Sexiest Journalist

Sexiest Journalist

By:  Kanietha  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
137 ratings
107Chapters
141.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Tidak pernah ada yang tahu, jika dahulu kala, Gemini Kamaniya dan Aries Gautama, pernah berbagi rasa, dan berbagi malam yang panas. Sebuah rahasia kecil yang berawal dan berakhir dalam senyap. Membuat luka dan kecewa yang tidak berkesudahan. -- "Sudah hampir delapan tahun kita putus, tapi, kamu masih single, sampai sekarang?” Aries tersenyum miring, terkesan meledek dan meremehkan. “Belum bisa bisa move on?” Gemini mendesah panjang, kemudian membalas Aries dengan senyum yang sama. “Sudah hampir delapan tahun kamu nikah, belum juga punya anak, Kamu mandul?”

View More
Sexiest Journalist Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Indri saputra
sudah semua ceritanya dibaca, dan semua ceritanya gak pernah ngebosenin ...... pokoknya ditunggu untuk cerita lainnya yaa Thor .........️...️
2023-12-07 22:23:27
1
user avatar
Rini Susanti
good novel n best author. mbak kanietha kesayangn. smua novelny tak makan semua.........
2023-10-30 15:04:07
1
user avatar
Kenzien Yodha
nguras air mata tapi bener² puas bacanya
2023-02-17 16:04:26
1
user avatar
LiaKim??
dan ku menangissssssssssi season 2 nyaaaa
2022-12-08 05:37:17
2
user avatar
ar Kim
kak buat seasonnya dong ... ihhh .... AQ gemes sama chandi dan adik2 nya... jangan Fesi dewasa. versi anak2nya aja ... di part terakhir ngena banget deh.... AQ dan keluarga Kim sabar menunggu ya kak... semangattt
2022-09-09 15:26:50
7
user avatar
ar Kim
mbak season 2 nya dong
2022-08-22 15:18:28
1
user avatar
Yen Lamour
Ceritanya menarik, semangat terus ya kak thor ^^ salam dari mafia romance. Ketika cinta datang di antara dendam, mana yang akan dipilihnya?
2022-08-18 21:26:34
1
user avatar
Endang dwi
bagus ceritanya.. sampek berasa masih ga rela pas udah tamat.. huhuhu.. pengen Lee dan Gemi punya anak 1 lagi cowo biar adil..
2022-05-26 00:01:49
1
user avatar
Elang
pemuda yang tidak terduga
2022-03-31 23:29:11
0
user avatar
Lina Maryani
terharu membaca nya......
2022-03-29 04:44:35
1
user avatar
Febe Fransisca
sukaaaaa... alur ceritanya bagus... sampai kebawa suasana pas bacanya ......
2022-03-23 09:27:35
1
user avatar
Masniah
cerita yang mendebarkan
2022-03-03 22:50:15
1
user avatar
mayuunice
seruuu sumpah ga bohoooonggg :'))) kenapa aku baru baca? :'(
2021-12-13 08:32:27
3
user avatar
Astrid Damayanti
novel yang bagus dari ide cerita dan dengan gaya penulisan yang menarik untuk dibaca
2021-12-05 18:59:47
1
user avatar
ar Kim
gemi itu ibatar pribahasa .... berakit rakit kehulu berenang renang ketepian , biar gak tenggelam wekekekkeke gak ding deh
2021-11-30 17:25:03
3
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 10
107 Chapters
Kamu Mandul?
Gemi berdecak keras ketika memasuki ruang meeting redaksi pagi ini. Hanya terlihat lima wartawan magang dan tiga wartawan senior. Ketika hujan seperti ini, selalu saja ada alasan bagi beberapa wartawan untuk tidak pergi ke kantor mengikuti rapat redaksi pagi. Tidak hanya wartawan sebenarnya, para redaktur juga kerap tidak hadir dan lebih memilih untuk langsung pergi ke tempat liputan yang sempat ditugaskan. Entah benar datang untuk meliput, atau hanya mewawancarai pihak terkait via telepon, sambil asyik berselonjor cantik di rumah. “Ammar langsung pergi ke pameran berlian di Hotel Big Season, Gem,” ujar Lily sang sekretaris redaksi yang baru masuk ruang meeting dengan membawa laptop di pelukan. Wanita yang berusia sama dengan Gemi itu, langsung menarik sebuah kursi tidak jauh dari pintu ruang meeting, dan bersiap untuk menulis notulen pagi ini. Karena hanya Gemi satu-satunya senior yang hadir, maka dirinyalah yang akan memimpin jalannya rapat redaksi untuk be
Read more
Rambutmu
Gemi menggeram sembari mengacak-acak surai bergelombang, yang diikat jadi satu ala kadarnya. Menendang dinding lift berulang kali, guna melampiaskan kekesalannya kepada Aries. Tentu saja dibarengi dengan umpatan yang bertubi-tubi pada pria itu.Sesi wawancara yang ada beberapa saat yang lalu, berakhir dengan perdebatan dan saling singgung. Sebagai seorang wanita yang pernah disakiti, Gemi tidak bisa mengontrol perasaannya. Hingga profesionalismenya sebagai seorang jurnalis kandas begitu saja di depan Aries. Gemi terpancing, dan jelas saja ia tidak akan tinggal diam jika disinggung seperti itu.“Ehm!”Deheman dari seseorang yang berada di depan pintu lift membuat Gemi tersadar, bahwa pintu bilik yang terbuat dari alumunium itu telah terbuka dengan sempurna.Manik mata Gemi melebar, melihat sosok yang pernah menjadi CEO salah satu stasiun televisi terkenal. Dan saat ini, duda berusia 38 tahun itu, masih menjabat sebagai ketua Perhimpunan Televis
Read more
Masih Available
Gemi buru-buru menjatuhkan tubuhnya pada karpet bulu yang terhampar di depan teve. Bertelungkup lelah, meluruskan punggung yang sedari subuh sudah berkutat di dapur. Padahal, orang tuanya sudah memiliki asisten rumah tangga yang bisa disuruh-suruh, tapi tetap saja, sang ibu tidak akan pernah tenang, jika sedetik saja tidak memerintah Gemi untuk mengerjakan sesuatu di dapur. “Gem, satenya sudah dicek semua? Udah dihitung 500 tusuk?” “Astaga, Ibuu,” rengek Gemi yang kontan membalik tubuhnya. Menatap sang ibu yang sudah berdiri di ujung kakinya dengan kedua tangan terlipat di depan dada. “Yang bener aja, aku disuruh ngitung sate 500 tusuk?” “Kalau kurang 1 kan nggak genap 500, Gem. Ibu yang rugi.” Gemi bangkit untuk duduk dan menarik napas dalam-dalam. Beruntung, sifat perhitungan sang ibu tidak ada yang menurun baik dengan Gemi, maupun kakak perempuan yang saat ini tengah mengadakan tasyakuran khitan anak lelakinya, yang sebentar lagi akan masuk SD.
Read more
Makan Malam
“Jadi, jatah liburmu hari minggu?”Gemi menoleh pada Lee yang tetap mengantarkannya pulang ke rumah, walaupun rumah wanita itu hanya berjarak beberapa langkah ke depan. Jantung Gemi sudah berdegup tidak karuan untuk itu. Namun, Gemi sadar siapa dirinya, begitupun kekurangannya. Oleh sebab itu, biarlah laju jantung yang berdetak tidak seirama ini, ia pendam sendiri di dalam hati.“Jatah libur saya kamis sebenernya, cuma hari ini tuker libur, Pak. karena ada acara di rumah.” Gemi yang sudah sampai di pagar pun berbalik. Memberi senyum manis dan mengangguk formal, untuk memberi dinding tinggi kepada dirinya, agar tidak larut dalam perasaan hampanya seorang diri.“Makasih, Pak, sudah dianter. Padahal gak perlu repot-repot, kan, cuma depanan gini. Nggak bakal ada yang mau nyulik saya, lah,” ujar Gemi mencoba berkelakar untuk menetralkan degup jantung dan kegugupan yang tiba-tiba saja menyerangnya.Padahal, beberapa hari yang
Read more
Deadline
Sunguh makan malam yang tidak akan terlupakan bagi Gemi. Lee memperlakukannya sangat istimewa. Pria itu benar-benar menghargai Gemi sebagai seorang wanita, sangat sopan dan gentleman, menurutnya.Dari membukakan pintu, menarik kursi untuknya, mendahulukan Gemi disetiap situasi. Ah! Wanita mana yang tidak akan luluh, jika diperlakukan layaknya ratu seperti Gemi.Sangat berbeda dengan hubungannya dahulu kala dengan Aries. Sebuah keterikatan yang hanya dihiasi hasrat masa muda yang mengatasnamakan cinta. Lalu semua berakhir hampa. Kalau sudah seperti itu, hanya sesal yang membalut dada. Merugikan Gemi sebagai pihak wanita.Sungguh, nasi sudah menjadi bubur bagi Gemi. Oleh sebab itu, sejak putus dari Aries, ia tidak pernah lagi berhubungan dengan pria mana pun. Cenderung bersikap dingin dan profesional untuk menjaga jaraknya. Karena Gemi sadar, ia sudah tidak lagi sempurna sebagai seorang wanita.“Pagi Gem!” sebuah seruan dan tepukan keras, pada r
Read more
Go With The Flow
Hari ini, kedua kalinya Lee menjemput Gemi di apartemen wanita itu. Sesuai janji keduanya kala itu, mereka akan pergi ke taman hiburan setelah menjemput Chandie di sekolah.Gemi hanya mengenakan celana jeans serta kaos longgar, yang sama sekali tidak memamerkan bentuk tubuhnya. Gemi hanya menyesuaikan tempat yang dikunjungi, dengan pakaian yang dikenakan. Karena mereka akan pergi ke taman hiburan, maka Gemi ingin berpenampilan sekasual mungkin, agar mempermudah pergerakannya di sana nanti.Lagi-lagi, bel apartemennya berbunyi lima belas menit, sebelum waktu yang dijanjikan, yakni pukul sembilan. Sepertinya, Lee adalah pria yang memang sangat menghargai waktu. Pria itu lebih memilih datang lebih cepat, dari pada terlambat ketika menjemputnyaGemi bergegas mengambil tas selempangnya. Memastikan penampilannya di depan standing mirror terlebih dahulu. Lalu, setelah dirasa sempurna, Gemi bergegas pergi untuk membukakan pintu.Di depan sana, sudah ada Lee yang
Read more
Seribu Alasan
Di hari kerja seperti ini, taman hiburan benar-benar tidak terlalu ramai. Hingga hampir semua wahana sudah dicoba oleh Gemi dan Chandie tentunya. Sedangkan Lee, pria itu lebih banyak menjadi penonton saja. Mengamati interaksi akrab yang terjadi antara Gemi dan putrinya.Setelah sekian tahun berlalu, entah mengapa baru kali ini Lee memiliki sebuah keinginan untuk kembali membina sebuah biduk rumah tangga. Sebenarnya, Gemi bukan satu-satunya wanita yang bisa dekat dengan Chandie. Ada satu orang guru TK yang juga dekat dengan putrinya, tapi Lee tidak merasakan sebuah chemistry seperti yang dirasakannya terhadap Gemi.Gemi cantik, bahkan bisa dibilang sangat cantik. Bulu mata lentik yang selalu berayun tajam dan bibir sensual, yang selalu bisa membalas argumennya, dengan sebuah nalar yang masuk akal. Membuat Lee merasakan sesuatu yang berbeda dengan Gemi.Tapi … apakah Gemi memiliki perasaan yang sama dengannya? Atau kah, semua ini nantinya hanya menjadi sebu
Read more
Terus Terang
“Next, saya yang traktir Bapak, ya! hari ini kenyang banget dari pagi dapet gratisan mulu.” Gemi lagi-lagi menggigit separuh bibir bawahnya yang sensual. Menenggelamkan kedua tangan di saku belakang celana jeans, sembari menatap Lee yang mengantarnya sampai depan pintu apartemen.Beberapa saat yang lalu, setelah sampai di lobi kantor, Lee tiba-tiba mengajak Gemi untuk makan malam sebentar. Tentu saja Gemi tidak menolak, karena cacing di perutnya juga sudah bergejolak meminta untuk diisi. Mereka pun hanya mampir di kafe yang terdapat di lantai dasar. Memesan beberapa menu untuk disantap, kemudian pergi menuju gedung apartemen Gemi.“You don’t have to.”“Ya nggak bisa gitu, Pak. Nanti saya nggak mau diajak jalan lagi loh,” tandas Gemi dengan wajah merajuk cantik, hingga membuat Lee terkekeh melihatnya.“Oke, kamu atur aja. Tapi Gem, bisa saya pinjam toilet sebentar?”“Boleh, boleh!” Ge
Read more
Langsung Nikah
Sebuah napas panjang dan lega Gemi hembuskan, setelah menyatakan semua hal mengenai dirinya. Gemi mengatakan bahwa dirinya bukanlah seorang wanita baik, seperti yang ada di pikiran Lee saat ini. Ia pernah jatuh ke sebuah kubangan dosa, yang membuat Gemi tidak lagi sempurna sebagai seorang wanita.Degup jantung yang Gemi rasakan, memang sama dengan apa yang Lee rasakan. Keduanya memang memiliki sebuah rasa yang sama. Namun, sebelum rasa itu terlanjur berjalan jauh, Gemi harus menguak sebuah aib diri, sebelum ada masalah yang terjadi di kemudian hari.Lee sangat menghargai kejujuran Gemi, yang telah mengatakan semua hal dengan terbuka kepadanya. Meskipun sempat syok, tapi perasaannya terlalu kolot, jika harus menilai seseorang dari masa lalunya yang kelam.Diantara keterdiaman Lee, Gemi memutar stool barnya menghadap meja. Menunduk dan menyuapkan bubur ayam dengan hati tersayat. Tidak mudah untuk Gemi mengakui segalanya, tapi itu semua harus ia lakukan.Apa
Read more
Kamu, Milikku Malam Ini
Audi masuk ke dalam ruang keluarga, setelah mendengar maksud kedatangan Lee yang didampingi oleh Asri dan Riko. Kedua orang tua Lee dan Asri sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Oleh sebab itu, Lee hanya di dampingi oleh kakak perempuan serta iparnya untuk mendatangi rumah Gemi.“Gemiii …” Audi memeluk erat sang putri yang sedari tadi hanya berada di dalam. Tidak diperkenankan keluar hingga kedua orang tuanya berbicara dengan keluarga Lee. “Akhirnya anakku laku juga!” ujarnya terkekeh geli dengan ucapan sendiri.“Anaknya dianggap sembako, gini,” cebik Gemi menampilkan eskpresi dramatis.Audi mengurai pelukannya, kemudian merapikan juntaian rambut Gemi yang berada di depan wajah. Tangan Audi terjatuh pada pundak sang putri, kemudian turun, merosot pada lengan Gemi.“Bulan depan, kami sudah nentuin tanggal pernikahanmu, Gem!” seru Audi dengan manik berbinar-binar.Sudah Gemi duga, Lee tidak
Read more
DMCA.com Protection Status