Beranda / Romansa / Rosélina fall in love / Mengantarnya pulang

Share

Mengantarnya pulang

Penulis: Himesama
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-23 23:40:23

"Ssttt ...," pria itu menaruh tangannya di ujung bibir Rose. Posisi mereka begitu dekat dengan jarak kedua hidung mancung itu hanya sekitar 2 sentimeter saja. Tak lama Rose menepis tangan pria itu dan mendorong tubuhnya menjauh, kemudian ia merapikan pakaiannya. 

"Apa yang dari tadi kau lakukan? Lama sekali, apa tidak tahu kami menunggumu dengan khawatir?" tanya El. 

Rose menengadahkan kepalanya menatap pria itu. "Memangnya apa lagi yang dilakukan wanita didalam toilet selain touch up? Kau datang ke toilet dengan mengendap-endap seperti orang cabul, tidak menyangka bahwa Tuan Presdir ternyata sangat mesum," celetuk Rose.

El menghela napas kasar, dengan perasaan geram dia kembali menarik tangan Rose dan menyudutkannya ke dinding lagi. "Karna kau sudah berkata begitu, aku akan menunjukkan padamu apa itu mesum dan cabul," kelakarnya kemudian menyosor Rose.

Rose meruncingkan tatapannya sambil bersiap dengan mengangkat kakinya diantara selangkangan E

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Rosélina fall in love   Mengantarnya pulang

    "Ssttt ...," pria itu menaruh tangannya di ujung bibir Rose. Posisi mereka begitu dekat dengan jarak kedua hidung mancung itu hanya sekitar 2 sentimeter saja. Tak lama Rose menepis tangan pria itu dan mendorong tubuhnya menjauh, kemudian ia merapikan pakaiannya."Apa yang dari tadi kau lakukan? Lama sekali, apa tidak tahu kami menunggumu dengan khawatir?" tanya El.Rose menengadahkan kepalanya menatap pria itu. "Memangnya apa lagi yang dilakukan wanita didalam toilet selain touch up? Kau datang ke toilet dengan mengendap-endap seperti orang cabul, tidak menyangka bahwa Tuan Presdir ternyata sangat mesum," celetuk Rose.El menghela napas kasar, dengan perasaan geram dia kembali menarik tangan Rose dan menyudutkannya ke dinding lagi. "Karna kau sudah berkata begitu, aku akan menunjukkan padamu apa itu mesum dan cabul," kelakarnya kemudian menyosor Rose.Rose meruncingkan tatapannya sambil bersiap dengan mengangkat kakinya diantara selangkangan E

  • Rosélina fall in love   Makan malam

    Ruang tengah kediaman El. Jam dinding sudah menunjukan pukul 8 malam namun Rose belum juga tiba. Sambil duduk El terus menatap layar ponselnya, dia mengkerutkan dahi tak kala Rose malah tidak bisa dihubungi.Ibu yang duduk di samping El kemudian mendekat lalu menepuk lutut El pelan, wajahnya menunjukkan kekhawatiran. Dengan nada lirih ibu berkata, "Apa masih tidak bisa dihubungi? El pergi saja jemput dia. Takutnya, sesuatu yang buruk terjadi padanya." El menoleh ke arah ibu, dia mengerti kekhawatirannya.Sementara adiknya-Sylvina, yang duduk di samping ibu terdengar mendengus, "Tch ... Tidak tahu aturan sekali, berani membuat kami menunggu begitu lama. Kakak, apa kau yakin tidak salah memilih calon istri?" tanyanya dengan kedua tangan dilipat didepan dada dan raut wajah tak mengenakan.Ibu segera menoleh ke arah anak gadisnya itu, "Sylvina, jangan berbicara seperti itu pada kakakmu! Sebagai sesama wanita kenapa bisa berbicara demikian tentang wanita lain? Ibu ti

  • Rosélina fall in love   Serangan!

    Rose menatap sepasang netra pria itu, dengan raut wajah datar dia kemudian memalingkan wajahnya seraya berjalan menuju tempat duduknya, "aku rasa aku tidak berkewajiban menjawab pertanyaanmu itu," ucapnya dingin. El memejamkan mata, kedua alisnya mengkerut sambil menggertakkan gigi, baru pertama kali mendapatkan perlakuan demikian dari seorang gadis, tak lama dia juga berjalan menuju meja kerjanya. Ia mengambil bolpoint lalu berpura-pura menulis sesuatu, mengenai pemberitahuan undangan makan malam yang ibunya ajukan pada Rose, El tidak tahu harus memulai pembicaraan dari mana. "Malam ini ibuku mengadakan makan malam keluarga dan memintaku untuk mengundangmu datang, aku harap kau bersedia datang memenuhi undangan ibuku," ucap El akhirnya memulai pembicaraan. "Mm, baiklah," semudah itu Rose langsung menyetujui undangan El. El menatap heran gadis itu, bisa-bisanya masih bisa bersikap tenang seperti itu, "Baiklah, aku akan menjemputmu jam 7 malam

  • Rosélina fall in love   Kak Nathan

    Pagi yang sama, beberapa saat sebelumnya. Rose keluar dari kamar kost dengan pakaian yang sudah rapi, namun di depan pintu kamarnya dia mendapati Nathan tengah berdiri tegak menghadap pintu. "Selamat pagi, Rose." sapanya pagi itu. Senyum yang sama seperti 3 tahun lalu, Nathan tampaknya tak banyak berubah. "Pagi, kak Nathan kau disini pagi - pagi sekali, apa ada sesuatu?" tanya Rose, dia membalikkan badan membelakangi Nathan lalu menutup dan mengunci pintu kamar kostnya. "Mm ... Paman menyuruhku mengantarmu ke kantor." ucapnya dengan nada bersemangat. Rose membalikkan tubuhnya berhadapan dengan Nathan "Aku bisa ke kantor sendiri, kak Nathan baru beberapa hari kembali, lebih baik banyak - banyak istirahat saja." balasnya. Dia mengangkat kakinya hendak melangkahkan kaki, namun Nathan menghalanginya dengan tangannya kemudian tubuhnya lebih mendekat pada Rose. "Sementara ini aku tidak menerima misi apapun, jadi memiliki waktu yang c

  • Rosélina fall in love   Sylvina cemburu

    El menatap Rose yang bisa - bisanya berekspresi datar setelah mengatakan hal itu. Sebagai pria yang nyaris sempurna dari segala sisi, pertama kali baginya mendapatkan tawaran konyol seperti itu. Bagaimana tidak? Ratusan bahkan ribuan wanita harus bersusah payah melakukan segala cara untuk bisa naik ke ranjang pria muda nan mapan tersebut, tapi lain lagi dengan gadis di depannya itu? "Gadis yang sangat menarik." batinnya sambil tersenyum menyeringai. Tak lama dia mengulurkan tangannya, mengajaknya saling berjabat tangan sebagai tanda terjalinnya kesepakatan. "Perjanjian hitam di atas putih lengkap dengan materi akan segera aku siapkan. Untuk pernikahannya akan diadakan satu pekan dari sekarang." ucapnya. "Aku ingin acara yang sederhana dan tidak diumumkan pada publik." Rose menyambut uluran tangan El yang besar dan kekar. "Setuju!" ucap mereka bersamaan. Tercapailah kesepakatan perjanjian pernikahan, dari pernikahan tersebut keduanya mendapatka

  • Rosélina fall in love   Perjanjian pernikahan

    Esoknya di kantor. Tidak seperti biasanya, pagi itu El sudah stand by di ruangannya. Rose yang baru tiba kemudian menyapanya dan langsung duduk di tempatnya. Suasana menjadi sangat canggung diantara mereka. Rose jadi bingung bagaimana dia membicarakan tentang pernikahan itu, tentang dia yang menerima tawarannya tersebut. "Apa dia berubah pikiran dan tidak tertarik lagi dengan perjanjian itu? Ataukah sudah menemukan wanita lain?" pikir Rose bergelut, tapi dia tidak boleh gagal dalam misi itu. Bagaimanapun caranya harus menikah dengannya dan mendapatkan kunci itu secepatnya, kalau tidak paman akan menarik Rose dan memberikan misi itu pada Hera. Rose melirik El, mengintipnya dari ujung sudut komputernya. Pria itu terlihat tenang, tapi entah bagaimana dengan hatinya. "Hanya setengah tahun, Rose kau pasti bisa." gumamnya dalam hati. Tak lama Rose berdiri, dengan penuh keyakinan menatap El. El yang melihat sikap aneh Rose hanya melem

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status