Sebatas Istri Kedua

Sebatas Istri Kedua

last updateHuling Na-update : 2024-03-23
By:  DwilestariOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Rating. 1 Rebyu
15Mga Kabanata
783views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Synopsis

Kecelakaan yang dibuat sang ayah membuat Naura harus menjadi istri Ferdi, seorang penguasaha kaya yang menginginkan anak laki-laki darinya. Hanya saja, tanpa sepengetahuan Nauram Ferdi ternyata sudah mempunyai istri! Lantas, bagaimana nasib Naura? Lalu ... apakah istri pertama Ferdi mengetahui pernikahan mereka dan membiarkan ini semua?

view more

Kabanata 1

BAB 1

Bab 1

"Besok adalah batas terakhir kamu membayar ganti rugi kepada saya, sebesar 300 juta!" seru Ferdi, pemilik proyek bangunan tempat Dodi bekerja.

Dodi terdiam, tangannya gemetar, menggenggam erat palu yang menjadi saksi bisu kehidupan kerasnya. Seminggu lalu, Dodi tidak sengaja menjatuhkan batu bata dari ketinggian, menghantam mobil mewah milik Ferdi hingga penyok dan kacanya pecah.

Dodi tahu, tidak mungkin dia bisa mengumpulkan uang sebesar itu hanya dalam waktu satu minggu. Gajinya sebagai tukang bangunan hanya 150 ribu per hari, jika lembur dia bisa mendapatkan 200 ribu. Masih sangat jauh dari hutang yang harus dia bayar.

"Ingat, jika Anda tidak membayar, saya benar-benar akan laporkan Anda ke polisi! Bersiaplah menghabiskan sisa usia Anda di balik jeruji besi!" ancam Ferdi, wajah lelaki itu merah padam karena amarah.

Dodi menunduk, hatinya bergetar, rasa takut menghantui pikirannya.

Dia merasa terjebak dalam situasi yang tidak ada jalan keluarnya. Keringat dingin mengucur deras di kening Dodi, mengingatkan betapa keras kehidupan yang dia jalani.

Dia merasa putus asa, namun dia tidak bisa menyerah begitu saja. Demi keluarganya, Dodi akan terus berjuang, mencari cara untuk menyelesaikan masalah ini, meski terasa berat dan mustahil.

"Beri saya tambahan waktu lagi, Tuan!" pinta Dodi dengan suara bergetar. Dodi merendahkan dirinya dengan berlutut di hadapan Ferdi.

Naura melangkah dengan hati-hati di antara material dan peralatan berat yang ada di proyek pembangunan. Tangannya menenteng rantang untuk makan siang ayahnya. Matanya mencari-cari sosok sang ayah yang sedang bekerja di sana.

Namun, yang dia temui justru pria berjas dan berkacamata hitam yang menunjuk ke arah ayahnya, dengan wajah penuh ancaman. Ia sudah tahu masalah yang terjadi antara sang ayah dengan orang kaya itu.

Naura berlari dengan cepat, mengabaikan debu di sepanjang jalannya. Dia tak peduli dengan pakaian dan hijabnya yang penuh debu, yang terpenting baginya adalah melindungi ayahnya dari ancaman pria itu. Gadis muda itu memeluk ayahnya yang berlutut dengan berkeringat dingin, tubuhnya gemetar ketakutan.

"Tuan, tolong, jangan penjarakan ayah saya. Saya akan membayar utang ayah dengan bekerja kepada Tuan. Saya bersedia menjadi pembantu seumur hidup saya, asalkan ayah saya tidak dipenjara," ucap Naura dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca.

Sang pria berjas dan berkacamata hitam itu menatap Naura yang berlutut di hadapannya. Wajah gadis berkulit putih dengan hijab yang menutupi rambutnya itu terlihat begitu memelas, tetapi ada kegigihan dan keberanian di balik tatapan matanya yang tajam.

'Cantik juga gadis miskin ini,' batinnya memuji rupa anak perempuan Dodi.

Ferdi tersenyum sinis, kemudian berkata dengan suara berat, "Baiklah. Kamu bisa membayar utang ayahmu dengan bekerja untukku. Tapi ingat, jika kamu gagal atau melarikan diri, maka ayahmu akan merasakan konsekuensi yang lebih buruk daripada dipenjara."

Naura mengangguk dengan penuh tekad, siap menghadapi segala tantangan demi menyelamatkan ayahnya dari ancaman pria yang tak berperikemanusiaan itu.

"Naura, jangan, Nak!" seru Dodi dengan wajah penuh kekhawatiran sambil menggelengkan kepala. Raut mukanya menunjukkan ketidaksetujuan yang mendalam.

Namun, Naura tetap pada pendiriannya. Matanya berkaca-kaca. "Naura gak mau ayah dipenjara!" Gadis itu menangis tersedu-sedu sambil memeluk ayahnya erat.

"Kamu harus melahirkan anak laki-laki untuk saya, jika tidak ingin ayah kamu dipenjara!" serunya dengan nada tegas.

Naura menatap Ferdi dengan wajah yang pucat pasi. "Sa-saya?" tanyanya dengan gugup, tangannya bergetar.

Ferdi mengangguk dengan tegas. "Iya, bagaimana? Mudah bukan?" tanyanya dengan senyuman sinis.

Dodi yang tidak bisa menerima tawaran itu, segera menolak. "Tidak, putri saya masih semester 3. Dia tidak akan menikah dengan Anda!" tolaknya dengan suara keras.

Ferdi menghela napas, lalu berkata, "Oh, baiklah, jadi Anda lebih memilih masuk penjara? Baiklah, saya juga tidak maksa."

Dodi tergamang menatap sendu ke arah pria angkuh di hadapan mereka. Kemudian dia menundukkan kepala semakin dalam.

"O iya, saya hanya ingin meminjam rahimnya saja, tanpa berniat menikahinya."

Naura, yang melihat ayahnya terancam masuk penjara, mengumpulkan keberaniannya dan berbicara dengan suara serak. "Saya siap Tuan. Tapi saya tidak mau berzina. Saya bersedia menjadi istri Anda, Tuan. Meski pun kita hanya menikah secara agama saja," ucapnya dengan wajah pasrah.

"Nikah siri maksudnya? Tidak masalah. Asalkan pernikahan ini dirahasiakan," balas Ferdi.

Naura mengangguk yakin. Menyetujui usulan Ferdi.

Ayahnya menatap Naura dengan sorot yang pelas, hatinya begitu perih melihat kenyataan yang terjadi. Akan tetapi, dia tahu bahwa mereka tidak mempunyai pilihan lain.

Ferdi tersenyum jumawa. Pria itu menikmati kemenangannya atas keluarga kecil yang malang itu.

*****

Kini, Naura harus menerima kenyataan pahit bahwa dia telah dinikahi oleh Ferdi semata-mata untuk melunasi utang sang ayah dan siap melahirkan anak laki-laki untuk suaminya.

"Dengar, Naura," kata Ferdi sambil berjalan mendekat, menatap Naura dengan tatapan tajam yang membuatnya menunduk, "kita harus melaksanakan kewajiban sebagai suami istri, mulai malam ini. Jadi lepaskan pakaianmu dan bersiaplah."

Naura masih duduk di tepi ranjang dengan gaun pengantin putih yang masih melekat di tubuhnya. Dia menutup matanya rapat-rapat, mencoba mengumpulkan keberanian yang tersisa.

Meski telah resmi menjadi istri Ferdi, Naura merasa belum siap untuk melepaskan mahkotanya.

"Maaf Aku belum siap, Tuan," ucap Naura lirih, tangannya gemetar.

Ferdi semakin mendekat, matanya menatap Naura tajam. "Kita sudah menikah, Naura. Ini adalah kewajibanmu sebagai istriku," tegasnya.

Naura menatap suaminya dengan mata berembun. "Tapi, Tuan... aku masih takut," ujarnya dengan suara bergetar.

Ferdi meraih tangan Naura dan menariknya dengan paksa, membuat Naura terhuyung-huyung. "Kamu harus belajar menghadapinya, Naura. Aku tidak akan menunggu lebih lama lagi," ucapnya dingin, "siap atau tidak, kamu wajib patuh kepadaku!"

Naura meronta, mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Ferdi. Namun, semakin keras dia berontak, semakin erat pula cengkeraman suaminya.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Adny Ummi
seru ini. lanjut, Thoor
2024-03-19 09:31:28
2
15 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status