Gara Disbaya Walton pria idaman di seluruh mata para wanita, seekspektasi mereka semua. Laki-laki tampan, bertubuh atletis, kaya raya dan anak tunggal. Wanita manapun akan menyukainya pada pandangan pertama. Namun realitanya Gara adalah CEO terkejam seantero perusahaan Walton, tidak berperasaan pada siapapun dan tatapannya yang selalu tajam. Terlebih Dia juga memiliki misi membalas dendam pada seseorang, siapakah orang tersebut? memiliki masalah apa Gara dan Dia?
View MoreLaki-laki bergestur sempurna itu baru saja keluar dari mobil, tubuhnya yang diselimuti tuxedo berwarna hitam menambah kekuasaannya di perusahaan Walton corp.
Beberapa bodyguard berdiri di sisinya memberikan ruang agar Dia dapat leluasa berjalan di atas karpet warna merah yang sudah terbentang sepanjang jalan hingga ke ruangan luas di sebuah perusahaan.
Laki-laki itu berjalan tegap dengan rahang yang gagah, mata elangnya menatap tajam ke segala penjuru.
Merupakan keturunan diningrat dan juga Prancis tak membuat wajah Laki-laki itu terlihat bersahabat.
Semua karyawan yang tersenyum menyambutnya tadi lantas menutup senyum Mereka semua saat CEO baru Mereka yang memiliki wajah sangar itu tiba.
"Pungut itu." tunjuk Laki-laki itu pada sebuah benda yang tergeletak bebas di lantai samping karyawan di sana.
Disaat suasana semua orang menikmati pesta launching dengan pakaian indahnya, Laki-laki itu justru sibuk melihat ke sekeliling. Dia tidak menyukai ada sehelai kotoran atau sampah sedikitpun di ruangan itu.
Gadis yang berdiri di samping sampah satu buah itu sambil memegang gelas lantas melihat ke arah apa yang ditunjuk Laki-laki tersebut, Kemudian dengan paksa Dia mengambil benda itu.
Sebelum membuang sampah gadis itupun melihat ke arah Laki-laki tersebut, tanpa rasa takut Dia balik menatap tajam cowok itu.
"Mulai hari ini Saya tidak suka melihat lingkungan perusahaan ada sampah. Baik di dalam maupun luar sekitar perusahaan," jelasnya dengan sangat tegas.
Gadis itu yang mendengar perkataan Laki-laki tersebut pun memainkan mulutnya jengkel.
Baru juga masuk Laki-laki itu sudah membuat semua karyawan terdiam, bahkan Ayah dari Laki-laki itu kemarin saja tidak membuat peraturan seketat itu.
Belum lagi Mereka hampir pingsan dengan peraturan selanjutnya dari CEO terkejam itu, bagaimana tidak seluruh karyawan tidak ada telat datang pukul 06:30 dan juga waktu istirahat yang biasanya empat puluh lima menit kini hanya diberi dua puluh menit.
*****
"Tulis ulang, Saya tidak menerima proposal seperti ini," ketus Gara selaku CEO grub Walton melempar proposal yang baru diantarkan tersebut.
Dengan menundukkan kepala karyawan perusahaan Walton pun mengambil kembali berkas tersebut, tak berani menatap apalagi membantah.
"Devisi pemasaran, cepat ke ruang Saya sekarang," perintah CEO itu di ruangan.
Terdengar dengan jelas suara Dia di seluruh penjuru gedung berlantai tujuh tersebut.
"Gue rasanya mau break," ucap seorang gadis yang sudah pekang mendengar suara keras dari CEO Mereka sedari tadi.
Baru lima belas menit Laki-laki itu kembali marah-marah kali ini, Dia langsung turun ke bawah. Masuk ke ruangan karyawan biasa yang sibuk membuat proposal Mereka.
"Kerja kalian semua ini lambat," cercanya membuat semua karyawan menghentikan pekerjaan dan menunduk dalam.
Tidak ada yang berani dengan Laki-lakin itu, tangan kanan CEO tersebut yang juga berdiri di samping Laki-laki itu ikut menunduk.
"Kan ini nih yang bikin Gue kesal," gerutu gadis itu dengan pelan berbicara pada temannya.
Di ruangan sebelah Dia mendengar CEO Mereka sedang marah-marah padahal seluruh karyawan sudah berusaha secepat mungkin, memang sepertinya CEO Mereka itu sudah gila.
Bahkan gadis itu ingin menyumpal mulut Laki-laki itu, demi CEO yang tampan dalam halunya sungguh Dia meringis membayangkan CEO Mereka yang jauh dari ekspektasi Mereka.
"Kamu awasi Mereka," tunjuk Laki-laki itu pada seorang anak buahnya berdiri di belakang dirinya tadi.
"Jangan ada satupun dari Mereka yang berhenti bekerja," perintahnya dengan sangat kejam itupun.
"Sekalipun Mereka ingin minum," lanjutnya kemudian berbalik kembali menuju lift menaiki lantai teratas.
Mereka semua yang ada di dalam ruangan tersebut pun saling pandang dan bergidik ngeri sebelum melanjutkan pekerjaan Mereka.
Sungguh ironis sekali jika Mereka harus menjalani hari bekerja Mereka seperti ini terus.
*****
"Saya tidak menerima alasan apapun," tegasnya pada seorang karyawan yang meminta izin tidak masuk bekerja besok sebab istrinya mau melahirkan.
"Tapi Saya mohon sekali ini saja Tuan," mohon Laki-laki itu berlutut di hadapan CEO grub Walton.
Dengan beringasnya Laki-laki tersebut menampar wajah salah satu karyawannya yang bahkan berumur lebih tua darinya.
Perlu diingat Laki-laki itu tidak memandang umur pada siapapun, Dia yang terkuat dan terkejam.
*****
"Gara," teriak salah seorang Laki-laki parubaya melihat anaknya yang baru masuk ke Mansion.
"Apa?" balas Laki-laki itu menatap malas seseorang yang sudah berada di hadapannya itu.
"Kapan Kamu akan menikah?" tanya Laki-laki tersebut langsung to the point.
Mengingat anak semata wayangnya itu sudah berusia hampir 26 tahun, Dia sudah sangat khawatir pasalnya anaknya itu tidak pernah sekalipun berdekatan atau membawa seorang wanita ke mansion ini. Jangankan ke mansion desas-desus dari berbagai berita pun tak pernah ada.
Dua tahun yang lalu
*****
TBC
Thanks guysHappy ReadingSetelah beberapa bulan berlalu, keluarga Delia dan Gara memutuskan untuk merencanakan liburan keluarga yang istimewa. Destinasi yang mereka pilih adalah kota yang penuh keajaiban, kekayaan budaya, dan kemegahan arsitektur modern—Dubai.Pesawat mereka mendarat dengan nyaman di Bandara Internasional Dubai, mengawali petualangan yang tak terlupakan. Delia, Gara, Daniel, Tania, Dion, dan tentu saja, Chiya, mengeksplorasi setiap sudut kota dengan penuh semangat.Pertama-tama, mereka mengunjungi Burj Khalifa, menara tertinggi di dunia. Melihat keindahan kota Dubai dari ketinggian, mereka merasa terpana oleh keajaiban arsitektur modern. Chiya memandangi gemerlap lampu kota dengan mata yang berbinar-binar."Dubai benar-benar luar biasa, Tante Delia! Semuanya begitu indah," ujar Chiya penuh kagum.Delia tersenyum, "Iya, sayang. Ini adalah pengalaman yang luar biasa, dan aku senang kita bisa berbagi momen ini bersama-sama."Mereka juga menjelajahi kawasan The Palm Jumeirah, pulau
Happy ReadingBulan itu, keluarga Delia dan Gara bersiap untuk merayakan momen yang luar biasa. Daniel, sang anak yang pernah bandel, kini akan melangkah di atas panggung untuk menerima gelar lulusan suma cum laude di Amerika. Keberhasilannya ini tak hanya menjadi kado istimewa untuk Daniel, tetapi juga menjadi buah dari perjalanan panjang keluarga ini.Seiring berjalannya waktu, Daniel telah menemukan arah hidupnya. Setiap tugas dan ujian yang dihadapinya membentuknya menjadi seorang mahasiswa yang berdedikasi dan berprestasi. Meskipun pernah melewati masa-masa sulit, tetapi kegigihan dan dukungan dari keluarganya, terutama Delia dan Gara, membantu Daniel tumbuh menjadi individu yang tangguh dan berprestasi.Pada pagi hari kelulusannya, keluarga ini berkumpul dengan penuh semangat. Delia dan Gara, dengan penuh kebanggaan, memandang putra mereka yang telah melewati serangkaian ujian akademis. Mereka tahu bahwa momen ini tidak hanya tentang prestasi Daniel, tetapi juga tentang perjalan
Happy ReadingGara, seorang CEO perusahaan ternama, menjalani kehidupannya di puncak kesuksesan bersama Delia, istrinya yang cantik dan cerdas. Mereka adalah pasangan yang tak hanya memiliki kecintaan satu sama lain, tetapi juga saling mendukung dalam mencapai ambisi dan tujuan hidup mereka.Pagi itu, Gara dan Delia tiba di kantor dengan senyuman yang memancar keberhasilan. Kedua pasangan ini tidak hanya memiliki karier cemerlang, tetapi juga membangun fondasi pernikahan yang kokoh. Kehadiran Delia selalu menarik perhatian, bukan hanya karena kecantikannya, tetapi juga kepintarannya dan karismanya yang menghiasi setiap langkahnya.Ketika mereka melangkah masuk ke kantor, para pegawai tidak bisa menyembunyikan keterpesonaan mereka melihat kehadiran Delia. Sebagai seorang wanita yang tangguh dan inspiratif, Delia telah menjadi panutan banyak orang di kantor. Beliau tidak hanya menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam karier dan bisnis, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menjaga keseimba
Happy ReadingSuatu pagi, Gara datang dengan senyum cerah di wajahnya. Dia duduk di ruang keluarga, bersama Delia yang sedang menikmati secangkir kopi."Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan, sayang," ujar Gara dengan suara lembut.Delia menoleh, merasa penasaran, "Apa itu, Gara?"Gara tersenyum penuh kebahagiaan, "Aku telah memutuskan untuk pindah ke Indonesia."Delia terkejut dan bertanya, "Kenapa tiba-tiba?"Gara menjelaskan, "Aku merasa bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk menjalani petualangan baru. Aku ingin merasakan pengalaman hidup di Indonesia, dan aku ingin membangun rumah kita di sana."Delia, meski awalnya kaget, melihat kebahagiaan di mata Gara. Ia merasakan kehangatan dalam keputusan tersebut dan merasa senang bahwa Gara merencanakan sesuatu yang akan memperkaya hidup mereka."Benarkah? Aku senang mendengarnya," kata Delia dengan senyuman.Gara melanjutkan, "Dan, aku telah menemukan sebuah rumah yang sangat bagus di samping rumah Tania. Aku pikir ini akan menjadi temp
Happy ReadingDalam kepadatan rutinitas dan tantangan yang dihadapi oleh keluarga, Chiya, yang masih berstatus sebagai seorang pelajar SMP, dititipkan pada Daniel yang sudah dewasa. Daniel dengan senang hati mengakomodasi keberadaan Chiya di tengah-tengah kesibukannya. Sebagai kakak yang bertanggung jawab, ia berjanji untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pada Chiya selama waktu mereka bersama.Suasana di rumah menjadi lebih hidup dengan kehadiran Chiya. Daniel menyadari bahwa sementara ia memiliki tanggung jawab sebagai kakak, ia juga memiliki kesempatan untuk membangun ikatan yang lebih erat dengan adiknya. Chiya, dengan semangat dan keceriaannya, membawa energi positif yang menyenangkan ke dalam rumah.Dalam sebuah malam yang hangat, mereka duduk bersama di ruang keluarga. Daniel sibuk menyelesaikan tugas akhirnya, sementara Chiya sibuk mengerjakan pekerjaan rumah. Meskipun mereka tengah terlibat dalam kesibukan masing-masing, namun tetap ada kehangatan dan rasa saling peduli di
Happy ReadingKabar dari Tania yang ingin memiliki anak lagi membuat Delia merasa begitu bahagia. Senyum merekah di wajahnya, dan matanya bersinar ketika ia memikirkan kebahagiaan yang bisa datang bagi keluarga mereka. Delia sangat mendukung keputusan Tania dan Dion untuk melanjutkan perjalanan cinta mereka dengan membawa anak kedua ke dalam keluarga.Namun, kegembiraan Delia berubah menjadi kekhawatiran dan kesedihan ketika ia mendengar bahwa Tania memiliki benjolan di rahimnya. Mereka berkumpul di ruang keluarga, suasana hati yang cerah mulai berubah menjadi hening dan penuh kekhawatiran."Benjolan di rahim?" Delia berkata dengan suara lembut, tetapi penuh dengan kecemasan. Pandangan matanya menuju Tania, yang duduk di samping Dion, dan keinginan untuk memberi dukungan bersinar di matanya.Tania mengangguk dengan berat hati, "Iya, Delia. Itu adalah berita yang mengejutkan bagiku juga."Delia duduk di samping Tania, meraih tangan temannya dengan penuh kasih sayang. "Kamu tahu kamu ti
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments