Who Am I (Bahasa Indonesia)

Who Am I (Bahasa Indonesia)

Oleh:  Rainfall  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
340 Peringkat
49Bab
5.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Vanessa terbangun di kamar rumah sakit dalam keadaan amnesia. Dia tidak mengenal dirinya, orang sekitarnya bahkan masa lalunya. Ternyata dia adalah seorang anak gadis kaya raya, cantik serta mempunya tunangan tampan dan kaya raya bernama Dirga. Namun ternyata Dirga sama sekali tidak mencintainya dan pertunangan tersebut hanyalah perjanjian politik antar perusahaan kedua orangtua mereka. Mampukah Vanessa mengembalika ingatannya? Serta membuat Dirga balik mencintainya?

Lihat lebih banyak
Who Am I (Bahasa Indonesia) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
missingty
wah bagus thor ceritanya, greget! semangat up nya
2022-01-09 17:25:56
0
user avatar
Humairah Samudera
Wow, amazing. Bintang lima untuk Who Am I. Sukses terus ya, Thor? Semangat up, jangan kasih kendor! Oh ya, semoga Vanessa berhasil memulihkan ingatannya, ya?
2021-11-11 22:04:22
1
user avatar
Syah Humaira Aisyah
up yg banyak thour..semangat ye...
2021-11-07 22:03:29
1
user avatar
Syah Humaira Aisyah
semakin menarik...semangat ye kak..
2021-10-02 16:57:23
1
user avatar
Cathalea
ceritanya menarik, thor. keren ...
2021-08-28 19:16:19
1
user avatar
Dewa Amour
penasaran sama nasib Vanesa setelah amnesia, lanjut up ya Thoor ... pliisss ...
2021-08-28 19:09:36
1
user avatar
Rainfall
untuk sementara Who Am I upload dua hari sekali dulu ya. Karena kesibukan saya. terimakasih semoga seperti biasa yang upload setiap hari
2021-08-20 18:17:21
2
user avatar
Syah Humaira Aisyah
up la banyak sikit episod..
2021-08-13 22:26:20
0
user avatar
Syah Humaira Aisyah
semangat ye author..ku tunggu lanjutannya..
2021-07-29 00:00:02
0
user avatar
Rainfall
malam readers semua. Rain mohon maaf karena belum bisa update karena sedang sibuk dengan pekerjaan. semoga besok Rain sudah bisa update ya teman-teman. terimakasih atas perhatiannya
2021-07-15 19:30:57
0
user avatar
Rainfall
halo semua Rainfall di sini. selama beberapa hari ke depan Who Am I ga akan update dulu ya. karena Rainfall mau edit dan revisi dulu nih. Tetep dukung karya ini ya. Terimakasih
2021-06-13 07:45:21
0
user avatar
Kaitani_H
Luv banget sama ceritanya 😍😍😍
2021-06-08 18:34:53
0
user avatar
Lavender
Up yang banyak thor
2021-06-07 06:40:18
0
user avatar
AnggiaFM
Semangat ya Vanessa 💪💪
2021-06-07 02:14:08
0
user avatar
Lavender
Bagus...next thor
2021-06-06 23:38:47
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 23
49 Bab
1. Amnesia
Seorang Gadis berdiri di atas sebuah jembatan. Pikiranya melayang. Teringat semua hal buruk yang terjadi pada dirinya selama ini. Dia telah membenci dunia. Dunia begitu kejam terhadapnya.Dia menengok ke arah kejauhan. Terlihat seorang Ibu yang telah membelai rambut anaknya. Dia merasa iri saat itu. Dia tidak memiliki ibu. Jikalau dia memiliki ibu mungkin saja hidupnya tidak akan seperti ini. Akan ada seseorang yang membelainya dengan lembut ketika dia sedang dalam masalah. Namun semua itu hanya ilusi.Teleponnya tidak lama berdering. Terdengar suara seorang gadis dari sebrang. Entah apa yang dia bicarakan, yang jelas membuat gadis itu menitihkan air mata. Akhirnya dia kembali menatap ke bawah jembatan. Dia sedikit takut berdiri di ketinggian, di bawahnya ada air mengalir. Namun apa daya, dunianya sudah sirna.Akhirnya dia kembali memberanikan dirinya sendiri. Sedikit demi sedikit kakinya melangkah ke depan. Pikirannya melayang. Dipejamkannya mata, beberapa deti
Baca selengkapnya
2. Bingkai Foto
“Coba ulang sekali lagi!” Ucap Vanessa. Dia terdiam beberapa saat. Dia harus memastikan kata-kata Dirga sekali lagi. “Aku tidak mencintaimu.” Ucap Dirga sambil memperlihatkan muka datar. “Apa aku tidak salah dengar?” Tanya Vanessa kembali. “Jika pendengaranmu masih sehat dan tidak sakit seperti ingatanmu, maka yang kamu dengar semuanya adalah benar.” Kata Dirga. “Cowo Gila!” Kata Vanessa. Dirga terkejut dengan kata-kata yang keluar dari mulut Vanessa. “Tunggu apa yang kamu bilang?” Tanya Dirga. “Cowo Gila!” ulang Vanessa. “Selama aku mengenalmu, aku baru tahu jika kamu belajar cara mengumpat.” Kata Dirga. “Cowo Gila!” Ulang Vanessa sekali lagi. “Apa hilang ingatan membuatmu pandai untuk mengumpat?” Tanya Dirga. “Haruskah aku ulang lagi?” Tanya Vanessa. “Tidak, itu merupakan kata-kata tidak berkelas.” Ucap Dirga. “Cowo Gila!” Ulang Vanessa lagi. “STOP! Cukup! Tata kramamu r
Baca selengkapnya
3. Pesta
“Apa ada yang salah?” Tanya Vanessa pada ayahnya. Sejak awal sarapan Bimo memperhatikannya dengan jeli. Terkadang wajah ayahnya seperti menimbang-nimbang sesuatu. Entah apa yang dipikirkannya. “Na, mungkin kamu harus memulai kembali kelas Tata Krama dengan Madam Rafa!” ucap Bimo akhirnya. “Apakah cara makanku salah?” Tanya Vanessa. “sebetulnya tidak salah, karena memang ada orang-orang yang memakan dengan cara demikian. Tetapi sangat aneh melihatmu sarapan dengan menu biasa seperti sosis dan telur menggunakan nasi.” Ucap Bimo. Vanessa menghentikan makannya. Entah mengapa dia merasa tidak enak. Tetapi alam bawah sadarnya berkata bahwa itu adalah menu yang biasa dia makan. Apakah benar hal tersebut aneh. “Ah, lanjutkan saja makanmu. Aku hanya bilang cukup aneh dan tidak biasa. Terutama ketika kamu makan menggunakan tangan tidak dengan alat makan seperti sendok dan garpu.” Ucap Bimo. “Aku mencoba menggunakan sendok garpu pada awal
Baca selengkapnya
4. Pemikiran Si Cowo Gila
“Si cowo Gila!” Ucap Vanessa. Bintang dan Silvia kaget mendengar ucapan yang keluar dari bibir Vanessa. Bahkan Silvia yang sedang meneguk minuman sedikit tersedak. “Nona, anda sakit?” Tanya Silvia. “Iya, aku kan sehabis kehilangan ingatan. Jadi ya betul aku sakit.” Jawab Vanessa. Silvia kehilangan kata-kata mendengar perkataan atasannya tersebut. “Ah mungkin maksud Silvia, kata-kata seperti cowo gila itu bukan hal yang mudah keluar dari bibirmu, Nes.” Jelas Bintang. “Tapi dia memang gila, kemarin waktu di rumah sakit. Bahkan sekarang, dia menggandeng lengan perempuan lain. Bukankah aku tunangannya?” Kata Vanessa. Bintang tertawa mendengar penjelasan Vanessa. Vanessa langsung memperhatikannya, dia bingung mengapa Bintang bisa menertawakannya. “Entahlah nes, mungkin seseorang benar bisa berubah karena hilang ingatan. Kamu tahu? Kamu yang dulu akan langsung menunjukan wajah sedih, ataupun lari ke toilet dan menangis meliha
Baca selengkapnya
5. Aura Persaingan
“Silvia ceritakan tentang Dirga.” Kata Vanessa di ruang pesta. “Ingatan nona sudah kembali kah? Apakah anda akan menjadi bucin lagi untuk kesekian kali?” Tanya Silvia. “Maksudnya apa?” Tanya Vanessa lagi. “Dari mana ya mulainya, Dirga Sastranegara adalah CEO pemilik BC Entertaiment di bawah Sastranegara Grup. Perusahaan itu memang sudah bergerak di bidang entertainment, dan menghasilkan banyak sekali artis, aktor ataupun penyanyi.” Kata Silvia. “Untuk informasi itu aku sudah mendengarnya berkali-kali.” Kata Vanessa sambil mengingat Dirga yang selalu membanggakan dirinya sendiri. “Jadi dia orang yang hebat, dan juga kompeten. Dia memulai jabatannya sejak muda, awalnya jabatan tersebut dipegang oleh ayahnya, kemudian kakeknya terakhir dia.” Kata Silvia. “kenapa dari ayahnya menuju kakeknya?” Tanya Vanessa. “Ah soal itu anda tanyakan sendiri kepada beliau.” Kata Silvia. “Yah baiklah, asalkan dia tidak terlalu membanggakan
Baca selengkapnya
6. Keluar dari Ruang Pesta
Vanessa kembali dari toilet. Dia langsung duduk di tempatnya tadi. Namun Silvia tidak terlihat. Tentu saja hal itu membuat Vanessa sedikit panik. Karena Silvia telah membantunya sejauh ini di pesta. Dia ingin ingatannya bisa kembali.“Vanessa, kok sendiri?” Terdengar suara lembut pria dari belakang. Langsung saja Vanessa menengok ke arahnya. Terlihat Bintang, dengan senyumnya yang lembut dan hangat membuat dirinya merasa aman.Bintang kemudian duduk di sebelah Vanessa.“Ada yang mengganggu pikiranmu?” Tanya Bintang.“Aku mencari Silvia.” Jawabnya.“Dia sedang berbincang dengan Faisal.” Jawab Bintang.“Siapa itu Faisal?” Tanya Vanessa.“Dia sekretaris pribadi Dirga.” Kata Bintang.Vanessa kemudian mengingat Faisal, sekretaris Dirga. Mereka pernah bertemu di rumah sakit. Tak hanya Dirga Sekretarisnya juga tampan rupanya.“Aku ingat wajahnya, dia
Baca selengkapnya
7. Brama Sastranegara
 “Dirga…, Bintang…, Jangan melakukan keributan di pesta milikku.” Ucap Brama Sastranegara.Mendengar ucapan tersebut semua yang ada di pesta terdiam. Terlihat sikap hormat dan segan terhadap pria tua tersebut. Rambutnya yang putih tidak menghilangkan kesan wibawa yang ada padanya. Dia adalah aktor dibalik berdirinya Sastranegara Grup yang tersohor di seluruh penjuru negeri. Siapapun tahu, para aktor, artis dan penyanyi yang berada di bawah label manajemen grupnya pasti akan sukses dan terkenal.Dirga yang biasanya bersikap angkuh mendadak diam, demikian pula dengan Bintang. Meskipun tadi sikap mereka terlihat berani membuat keributan di pesta, namun ketika sang kakek datang terlihat nyali mereka yang menciut. Vanessa yang memahami hal tersebut ikut menciut juga. Bagaimanapun dialah tokoh utama permasalahan pertengkaran mereka berdua. “Matilah aku.” Batin Vanessa.Dari kejauhan terlihat Brama yang semakin me
Baca selengkapnya
8. Seperti Orang Lain
 “Mengapa kamu membiarkan tunanganmu sendirian di pesta?” Tanya Brama dengan wajah serius.Dirga masih berdiri mematung. Sambil melihat dengan tatapan kesal kepada Vanessa dia menghembuskan nafas lelah terlebih dahulu. Kemudian memandang lurus kepada kakeknya.“Dia sudah besar, bisa mengurus dirinya sendiri.” Jawab Dirga dingin.Vanessa hanya bisa terdiam. Dia kesal mendengar jawaban Dirga, ada sedikit rasa harap dari dirinya tentang Dirga. Harapan bahwa Dirga akan berkata maaf atau menyesali perbuatannya. Namun yang keluar hanya kata-kata dingin yang menusuk hati. Sekali lagi Vanessa teringat dengan perkataan Dirga yang bilang kalau dia tidak mencintai Vanessa. Apa yang bisa diharapkannya?“Itu betul, tapi tidak sepatutnya kamu mendiamkannya seperti ini Dirga. Kalian sudah bertunangan." Kata Brama sambil memegang kepalanya dan menghembuskan nafas lelah.“Itu betul.” Jawab Dirga.“Perlakuk
Baca selengkapnya
9. Dunia Pararel
Vanessa terbangun dari mimpinya. Sekali lagi nama Hana terngiang dalam mimpinya. Siapa sebenarnya Hana? Mengapa dua kali datang ke mimpinya? Kemudian mengapa kejadian di mimpi tersebut terasa nyata. Bahkan aroma kopi di café terasa sangat familiar baginya.Hari itu dia bertekad akan mencari tahu siapa sebenarnya Hana. Siapa sebenarnya dirinya serta apa hubungannya dengan Hana. Tidak lama seseorang mengetuk pintu kamarnya.Tok..tok…tok…“Siapa?” Tanya Vanessa.Pintu dibuka, seorang wanita tua masuk ke dalam kamarnya. Wanita tersebut terlihat elegan dengan kacamata kecilnya. Mengenakan pakaian rapi lengkap dengan jas kerja.“Halo Vanessa, saya dengar anda kehilangan ingatan anda. Saya ke sini atas perintah Pa Bimo.” Ucap wanita tersebut.Vanessa yang masih terduduk di kasur tidur serta mengenakan piama tidak tahu harus merespon bagaimana. Pasalnya dia merasakan aura diskriminatif dan menjengkelkan d
Baca selengkapnya
10. Berpura-pura Menjadi Vanessa
Vanessa masih terduduk di ranjang rumah sakit tempat dia siuman pertama kali. Dia ingat siapa dirinya, dari mana asalnya serta semua memori yang pernah dijalaninya. Ketika siuman beberapa hari yang lalu dia senang karena terbangun sebagai seorang putri kaya raya serta memiliki tunangan tampan. Namun semua itu sirna ketika memorinya kembali.Dia bukanlah Vanessa. Dirinya yang asli adalah Hana. Seorang gadis yatim piatu yang tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi karena terhalang biaya. Hana bekerja sebagai pegawai di kedai kopi percis seperti mimpinya. Karena berasal dari golongan kurang mampu dia kerap kali mendapat perlakuan tidak baik semenjak masa sekolah. Bahkan di tempat kerjanya pun dia kerap mendapat perlakuan tidak baik.Dia pun masih tidak mengerti mengapa dia diperlakukan demikian. Apakah karena dia tidak memiliki uang membuat orang-orang dengan mudahnya memperlakukannya jauh dari kata manusiawi? Bahkan sahabat yang dia percaya memin
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status