"Uggh pelan, mas...” Suara ringisan terlontar dari bibir merah wanita itu, terdengar menggema di kamar mewah dalam suasana temaram. “Diamlah, aku baru saja mulai,” desis suaminya, kembali menghentakkan tubuhnya lebih keras di sela-sela erangan. Sebagai seorang istri, Airin tahu jika ia tidak berhak menolak atau pun menghentikan suaminya saat ini. Namun, rasa sakit di bagian bawah sana tak bisa ditahan lagi. Kedua jemari lentiknya reflek mendarat tepat di dada bidang Adrian, lalu perlahan mendorongnya. “Ma–maafkan aku mas, aku ijin ke toilet dulu,” sesal Airin, lalu turun dari atas ranjang, dan terburu-buru ke kamar mandi. Adrian mendengus kesal, raut wajahnya tampak muram, tangan besarnya meraih segelas air putih yang sudah tersedia di atas meja, lalu meneguknya penuh emosi. Sementara Airin yang berada di kamar mandi, terlihat menahan sakit. Ia duduk di atas kloset yang tertutup dan meringis. “Aakh, sakit sekali…,” keluh Airin sambil menggigit bibir, merasakan perih lu
Last Updated : 2025-12-16 Read more