Share

PART 54

Penulis: Kristiana0909
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-23 01:48:11

Di bawah dominasi Rio yang terus menggempurnya dengan remasan-remasan memabukkan ditambah cumbuan-cumbuan, Retno hanya bisa pasrah. Ia nikmati setiap pemberian Rio dengan suka cita dan tangan terbuka. Setiap sentuhan Rio di kedua gunung kembarnya telah menyulut hasrat gairah Retno yang telah berhibernasi beberapa bulan ini, hingga akhirnya turun dan sampai di bagian inti bawahnya.

Retno kembali melenguh panjang saat tangan Rio kembali menyapa intinya yang sudah lembab dan basah. Sepertinya Rio juga tidak berniat bermain pelan, karena dari cara Rio mengobrak abrik intinya dengan jari jemari panjangnya, Retno semakin merasa merinding hebat dibuatnya.

"You like it?" Tanya Rio di dekat telinga Retno.

"Yes. Don't stop, Ri. Ughh...," Jawab Retno susah payah dan kini ia sudah kembali melenguh panjang.

Retno tempelkan punggungnya di dada Rio yang bidang. Kini Retno hanya bisa fokus pada semua rasa yang coba Rio ungkapkan melalui sentuhan-sentuhannya.

Retno kini kembali meracau saat Rio sudah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tante Retno, I Love You    PART 60

    Tok....Tok....Tok...."Sayang.... Sayang, bukain pintunya dong," ucap Rio setelah ia mengetuk pintu kamar kostnya.Retno yang mendengar suara ketukan itu segera bergegas bangun dari atas ranjang tempat tidur lalu berjalan menuju ke arah pintu utama yang ada di kamar Rio. Saat sampai di sana, Retno tidak langsung membukanya. Ia lihat dulu siapa yang datang dari lubang kecil yang ada di pintu kamar ini. Setelah memastikan jika itu benar adalah pacarnya, Retno segera membukanya.Ceklek...Saat pintu itu terbuka, Rio langsung tersenyum lebar dan masuk ke dalam kamarnya. Ti

  • Tante Retno, I Love You    PART 59

    Retno tersenyum puas saat melihat beberapa tas belanja sudah ada di tangannya. Walau rencana awalnya hanya membeli beberapa baju untuk Rio saja, namun pada akhirnya ia khilaf juga. Beberapa tas belanja berisikan lingerie dan baju-baju untuknya sudah ada di tangannya. Dalam hati Retno sungguh berharap agar Rio merasa senang ketika ia memakainya nanti malam. Bagaimana pun ia akan melakukan segala upaya agar Rio tidak pernah berpaling dari dirinya. Salah satu hal yang bisa ia upayakan adalah selalu tampil cantik, seksi dan menggairahkan di depan Rio.Kini saat hendak mencari makan malam untuknya dan Rio nanti, tiba-tiba mata Retno menangkap sebuah pemandangan yang membuat dirinya terpaku di tempatnya berdiri saat ini. Jauh di dalam restoran itu tampak Rio sedang duduk bersebelahan dengan seorang perempuan muda dan cantik. Retno berharap matanya cukup rabun atau ia sedang berhalusinas

  • Tante Retno, I Love You    PART 58

    Setelah merapikan semua alat-alat pemotretan, Rio memilih berjalan mendekati teman-temannya yang sudah menunggunya sejak tadi."Ri... Ri, jadi orang enggak usah rajin-rajin amat. Alat sebenarnya bisa kita rapikan nanti setelah jam makan siang. Tinggal dikunci aja studionya.""Maunya gitu, Mas tapi enggak bisa. Sudah kebiasaan soalnya habis pakai langsung di bersihkan," jawab Rio ramah kepada seniornya itu.Entah apa yang lucu dengan pembicaraan ini, namun Putri yang merupakan make up artist yang bertugas hari ini sudah tertawa kecil. Tawanya membuat Rio dan teman-temannya menatapnya dengan tatapan heran."Lo ngapain ketawa, Put?""Enggak, lucu aja gitu. Gue cuma ngebayangin Rio yang habis enak-enak sama pacarnya kalo habis selesai satu ronde, pacarnya langsung disuruh mandi junub. Nanti season kedua mulai lagi dari awal udah bersih. Gitu aja terus sampai semalam suntuk. Orang-orang dapat belasan ronde, Rio dapatnya cuma berapa ronde."Anjirrr, Putri benar-benar membuat Rio tidak bisa

  • Tante Retno, I Love You    PART 57

    Rio menatap jam di dinding atas sebelah kanan studio fotonya. Ia menghela napas panjang ketika menyadari jika sepertinya ia tidak akan sempat untuk pulang ke kostnya siang ini dan makan siang bersama dengan Retno. Saat ini sudah pukul 12.30 WIB dan ia baru selesai melakukan pemotretan dengan Kaelie. Tak ingin membuat Retno merasa diabaikan apalagi dibohongi, Rio memilih mengeluarkan handphone miliknya dan ia mencari nomer telepon Retno. Saat sudah mendapatkannya, Rio segera mengirimkan pesan untuk pacarnya itu. Rio : Sayang, maaf ya siang ini aku enggak bisa pulang ke kost. Kamu delivery order makanan sendiri enggak pa-pa 'kan? Aku baru aja selesai pemotretan sama Kaelie. Belum sempat beres-beres alat-alat di studio juga ini.Retno yang sudah menunggu Rio sejak tadi dan mendapatkan balasan pesan seperti ini dari pacarnya sebenarnya merasa sedikit kecewa. Ia sudah berdandan rapi dan sudah siap untuk pergi makan siang berdua. Sebagai perempuan dewasa yang tahu dan paham jika sebuah pek

  • Tante Retno, I Love You    PART 56

    Retno memperhatikan Rio yang sudah tampak terburu-buru memakai pakaian kerjanya pagi ini. Bahkan Retno yang sudah membuatkan teh untuk Rio pun tidak disentuh sama sekali."Ri, tehnya diminum dulu sebelum berangkat.""Nanti aja, Sayang pas jam istirahat. Aku buru-buru," kata Rio sambil berjalan menuju ke arah rak sepatu. Ia mengambil sepasang sepatu Converse warna putih miliknya.Retno menghela napas panjang saat melihat bagaimana Rio yang sudah seperti dikejar oleh maling ini. Ingin dirinya menyalahkan Rio karena Rio yang membuat gairahnya bangun lagi pagi ini, namun tidak bisa. Bagaimanapun juga Retno sendiri juga cukup menikmati semua pemberian Rio ini. Rio selalu bisa membuat paginya terasa indah serta damai. Sayangnya siapa sangka jika setalah rasa damai dan nyaman yang ia dapatkan, kini yang terlihat di depan matanya adalah sebuah gambaran kehidupan orang-orang di kota besar yang selalu berjibaku dengan waktu demi mencari sesuap nasi."Aku sudah buatin teh buat kamu. Apa susahnya

  • Tante Retno, I Love You    PART 55

    Rasanya tubuh Retno tidak memiliki daya apapun lagi pagi ini. Selain ia belum tidur dengan cukup, peperangan di atas ranjang dengan Rio baru selesai pukul lima pagi. Segala tempat di dalam kamar kost Rio ini sudah mereka coba eksplorasi bersama. Mulai ranjang, sofa, lantai hingga kamar mandi tak luput menjadi saksi bisu penyatuan diri mereka berdua selama semalam.Retno yakin pagi ini ia belum memejamkan matanya lebih dari dua jam, namun gerakan tangan Rio yang mulai bergerilya di balik selimut membuat Retno membuka matanya. Retno tak ingin menghentikan apapun yang sedang Rio ingin lakukan pada tubuhnya. Ia akan membebaskannya karena dirinya sendiri juga menikmati setiap pemberiannya.Retno kembali menutup kedua matanya saat tangan Rio sudah berhasil mencapai puncak salah satu gunung kembarnya. Saat Rio mulai memilinnya, Retno sudah melenguh panjang karena rasa ini selalu membuatnya merasa gerbang ke awang-awang. "Pagi, Sayang,"sapa Rio di dekat telinga Retno dan setelah itu Rio suda

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status