Viona mengernyitkan dahinya dalam keadaan yang belum sadar. Gadis itu mengeluarkan banyak keringat dan napasnya tidak teratur. Seketika, Viona membuka kelopak matanya dan sesuatu yang dia lihat di alam bawah sadarnya pun menghilang.“Akh!” Viona mengerang kesakitan ketika dia hendak berubah posisinya menjadi duduk. Dia kemudian mengingat kejadian di mana Karin menusuk perutnya dengan pisau. Karena sekarang Viona ada di rumah sakit, itu artinya dia masih hidup.“Viona ... kau sudah sadar?”Noah tiba-tiba muncul dari pintu samping dengan wajah yang basah, dia baru saja keluar dari kamar mandi untuk mencuci wajahnya yang sempat tertidur saat sedang menjaga Viona.Sudah dua hari sejak Viona dipindahkan ke ruang ICU, Noah nyaris kehilangan harapan karena Viona tak kunjung sadar bahkan setelah menerima donor darah dari ayahnya. Namun, sekarang Noah bersyukur karena Viona sudah berhasil melewati masa kritisnya dan memperlihatkan mata indahnya kembali.“Sudah berapa
Karin menggebrak meja dengan sangat kuat hingga perkataan Viona terpotong seketika. Rahangnya mengeras dan wajahnya memerah seperti bom yang akan meledak. Karin sangat membenci Viona dari ujung rambut hingga ujung kaki dan kebenciannya semakin menjadi ketika Viona melanggar kesepakatan yang sudah dibuat.“Kau!” geram Karin. “Gara-gara kau, ayahku menghajarku habis-habisan dan bahkan mengusirku dari rumah! Kau sangat menjijikkan, Viona. Bukan hanya membatalkan pernikahanku dengan Noah, tapi kau juga berniat menghancurkanku dengan memanfaatkan ayahku!”Makian Karin tidak membuat Viona goyah karena dia tidak mengerti apa pun yang Karin katakan. Viona memang memiliki foto ‘itu’ di ponselnya, namun dia sama sekali tidak memberikan foto tersebut kepada ayah Karin. Lagi pula, mereka sudah membuat kesepakatan bahwa Karin harus pergi ke Amerika jika tidak ingin foto waktu itu tersebar. Setelah membuat kesepakatan itu, Viona sontak menghapus foto tersebut dari galeri ponselnya.
“Entahlah, aku harus memastikannya sendiri dengan menemui pria itu. Tapi sayang sekali, Karin sudah memecatnya dan dia tidak mengetahui keberadaan mantan asistennya.”“Butuh bantuan? Aku akan menyuruh sekretarisku untuk melacaknya.”Bella adalah satu-satunya orang yang lulus dari kriteria sekretaris yang Noah inginkan. Seseorang yang bisa membantunya dalam hal apa pun dengan hasil yang tidak pernah mengecewakan.Setelah mendapat anggukan dari Viona, Noah sontak menghubungi Bella melalui ponselnya. Saat ini Bella sedang sibuk karena harus menggantikan tugas Noah yang beberapa hari ini tidak masuk kantor. Jadi, ketika Noah meminta bantuan yang di luar tugasnya, Bella langsung menolaknya secara tegas. Namun ...“Aku akan memberimu bonus yang besar dan cuti selama seminggu. Apa kau masih menolaknya?” bujuk Noah setelah Bella menolak permintaannya.[Baiklah. Saya akan menuruti permintaan Anda, Direktur.]Noah mengakhiri teleponnya. Dia tahu bahwa Bella sangat
“Apa benar ini tempatnya?” tanya Viona yang menatap vila mewah di sebuah desa terpencil.“Sudah kubilang untuk tetap diam di rumah sakit. Mengapa kau bersikeras untuk ikut? Apa kau tidak percaya pada kekasihmu ini?”Setelah mendapat telepon dari Bella mengenai keberadaan Tama, Noah segera mengambil jaketnya dan hendak pergi sendirian ke vila yang sudah ada di hadapannya ini. Namun, Viona menahan tangannya dan bersikeras untuk ikut bersama Noah. Awalnya Noah menolak membawa Viona, namun gadis itu justru merajuk dan mengancam akan meminta putus kepadanya.“Aku bukan tidak memercayaimu, tapi ini adalah urusanku. Tidak mungkin jika aku tidak turun tangan sendiri dan menyerahkannya pada orang lain.”“Urusanmu adalah urusanku. Dan ... aku bukan orang lain, melainkan ke-ka-sih-mu.”Viona menghela napas pajang. Berdebat dengan Noah tidak akan menyelesaikan masalah, jadi lebih baik jika dia mengalah. Lagi pula, Noah sudah membantunya dan seharusnya dia mengucapkan te
Viona memang simpati dengan kegigihan Tama yang sudah diperlakukan buruk oleh Karin, namun tetap bisa bertahan hingga tujuh tahun. Meskipun begitu, tindakan Tama untuk membalas kejahatan Karin sangatlah salah karena telah merugikan pihak lain seperti Viona.“Aku paham dengan semua ini, tapi tindakanmu yang asal-asalan itu telah membuat Karin nyaris membunuhku. Kau harus bersyukur karena yang terluka adalah aku meskipun seharusnya Karin menargetkanmu.”“Saya minta maaf, Nona Viona.” Tama terlihat sangat merasa bersalah dan menundukkan kepalanya terus-menerus.“Kalau begitu, apakah kau mau menemui Karin dan mengatakan yang sebenarnya? Karin tidak akan memercayaiku meskipun aku berkata jujur. Aku tidak mau jika Karin menargetkanku lagi di kemudian hari.”“Saya ... sepertinya saya tidak bisa. Maaf.”“Kau yakin? Jika kau memang tidak mau menemui Karin dan menjelaskannya, aku tidak bisa memaksa. Tapi ... berbeda dengan Noah.” Viona melirik Noah yang hanya menjadi
“Ya, sudah dua belas tahun sejak kematiannya. Bagaimana dengan Viona? Apa kau meninggalkannya sendiri?”Noah menghela napas. “Begitulah. Tadinya aku akan meminta seseorang untuk menjaganya di saat aku tidak ada, tapi dia menolaknya dengan tegas.”Noah bahkan sedikit kecewa ketika Viona tidak menahan kepergiannya, gadis itu justru tersenyum lebar dan mengibas-ngibaskan tangannya mengusir Noah untuk segera meninggalkan rumah sakit.“Jangan terlalu khawatir. Kau cepatlah membersihkan diri dan segera pergi ke kantor. Ayah merasa kasihan dengan sekretarismu yang sudah meng-handle pekerjaanmu selama seminggu.”Daniel mengatakan itu sembari menepuk-nepuk bahu lebar Noah. Sejurus kemudian, pria paruh baya itu pergi menuruni tangga menuju mobil hitam yang akan dia pakai untuk mengunjungi sebuah tempat di mana ‘orang itu’ dimakamkan.Sebelum menjalankan mobil, Daniel menghubungi sekretarisnya, Demian, untuk memberi perintah khusus yang tidak ada hubungannya dengan pek
Demian sudah bekerja hampir tiga puluh tahun sebagai sekretaris Daniel Rutherford, dia mengetahui semua rahasia kelam tuannya tanpa terkecuali. Tempat tinggal yang saat ini dikunjungi oleh Viona adalah tempat yang memiliki kenangan buruk untuk Daniel. Tempat meninggalnya Sylvia Orlando.“Viona ... Viona ... Viona ... hah? Jangan-jangan ....”Seketika Demian membelalakkan mata. Viona, kekasih Noah memiliki nama yang sama dengan gadis kecil yang merupakan putri Sylvia Evergreen. Hari ini adalah hari kematian Sylvia Evergreen dan secara kebetulan, gadis itu berkunjung ke tempat tinggal mending Sylvia dan putrinya dengan membawa sebuket bunga.Namun, apakah semua ini benar-benar hanya sebuah kebetulan? Tidak. Tidak ada kebetulan yang sempurna di dunia ini. Puzzle yang Demian susun terlalu cocok untuk sebuah kebetulan.“Presdir, apa Anda menyuruh saya mengawasi Nona Viona karena mengetahui sesuatu?”Sebagai sekretaris pribadinya, Demian selalu khawatir dengan Dan
“Rencananya begitu, tapi semua proposal yang mereka buat tidak ada yang menarik perhatianku.”Serum, pelembab, sunscreen, bedak, dan lain-lain. Semua yang diajukan dalam proposal itu sudah banyak dipasarkan oleh RF Group dan perusahaan kosmetik lainnya. Jika ingin mempertahankan posisi RF Group yang sekarang berada dalam urutan nomor satu, RF Group harus memiliki inovasi yang berbeda dan unik.“Bagaimana jika mengkombinasikannya saja? Contohnya seperti ... pelembab dan sunscreen. Maksudku, RF Group bisa meluncurkan produk pelembab yang mengandung SPF tinggi seperti halnya sunscreen.”“Menarik, tapi orang-orang mungkin akan malas menggunakan sunscreen karena produk itu.”“Tentu saja tidak. Jenis kulit setiap orang itu berbeda, jadi RF Group harus memiliki target mengenai usia berapa dan jenis kulit seperti apa yang bisa menggunakan produk tersebut.”“Ternyata kau sangat pintar dalam hal ini. Terima kasih karena telah membantuku, Viona. Aku sangat menghargai i