"Kamu tuli, ya? Saya bilang Americano!" suara dingin itu kembali terdengar, membuat Aira spontan langsung mengangguk dan berjalan ke arah meja barista untuk membuatkan pesanan. Gavin menatap Aira yang terlihat gemetar, sesekali mencuri pandang padanya. Senyum tipis terukir di wajah dinginnya, hanya sekilas, karena merasa lucu melihat kegugupan Aira. "Satu Americano, sudah siap," kata Aira dengan wajah menunduk dan tangan gemetar. Namun Gavin tidak segera menyambut minuman itu, membuat Aira kembali mengangkat wajahnya. Ia menautkan kening, apakah ia salah membuat minuman? Gavin menyilangkan tangan, menatap Aira dengan angkuh. "Siapa bilang satu? Saya belum selesai bicara, kamu sudah pergi. Saya mau tiga puluh!" katanya, membuat Aira terbelalak. Tadinya ia hampir bersyukur Gavin akhirnya mau berbicara padanya, tapi begitu mendengar betapa menyebalkannya pria itu, rasa syukurnya langsung lenyap. "Ba-baiklah, tunggu sebentar saya memanggil teman," jawab Aira sambil ingin beranjak ke b
Last Updated : 2025-10-01 Read more