Home / Rumah Tangga / Setelah Aku Pergi / Bab 4 : Langkah Kecil Untuk Awal Baru

Share

Bab 4 : Langkah Kecil Untuk Awal Baru

Author: Aqila.bf
last update Last Updated: 2025-01-28 05:36:48

Kadang, kita menemukan sesuatu yang berarti hanya setelah kita mulai mencarinya di tempat yang tak terduga.

— — —

Kadang-kadang, kita merasa terjebak dalam sebuah perjalanan yang panjang, mencari arti dari setiap langkah yang kita ambil. Namun, seringkali kita lupa bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari pencapaian besar atau tujuan yang jauh. Ia bisa ditemukan dalam momen-momen kecil, dalam ketenangan yang datang saat kita berhenti sejenak untuk menikmati apa yang ada di sekitar kita. Seperti taman yang tampak terbengkalai, kehidupan kita pun bisa mulai tumbuh kembali jika kita memberi waktu dan perhatian pada hal-hal yang tampaknya kecil, namun penuh makna.

Aileen tiba di rumah dengan napas sedikit tersengal. Salju yang semakin menebal membuat langkahnya sedikit berat, tapi udara dingin yang menggigit tidak mengurangi semangatnya. Ia menaruh tas belanja di meja dapur dan melepas mantel tebalnya. Rumah itu masih terasa sunyi, hanya suara gemerisik angin di luar yang menemani.

Ia menatap sekeliling rumah. Sejak pertama kali menginjakkan kaki di sini, ia selalu merasa ada sesuatu yang menahannya untuk benar-benar merasa ‘tinggal’ di tempat ini. Seperti rumah ini hanya sebuah persinggahan sementara, bukan tempat yang benar-benar akan menjadi miliknya. Namun, hari ini terasa sedikit berbeda. Ada rasa nyaman yang perlahan mulai tumbuh.

Matanya tertuju pada potongan kertas kecil yang diberikan Ray di pasar tadi. Nama dan alamat kedai kopi itu tertulis rapi di sana. Dawson’s Café. Nama yang sederhana, tapi entah kenapa terasa hangat.

Aileen tersenyum tipis. Ia merasa beruntung bisa bertemu seseorang yang mengenal neneknya. Selama ini, ia hanya mendengar cerita dari keluarganya, tapi bertemu seseorang yang pernah benar-benar mengenal Grandma Ely membuatnya merasa sedikit lebih dekat dengan sosok itu.

Setelah menghangatkan diri dengan secangkir teh, Aileen mulai membongkar belanjaannya. Ia menyimpan bahan makanan di lemari, menata perlengkapan rumah tangga, lalu membawa bibit-bibit bunga ke teras belakang.

Taman kecil itu masih tampak terbengkalai. Salju menutupi sebagian tanahnya, dan beberapa pot lama terlihat pecah. Namun, di balik kekacauan itu, Aileen bisa melihat potensi.

'Kalau kamu butuh saran untuk merawat taman itu, kasih tahu aku aja ya. Aku bisa mampir sesekali untuk membantu.' Kata-kata Ray kembali terngiang di kepalanya.

Aileen menghela napas pelan. Mungkin dia memang perlu bantuan. Ia tidak pernah terlalu pandai dalam berkebun, tapi ada sesuatu dalam dirinya yang ingin mencoba.

Dengan perlahan, ia mulai membersihkan area tersebut. Menyapu sisa-sisa dedaunan kering, membuang ranting-ranting yang berserakan, dan mengumpulkan pot yang masih bisa digunakan. Ia bahkan menemukan sebuah bangku kayu tua yang tersembunyi di sudut taman, tertutup oleh salju dan dedaunan.

Saat ia mengelap bangku itu, matanya menangkap sesuatu yang tersembunyi di bawahnya—sebuah kotak kayu kecil.

Jantungnya berdebar saat mengambil kotak itu. Lapisan debunya menandakan bahwa benda ini sudah lama tidak tersentuh. Dengan hati-hati, ia membuka tutupnya, dan di dalamnya terdapat beberapa foto tua serta secarik surat yang sudah mulai menguning.

Tangannya sedikit gemetar saat mengambil surat itu. Tulisan tangan yang rapi dan elegan tertera di sana.

'Untuk seseorang yang kucintai, jika suatu hari kau menemukan ini, ingatlah bahwa kebahagiaan bisa datang dari hal-hal kecil yang tak terduga.'

Aileen menatap surat itu lama, mencoba memahami maknanya. Siapa yang menulis ini? Apakah neneknya? Lalu apa maksud dari tulisan ini?

Di antara foto-foto itu, ada satu yang menarik perhatiannya. Seorang wanita muda berdiri di depan rumah ini, tersenyum hangat ke arah kamera. Ia mengenakan gaun musim dingin dan memegang secangkir teh.

Aileen mengenali wajah itu.

Itu adalah Grandma Ely. Wanita berusia sekitar delapan puluh tahunan yang sangat disayangi oleh Aileen.

Sebuah rasa haru perlahan mengisi dadanya. Mungkin, kepindahannya ke rumah ini bukan sekadar pelarian dari masa lalu. Mungkin, ada sesuatu yang harus ia temukan di sini. Pasti tulisan itu punya maksud tertentu.

Dengan hati yang sedikit lebih ringan, Aileen menutup kotak itu dan menatap langit sore yang mulai meredup.

Tapi ia belum selesai di sini. Ia harus menyimpan kotak kayu itu.

---

Setelah menyimpannya di dalam rumah, Aileen kembali ke taman dan mulai menata area untuk menanam bibit yang ia beli tadi.

Ia menggulung lengan bajunya dan mulai mencangkul sedikit tanah yang masih bisa digarap, meskipun tertutup salju. Ternyata, tanah di bawahnya masih cukup subur. Ia memanfaatkan pot-pot bekas yang masih layak dan mengisinya dengan tanah segar dari karung yang ia beli di pasar.

Dengan penuh hati-hati, ia menanam bibit bunga satu per satu, menutupinya dengan lapisan tanah tipis, lalu menyiramnya dengan air secukupnya. Ia tidak tahu apakah tanaman ini akan tumbuh dengan baik, tapi ia ingin mencobanya.

Saat ia sibuk menanam, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki di dekat pagar.

"Aku nggak nyangka kamu benar-benar mulai menanam hari ini," suara yang sudah akrab itu membuat Aileen menoleh.

Ray berdiri di sana, mengenakan mantel tebal dan syal abu-abu.

Aileen mengangkat bahunya dan tersenyum. "Aku cuma pengen mulai lebih awal. Lagipun, tidak ada hal lain yang bisa kulakukan di rumah ini selain merapikan semuanya."

Ray tersenyum, lalu berjalan mendekat. "Kamu butuh bantuan?"

Aileen berpikir sejenak, lalu mengangguk. "Kalau kamu tahu cara merawat tanaman ini dengan lebih baik, aku tidak akan menolak."

Tanpa banyak bicara, Ray mengambil sekop kecil dan mulai membantu. Ia memberi beberapa saran tentang bagaimana mengatur jarak antara tanaman dan cara terbaik menyiramnya di cuaca dingin seperti ini.

Mereka bekerja bersama selama beberapa waktu, dan Aileen mulai merasa lebih nyaman berbincang dengan Ray.

"Kenapa tiba-tiba ke sini?" tanya Aileen akhirnya.

Ray berpikir sejenak sembari merapikan alat-alat menanam. "Cuma pengen mampir aja. Udah lama aku nggak ke sini sejak Grandma Ely tiada."

"Kamu dulu sering ke sini?" tanya Aileen sedikit penasaran.

"Ya, dulu aku sering ke sini bersama putriku, Lily. Dia suka mendengar cerita dari nenekmu."

Sesaat setelah menjawab pertanyaan Aileen, ponsel di saku jaket Ray berbunyi. Sepertinya ada telepon masuk. Ray bergegas mengangkatnya.

"Aku sepertinya harus pergi sekarang. Besok jangan lupa mampir ke kedai kopi ku. Aku akan menyiapkan secangkir teh hangat dan cake favorit Grandma Ely untukmu."

Ray mengulurkan tangan memberikan kertas berisi alamat kedai kopinya. Aileen hanya mengangguk dan tersenyum setelah menerima kertas itu.

Saat Ray pergi, Aileen menatap taman kecilnya yang sekarang terlihat lebih hidup. Bibit-bibit itu baru saja ditanam, tapi ia merasa seakan sesuatu dalam dirinya juga mulai tumbuh kembali.

Ia kembali teringat tulisan di surat yang ia temukan. "Kebahagiaan bisa datang dari hal-hal kecil yang tak terduga."

Mungkin, kepindahannya ke rumah ini adalah bagian dari rencana semesta.

Dan mungkin, Dawson’s Café adalah tempat yang bisa membantunya menemukan lebih banyak jawaban tentang masa lalu neneknya, dan mungkin juga tentang dirinya sendiri.

Dalam hidup, kita tidak selalu tahu kemana jalan akan membawa kita. Namun, jika kita membuka hati untuk menerima setiap langkah dengan penuh keberanian, terkadang kita menemukan kebahagiaan dalam hal-hal yang tak terduga. Seperti Aileen yang mulai merawat taman kecilnya, kadang yang kita perlukan hanyalah sedikit waktu untuk melihat potensi dalam kekacauan, dan keyakinan bahwa kebahagiaan bisa tumbuh meski dimulai dari hal-hal kecil yang mungkin kita abaikan.

— — —

Masa lalu mungkin menyisakan banyak pertanyaan, tapi jawaban-jawabannya selalu menunggu di tempat yang tak terduga.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Setelah Aku Pergi   Inisial R

    Kadang, petunjuk masa lalu muncul bukan untuk menjawab... tapi untuk mengingatkan kita agar tak melupakan.—Salju mulai mencair perlahan, meninggalkan genangan kecil di jalanan berbatu. Udara tetap dingin, tapi sinar matahari hari ini lebih hangat dari biasanya. Aileen berdiri di depan cermin, mengenakan mantel panjang berwarna abu-abu dan syal yang baru ia temukan di lemari neneknya. Ada aroma lavender yang samar melekat di kain itu—aroma yang membawa kenangan samar yang tidak ia pahami sepenuhnya.Hari ini ia memutuskan untuk kembali ke Dawson’s Café, seperti yang dijanjikan. Tapi bukan hanya karena ingin bertemu Ray. Ada sesuatu yang mengusik pikirannya sejak membaca buku catatan neneknya semalam—sebuah halaman yang terselip di antara tulisan, penuh dengan goresan tangan terburu-buru dan tanda silang di sana-sini.Tulisan itu seperti draf surat yang tidak pernah dikirimkan.> "Kau tak pernah benar-benar tahu kenapa aku pergi. Tapi jik

  • Setelah Aku Pergi   Bab 5 : Jejak yang Tertinggal

    Masa lalu selalu meninggalkan jejak. Pertanyaannya, apakah kita siap untuk mengikutinya? — — — Setiap jejak yang kita tinggalkan, tak peduli seberapa kecil, akan selalu menyisakan kenangan. Beberapa kenangan datang dengan berat, menuntut kita untuk menghadapinya; lainnya datang dengan lembut, seperti bisikan angin yang membimbing kita menuju pemahaman yang lebih dalam. Dalam hidup, kita sering kali tidak tahu apa yang akan kita temui ketika membuka lembaran baru. Apakah itu akan menjadi pintu menuju harapan atau justru tantangan yang lebih besar. Tetapi, seperti halnya setiap pagi yang datang membawa sinar baru, setiap langkah kecil yang kita ambil bisa membawa kita menuju perubahan yang tak terduga. Pagi itu, udara musim dingin terasa lebih menusuk dari biasanya, atau mungkin hanya perasaan Aileen saja. Dari balik jendela dapur, ia menatap langit kelabu, menyaksikan butiran salju turun perlahan, menutupi taman kecil di belakang rumah. Keheningan rumah tua ini terkadang terasa m

  • Setelah Aku Pergi   Bab 4 : Langkah Kecil Untuk Awal Baru

    Kadang, kita menemukan sesuatu yang berarti hanya setelah kita mulai mencarinya di tempat yang tak terduga. — — — Kadang-kadang, kita merasa terjebak dalam sebuah perjalanan yang panjang, mencari arti dari setiap langkah yang kita ambil. Namun, seringkali kita lupa bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari pencapaian besar atau tujuan yang jauh. Ia bisa ditemukan dalam momen-momen kecil, dalam ketenangan yang datang saat kita berhenti sejenak untuk menikmati apa yang ada di sekitar kita. Seperti taman yang tampak terbengkalai, kehidupan kita pun bisa mulai tumbuh kembali jika kita memberi waktu dan perhatian pada hal-hal yang tampaknya kecil, namun penuh makna. Aileen tiba di rumah dengan napas sedikit tersengal. Salju yang semakin menebal membuat langkahnya sedikit berat, tapi udara dingin yang menggigit tidak mengurangi semangatnya. Ia menaruh tas belanja di meja dapur dan melepas mantel tebalnya. Rumah itu masih terasa sunyi, hanya suara gemerisik angin di luar yang menemani.

  • Setelah Aku Pergi   Bab 3 : Pertemuan Di Pasar

    Memulai kembali bukan tentang melupakan masa lalu, tapi tentang memberi kesempatan baru untuk tumbuh. — — — Hidup tidak selalu berjalan seperti yang direncanakan. Kadang, langkah harus diulang, cerita harus ditulis ulang, dan hati harus belajar menerima lembaran baru. Memulai kembali bukan tentang menghapus masa lalu, tetapi tentang memberi kesempatan bagi diri sendiri untuk tumbuh perlahan, satu langkah dalam satu waktu. Matahari baru saja terbit, memberikan cahaya lembut yang menembus tirai kamar Aileen. Suasana pagi di Willow Ridge terasa tenang, seolah waktu berjalan lebih lambat di tempat ini. Pagi itu, Aileen bangun lebih awal dari biasanya. Udara dingin menyelinap melalui celah jendela kayu tua, sementara salju turun perlahan, menutupi setiap sudut dengan selimut putih yang sunyi. Aileen duduk sejenak di tepi ranjang, menatap jendela yang masih berkabut oleh embun. Meski hati dan pikirannya masih terasa berat, udara segar dan pemandangan salju yang memutih memberikan s

  • Setelah Aku Pergi   Bab 2 : Kembali ke Rumah

    Kadang kita harus kembali ke tempat yang telah lama terlupakan untuk menemukan diri kita yang sejati. — — — Terkadang kita harus pergi jauh, meninggalkan kenyamanan yang dikenal, untuk menemukan bagian dari diri kita yang telah lama hilang. Di tempat yang terlupakan, kita bisa belajar untuk bangkit kembali, memulai perjalanan baru yang penuh harapan. Salju turun perlahan, menyelimuti jalan setapak menuju sebuah rumah kayu tua di pinggir kota Willow Ridge. Aileen Carter menarik napas panjang, menggenggam erat gagang koper yang terasa berat di tangannya. Ini pertama kalinya ia kembali ke rumah neneknya setelah bertahun-tahun, namun kali ini, ia datang sendirian. Tanpa suami. Tanpa kehidupan mewah yang dulu ia jalani di Singapura. Neneknya telah meninggal tiga tahun lalu, dan rumah ini sudah kosong sejak saat itu. Kondisinya cukup berantakan dan banyak hal yang perlu diperbaiki. Pintu pagar yang terbuat dari kayu juga sudah rapuh. Aileen membuka pintu itu perlahan, merasakan suhu

  • Setelah Aku Pergi   Bab 1 : Akhir Dari Sebuah Kisah

    Cinta bukan hanya tentang bertahan, tetapi juga tentang tahu kapan harus melepaskan, meskipun itu menyakitkan. --- Hidup selalu punya cara sendiri untuk mengajarkan arti kehilangan. Kadang, kita dipaksa melepaskan sesuatu yang pernah kita yakini akan bertahan selamanya. Tapi mungkin, kehilangan bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjalanan baru di mana kita menemukan diri kita yang sebenarnya. Apa arti pernikahan jika tidak ada cinta di dalamnya? Apa pernikahan seperti itu masih layak dipertahankan? Mendapatkan hati seseorang yang kita cintai adalah kebahagiaan. Namun, kehilangan orang yang kita percaya sebagai pasangan seumur hidup adalah luka yang sulit diukur dengan kata-kata. Aileen Carter, seorang wanita berusia 32 tahun, telah merasakannya. Setelah enam tahun menikah, ia harus menghadapi kenyataan pahit kalau suaminya mencintai wanita lain. Bukan hanya mencintai, tetapi juga memilih wanita itu di atas pernikahan mereka. Malam di Singapura selalu gemerl

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status