Istri Kontrak Tuan Pewaris Dingin

Istri Kontrak Tuan Pewaris Dingin

last updateLast Updated : 2025-08-13
By:  TenMaRuuUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Not enough ratings
33Chapters
190views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Demi menyelamatkan firma warisan ayahnya, Alina terpaksa menjadi istri kontrak musuh bebuyutannya di masa SMA, Revan Adhitama. Ia Terjebak dalam pernikahan ‘pura-pura’ alias sandiwara, bisa ga ya kebencian di antara mereka berubah menjadi cinta sejati?

View More

Chapter 1

BAB 1 : Tawaran Sang Iblis

Pesan itu datang seperti vonis mati di siang bolong.

[Seminggu dari sekarang, kalau hutang bapakmu nggak lunas juga, siap-siap kantormu itu saya segel!]

Nama pengirimnya: Bang Darto.

Profesi: Rentenir.

Jantung Alina seolah berhenti berdetak sesaat, lalu berdentum keras menyesakkan dada.

Tujuh hari.

Hanya itu waktu yang ia punya untuk mencari uang ratusan juta, melunasi hutang peninggalan ayahnya yang baru terungkap setelah beliau tiada.

Euforia sesaat setelah presentasinya yang sukses pagi ini seketika langsung lenyap, tergantikan oleh kepanikan yang terus saja merayap di pembuluh darahnya.

Pikirannya langsung tertuju pada satu hal lain yang membuatnya semakin sesak:

biaya cuci darah rutin untuk ibunya.

**

Malam itu, saat mengunjungi ibunya di rumah kontrakan mereka yang sederhana, Alina berusaha memasang wajah ceria. Namun, Ibu Riana, dengan kepekaan seorang ibu, bisa merasakan kegelisahan putrinya.

"Ada masalah di kantor, Lin? kamu kelihatan pucat begitu soalnya, Ada apa? Sini ngobrol sama ibu" tanya Ibu Riana lembut, tangannya yang kurus mengusap punggung tangan Alina.

Alina menggeleng, mencoba tersenyum. "Eh.. Nggak ada apa-apa, Bu. Cuma kecapek-an aja."

Ibu Riana diam sejenak, seakan tahu Alina sedang berbohong.

"Mikirin soal hutang ayahmu, ya?" Akhirnya, tebak ibunya pelan. Insting seorang ibu memang jarang meleset.

Tak pakai lama, Sang ibu bangkit, berjalan tertatih-tatih ke lemari tuanya, lalu tak lama, ia kembali dengan sebuah kotak beludru kecil yang sudah kotor karena debu. Ternyata.. Di dalamnya ada sepasang anting emas peninggalan nenek.

"Jual ini saja, Nak. Ini harta warisan terakhir kita. Peninggalan nenek. Mungkin bisa bantu meringankan sedikit." ucap ibu, yang tahu saja kalau harga emas lagi melonjak.

Hati Alina terasa seperti diremas. Ibunya yang sakit masih saja memikirkannya, bahkan rela melepaskan satu-satunya kenangan berharganya.

TIDAK.

Alina tidak akan membiarkannya.

"Nggak usah, Bu," kata Alina tegas, segera menutup kembali kotak itu dan menggenggam tangan ibunya. "Alina janji bu, Alina akan selesaikan semuanya yah. Alina mohon.. ibu nggak usah mikirin masalah ini lagi, Alina cuma minta Ibu fokus aja untuk sehat, ya?"

**

Di puncak keputusasaannya itulah, setelah kembali ke apartemennya, Alina panik mencari solusi apa pun di internet. Ia harus mencari jalan keluar. Sekarang juga. Setelah puluhan tab peramban terbuka tanpa hasil, matanya menangkap sebuah iklan samar di kolom samping sebuah portal berita bisnis.

Kebutuhan Mendesak, Kompensasi Besar.

Iklan itu tidak menjanjikan apa-apa selain menyisakan misteri. Hanya menyebutkan bahwa sebuah pihak "elite" mencari wanita dengan kriteria tertentu untuk "proyek pribadi yang sangat rahasia."

Di bawahnya, hanya ada satu nama kontak:

Andra.

Terdengar seperti jebakan atau penipuan, bahkan mungkin sesuatu yang lebih buruk

Tapi Alina, terasa sudah tidak punya kewenangan untuk memilih. Dengan tangan yang gemetar, ia coba menelepon nomor itu.

**

Selang beberapa waktu..

Panggilan singkat itu, akhirnya membawanya ke sini. Sebuah kantor konsultan hukum yang megah di pusat kota. Ruangannya dingin, sunyi, dan beraroma seperti uang baru.

Saat pintu ruang pertemuan utama terbuka, dunia Alina seolah runtuh. Pria yang berdiri membelakangi jendela, dengan siluet tinggi dan tegap yang terasa mendominasi itu, adalah..

Revan Adhitama.

Musuh bebuyutannya di masa SMA.

"K-kau?" desis Alina, rasa kaget dan tidak percaya membuat suaranya nyaris hilang.

Revan hanya mengangkat satu alisnya, seolah terhibur. "Hm.. ‘Surprise’!, Alina Cantika Dewi?" panggilnya dengan nama belakang yang selalu ia gunakan untuk mengejek Alina dulu.

Napas Alina tercekat.

Langsung saja, Semua kenangan buruk tentang pria ini kembali membanjiri otaknya. Rivalitas sengit mereka, puncaknya saat kompetisi desain nasional tingkat SMA.

Alina, dengan maket arsitektur yang ia buat dengan tangannya sendiri hasil begadang dan cucuran keringat, harus kalah dari Revan yang mempresentasikan desainnya, HANYA dengan printer 3D dan Software simulasi komputer yang canggih.

Mengenaskan.

Bukan bakat alami yang menang hari itu, tapi apa? Ya, Privilege & Uang.

Dan kini, takdir seolah sedang menertawakannya. Di titik terendahnya, ia justru harus berhadapan dengan simbol perwujudan dari segala yang ia benci.

"Tidak akan," kata Alina tegas dengan suara tinggi, langsung berdiri dari kursinya. "Aku tidak akan pernah—"

"Duduk," potong Revan, suaranya tenang namun seolah memborgol Alina untuk tetap ditempatnya. Aura ‘sigma’-nya seketika memenuhi ruangan, memaksa Alina untuk kembali terduduk.

"Kau Pikir aku tak tahu semua masalahmu. Aku tahu tentang hutangmu, Alina. Aku tahu tentang rentenir itu. Dan aku tahu.. bahwa sekarang.. kau tidak punya pilihan lain." kata Revan, berjalan pelan mengitarinya.

Tentu saja Alina tak tinggal diam, "Lebih baik kantorku disegel daripada aku berhutang budi padamu!" sahut Alina sengit.

Revan berhenti di hadapannya. "Benarkah begitu? Kau yakin? Kau akan membiarkan warisan ayahmu hancur.. hanya karena gengsi masa remaja?" Ia tersenyum sinis. "Dengar, Keidealisan ayahmu mungkin membanggakan, tapi lihat ke mana itu membawanya—meninggalkanmu.. dengan tumpukan hutang rentenir."

Boom!

Kata-kata itu terasa seperti tamparan keras. Sakit, karena itu adalah sebuah kebenaran.

"Aku butuh seorang istri, Alina. Yaa.. Sebuah pernikahan kontrak selama satu tahun untuk memenuhi syarat dari kakekku," lanjut Revan, langsung ke intinya. "Kau butuh uang. Kesepakatan yang simpel."

"Aku tidak sudi!" ucap Alina, harga dirinya mencoba untuk bangkit.

"Kalau begitu, silakan saja keluar," balas Revan datar. "Cari solusi lain dalam tujuh hari. Tapi Ingat.. pikirkan baik-baik, Alina. Apa kau yakin bisa mendapatkan uang sebanyak itu untuk melunasi hutang dan untuk biaya perawatan ibumu?"

Sial.

Serangan itu tepat mengenai titik terlemah Alina.

Ibunya.

Pria ini tahu tentang ibunya.

Alina terdiam, bibirnya terkatup rapat menahan amarah dan keputusasaan. Tapi.. Mau bagaimana lagi. Revan benar. Ini bukan lagi hanya tentang harga dirinya atau firma ayahnya. Ini tentang nyawa ibunya. Ia tak bisa mengelak.

Ia menatap Revan dengan sorot mata kekalahan.

Pria itu seolah bisa membaca pikirannya. Ia tersenyum tipis, seolah senyum kemenangan. "Kau pasti tahu apa yang harus kau lakukan."

Alina menarik napas panjang, terasa begitu berat seolah baru saja mengangkat beban berat satu ton. Ia menelan sisa-sisa harga dirinya yang terakhir.

"Apa... apa saja syaratnya?" bisiknya, suara yang keluar dari mulutnya terasa seperti milik orang lain.

Revan tersenyum lebih lebar. "Bagus. Aku suka wanita yang penurut."

**

Malam itu, Alina meninggalkan gedung itu dengan sebuah draf kontrak di tangannya. Ia tidak mendapatkan solusi, ia baru saja menjual jiwanya.. pada sosok iblis.

Iblis dalam wujud musuh bebuyutannya. Tapi.. Apakah ia benar-benar ‘Iblis’?

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
33 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status