Share

21. Konsekuensi

Author: Amegatari
last update Last Updated: 2023-12-07 22:00:22

“Tentu saja ada, dia darah daging mu, cucu ku…”

Interaksi dingin antara dua pria itu membuat Lita membeku di tempatnya. Jerry menatap ke arah Lita untuk bertanya, tapi akhirnya Ardan membuka suara lebih dulu.

“Arlendra Argantara.”

Pria tua itu menggangguk. “Arlendra Argantara Harsato.”

Keduanya berpandangan dengan tatapan yang sama dinginnya. “Sudah terlanjur begitu.”

“Kita kan bisa mengubahnya.”

“Pa!”

“Dia cucu ku, Ardan. Seharusnya sejak kamu mengakui secara terbuka bahwa dia anak mu, kamu juga sadar penuh bahwa darah keluarga Harsato mengalir padanya.”

‘Haahh… apa keluarga mereka tidak mengenal yang namanya komunikasi baik-baik?’

Lita langsung bangkit dari tempat duduknya. Ia menatap ke arah Ardan dan Jerry secara bergantian. “Teruskan obrolan kalian, jika sudah selesai, panggil saya.”

Perempuan itu langsung melangkah pergi sambil menenangkan Alen yang tampak kaget dengan suasana yang tidak menyenangk

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak Sandiwara Bos Besar   121. Ketulusan

    Lita sengaja berangkat lebih lambat dari biasanya supaya bisa menemani Alen sarapan dan mengantarnya ke playgroup.Ia juga pulang lebih awal meski seharusnya masih lembur untuk menyelesaikan pekerjaan. Perempuan itu ingin menemani Alen makan malam sampai bocah kecil itu tidur.Sebagai ganti waktu yang ia gunakan untuk Alen, Lita harus kembali mengerjakan pekerjaannya setelah ‘putranya’ tidur.Perempuan itu mengurangi waktu istirahatnya karena tidak ingin membuat Alen merasa sendiri. Baginya itulah hal terpenting yang harus dilakukannya.Hal itu berlangsung hingga beberapa hari. Tidur setelah jam 2 dini hari lalu bangun pukul 5, kemudian langsung bersiap. Lita menjalani rutinitas itu dan mengabaikan rasa lelah yang mulai menumpuk pada tubuhnya.Tatapan matanya fokus dengan layar di depannya sedangkan tangannya menari lincah di atas keyboard putih. Lita bahkan tidak sadar jika sejak tadi seseorang sedang mengamatinya dari belakang.Pria itu mengamati jam di tangannya lalu masuk ke dalam

  • Terjebak Sandiwara Bos Besar   220. Membohongi diri sendiri

    Lita, Ardan dan Alen kembali ke Jakarta pada malam hari setelah hujan reda. Suasana hening dalam perjalanan menyelimuti keluarga kecil itu.“Kamu baik-baik saja?” tanya Lita yang menangkap perubahan suasana hati Alen.Bocah kecil di samping Lita itu tersenyum. “Ya aku hanya masih merasa mengantuk.”“Tapi kamu sudah tidur cukup lama loh.”“Hmmm, tapi aku masih mengantuk.”Ardan melirk dari spion tengah lalu kembali fokus menyetir. “Kamu bisa tidur lagi.”“Ya…”Suasana kembali menjadi hening. Lita akhirnya memilih memejamkan matanya karena tidak tau harus bebicara apa.Setelah ia mengungkapkan amarahnya ke Ardan sore tadi, Lita tetap berada di luar ruangan dekat kolam ikan di penginapan itu. Perempuan bermata coklat itu baru kembali begitu matahari tenggelam.Ia tidak tau harus berkata apa kepada Ardan, jadi ia memilih diam seolah tidak terjadi apa pun. Tidak seperti yang dikhawatirkannya, Ardan juga tidak membahas hal itu lebih lanjut. Sikap pria itu tetap sama seperti biasa.Sesampain

  • Terjebak Sandiwara Bos Besar   119. Rasa lelah yang menumpuk

    /klik…/“Ya, Ardan…”“Mama dimana?” sahut Alen terdengar khawatir.“Mama sedang membeli minuman karena haus. Kamu sudah selesai naik carousel?” jawab Lita asal. Pandangan matanya langsung mencari tempat minuman dijual.“Mama tidak tersesat kan?”Pertanyaan Alen membuat Lita tertawa kecil. “Tidak, mama hanya beli minuman, mama akan segera kembali. Kamu mau mama belikan apa?”“Susu… emm papa apa?” tanya bocah kecil itu terdengar sedang bertanya ke ayahnya.“Air mineral saja,” jawab Ardan singkat.Lita mengiyakan permintaan ‘putra dan suaminya’ lalu menutup panggilan itu dengan helaan nafas panjang.Perempuan bermata coklat itu langsung melangkah cepat membeli minuman lalu kembali ke tempat Ardan dan Alen.“Maaf ya, mama tadi langung pergi karena haus,” ucap Lita yang kemudian menyodorkan minuman pesanan Alen dan Ardan.Pandangan mata Lita menyelidik ke sekeliling dan hal itu ditangkap oleh Ardan.‘Dia sedang mencari siapa?’Tatapan mata Ardan beralih ke minuman yang dipegang Lita. Air d

  • Terjebak Sandiwara Bos Besar   118. Mengingat kembali

    Pecahan gelas terlihat berserakan di lantai, sedangkan Ardan tampak sedang memijat dahinya.“Maaf, kamu terbangun? Aku tidak sengaja…,” ucap Ardan dengan suara parau.“Kamu baik-baik saja?”“Ya… aku hanya sedikit pusing. Kamu bisa melanjutkan tidur mu.”Lita memandangi Ardan yang masih duduk sambil memijat kepalanya. “Berhentilah, kamu harus segera tidur, ini sudah larut malam.”Senyum tipis terlihat di wajah Ardan. “Kamu mengkhawatirkan ku?”“Tentu saja tidak. Bukankah kamu sudah berjanji ke Alen akan mengajaknya jalan-jalan besok? Aku hanya tidak ingin Alen merasa kecewa karena kamu membatalkannya tiba-tiba.”Ardan memandangi gelas di meja dengan eskpresi tenang. “Baiklah…”“Tunggu – “Saat pria itu baru saja akan turun dari sofa, Lita menariknya dari sisi samping hingga Ardan kembali terduduk di sofa. Lita yang kehilangan keseimbangan karena perbedaan berat badan akhirnya ikut terjatuh di sofa dengan posisi memeluk lengan Ardan.“Hei! Kamu baru saja memecahkan gelas, di lantai ada

  • Terjebak Sandiwara Bos Besar   117. Palsu

    Lita langsung menoleh kearah sumber suara. Ia mendapati Lisa tersenyum canggung ke arahnya.‘Ah… sebaiknya aku harus bersikap bagaimana? Haruskah aku berpura-pura mengabaikannya karena dia sempat meminta untuk dijadikan istri kedua Ardan?’Dahi Lita mengernyit, ia memejamkan mata sambil mengatur eskpresinya. ‘Tapi aku tidak boleh terlihat bersikap jelek padanya di tengah acara begini kan?’“Maaf, jika anda ingin berbicara dengan Lita sepertinya itu baru bisa dilakukan setelah saya, soalnya saya sudah membuat janji untuk berbicara dengannya terlebih dulu,” ucap Davin yang tiba-tiba mendekat.Lisa menoleh kearah Lita dengan penuh harap lalu melihat ke arah Davin. “Begitu ya? tapi bisakah saya berbicara dengan Lita sebentar saja?”“Tidak bisa,” jawab Davin tegas.“Maaf ya Lisa, mungkin lain kali, Davin memang sudah membuat janji dengan ku lebih dulu,” jawab Lita tanpa tersenyum.“Ah… ehmm, baiklah…,” ucap Lisa dengan ekspresi kecewa kemudian melangkah pergi.Setelah Lisa sudah melangkah

  • Terjebak Sandiwara Bos Besar   116. Status

    Lita langsung menoleh kemudian mendapati Davin sedang berjalan di samping Zan. Keduanya memakai setelan formal berupa kemeja biru muda dan jas navy senada dengan celana. Perbedaan pakaian mereka hanya ada pada dasi yang dikenakan.Ekspresi kaget terlihat jelas di wajah Lita dan Davin. Namun perempuan bermata coklat itu langsung tersenyum menutupi rasa terkejut yang dirasakannya.“Davin? Aku tidak menyangka bisa bertemu kamu disini.”Setelah memandang ekspresi Lita yang langsung berubah, Ardan tersenyum tapi tidak mengatakan apapun dan membiarkan ketiga orang di depannya itu bingung.Saat menjemput Lita di acara reuni pada waktu lalu, Ardan memang melihat Davin, tapi ia masih belum yakin karena sudah lama tidak bertemu dengan adik Zan tersebut. Oleh karena itu setelah menyelidiki sedikit tentang pria itu, Ardan langsung mengundangnya ke acara pesta.Zan memandang ke arah Davin dengan eskpresi bingung. “Kamu kenal dengan bu Lita?”Ardan tersen

  • Terjebak Sandiwara Bos Besar   115. Hari jadi H&U

    “Papa seharusnya memberitahu ku kalau membawa tamu penting kesini.”“Ardan, hentikan sikap kekanakan seperti itu,” balas Jerry dengan eskpresi masam.“Maaf saya datang tanpa memberitahu terlebih dahulu,” ucap Dimas dengan sedikit menundukan kepala.Ardan duduk di kursinya tanpa menjawab ucapan pria muda yang baru saja berbicara. Namun Jerry langsung melirik dengan tatapan mata tajam.“Jadi kapan kamu akan mulai bekerja disini?” tanya Ardan asal dengan ekspresi dinginnya.“Dimas akan mulai bekerja setelah hari jadi H&U nanti,” sela Jerry lagi.Ardan tersenyum tipis. Ia merasa sang ayah terlalu memanjakan dan melindungi putra keduanya tersebut. Pria tua itu bahkan tidak memberi kesempatan kepada Dimas untuk menjawab secara langsung.“Ya, sepertinya bintang utama pesta itu sudah ditentukan, dengan begitu pasti semua orang akan mengenalnya.”“Maaf kak, saya akan bekerja setelah hari jadi, tapi tidak ikut dalam perayaan,” balas

  • Terjebak Sandiwara Bos Besar   114. Perasaan

    Ardan menyilangkan tangannya. “Itu karena kamu menyibukkan diri dengan mengerjakan banyak hal tanpa menyempatkan diri mengobrol santai dengan yang lain bukan?“Kamu juga tidak pernah mau ku ajak makan bersama atau pulang bersama, tentu wajar jika mulai ada rumor seperti itu,” tambah Ardan.Lita terdiam, ia selama ini memang sengaja mengambil pekerjaan sebanyak mungkin untuk mengalihkan pikiran juga untuk menghindari pertemuan yang terlalu sering dengan Ardan.‘Sial… aku terlalu fokus dengan diriku sendiri tanpa memperhatikan apa yang terjadi di sekitar,’ keluh Lita dalam hati.“Maaf, aku tidak berpikir kalau akan ada rumor seperti itu.”Ardan menatap ‘istrinya’. Namun Lita tidak bisa memahami makna dari ekspresi tersebut.“Apa kamu bertemu dengan teman masa kecil mu lagi?”“Teman masa kecil? Siapa?” Lita mencoba mengingat semua kegiatannya lalu menggeleng. “Aku tidak bertemu dengan teman ku selama sebulan ini, yang ku temui hanya rekan kerja.”“Aku tidak tau sebenarnya ada apa, tapi fo

  • Terjebak Sandiwara Bos Besar   113. Percikan

    Lita memijat dahinya pelan. Ia tidak tahu harus bersikap seperti apa lagi. Perasaan terlarang yang tumbuh alami tanpa bisa dihentikan itu membuat ia merasa benci dengan dirinya sendiri.Meski ia sudah berusaha menepis dan mengalihkan perhatiannya kepada hal lain. Ia tetap tidak bisa mengurangi perasaan itu. Walaupun ia berusaha bersikap ketus dan dingin, ia kembali merasa hanyut saat Ardan bersikap hangat.Waktu sudah berlalu satu bulan sejak Ardan menegurnya, tapi Lita masih enggan menggunakan uang jatah bulanan yang ia dapatkan. Perempuan itu masih saja menggunakan uangnya sendiri untuk keperluannya dan juga membelikan makanan maupun mainan untuk Alen. Meski statusnya dalam keluarga itu hanyalah sebatas perjanjian, ia ingin menunjukkan rasa sayangnya yang tulus kepada Alen.Tentu saja Ardan masih memantau penggunaan uang yang diberikannya. Namun karena awal tahun disibukkan dengan berbagai macam pekerjaan, ia masih belum menegur Lita lagi secara langsung.Lita sengaja mengambil bany

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status