnya kambuh, Widipa selalu duduk di sampingnya dan ketika Danastri terbangun, pria itu sudah menghilang seperti bayangan.Di hari kelima kedatangannya di paviliun yang terletak di daerah pebukitan, Danastri tersadar dan terkejut mendapati dirinya berada di tempat yang asing. Para pekerja bungkam saat dia bertanya."Siapa yang menolongku?" Dia bertanya pada seorang pelayan wanita muda yang merawatnya selama ini."Tuan muda kami, Nona. Dia menemukan anda di dasar jurang lalu membawa anda ke sini," jawabnya tenang sembari menyiapkan obat untuk Danastri."Boleh aku menemuinya?" tanya Danastri yang ingin mengucapkan rasa terima kasihnya."Tuan muda sedang tidak ada di sini, Nona. Lebih baik anda fokus pada penyembuhan. Jika anda membutuhkan saya,

  • RAHASIA WASIAT PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 3 Penolong Danastri

    Dan pembicaraan itu pun terjadi. Bagas, Vero dan Genta merencanakan aksinya. Mereka menggunakan Dinara sebagai umpan untuk mengusir Danastri dari rumah warisan Daru.Mereka sudah menyiapkan dengan matang dan tepat sasaran. Dinara sengaja membuat ribut di lantai atas karena masalah gaun yang dimiliki Danastri. Dinara merebut gaun itu dengan paksa. Dinara berpura-pura jatuh seolah Danastri yang mendorongnya."Dasar anak kurang ajar! Kau sungguh keterlaluan, Danastri!" Vero sang ibu berteriak marah."Selama ini Dinara tak pernah menganggumu. Lihat perbuatanmu membuat dia pingsan. Apa kau tidak tahu dia memiliki jantung lemah?" Sang ayah pun Bagas tak kalah marahnya."Bukan aku, Yah. Dinara jatuh sendiri," sahut Danastri membela diri tanpa tangisan."Bagaimana bisa dia jatuh sendiri? Jangan mengada-ada!" Sang kakak Genta pun ikut-ikutan menuduhnya."Sudah untung kami menampungmu di sini. Sekarang kamu semakin keterlaluan. Detik ini keluarlah dari rumah ini! Kau bukanlah bagian dari keluar

  • RAHASIA WASIAT PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 2 Putri Yang Tersingkirkan

    Hidup gadis berkacamata tipis itu tidak seindah seperti bayangan para tetangga di sekitar rumahnya. Sejak masih kecil, dia merasa terasing di keluarganya sendiri. Awalnya dia tidak pernah tahu alasan kedua orang tua dan sang kakak enggan peduli padanya.Lunara Danastri Wirajaya nama yang disematkan dan hanya sang kakek dari pihak sang ayah yang memberi nama saat dia terlahir di dunia. Kasih sayang dan perhatian hanya Danastri peroleh dari sang kakek juga beberapa pelayan di rumah megahnya termasuk pengasuh yang merawatnya ketika bayi.Danastri tak pernah mendapatkan perhatian maupun kasih sayang. Kedua orang tuanya cuek, tak banyak bicara dan sering meninggalkannya bersama pelayan ketika mereka pergi untuk berdinas. Sedangkan sang kakak laki-laki pun sama. Hingga suatu hari dia memahami alasan kedua orang tuanya."Mulai sekarang Dinara akan tinggal bersama kita," ujar sang ayah dengan suara tegas."Kita sudah menceritakan kepadamu mengenai Dinara, bukan? Jadi kamu akan memiliki saudar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status