GADIS LUMPUH KESAYANGAN CEO

GADIS LUMPUH KESAYANGAN CEO

By:  bonanzalalala  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings
37Chapters
6.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Margareta mengalami nasib sial berturut-turut. Dirinya tak hanya dipecat dari pekerjaannya sebagai seorang arsitek muda. Dia juga mengalami sebuah kecelakaan. Gara-gara itu, dia menjadi lumpuh. Suatu hal yang membuat dia frustasi karena dirinya menjadi cacat dan pengangguran. Padahal, ibunya mengalami depresi karena perceraian dan butuh banyak biaya untuk terapi di RSJ. Margareta tetap berjuang. Dia mengirimkan banyak lamaran kerja di berbagai perusahaan dalam keadaan lumpuh karena tabungannya sudah hampir ludes. Di saat itulah, lamaran kerjanya diterima di sebuah perusahaan konstruksi. Margareta bertemu dengan CEO perusahaan High Level. Di luar dugaan, sang CEO tak hanya menawarkan gaji fantastis tapi juga sebuah pernikahan dan hidup mewah. Margareta mau menerimanya dengan syarat tambahan, yakni membantunya menangkap dan menghukum orang yang melakukan tabrak lari pada dirinya. Instagram penulis: @bonanzalalala

View More
GADIS LUMPUH KESAYANGAN CEO Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Agus Irawan
Hai teman-teman semuanya, Izin promosi. yuuklah pada mampir ke Novelku. judul" Jebakan Gairah Sekretaris Muda" semoga bisa sedikit menghibur kalian, jangan lupa subscribe, dan baca tanpa skip. terima kasih
2023-01-19 09:11:58
0
user avatar
Erwan Rhamadhan
cerita nya bagus,kata2 kekinian yg mudah di pahami...lanjutkan terus y kak
2022-07-02 14:00:20
0
37 Chapters
KESIALAN BERUNTUN
“Kemasi barangmu,” ucap Pimpinan perusahaan arsitek di mana Margareta bekerja. “Kamu sudah membuat klien istimewa kita kecewa dan gajimu selama bertahun-tahun pun tak akan bisa mengganti kerugian ini.” Margareta tertegun. Dia tak tahu jika kesalahan yang dia lakukan akan berdampak besar pada karirnya. “Pak, saya bisa jelaskan—“ “Tidak perlu dijelaskan. Semua ini sudah sangat merugikan perusahaan kita dan kamu harus bertanggung jawab. Kemasi barangmu secepatnya sekarang!” balas pria bertubuh jangkung itu. Margareta tahu dia memang melakukan kesalahan saat menemui klien yang merupakan seorang influencer ternama itu. Ya, pria bernama Jason itu memang menjadi klien premium di perusahaan tempat Margareta bekerja. Pria itu ingin membuat sebuah desain kafe unik untuk tempat nongkrong para influencer. Margareta membuat desain kafe yang hommy dengan konsep artsy untuk Jason. Dia selalu membuat laporan mingguan. Anehnya, Jumat lalu, Jason mengajak Margareta bertemu. Mereka bertemu di sebua
Read more
SUDAH JATUH TERTIMPA TANGGA
Kepala Reta terasa berkunang-kunang. Pandangannya perih saat kelopak matanya terbuka dan cahaya menerobos masuk ke dalam penglihatannya.Agar tak begitu perih, Reta mengerjap-ngerjapkan pandangannya. Dia memfokuskan pandangannya. Tampak atap berwarna putih.“Reta, kamu sudah sadar?”Terdengar ucapan Ninda, teman kuliah Reta yang kini memiliki usaha sebuah kafe komik di Bandung. Reta ingin bicara. Sayangnya, lidahnya terasa kelu sekarang.“Aku panggilkan dokter sebentar,” ujar Ninda. “Sabar ya, Ret. Sabar.”Ninda memencet tombol pemanggil perawat. Tak berapa lama, seorang dokter dan perawat datang.Reta hanya bisa berbaring pasrah di ranjang. Dia mencoba mengingat apa saja yang dia alami sebelum dirinya terdampar di atas ranjang yang dipenuh dengan aroma disenfektan menyengat ini.“Ini angka berapa?” dokter mengecek ingatan Reta.“Satu, Dok,” jawab Reta setelah dirinya bisa diajak bicara.“Nama Anda?”“Reta. Margareta.”“Pekerjaan?”“Arsitek,” ucap Reta. Dia menjawab apa saja yang dita
Read more
BELAJAR MELUPAKAN
“Gimana?” Ninda melangkah menghampiri Reta.Sudah berjalan tiga bulan semenjak Reta keluar dari rumah sakit. Tiap seminggu sekali Reta periksa ke rumah sakit untuk latihan menguatkan syaraf bawah tubuhnya.Reta tahu harapannya itu tipis. Namun, masih tersisa harapan besar dalam hati Reta bahwa dirinya akan bisa berjalan lagi.“Ini aku lagi cek email. Katanya hari ini pengumuman buat wawancara perusahaan,” terang Reta.Ninda menyodorkan makanan ke depan Reta. “Makan dulu, Ret. Jangan sampai kurang gizi,” ujar Ninda.“Aku belum gitu laper, Nin,” Reta membuka email masuk teratas. Hatinya berdebar-debar.Sorot mata Reta membaca satu per satu tulisan yang ada di email itu. Penolakan. Reta mendesah resah. Lagi-lagi dirinya ditolak.Dia berdecak. “Kenapa ya? Padahal, aku udah kirim semua portofolio terbaikku,” ucap Reta sedih. Dia sungguh berharap ada satu saja perusahaan yang mau memanggilnya untuk ikut wawancara pekerjaan.“Ret, cek lagi. Itu kan ada banyak email masuk,” Ninda menunjuk lay
Read more
KESEMPATAN KERJA YANG MERAGUKAN
Reta menunggui kliennya di rumah sakit. Kliennya itu sudah ditangani oleh dokter sepenuhnya. Kini Reta tinggal menunggu kedatangan pihak keluarga dari kliennya itu."Ret, udah kamu hubungi kan keluarganya?" tanya Ninda mengecek. Ninda menoleh ke arah lorong di mana orang-orang biasanya datang membesuk pasien. Tak tampak kedatangan seorang pun di sana.“Tunggu bentar lagi. Aku udah kirim pesan sama ttelepon ke alamat kantornya Bu Rumi kok," balas Reta.Pandangan Reta kembali mengarah ke kartu nama milik Rumi. Dia kembali menelepon kantornya dan memberitahu bahwa Rumi sedang di rumah sakit.“Iya, terima kasih informasinya. Sekarang anak Bu Rumi sudah ke rumah sakit,” jawab bagian administrasi perusahaan Rumi.Reta menghela napas lega. Setidaknya sudah ada anak Rumi yang datang ke rumah sakit.“Nin, kita balik duluan aja. Kamu kan ada acara habis ini. Kalau mepet berangkatnya nanti kena macet,” tutur Reta.“Nggak apa-apa nih kita tinggal?”“Tadi anaknya udah jalan ke sini kok. Kita balik
Read more
GADIS MANIS PILIHAN MAMA
Baru saja keluar dari lokasi tes wawancara, ponsel Reta sudah berdering. Reta merogoh saku roknya. Dia bisa melihat nama Rumi ada di layar ponselnya.Reta menggerakkan kursi rodanya ke pinggiran. Dia menerima telepon di tepian lorong tempat dirinya tes wawancara tadi.“Iya. Apa kabar, Bu Rumi,” sapa Reta dengan ramah. “Apa Ibu sudah baik-baik saja?”“Reta, makasih ya. Berkat kamu, saya tertolong,” balas Rumi dengan sangat ramah.Hati Reta merekah mendengarkan suara ramah Rumi. Mendadak dia memiliki intuisi bagus tentang kontrak kerjasamanya dengan Rumi.“Bu Rumi masih di rumah sakit? Atau, sudah pulang?” tanya Reta. “Beneran udah baikan, kan, Bu?”“Sekarang lagi persiapan pulang ke rumah. Saya tidak betah lama-lama di rumah sakit.”“Saya senang Ibu bisa sehat lagi. Kemarin saya kaget dan khawatir. Saya kira Ibu kenapa-kenapa. Apalagi, kita kan lagi di kafe, Bu. Mendadak saya jadi teringat kejadian kasus kopi sianida. Takutnya nanti saya dituduh yang tidak-tidak,” celoteh Reta setengah
Read more
SIAPA KAMU?
“NINDA!” seru Reta riang saat tiba di rumah Ninda.Ninda yang menunggui Reta di ruang tamu langsung berlari keluar dan membukakan pintu rumah. Dia tersenyum melihat Reta yang berteriak senang hingga kedua tangannya diangkat ke atas semua.“Gimana, Ret? Kabar baik nih pasti,” Ninda menghampiri Reta. Dia membantu Reta mendorong kursi roda masuk ke dalam ruang tamu. Lantas, dia menutup dan mengunci pintu rumah dari dalam.“Iya, Nin. Bu Rumi baik lho. Dia udah transfer uang mukanya ke aku,” celoteh Reta riang. “Aku mendadak berasa kaya.”Tawa Ninda terkekeh. “Simpen dulu aja. Kan minggu depan kamu harus jenguk ibumu, kan?” timpal Ninda mengingatkan. “Nggak usah bayar utang ke aku dulu. Aku anggap ini usahaku buat bayar semua kebaikanmu waktu bantu aku sembuh dari jerat narkoba, Reta.”Reta mendongak menatap Ninda dengan wajahnya yang penuh haru. “Ninda, thanks ya. Aku bersyukur banget bisa tetep temenan sama kamu,” aku Reta jujur. “Kalau misal nih kita lost contact, aku nggak tahu bakal ng
Read more
TAWARAN FANTASTIS
Jantung Reta tersentak kaget mendengar teguran dari pria itu. Sekilas pria itu memang tampan dan bertubuh tegap. Namun, pandangan mata pria itu terlalu tajam dan intimidatif untuk Reta. Membuat Reta perlahan memundurkan kursi roda.Sialnya, bagian roda kursi roda Reta terbentur pinggiran pintu cukup keras. Reta yang dalam kondisi takut dan bingung tak bisa mempertahankan posisi tegapnya di atas kursi roda itu. Tak pelak, dia jatuh bersama dengan kursi rodanya ke arah belakang.“AKH!” teriak Reta kesakitan.Dia tak hanya sakit sekarang. Posenya terjatuh sangat buruk. Ditambah lagi, dia menggunakan dress sekarang.“Hei! Apa-apaan kamu?!!” teriak pria itu ikutan panik.Pria itu berlari ke arah Reta. Tampak Reta masih berusaha mempertahankan posisi bagian bawah dressnya agar tak semakin turun ke bawah sehingga dalamannya terlihat.Sementara itu, pria itu membantu Reta bangun dengan cara menggendongnya. Dia membawa Reta duduk di sofa. Baru kemudian, dia membenarkan posisi kursi roda Reta a
Read more
REJEKI NOMPLOK!
“Bu Rumi nggak lagi ajak saya bercanda, kan?” timpal Reta tak percaya. “Bu Rumi, jika memang sebuah candaan, saya rasa ini bukan candaan yang bagus.” “Ini bukan candaan, Reta. Aku serius menawarimu hal ini. Aku sudah memikirkan syaratnya juga,” terang Rumi menggebu-gebu. Sekilas Reta bisa melihat Rumi tampak serius. Namun, untuk apa? Bahkan, mereka tak saling kenal dalam waktu lama. Rumi tak tahu banyak hal tentang Reta. Hal ini semakin terasa absurd sekarang. “Memangnya apa syaratnya?” tanya Reta. “Kamu sudah bertemu anak sulungku tadi, kan? Namanya Dirga. Dia anak sulungku dan usianya sudah tiga puluh tiga tahun. Tapi, karena pacarnya meninggal dalam kecelakaan, dia menutup hatinya dan tidak mau menikah dengan siapapun,” terang Rumi. “Sebenarnya ini bukan pertama kalinya aku berusaha menjodohkan Dirga dengan perempuan lain. Aku dan suamiku sudah mencoba berulang kali tapi semua perempuan yang kami jodohkan pada Dirga memilih mundur.” “Kamu pasti paham kan alasan para perempuan
Read more
PASTI KUBATALKAN PERNIKAHAN INI!
“Memangnya apa yang ingin Anda katakan?” balas Reta was-was.“Oh, kamu tipe yang suka to the point ya?” Dirga berdecak senang. “Ya, itu bagus.”“Lalu, apa inti yang ingin Anda bicarakan pada saya, Pak Dirga?” tanya Reta sekali.Reta mencoba tetap tenang meski sekarang jantungnya seperti genderang ditabuh kencang. Dia tak tahu seperti apakah isi hati dan pikiran Dirga. Yang dia tahu adalah Dirga tipe pria arogan yang sangat percaya diri dengan kekayaan dan ketampanannya.“Saya perlu membayar berapa padamu agar kamu mau menolak permintaan mama saya?”“Eh?” Reta terperangah. “Maksudnya?”“Tolak permintaan mama saya,” suruh Dirga. “Kamu dapat tawaran berapa dari mama saya? Nanti saya ganti lebih?”Reta paham maksud ucapan Dirga. Namun, harga diri Reta sedikit tersinggung ketika Dirga mulai melanjutkan kalimat-kalimatnya lain.“Kamu mau apa? Uang berapa milyar? Nanti saya berikan. Yang penting kamu tolak semua tawaran mama saya dan jangan pernah muncul lagi di depan mama saya,” terang Dirg
Read more
LAKI-LAKI GAMON
“Iya, saya mau,” jawab Reta dengan lantang.Senyuman jahat tersungging di bibir Reta. Dia memutuskan untuk membalas dendam pada Dirga yang selalu memandangnya dengan rendah.“Be-beneran mau?” balas Rumi dengan riang. Wanita itu tampak sangat antusias dengan jawaban dari Reta.“Iya, Bu Rumi. Saya bersedia menikah dengan anak Ibu,” tutur Reta. “Tapi, saya tidak bisa berjanji bisa memberikan cucu secepatnya pada Ibu. Ibu kan tahu sendiri kalau anak Ibu membenci saya. Ditambah lagi, anak Ibu belum bisa move on dari mantan pacarnya.”“Nggak masalah. Yang penting mau menikah dengan anak saya saja saya sudah seneng,” terang Rumi girang. “Biar pikiran anak saya lebih terbuka.”“Iya, Bu. Saya sudah pikirkan masak-masak. Saya maau menjadi menantu Ibu. Semoga Ibu tidak kecewa ya? Saya punya banyak kekurangan soalnya. Termasuk lumpuh.”“Nggak masalah. Nanti Ibu temani kamu berobat ke Singapura,” balas Rumi. “Um, berarti kamu jangan panggil saya Ibu lagi ya?”“Terus panggil apa?”“Mama lah. Kan sa
Read more
DMCA.com Protection Status