Mantan Rahasia

Mantan Rahasia

Oleh:Β Β Mom NuryΒ Β On going
Bahasa:Β Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
15 Peringkat
13Bab
2.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:Β Β 

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Bella seorang gadis miskin yang karena kepintarannya mendapat keberuntungan beasiswa di salah satu Universitas swasta Jakarta dengan program kedokteran umum. Dia dan Ibunya hidup sederhana di sebuah rumah peninggalan almarhum ayahnya. Keseharian mereka membuat pesanan kue dan juga melayani katering serta membuat warung kecil di depan rumahnya. Awalnya Bella gadis yang ceria. Namun, semenjak kematian ayahnya, dia berubah menjadi pendiam dan agak menutup diri dari dunia luar. Dia hanya membantu ibunya mencari nafkah karena Bella satu-satunya anak semata wayang Ibunya . Bella menyadari kalau bukan dirinya siapa lagi yang akan membantu ibunya yang sudah mulai renta. Dia mempunyai cita-cita menjadi seorang dokter, karena dia tidak ingin nantinya orang yang tidak mampu akan mati sia-sia akibat keterbatasan dana untuk berobat, seperti yang dialami ayahnya 2 tahun silam. Ya, Bella bermimpi ingin membuka klinik gratis bagi orang kekurangan seperti dia. Sungguh cita-cita yang mulia.

Lihat lebih banyak
Mantan Rahasia Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Recya
bagus kk, sukak Ama kisah nya
2022-03-29 10:01:27
0
user avatar
Demong
Keren kak..
2021-08-01 20:20:53
1
user avatar
Luluk masluhah
Keren kak, sub balik ya
2021-07-29 11:13:24
1
user avatar
Luluk masluhah
Keren kak, sub balik ya
2021-07-29 11:13:05
0
user avatar
N Mustika
Haiii Nilam hadiiiir...
2021-07-24 14:38:14
1
user avatar
Dewi Jambi
Aku suka ceritanya
2021-07-24 14:17:53
1
user avatar
Ira putri ujr
Semangat bela...pasti berhasil kalau berusaha
2021-07-24 13:30:32
1
user avatar
Maanovpy
Bingung sih harus rate gimana. Udahlah, biarkan bintang berbicara :v
2021-07-23 11:36:04
1
user avatar
Kyna
Ayo Bella kamu pasti bisa meraih cita-cita muliamu!
2021-07-23 07:31:19
1
user avatar
Shara Shetami
lanjuuut thor
2021-07-23 05:09:08
1
user avatar
Shara Shetami
suka sama nasi uduk nya. lho? semangat kak! mampir ke cerita saya ya
2021-07-23 05:05:27
1
user avatar
Mardiana
Bagus banget kk ceritNya.. Jangan lupa mampir di cerita ku ya kak
2021-07-23 00:15:57
1
user avatar
Ris Manice
Bella bagi dikit dong otaknya hiks😭 Aku juga mau masuk kedokteranπŸ˜ͺ Btw bagus banget tulisannya. Next kilat thor ... And keep spirit❀
2021-07-22 17:02:28
1
default avatar
Sun?
Ceritanya tentng anak sekolahan ya, gumussss. Aku suka bgt.
2021-07-22 16:24:58
1
user avatar
Nasyifa Azahra
Bagus dan alurnya jelas
2021-07-20 10:34:43
1
13 Bab
1. Pengumuman
Hari ini adalah hari mendebarkan bagi anak SMU PELITA Jakarta, khususnya siswa kelas 12. Karena mereka semua akan berkumpul untuk mendengarkan pengumuman kelulusan dan pengumuman beasiswa, siapa saja yang beruntung mendapatkan beasiswa di Universitas impian mereka. "Ayo, Bu. Buruan. Ntar telat lho. Uda mau jam 8 ini," ajak Bella kepada Bu Warsih. Ibu kesayangannya. "Iya, sebentar. Ibu panteskan begini?" Tanyanya sambil merapikan gamisnya. "Pantes,Bu. Pantes. Ibu yang paling cantik deh ntar di sana. Ayoo.. Buruan Bu!" Bella agak sedikit memaksa. "Halah, kamu paling bisa ngambil hati ibu," ucapnya sambil mengunci rumah. "Yuk." "Mau pada kemana Bu Warsih? Koq pagi gini udah rapi? Gak jualan kah?" Tanya ibu sebelah sambil menenteng rantang. "Mau ke sekolahannya Abel bu. Ini mau pengumuman kelulusan sama beasiswa sekolahnya Abella Bu," jawab ibu. "Oalah, ini udah bawa rantang dua mau beli nasi uduknya Ibu. Anak-anak dirumah
Baca selengkapnya
2. Berbagi
Acara penutupan selesai dan kami pun menuju rumah masing-masing dengan menyimpan sejuta kenangan. Sesampai dirumah, Ibu langsung duduk  bersujud, menangis bahagia. Aku terharu dan ikut meneteskan air mata. "Alhamdulillah, ya Gusti Allah. Engkau kabulkan permohonan hambamu," ucapIbu sambil menarikku ke dalam pelukannya. Aku terisak juga melihat bidadariku menangis. Bukan karena sedih, tapi aku yakin karena keberhasilanku mendapatkan beasiswa yang aku idamkan selama ini. Aku sadar bahwa seandainya aku tidak berhasil mendapatkan beasiswa itu, rasanya mustahil untuk duduk di bangku kuliah."Ibu bangga denganmu Abel," ucap Ibu. "Ini juga berkat doa Ibu," aku mengeratkan pelukanku. Terima Kasih ya Allah!"Bel, besok kita sedekah yuk. Kita buat jualan nasi uduk kayak biasa dan jualan lainnya, tapi sesiapa yang datang jangan kita ambil uangnya. Kemudian, kita bikin lebih untuk panti asuhan langganan kita. Anak-anak disana pasti
Baca selengkapnya
3. Kafe Mutiara
Dan azan berkumandang. Kami mengikuti Ibu panti ke mesjid yang dimaksud dan melaksanakan shalat berjamaah. Setelah shalat, semua melakukan doa bersama yang ditujukan kepadaku aku dan Ibuku."Aamiin, semoga apa yang didoakan akan dikabulkan dan di permudah oleh Allah," batinku sambil mengusapkan kedua telapak tanganku ke wajahku.Setelah selesai semua urusan di panti, Rangga mengantarku dan Ibu pulang. Sesampainya dirumah, Rangga membukakan pintu buat Ibuku karena Ibu duduk dibelakang, sedangkan aku duduk disamping Rangga membuka pintu untuk diriku sendiri. "Sudah sampai Bu De," ucapnya."Ma kasih ya Nak Rangga udah capek-capek ngantarin kita. Mampir dulu Nak,"tambah ibuku."Sama-sama Bu De. Rangga langsung pamit ya. Kan ntar malam mau kesini lagi jemput Bella. Rangga juga mau bantuin mama di kafe buat ntar malam," tolak Rangga sopan."Abel, setelah isya ya gue jemput Lo," tambahnya.Aku menggangguk."Pamit Bu De,
Baca selengkapnya
4. Rezeki tak terduga
Mereka pun meninggalkan Kafe Mutiara, kafe mama Rangga sesuai namanya. Ya, tante Mutiara adalah mama Rangga. Terkenal dengan kesupelannya dan mudah bergaul dengan teman-teman anak semata wayangnya.Aku dan Rangga tiba di rumah. Ternyata, Ibu sudah menungguku."Assalamualaikum," ucapku sambil menyalami Ibu."Walaikumsalam," jawab Ibu."Bu De, maaf agak telat, tadi ada insiden dikit di kafe Mama," sesal Rangga."Gak apa, baru lewat 15 menit," jawab Ibuku."Kalau gitu, Rangga pamit ya Bu De. Bel, minggu depan kita urus berkas bareng Mira ya," tambah Rangga."Iya, hati-hati ya," ucapku."Assalamualaikum," ucap Rangga sambil menyalami tangan Ibuku.Ibu tersenyum, "Walaikumsalam," balas Ibu.Aku dan Ibu masuk seraya memeriksa pintu dan jendela. Ibu memandangku penuh selidik."Pacarmu Abella?" ucapnya.Jika Ibu sudah memanggil nama lengkapku berarti Ibu perlu penjelasan dariku."Nggak,Bu. Untuk saat
Baca selengkapnya
5. Rencana Masa Depan
Dengan bersenandung aku membereskan semua dan mengelap meja dan kursi dan memindahkannya ke pojok ruangan. Dan menutup warung, dan segera mengikuti Ibu dari belakang."Pesan grab Neng, kita ke pasar sekarang," titah Ibu."Siap," jawabku. Aku segera mendeal aplikasi grab dan memesan taksi. Berselang 15 menit grab pun datang.  "Ke pasar ya Cempaka Putih ya Bang," ucap Ibuku."Baik Bu," ujar si sopir. Sepanjang perjalanan aku memainkan gawaiku. Tiba-tiba notif berbunyi.Mira :" Hallo Abella, sorry chatmu baru masuk. Aku ganti HP soalnya."Aku :" Cie...cie... yang HP baru. Pasti merk buah digigit kan?Mira :"tau aja. Hadiah dari papa. Trus...trus... gimana kelanjutan Rangga?"Aku :"Rangga kemaren kerumah sama mamanya."Mira : "Hah!!! Ngapain? Jangan bilang pengen ngelamar elo ya? Ha...ha...ha...Aku : "Huzzz... ngawur. Tante Muti ngasi Ibu job. Ini lagi mau
Baca selengkapnya
6. Persiapan berkas
Ibu, bidadari tak bersayapku, akan aku jaga sampai akhir menutup mata.Sehatkan beliau ya Allah. Hanya Ibu harta yang aku punya. Seribu berlian pun tak akan bisa menggantikan posisinya di hatiku. Lamunanku buyar ketika notif gawaiku berbunyi.Rangga :" Abel."Aku       : "ya. Kenapa?"Rangga : "Udah cek Fb dan IG gak?"Aku       : "Belom, Ngga. Kenapa? Aku sibuk bantuin Ibu minggu-minggu ini. Rangga : "Cek deh, buruan".Aku       : "Tapi aku lagi gorengin kerupuk nih "Rangga : "Buruan , gak pake tapi!!"Aku       : "Iya, bawel!!!" Aku mematikan kompor. Segera membuka sosmed ku. Aku scrool gak ada yang istimewa. Tapi begitu makin kebawah. πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•"Nasi uduk terenak seantero Jakarta hanya ada di Kafe Mutiara, jalan daan Mogot, *******
Baca selengkapnya
7. Orderan Meningkat.
Ibu, keberhasilan ini hadiah untuk mu, wahai bidadari tak bersayapku.Tiba didepan rumah, Rangga dan Mira tidak ikut turun. Aku memakluminya. Mereka juga pasti ingin menyampaikan kabar baik ini kepada orang tua mereka.Begitu juga aku. Tok...tok...tok... "Assalamualaikum,"ucapku Sepi, tak ada jawaban. Bahkan suara Ibu yang biasa bersenandung walau hanya na...na...na... saja tidak ada. Kreeeeek... Kubuka pintu.Hening. Aku berjalan terus ke dalam.Ternyata Ibu sedang mencuci. "Assalamualaikum, ucapku sambil memeluk ibj dari belakang."Abella," ucap Ibu."Koq nangis?" Tanyanya lagi. Aku menyodorkan berkas yang kudekap."Ini Bu, Abel sama teman-teman lolos administrasi. Inshaallah minggu depan kita udah ke kampusnya," jawabku terisak. "Alhamdulillah. Ibu membereskan cuciannya. Masuk yuk," tambahn
Baca selengkapnya
8. Trisakti, I am Coming!!
Bismillah, perjalananku baru saja dimulai. Permudah semua nya ya Allah. Aamiin. Pukul 07.00 malam.  Aku bersiap menunggu kedatangan Rangga. Tin...tin... Rangga turun dari mobilnya. Menemui Ibu dan minta izin mengajakku. Setelah mengucapkan salam kami berangkat menuju kafe mutiara. Tidak ada percakapan yang mengalir selama perjalanan. Hanya senandung lagu yang menemani kami.   Tiba di kafe, aku dan Mira keluar dan segera menuju lantai dua. Rangga menyusul kami dari belakang. Disana ternyata sudah menunggu Tante Muti. Dia melambaikan tangan ke arah kami. "Duduk sini," ucapnya. "Kalian udah pada makan?" Tanyanya. "Belom, tan," jawab kami serempak. "Ini, pilih saja menu yang kalian mau,"tawarnya sambil menyodorkan daftar menu kafenya. "Apa aja deh Tante," jawabku menolak karena sungkan. "Ayam nasi bakar mau?" Jawab tante Muti. "Karena kalau nasi uduk kan sama
Baca selengkapnya
9. Fakultas Impian
Tiba di gerbang Trisakti.Aku tertegun. Rasa kagum menyelimuti. Sungguh kuasamu Ya Allah. Aku bisa sampai di titik ini. Dengan langkah gugup aku memasuki fakultas impianku.Aku memasuki gerbang fakultas kedokteran Umum. Netraku kesana kemari. Bingung harus kemana. Akhirnya memberanikan diri aku bertanya kepada mahasiswa yang kebetulan lewat."Maaf, mas. Bagian akademik dimana?" Tanyaku sopan."Oh, disana mbak. Mbak belok kiri, nanti lurus, ketemu pojokan terus belok kanan lurus aja. MABA ya mbak?," ucapnya."Iya Mas," jawabku."Pokoknya ikuti saja yang saya katakan. Mahasiswa baru udah rame koq disana," ucapnya lagi."Ma kasih ya,mas...," ujarku menggantung kalimatku."Dewa Permana," ucapnya seolah tahu apa yang aku pikirkan."Saya Abella, mas, "ucapku seraya mengulurkan tanganku. Dia menerima salamku. Aku bergegas ke tempat yang dimaksud. Kulihat disana sudah ramai yang antri. Kepalaku
Baca selengkapnya
10. Menapaki mimpi
 Ah...bidadariku. Selalu setia di depan pintu disaat aku belum pulang. Menunggu harta karun, jawabnya jika kutanya kenapa.Love you Bu. Kasih sayangmu tak tergantikan dengan apapun."Baru pulang dari kampus?" tanya Ibu."Gak Bu, tadi udah kelar jam 1. Trus Mira dan Rangga ngajakin ke Mall, makan siang disana sambil cuci mata," jawabku."Nih Bu, kesukaan Ibu," ujarku sambil menyodorkan bungkusan k*fc kepada Ibu."Ah kamu. Masih ingat aja kesukaan Ibu dan Bapak,"balas Ibuku."Ibu, mana mungkin Abel lupa sama favoritnya Ibu dan Bapak," ujarku mewek."Sudah...sudah...jangan mewek. Jangan sedih. Sekarang bukan saatnya bersedih. Kita harus bahagia,Nduk. Melihat kedepan meskipun kenangan di belakang kita selalu kita ingat," nasihat Ibu kepadaku.Aku tersenyum."Sudah mau maghrib, mandi gih," titah Ibu."Baik Bu De Warsih," jawabku iseng.Ibu tersenyum. Dan aku bergegas ke kamar mandi dan membersihkan
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status