Home / Romansa / Terjebak Hasrat Bos Mafia / Bab 5. Melawan Takut

Share

Bab 5. Melawan Takut

Author: Capucinno
last update Last Updated: 2025-03-05 09:25:22

Adam dan Viana turut membungkuk, “Pagi, Pak.”

Masih seperti biasa, Teofilano tidak menoleh atau menjawab saat di sapa. Tapi pagi ini dia tidak menjawab karena tidak suka melihat Viana dipegang – pegang Adam.

Tak lama, telpon kembali berdering. Viana pura – pura ke Toilet karena tahu yang menelpon 201, Teofilano. Sayang, baru saja kembali dari Toilet. Rafa membawa kabar buruk.

“Vi, disuruh ke ruangan Bapak,” ujar Rafa.

Rahang Viana jatuh, dia pikir sudah lolos dari Teofilano, ternyata malah disuruh menemuinya.

Viana gugup, di depan sekretaris Teofilano, “Bapak memintaku menemuinya.”

“Ya, masuk aja.”

Tidak ada karyawan rendahan seperti Viana yang masuk ruangan CEO. Tapi semua orang tahu, kemarin Viana membuat kesalahan fatal.

Selama 5 bulan bekerja di KIC, baru kali ini Viana tahu ruangan Teofilano. Ruangan segi empat dengan dinding kaca menghadap parkiran.

“Bapak panggil saya?” jantung Viana berdetak tidak normal ditatap manik hitam Teofilano.

“Ya, sini.”

Viana menolak duduk di pangkuan Teofilano. Sebagai gantinya, memilih sofa.

Tapi kemudian menyesal, Teofilano melarangnya keluar dari ruangan sampai jam pulang, gara – gara dia tidak nurut.

“Apa yang mereka pikirkan jika saya lama di sini?” Viana kesal juga lama-lama. Meski begitu tetap menjaga intonasi, takut Teofilano bertindak gila.

“Pengganti Lauren, mungkin.”

Viana marah. Dari pada salah ucap di depan orang gila ini, lebih baik langsung keluar saja. Sayang, gelagatnya itu terbaca oleh mata elang Teofilano.

Viana merutuki Teofilano dalam hati. Melihat pria itu menggenggam tangannya yang memegang handle pintu.

“Aku bilang stay,” kata Teofilano

“Saya tidak mau orang – orang bergosip,” alasan Viana. Aslinya, dia tidak mau berjam – jam seruangan dengan bandit ini.

“Apa kamu meragukan caraku menundukkan mereka?”

“Bukan itu,” Viana takut salah ucap.

Teofilano membalik badan Viana, sehingga mereka berhadapan, “Lalu apa?”

“Kenapa Bapak maksa saya jadi Bu Lauren?”

Viana penasaran. Teofilano sudah memiliki Cintya, kenapa masih mengejar dirinya yang jelas – jelas tidak mau dan sudah bersuami.

“Karena kamu mirip,” aku Teofilano.

Di tempat kerjanya, kecantikan Viana memang disebut – sebut mirip istri muda Teofilano, yaitu Lauren.

Sebab itu Viana menjadi idola dan sering digoda teman kerjanya yang laki - laki.

“Jadi karena itu?” Viana tidak percaya.

“Ya.”

Viana membuang nafas kasar, ternyata wajahnya ini yang membawa petaka, “Kalau saya operasi plastik, apa Bapak akan melepaskan saya?”

Rahang Teofilano mengeras, sayang Viana tidak menyadari.

“Ya.”

Viana tidak percaya! secepat itu Teofilano menjawab.

Kepala Viana migrain. Dari mana dapat uang sebanyak itu. Bahkan jika dia mencium kaki suaminya pun, belum tentu diberi uang.

“Kenapa diam? Tak punya uang?”

Teofilano seolah tahu pikiran Viana. Padahal, bukan tanpa alasan menebak seperti ini. Suami perempuan berusia 20 tahun ini seorang pebisnis, Galla Galardi. Tapi kenapa Viana masih mau kerja dengan gaji UMR.

“Tidurlah denganku sampai punya cukup uang! Baru bicara operasi!”

Rahang Viana jatuh, merasa terhina.

Jika ada hari yang boleh dia sesali, bukan hari dimana lahir di keluarga miskin.

Tapi hari dimana memutuskan lanjut kerja di King International Club atau KIC, meski tahu ada aturan aneh yang mengharuskan seluruh karyawan menutupi perselingkuhan CEOnya.

“Saya bukan pelacur!” desis Viana.

“Pelacur bukan pelacur, kamu tetap akan menggantikannya!”

Darah Viana mendidih dari ujung kaki sampai ubun – ubun. Atasan yang selama ini dia hormati, segani, dia anggap baik, ternyata hanyalah bandit brengsek.

Viana tetap keluar. Tidak takut lagi mau dibunuh atau dimutilasi Teofilano. Mungkin itu lebih baik dari pada menuruti semua keinginan Teofilano.

Dari dalam tas, Viana mengambil surat pengunduran diri yang sudah dia siapkan.

Tenggorokan Viana tercekat, “Bisakan Pak saya terakhir hari ini?”

Taufiq menatap Viana, “Nggak bisa mendadak, Vi. Kamu kan udah tanda tangan kontrak.”

“Berapa penalty yang harus saya bayar?”

Viana sudah memikirkan ini semalaman. Dia mengeluarkan sekotak perhiasan, mahar dari Galla.

“Apa ini cukup?” meski berat hati, Viana relakan demi tidak bertemu Teofilano lagi. Dia juga berharap suatu hari nanti Galla mengerti.

Viana lega, Taufiq akhirnya mengerti keadaannya setelah dia menceritakan sedikit. Meski gajinya belum di transfer, tapi ijazahnya yang ditahan sudah bisa dia bawa pulang.

KIC memang menerapkan kebijakan menahan ijazah bagi seluruh karyawannya. Tujuannya untuk menghindari karyawan mengundurkan diri secara mendadak seperti ini.

Baru saja Viana lega, hidupnya kembali berat. Teofilano duduk di atas motornya sembari menyesap rokok. Reyhartpun ada di sana.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 124. Tremor

    Tangan Viana tremor usai menancapkan pulpen ke punggung Cintya, begitu pula jantungnya. Dari kecil dia tidak pernah menyakiti orang lain, bahkan tidak berani membalas orang yang telah menyakitinya. Karena itu, mendiang Ibunya—Hesti Tanama selalu maju ketika ada yang menyakitinya.Tapi, entah kenapa hari ini dia berani bertindak sejauh ini hanya karena Teofilano akan dikebiri Cintya.“Aku meremehkanmu,” desis Cintya.“Sudah ku bilang, jangan menyakitinya atau aku akan menancapkan ditempat yang akan membuatmu meregang nyawa.”Cintya tidak suka berdebat hal tidak berguna. Apalagi disaat punggungnya terluka seperti ini. Tangannya meraih sesuatu dari bawah sofa dan dalam sekejab membalik badan.Dorr!Viana pucat pasi Cintya menempelkan pistol diperutnya sesaat setelah membalik badan. “Kamu menembakku?”Cintya bingung. Barusan memang ada bunyi tembakan, tapi bukan darinya. Dia belum menarik pelatuk.Begitu pula Viana, dia melihat perutnya tidak berdarah. Sebab itu dia buru-buru mengigit tang

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 123. Kelam

    Viana sampai mansion pukul 8 pagi.“Makasih, Dion.” Viana turun dari mobil setelah Dion membukakan pintu.“Sama-sama, Nona. Senang bisa melayani Anda.”“Dih, kamu meledekku?” Viana heran melihat sikap formal Dion.“Tidak, Nona.”“Aku bukan Nonamu! panggil aku Viana atau aku tidak akan menjawabmu!” sewot Viana. Hidupnya sudah ironis. Gelarnya akunting King International Club tapi kantornya di mansion dan pekerjaannya melayani hasrat CEOnya.Apakah Dion akan membuatnya lebih lucu dari ini dengan menyebutnya Nona dan memperlakukannya secara formal? Viana janji akan mendiamkan Dion seribu jam jika berani melakukan hal itu!Dion cekikikan lalu menutup pintu mobil.Sementara Viana terus melangkah ke dalam mansion.'Gara-gara sering ke sini rasanya jadi seperti rumah sendiri,' batin Viana.Viana melongo melihat suasana mansion yang seperti pasar pagi ini. Bukan rame orang, tapi ramai robot. Mereka membersihkan rumah, ada yang menvacum cleaner lantai, sofa, mengelap kaca, bahkan melayani olek

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 122. Deep

    “Galla, aku mohon, jangan siksa aku begini.”Galla mengecup dahi Viana. Dia memang tak ada niatan menyiksa perempuan itu. Galla segera menyingkirkan semua kain yang menempel pada tubuhnya dan Viana. Lalu membawa Viana ke ranjang agar leluasa bergerak.Senyum Galla mengembang menikmati tubuh Viana yang indah dan perutnya yang masih rata. Ibarat makanan, Viana sangat appetite—menarik untuk dimakan, ah tidak, membuat orang ingin memakannya.“I love you,” ucap Galla.Galla memindai Viana dari ujung kaki. Cat kuku kakinya yang berwarna merah maron tampak menyala di kulitnya yang putih seperti susu. Kakinya yang jenjang dan ramping, pinggulnya yang lebar pinggangnya yang ramping, buah dadanya yang seperti kelapa dibelah dua, bahunya yang selebar pinggul, lehernya yang jenjang, wajahnya yang mungil, cantik alami, polos, dan tatapan matanya yang menghanyutkan.'Kamu cantik, Sayang,' puji Galla dalam hati.Viana memang appetite—menarik untuk dimakan saat ini. Tapi bukan itu yang membuat Galla i

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 121. Kemelut Hati

    Usai menuduh Galla mengungkit pemberiannya, Jasmine beranjak dari kursi, meninggalkan Galla yang kehabisan kata-kata.Galla baru saja duduk tenang saat ini ketika ponselnya berdering. Dia angkat telpon.“Ada apa, Ma.”“Kamu apakan Jasmine?!”Galla memejamkan mata sejenak mengumpati Jasmine. Cepat sekali perempuan itu lapor pada Mamanya. “Nggak ku apa-apain.”“Nggak mungkin! Jasmine nggak bakal nangis kalau nggak kamu apa-apain!” berang Vonny.“Ada selisih paham sedikit.”Vonny berdecak. “Kamu itu ngerti nggak sih?! Jasmine sedang hamil anak kamu. Kamu harusnya jaga suasana hatinya tetap happy, bukan malah dibikin sedih seperti ini! Huh! Heran Mama sama kamu. Dikasih tahu nggak ngerti-ngerti!”Galla tahu Mamanya sekarang berubah padanya. Mamanya tak sesabar dulu. Sebab itu Galla mengalihkan pembicaraan. “Adalagi?”“Cepet ceraiin Viana dan nikahin Jasmine! Perutnya sudah mulai besar, apa kamu nggak malu sama keluarganya kalau nunda terus?!”Galla tidak menjawab Vonny. Bahkan dia sudah m

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 120. Kemelut Hati

    Viana tak berani menatap mata Galla karena takut pria itu tahu bahwa dia berbohong. Viana melangkah menuju walk in closet. Berganti baju dan mencari pil pencegah kehamilan yang dia simpan di dalam tumpukan bajunya.Viana memandang pil itu. Entah sampai kapan dia harus minum pil agar tidak hamil karena Teofilano tidak berhenti-berhenti mengajaknya berhubungan badan sementara Galla tidak mau melepaskannya. Padahal dia takut kandungannya kering jika kelamaan mengkonsumsi obat-obatan seperti ini.Usai minum pil Viana duduk disamping Galla. “Kamu sibuk?”“Nggak terlalu, kenapa?”“Nggak apa.” Viana merangkul Galla sembari meletakkan dagunya di atas bahu pria itu. Melihat layar laptop Galla yang isinya berita ekonomi.Galla menoleh ke Viana, melempar senyum sebelum mengecup bibirnya yang tanpa lipstik. “Aku seneng kamu seperti ini.”“Seperti ini apa?” Viana tidak mengerti.“Kamu memelukku sembari menaruh dagumu di atas bahuku.”Viana tersipu malu. Ini tindakan tak sengaja, tak menyangka Gall

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 119. Rahasia Cherry

    “Trus kamu percaya gitu aja tanpa tanya ke aku?”“Pikirku tanya juga percuma, pasti kamu nggak akan ngaku.” sesal Cherry.Viana hanya bisa menarik nafas, mencoba mengerti Cherry, meski kecewa.Perlahan hati Viana melunak, tidak jadi kesal setelah mendengar cerita Cherry. Sekarang perhatiannya pindah ke Jasmine, Viana tidak menyangka selingkuhan Galla itu mencoba merusak persahabatannya dengan Cherry.Cherry mengulurkan tangan kepada Viana. “Aku minta maaf.”“Ya.” Viana menerima uluran tangan Cherry. Lalu pelukan.“Aku punya rahasia satu lagi.”Viana mengurai pelukan Cherry. “Apa itu?”“Sambil duduk ya, aku capek.”Viana tidak menolak, dia menyusul Cherry duduk di sofa. Penasaran sekaligus gelisah menyergap hatinya, menunggu Cherry menceritakan rahasia selanjutnya.“Well shop yang bikin kamu bangkrut ternyata Jasmine.”Viana tercenggang. “Yang bener.”“Jadi gini. Tiap 3 bulan sekali keluarga Ibu mertuaku ngumpul sama keluarga besar. Tempatnya pindah-pindah. Misal bulan ini di rumah Ib

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 118. Menolak Dewasa

    Dimata Viana, Cherry dulu tomboy dan apa adanya. Tapi setelah menikah menjadi feminim dan seperti bukan dirinya. Viana tahu seiring bertambah usia cara berpikir orang berubah. Makin dewasa dan bijaksana.Kecuali dirinya. Dia tidak mau jadi dewasa karena orang dewasa banyak masalah. Dia tetap ingin menjadi anak kecil yang selalu dilindungi dan dicintai, tak perlu menguatirkan apapun meskipun bumi gonjang ganjing karena tahu ada yang melindungi.Viana memperhatikan Cherry yang tiba-tiba acuh tak acuh padanya. ‘Apa dia sedang PMS?’Ada banyak pertanyaan di kepala Viana. Namun akhirnya memilih diam. Bukankah sudah terlalu sering dia tiba-tiba didiami seperti ini?Viana tidak akan marah, karena sudah latihan sama Vonny dan Gustav.“Cherry aku mau pulang dulu, mataku sudah mulai ngantuk,” pamit Viana. Lalu mengambil tote bag miliknya yang di dalamnya ada ATM dengan saldo 100 juta dollar.‘Jika Cherry tak mau menganggapku sahabatnya lagi, aku akan bersahabat dengan uang mulai sekarang, karena

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 117. Teman

    Viana tidak lupa, tapi tetap saja tidak enak hati kepada Cintya setelah melayani Teofilano sampai tidak kuat berdiri lagi. Jujur saja dia berpikir, jika Teofilano mau seperti ini dan 3x seminggu, kapan waktu untuk Cinta dan Lauren?Viana tahu rasanya diselingkuhi. Dulu dia pikir Galla tak memberinya nafkah batin karena dia tidak menarik, jelek dan perasaan rendah diri tak berdaya lainnya. Ternyata karena sudah puas di luar. Viana tidak mau Cintya dan Lauren tidak kebagian apa-apa seperti itu.Viana : Bagaimana jika kita membuat kesepakatan?Nomor tak dikenal : Apa?Viana : Kita tidak melakukan hal itu lagi sampai kita menikah.Lama Viana menunggu balasan dari Teofilano, tapi tak muncul-muncul sampai dia kembali mengajak bicara Dion. “Kamu yakin mau nungguin aku?”“Iya, yakin. Sudah sana main.”Viana merasa Dion memperlakukannya seperti anak kecil yang butuh main. Akhirnya Viana turun. Berjalan mendekati pagar rumah Cherry lalu menekan bel.“Olive, Tante datang.” Viana memanggil nama a

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 116. 100 Juta Dollar

    “Apa ada jalan hidup jadi pelacur?” tanya Viana ketika Teofilano keluar dari kamar mandi dengan handuk hitam polos melilit tubuh bagiaan bawahnya yang mengingatkan akan keperkasaannya di ranjang.Teofilano menatap Viana sekilas sebelummengambil remot AC untuk menyejukkan suhu ruang menjadi 18 derajat celcius. “Kenapa kamu tanya seperti itu?”“Hanya tanya.”Teofilano menatap wajah putih dan rapuh Viana yang seperti tisu. “Kurasa Tuhan tidak pernah membuat jalan hidup seperti itu.”“Lalu kenapa kamu membuat jalan hidupku seperti pelacur?”Teofilano menutup tirai. Ruangan yang tadinya terang karena sinar matahari berubah menjadi gelap. Segelap hati Teofilano setelah melihat orang tuanya ditusuk pisau sampai mati oleh Ayah Viana—Nit King.Sekarang, anak Nit King ada di depannya—polos dan ringkih. Bertanya kenapa dia menjadikan anak itu pelacur. Apa yang harus dia katakan?Teofilano naik ke ranjang mencekik leher Viana dengan tangan kirinya sementara tangan kanan mengepal siap meninju.Vian

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status