MasukPada usia awal 20an, Ruby Jane merasakan bahwa dunia bertindak sangat jahat padanya. Seolah hidup sebatang kara dan miskin belumlah cukup, Ruby Jane harus kembali dihadapkan pada penderitaan dimana tunangannya terlibat kecelakaan yang membuatnya terluka parah. "Demi memperjuangkan hidupnya, walaupun harus menjual jiwaku pada iblis... aku rela." Keputusasaan membuat Ruby Jane bertindak nekad dengan menjual tubuhnya demi beberapa lembar uang. Jane rela menampung benih pria asing bernama Rex Milagro yang menginginkan seorang anak darinya. Dapatkah Jane dengan mudah melewati keputusan besar yang sudah terlanjur dia lakukan itu? Sanggupkah dia mengandung dan melahirkan bayi untuk orang asing?
Lihat lebih banyakKesalahan terbesar Jane di kehidupan ini adalah terlahir miskin. Di perjalanan pulang itu, Jane hanya bisa melamun dengan pikiran yang melayang jauh entah kemana. Yang terus menerus terngiang dibenaknya saat itu adalah andai saja dia terlahir kaya raya seeperti kehidupan Rex dan Claire, pasti dia tak akan mengalami kehidupan yang menyedihkan seperti ini."Ruby," suara lembut Rex terdengar memanggil. Beberapa kali dia melirik Jane dengan tatapan khawatir. Jane melirik Rex dengan tatapan sayu. "Iya Rex?""Apa kau ingin menemui tunanganmu lagi? aku tak masalah jika harus memutar balik arah."Seketika Jane pun menggeleng pelan menolak tawaran Rex yang sangat mengkhawatirkannya itu. "Tidak, Rex. Hari ini sudah lebih dari cukup, aku tak ingin berlama-lama di sekitar Dante ... " suara Jane tercekat karena gelombang sedih yang tiba-tiba kembali menderanya. "Aku tak ingin Dante melihatku dalam keadaan ini.""Baiklah."Suasana di antara mereka pun kembali hening. Jane diam melamun selama perja
"Fany, apa Jane baik-baik saja?" Dante bertanya dengan risau pada Fany yang saat itu datang mengunjunginya membawakan sup ayam yang masih panas.Fany terdiam sesaat setelah mendapat pertanyaan itu. Tentu dia sangat kebingungan harus menjawab apa karena sama halnya dengan Dante, dia pun tak tahu bagaimana keadaan Jane dan di mana wanita itu berada. Yang Fany tahu, Jane hanya bekerja untuk orang kaya."Jane? Ah dia sedang sibuk bekerja, kau tak perlu khawatir Dante. Jane tentu baik-baik saja," jawab Fany. Senyuman terukir di wajahnya untuk menenangkan kekhawatiran Dante terhadap kekasihnya.Sejenak, Dante terlihat ragu dengan jawaban Fany. Dia menatap Fany lekat-lekat, kentara sekali bahwa dia sedang mencari kebohongan di kedua mata Fany lalu kemudian dia pun menghela napas berat."Aku tak bisa mengetahui apakah kau sedang berbohong atau sedang berkata jujur, Fany. Aku harap Jane benar-benar dalam keadaan baik-baik saja," ucapnya pelan lalu memilih me
"Sini biar aku bantu pakaikan," ujar Rex memintaJane untuk duduk pada tepian tempat tidur sedangkan dirinya mengambil flat shoes dan memakaikannya pada kaki Jane dengan hati-hati."Perutku masih belum sebesar itu sampai mengganggu aktivitasku, Rex. Kamu tak perlu melakukan hal itu untukku," tegur Jane hati-hati karena merasa tak enak hati pada Rex yang kini berlutut di hadapannya untuk sekadar memasangkan sandal."Tak masalah, aku akan terus melakukan ini demi menjagamu dan anak kita." Dengan senyum hangat di wajahnya lalu bangkit berdiri untuk menggandeng tangan Jane dan mengajaknya segera pergi.Pada akhirnya, Jane hanya bisa menghela napas dan tak lagi berkomentar apapun tentang sikap protektif Rex terhadapnya, sekalipun beberapa menit kemudian Rex kembali bersikap berlebihan dengan menuntun Jane menuruni tangga seolah-olah Jane adalah balita yang sedang belajar berjalan."Lakukan pelan-pelan, Ruby... aku tak ingin kau terjatuh." Tegur Rex sembari deng
"Minumlah dan nikmati sarapanmu dengan nyaman. Kalau kau ingin makan sesuatu yang lain untuk makan malam, kau bisa mengatakannya padaku. Sepulang kerja aku akan membelikannya untukmu," ucap Rex seraya menaruh segelas susu khusus ibu hamil itu di hadapan Jane. Sejenak Jane menatap segelas susu hangat itu lalu kemudian beralih menatap Rex dengan tak enak hati. "Rex... kau sudah sangat sibuk dan lelah oleh urusan pekerjaan, kenapa repot-repot membuatkan susu untukku?" Rex mengangkat bahunya ringan lalu kemudian duduk di seberang Jane dan bertopang dagu menatap Jane lekat-lekat dengan senyuman hangat yang selalu merekah di wajahnya. "Aku tidak merasa kerepotan sama sekali. Mulai dari sekarang aku akan menyiapkan susu hangat dan juga vitamin untukmu," ujarnya enteng. "Kalau pun aku mengatakan untuk jangan melakukannya, kamu pasti akan tetap melakukannya kan?" Senyum di wajah Rex semakin merekah. "Tepat sekali. Karena waktuku bersamamu hanya sebentar, aku tak akan menyia-nyiakan satu












Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Ulasan-ulasan