Cerita Cinta Ayu

Cerita Cinta Ayu

Oleh:  Putri  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Belum ada penilaian
20Bab
4.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Cerita Cinta Ayu adalah serangkain cerita dari buku diari milik Ayu tentang cinta pertamanya yang tidak diharapkan, bagaimana dia kehilangan orang yang sangat peduli dengannya, dan bertemu dengan laki - laki angkuh yang menyadarkannya tentang cinta yang selama ini telah dia lewatkan.

Lihat lebih banyak
Cerita Cinta Ayu Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
20 Bab
Dear Diari
Panasnya terik matahari telah terasa pagi ini saat aku berangkat ke sekolah. Aku bersepeda bersama dengan teman yang tidak kukenal dengan baik tapi satu kelas denganku. Dia mengajakku berangkat bersama karena kami akan ada ujian masuk ke sekolah lanjut hari ini. Sekolah yang ingin aku masuki tidak terlalu jauh dari rumahku, hanya butuh 15 menit bersepeda dari rumah ke sekolah. Aku tidak berharap banyak, tapi jika aku diterima di sekolah ini maka akan lebih baik. Kakak perempuanku dulu juga bersekolah di sini, dan orang tuaku menuntunku untuk masuk ke sekolah ini karena mereka tahu sekolah ini bagus dan tidak pernah ada masalah serius yang menghampiri para siswa disana. Begitulah hariku dimulai hari ini. Begitulah isi dari halaman pertama buku diari Ayu. Dia masih belum tahu, apa yang akan menghampirinya nanti. Satu bulan berselang sejak ujian masuk, tepatnya di awal bulan Juli yang panas Ayu mengayuh sepedanya dengan bersemangat. Kemarin dia mendapat kabar bahawa siswa yang lolos nam
Baca selengkapnya
Santi
Hari - hari sekolah terlewati seperti biasanya, Ayu juga mulai memiliki banyak kenalan. Salah satu teman yang dikenal sejak lama dan menjadi semakin dekat dengan Ayu adalah Santi. Gadis cantik ini sudah terkenal mudah bosan dengan pacarnya dan semua hubungannya tidak pernah berlangsung lama. Setiap kelas pasti ada yang menjadi mantan pacarnya. Santi menjadi dekat dengan Ayu karena kelas mereka bersebelahan. Ayu di kelas B dan Santi di kelas C, mereka sering bercengkrama saat tidak ada guru yang mengajar, dan juga kadang pergi ke kantin bersama jika Tiwi dan Kiki sedang tidak mau ke kantin. Santi adalah kunci semuanya berawal, dia secara tidak langsung menjadi jalan dimana Ayu bertemu dengan seseorang yang akan merubah hidupnya dan tentu saja orang itu tidak sulit dilupakan. Ayu yang saat ini tidak tahu bahwa dia akan mengakhiri usia belasannya dengan penuh lika - liku. Dia masih belum tahu, bahwa Santi adalah pedang yang menyeamatkannya dari musuh, tapi juga menggoresnya perlahan.
Baca selengkapnya
Bertemu
Keesokan paginya saat Ayu sampai di halaman sekolah dia tersenyum riang melihat sosok Tiwi yang berjalan ke arahnya. Mereka berdua menuju ke kelas bersama sambil membicarakan tugas mereka hari itu. Saat keduanya mulai berjalan di lorong kelas, Ayu merasa ada yang memperhatikan mereka, namun ketika dia menoleh dia tidak menemukan siapa pun di sekitar mereka. Entah apa yang akan terjadi di hari ini, tapi Ayu merasa ada hal yang tidak terlalu baik akan terjadi. Tiwi yang merasa risih melihat sikap Ayu kemudian bertanya, “Kamu kenapa sih?”. Ayu yang dari tadi sibuk melihat sekeliling kemudian menjawab,”Kamu merasa ada yang ngelihatin kita nggak sih? Aku dari tadi kok ngerasa ada yang lihatin kita wi.” “Nggak tuh, perasaan kamu aja paling. Apa bener ya soal rumor kalau di sekolah kita ini ada satu tempat yang angker gitu.” kata Tiwi. “Hus, gila apa?! Masih pagi wi, jangan aneh – aneh.” timpal Ayu. “Padahal situ yang aneh, eh nanti jadi? Santi bilang apa?” tanya Tiwi. “Jadi ngapain? A
Baca selengkapnya
Siapakah Dia Sebenarnya?
Sesampainya di kelas, Tiwi dan Kiki segera makan dengan lahap. Entah mereka memang tidak sarapan atau mereka kelaparan karena pelajaran hari ini menguras tenaga. “Ayo makan!” ajak Tiwi. Tapi Ayu hanya mengangguk saja tanpa menjawab. Tiwi dan Kiki segera bertukar pandangan, mereka tidak tahu apa yang terjadi dengan Ayu sampai dia tertegun seperti itu. Tiwi dan Kiki kemudian melanjutkan makannya saat Santi tiba – tiba muncul dan memanggil Ayu. Anehnya, Ayu tidak peduli dengan panggilan Santi, sehingga Tiwi menghampiri Santi dan memintanya datang lagi nanti saat jam istirahat kedua atau saat pulang. “Dia baru saja bertemu Herma, aku baru diberi tahu teman Herma. Mungkin itu alasannya dia seperti orang bingung. Aku pergi, oh iya aku tidak akan menemui Ayu beberapa hari ke depan.” kata Santi sambil berlari meninggalkan Tiwi. Kiki yang penasaran dengan pembicaran mereka segera menghampiri Tiwi dan bertanya, “Ada apa?” “Aku rasa kita dapat masalah.” kata Tiwi. “Masalah apa? Kenapa Santi la
Baca selengkapnya
Jam Kosong
Beberapa hari berlalu setelah kejadian hari itu, saat Ayu bertemu dengan Herma. Kehidupan sekolah Ayu mulai membaik, dia tidak lagi banyak diam dan takut bertemu dengan Herma. Lebih tepatnya, Ayu sudah mulai melupakan kejadian pada hari itu dan hanya menganggapnya sebagai kebetulan. Dia menjadi lebih ceria kembali dan semakin banyak menghabiskan waktu dengan Tiwi dan Kiki. Dua bulan lagi mereka akan ada ujian tengah semester sehingga tugas yang diberikan oleh para guru menjadi semakin banyak. Pada saat itu juga, Ayu mulai masuk ke ekskul basket dan voli. Dia menjadi lebih sering merangkum catatan dari guru karena minggu depan dia akan sering meminta dispensasi kepada guru untuk berlatih voli sebagai persiapan pertandingan antar sekolah. Ayu juga sudah kembali berbincang dengan Santi, mereka tidak membicarakan kejadian waktu itu sama sekali. Sepertinya Santi tahu jika Ayu tidak ingin membahas kejadian itu, sehingga mereka berbincang seperti biasa dan membahas hal - hal lain. Hari itu, k
Baca selengkapnya
Herma
Pertemuan terakhir Ayu dengan Herma membuatnya semakin tertarik dengan Herma. Ayu mulai merasa bahwa Herma sangatlah berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh teman - temannya. Setelah pertemuan itu, Herma sering menemui Ayu diam - diam atau menghubunginya. Ayu tidak menceritakan hal ini kepada dua temannya, Kiki dan Tiwi. Ayu merasa bahwa mereka berdua bisa saja tidak memihaknya dan membuatnya semakin membenci Herma padahal Herma tidaklah seburuk itu. Begitu juga dengan Santi, tidak pernah sekalipun Ayu membahas hal ini di hadapan Santi. Seiring berjalannya waktu Herma mulai banyak menceritakan apa yang selama ini terjadi padanya sehingga banyak sekali anggapan buruk tentangnya. Sebenarnya tidak semua rumor yang ada salah, ada beberapa rumor yang memang benar adanya tapi tidak semuanya benar. Hari itu saat ada jam kosong Ayu sedang pergi ke toilet bersama dengan temannya. Ketika hendak kembali ke kelas, Ayu melihat dari kejauhan ada sosok yang dia kenal. Dia adalah Herma yang berjalan
Baca selengkapnya
Ujian Tengah Semester
Pada hari senin semua anak di sekolah mendapat informasi tentang pelaksanaan ujian tengah semester yang akan dilaksanakan bersama dengan kakak kelas. Berita buruk tentunya bagi teman – teman sekelas Ayu karena mereka harus duduk bersebelahan dengan kakak kelas dan membuat mereka tidak leluasa jika ingin saling mencontek. Lebih buruknya, kelas Ayu dikenal sebagai satu – satunya kelas yang tidak peduli dengan hubungan junior dan senior. Mereka tidak banyak mengenal kakak kelas mereka dan tidak peduli dengan mereka. Jika mereka berpapasan dengan kakak kelas pun mereka tidak akan menyapa jika memang tidak mengenalnya. “Hei, habis sudah kita akan satu kelas dengan anak kelas D dari kelas XI.” teriak Tiwi saat masuk ke kelas. “Apakah aku kenal mereka?” tanya Ayu polos. “Tidak sama sekali.” jawab Kiki singkat. Semua anak di kelas mendengus dengan kesal. Mereka tidak tahu harus merespon apa karena peraturan konyol ini. Belajar untuk ujian saja sudah sulit, kenapa mereka juga harus ujian de
Baca selengkapnya
Friend
Pada hari senin, semua murid masuk ke kelas mereka sesuai pembagian yang telah diberikan pada hari sabtu. Ayu, Tiwi, dan Kiki seperti biasa memasuki kelas itu bersama – sama sambil tentunya membaca suasana di sana. Sepertinya mereka bukan kakak kelas yang jahat, dan sepertinya mereka cukup asik. Dua minggu ini, mereka akan baik – baik saja, kurang lebih begitulah arti senyuman mereka bertiga ketika masuk kelas dan melihat suasananya. Tentunya kakak kelas mereka cukup banyak yang tampan dan menawan, namun seperti biasanya mereka pasti sudah memiliki pacar dan tentunya pacar mereka ada di kelas itu juga. Meski hanya terpaut satu tahun, tapi begitulah pahitnya dunia ini. Ayu tidak pernah bekeskpektasi apa – apa untuk ini, dia masih sibuk karena mulai mengagumi Herma yang menurutnya Herma bukanlah orang jahat ataupun brengsek. Dia hanya tidak menemukan orang yang memahaminya sehingga banyak yang merasa bahwa Herma adalah orang jahat. Atau ini masih dari bagian jatuh cinta yang akhirnya me
Baca selengkapnya
Siapa Ab?
Ab adalah kakak kelas yang harus ujian bersama – sama dengan Ayu di kelas yang sama. Ab sebenarnya duduk agak jauh dari Ayu, namun karena Ab biasanya membantu Dany teman Ayu untuk bertanya beberapa jawaban saat ujian, Ayu dan Ab menjadi dekat. Selain itu, juga terkadang teman Ab yang duduk di dekat Ab meminta tolong untuk bertanya kepada Ab karena Mereka berdua tidak sepenuhnya yang benar – benar dekat, hanya saja paling tidak mereka bisa berbincang tanpa canggung dan Ab selalu memiliki topik yang menarik untuk dibawa ketika bertemu dengan Ayu. Ab jauh dari kata misterius seperti Herma. Dia tidak setampan Herma dan sesempurna dia, namun Ab selalu punya cerita yang menyenangkan untuk didengar, dan itu yang Ayu suka. Herma memang bisa selalu melindungi Ayu kapan pun, tapi Herma tidak selalu bersama Ayu. Meski begitu, Ab bukanlah orang yang akan menggantikan Herma atau dia akan merebut Ayu karena kenyataanya Ayu masih begitu tergila – gila dengan Herma. Meski demikian, beberapa hari in
Baca selengkapnya
Kiki
Pada suatu waktu, Dary menghampiri Ayu dan meminta dia untuk bergabung dengan anak - anak lain saat sore setelah ujian berakhir. Mereka ingin berkumpul setelah cukup lama tidak bertemu dan bertukar cerita. Ayu mengiyakan saja ajakan tersebut, karena mereka bertemu di dekat rumah Ayu. Tidak lupa Ayu mengingatkan Dary untuk tidak membahas apa yang terjadi di sekolah. Dia takut kalau - kalau teman - temannya yang lain akan mengejeknya, padahal dia memiliki suasana hati yang buruk. Dary juga hanya mengangguk tidak peduli. Hari - hari ujian berlangsung seperti biasanya. Ayu masih sesekali berinteraksi dengan Ab, sedangkan Herma juga masih sama, dia jarang menghubungi Ayu. Pada hari - hari menjelang ujian berakhir, Ayu menyadari bahwa tatapan Dary kepada temannya Kiki kurang mengenakkan. Ayu awalnya tidak peduli dan hanya membiarkan hal itu, tapi lama kelamaan dia merasa itu tidak sopan. Tatapan Dary kepada Kiki sangat merendahkan, padahal mereka tidak pernah saling berbicara kecuali Ayu m
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status