Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island

Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island

By:  Wiselovehope  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
57 ratings
36Chapters
4.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

(18+) Bulan madu Pangeran Rey dan Jelata Joy di sebuah pulau kecil tak berpenghuni. Sebuah multikisah erotika, kamasutra kreatif, memori akil balik, kenangan masa kecil, pengungkapan hal-hal tabu yang selama ini ada namun tersembunyi dan terlarang.

View More
Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-30 16:43:46
0
user avatar
Ditarina
sampe kecoa aja takut yaelah... saingan neh sama saia
2021-11-20 21:13:23
1
user avatar
Wiselovehope
Kembali ongoing (✪ω✪) yuk baca
2021-11-20 10:58:31
1
user avatar
Lunetha Lu
Joy & Rey, aku pada kaliann ...
2021-11-11 10:27:21
1
user avatar
youarestarsx
Nice story thor
2021-07-29 11:00:45
1
user avatar
Raffa Raffa
lannjuuttt,, gasss
2021-07-29 10:50:30
1
user avatar
Azled
Seruu wihh... Next up kak
2021-07-24 21:23:39
1
user avatar
Randria
Next Thor .........
2021-07-24 03:01:00
1
user avatar
agneslovely2014
Novel romance satu lagi buat dikoleksi di library ku. Sukses buat novelnya Kak 😘
2021-07-23 22:34:42
1
user avatar
Roesaline
seru ceritanya, bulan madu di pulau terpencil.
2021-07-23 18:00:01
1
user avatar
Yumiharizuki
Okay 😅ngakak tapi seru
2021-07-23 15:42:18
0
user avatar
Asri Rahayu
lanjut kak👍👍👍
2021-07-18 20:00:19
1
user avatar
Ris Manice
Sangat menarik😍❤
2021-07-18 17:05:53
1
user avatar
classic penny
Memori akil balik! 😭
2021-07-18 16:43:45
1
user avatar
Habbi Fillah
Mantaaaabs
2021-07-18 13:25:11
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
36 Chapters
Honeymooners
Pantai indah berpasir putih di sebuah pulau terpencil tak berpenghuni di lepas laut Evernesia baru saja jadi saksi bisu sebuah event penting dalam titik kehidupan sepasang kekasih."Akhirnya hanya ada kita berdua di sini."Joy terhenyak. "Pangeran Rey?""Astaga, Rey. Kita ada di mana?"Waktu berlalu begitu cepat.Pangeran Rey dan Joy yang telah melalui begitu banyak hal semenjak mereka berkenalan, akhirnya tiba di titik ini. Dimana mereka tadi pagi sudah resmi dipersatukan oleh janji suci, di sebuah pulau terpencil di tengah lautan Evernesia, disaksikan oleh teman-teman akrab seperjuangan mereka.Dan saat ini sudah tak ada apapun dan siapapun yang dapat memisahkan mereka berdua.Para tamu, mama Joy, Yin Yang, Putri Agnez, MC Mr. Brokoli, dan bos Joy Mr. Bee sudah kembali dengan kapal yang datang menjemput tadi sore, jadi sekarang hanya ada Rey dan Joy, sepasang pengantin baru, masih dalam seragam resmi pangeran kerajaan dan gaun pengantin putihnya
Read more
High Moon & High Tide
"Mana kecoa? Mana?""Di kolong ranjang rumahmu..""Uuh, Rey bohong! Dasar!"Cuma pengen kena bumperku saja! - Joy merutuk sebal, sedangkan Rey tertawa-tawa saja, kesenangan."Nakal kamu, sebel ih, tega-teganya ngerjain aku." geramnya sambil memukul-mukul dada Rey."Aww, jangan Joy, ah ha ha ha, maaf, maaf. Kecoanya aku saja dah!"Mereka jatuh berguling-guling di atas pasir, habislah sudah jas ningrat Rey dan gaun putih Joy yang tadinya rapi tertata itu, jadi abu-abu karena pasir yang basah. Akhirnya mereka saling merangkul dan lama sekali saling menatap mesra, lama tak bersuara. Hingga akhirnya Rey gak tahan lagi."Tapi kamu senang kan." goda cowok pengantin baru itu pada pasangannya sambil terus berpelukan. Sama-sama menahan tawa. Benar-benar adegan jorok setelah makan."Enggak." Joy meleletkan lidah."Enggak salah lagi.""Memangnya enak?" tambah si singa betina yang sedikit-sedikit ngomong makanan."Iya, hangat dan empuk.""Memangnya bantal?"
Read more
First Timers
"Kita bermalam di sini?" polos pengantin baru tomboy Joy, saat Rey sang pangeran imut sang mempelai pria, menggandengnya mesra ke sebuah tenda yang hanya berselubung kain putih berenda halus semi transparan, indah dan romantis berhiaskan bunga-bunga mawar segar dan di bawahnya, di atas pasir putih, berderet puluhan lilin-lilin imitasi yang telah dinyalakan sebelumnya.Rey mempersiapkan segalanya dengan sempurna. Biasanya ia lebih suka tampil sederhana, tapi malam ini tampaknya ia betul-betul all-out mempersiapkan bulan madunya dengan Joy. Membawanya ke tempat terpencil di ujung dunia dimana tak ada seorang pelayanpun, nyaris tak ada fasilitas mewah, kecuali semua yang telah dirancang khusus olehnya. Rey memang pangeran yang walau sangat down-to-earth, tapi juga sangat sophisticated."Mengerikan." Joy malah sedikit bergidik membayangkan akan bermalam di dalam sana, walaupun di atas sebuah peraduan berwarna pink nan empuk dan nyaman -bukan ranjang- yang berhiaskan seprai s
Read more
Afterglow
Joy malam itu tertidur dalam buai Rey, Keduanya begitu lelah, tapi pula terlalu senang hingga tak ingim memejamkan mata. Saling bercerita di tengah usaha mereka mengeksplorasi cinta. Cinta yang sedalam-dalamnya antara pria dan wanita dewasa, yang sekarang bukan lagi pintu terkunci di dalam taman rahasia surgawi.Hmm, dini hari Joy sempat terjaga sementara Rey masih pulas. Setengah sadar dan masih di awang-awang, ia berpikir, "Lho, di mana aku kini, aih aih.. kok di sebelahku..""Rey terlelap hanya berselubung selimut tipis, dan mengapa aku juga... ," panik Joy seraya memegang tubuhnya yang terasa polos, tak memakai piyama seperti biasa. "Apa yang kami lakukan, ini di mana? Dan, di mana mamaku?""Joy, kamu.." Rey tersenyum dalam tidur, sepertinya mengigau. "Tadi sangat menyenangkan. Yuk, kita coba lagi. Ah, aku kecanduan dirimu. Ternyata bercinta itu luar biasa sekali ya."Joy terhenyak. "R.. rey? Kamu di sini?
Read more
Under The Running Water
Belum pernah seumur hidupnya, Joy merasakan sesuatu seperti yang ia rasakan sebelum 24 jam lalu, sebelum bersama Rey dalam arti bersama sedalam-dalamnya. Ada rasa gembira, bercampur malu nan begitu nikmat memabukkan bagaikan candu. Tak bisa lepas lagi dan hanya ingin selama mungkin merasakannya, mencobanya lagi, memutar ulang sensasi itu hanya berdua dengan Rey."Ayo, ambil handukmu, atau kimonomu. Kita ke sana berdua, mau mandi pagi enggak?" Rey sedikit gemas karena Joy agak lambat berpikir. Ditariknya ujung selimut yang menutupi tubuh istrinya, hingga Joy akhirnya menjerit panik dan menarik balik selimut itu, karena sungguh,masih malu banget walau semalam mereka sudah lalui berdua entah berapa kali. Tapi di terang benderang seperti pagi menjelang siang ini, kok Joy masih segan.Rey tersenyum simpul tak mau marah, namun juga tak mau kalah. Ia menyelinap masuk dan menyergap Joy di dalamnya."Uh, gemas, nakal kamu, lepaskan aku! Nanti aku teriak lho." Joy geregetan
Read more
The Past & The Future
Teringatlah Joy pada masa-masa pertama kali ia mengenal kenikmatan itu, yang pertama kalinya membuatnya malu sekaligus takut akan dosa, karena kata orang-orang jaman dahulu, itu hal yang tabu. Tabu untuk dibahas, dibicarakan, apalagi diumbar.Saat pertama kali melihat bayangannya yang tanpa sehelai benangpun pada sebuah cermin rias di depan wastafel, mungkin di hotel tempat wisata saat masih ABG bersama keluarganya. Saat ia masih remaja ting-ting dan baru belajar mengenakan bra.Jauh sebelum mengenal Rey.Sejak Joy tahu kenikmatan itu, ia jadi lebih berani, walau hanya di kamarnya sendiri. Mengunci pintu, lalu membuka semua yang ada di tubuhnya. Telentang di ranjang, berfantasi seolah ada pria tak dikenal sedang mengintipnya. Kadang telungkup, dibayangkannya ada sosok lelaki yang menggodanya, mengajaknya bercumbu.Rasanya malu. Tapi melihat, menatap, mengekspos bayangan tubuhnya sendiri terasa begitu nikmat memabukkan. Apalagi menyentuhnya. Terasa ada yang pe
Read more
Unboxing Something Brand New
"Kok bisa ya, tak bosan-bosannya begini denganmu walau kita sudah tahu sebanyak-banyaknya bagaimana kita luar-dalam?" Joy tiba-tiba bertanya. "Aneh bukan, kamu pernah bertanya-tanya hal yang sama, Rey Baby Hubby?"Rey pertama-tama diam saja. Wajahnya, terutama matanya yang kecil,  tiba-tiba tersenyum, smize - smiling eyes, istilah Joy. Manis memikat."Sama seperti makanan, tiap hari kita mesti makan tapi dengan sedikit variasi, pasti akan terasa berbeda dan lebih lezat, iya kan?" mata sipit Rey membentuk emotikon ^_^."Ma, ma, maksudmu?""Seperti saat ini, kau tak biasa berbusana pantai, tapi siang ini kau memakai bikini." Rey menatapnya lekat-lekat, dimana Joy selalu berhasil dibuatnya jengah."Memangnya, bodiku bagus?" Joy selalu mengeluhkan betisnya yang besar dan membulat, pahanya yang tak begitu jenjang, serta pinggulnya yang besar, walau berat badannya masih ideal. Bahkan Rey lebih langsing dan ramping berkat keahliannya menjaga makan."Bagiku kau
Read more
Into The Woods
Malam itu, Rey membawakan kejutan lagi untuk Joy. Sebuah 'peti harta karun' yang besar sekali, ia letakkan di dalam pondok cinta mereka."Kamu nemu harta karun? Ini harta bajak lautkah?" polos Joy, tapi ia sebenarnya agak 'tahu' itu apa. Tadi siang sudah ada bocoran dari sang pangeran imut."Pesta Piyama, dan ini prop-nya." Rey menyeringai nakal. "Impianmu sejak kecil kan, tapi yang ini plus plus dan ada aku..""Rey juga ikutan?""Aku mah tetap jadi pangeran saja, atau kau mau aku jadi incubus?" seringai Rey tambah lebar, mata sipitnya berkilauan."Idih, seksi tapi serem. Aku lebih suka kau yang innocent.""Tapi liar di ranjang. Joy has unleashed the beast within me." Rey pura-pura menerkam istrinya."Eh, jangan buru-buru ah, enggak lucu." Joy meleletkan lidah, menghindar, bersembunyi di balik peti."Yuk buruan kita buka, penasaran.""Kuncinya ada di balik celanaku." goda Rey. "Ambilkan? Takut ya?""Uuuh, enggak lucu." Joy
Read more
Into The Cave
"Baju kita basah kuyup." Joy dan Rey setelah mandi, baru sadar kalau baju pasangan penjelajah mereka yang mirip seragam pramuka itu tadi bekas terendam lumpur hutan cokelat tebal. Mereka sudah mencucinya di danau, tapi kini tak punya gantinya. Menunggu kering, masih sangat lama. Mungkin besok baru bisa dipakai kembali!Syukurlah, di pulau Cinta ini mereka seperti Adam dan Hawa, hanya sepasang manusia berdua saja bersama hewan-hewan hutan atau pantai, dan sesekali juga masih ada hewan pengganggu. Hanya saja, nggak mungkin juga terus tak berbaju, 'bahaya' juga dong, walau mereka sudah halal jadi pasangan."Di tas ranselku ada handuk kecil dan handuk besar. Ambillah yang besar, Joy. Aku cukup yang kecil saja." Rey membuka ransel petualang anti airnya.Dikenakannya sehelai handuk putih yang cukup untuk melingkari pinggangnya, sementara Joy buru-buru membentuk handuknya menjadi kemben yang pas menutup dada hingga setengah paha. Uh, syukurlah, cowok yang ada di sini suda
Read more
The Wildest Dream
Joy diam-diam suka mengamati Rey, semua tentang Rey, wajah dan juga tubuhnya. Sedari pertama mereka bertemu dan pacaran, cowok imut yang satu ini sudah menarik hatinya. Dari senyumnya, cara tertawanya, suaranya yang rendah ngebas dan juga tenor bila sedang menyanyi atau tertawa, cowok banget. Herannya ia tak terlalu maskulin secara lahiriah. Justru cenderung manis dan hampir-hampir feminin, dengan kulit cerah cenderung tak berbulu kecuali di bawah lengan, sedikit di dada, dan uhh, bagian pribadinya tentu saja. Rambutnya pun sangat hitam legam dan lembut, berbeda dengan rambut Joy yang kaku, kasar, cokelat dan lebat seperti sapu ijuk. Rey betul-betul Berbi dalam wujud cowok, bukan Ken. Dan ia tetap cowok banget. Jakunnya menonjol, mata cokelat sipitnya yang tajam dan indah, dan tentu saja tubuhnya yang ramping. Joy suka sekali membelai pipinya dan tengkuknya yang halus, serta tentu saja mencium keseluruhannya. Aroma tubuhnya yang tetap enak walau sedang tak berparfum sekalipun, apala
Read more
DMCA.com Protection Status