Ternyata Aku Madunya

Ternyata Aku Madunya

Oleh:  aifanzl  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
61Bab
11.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Membina rumah tangga dengan lelaki pilihan kita dan hidup bahagia bersamanya menjadi dambaan setiap wanita. Tak terkecuali bagi Safina Arrahma. Dipersunting oleh Ramadan Ardana menjadi kebahagiaan dirinya. Namun kerasnya kehidupan membuat keduanya harus berjuang memenuhi kebutuhan. Membuat keduanya harus terpisah jarak dan pada akhirnya menjalani hubungan jarak jauh sepanjang pernikahan mereka. Tanpa Safina ketahui, ada rahasia besar yang bertahun-tahun berhasil disembunyikan Rama. Rahasia apakah itu? "Aku sangat mencintai kamu, menghormati kamu dan aku memberikan kepercayaan penuh sama kamu. Ini balasan buat aku? Kamu hancurkan harapanku dan harapan anak-anakku?" Safina Arrahma "Aku melakukan semua ini karena aku mencintai kamu," Ramadan Ardana

Lihat lebih banyak
Ternyata Aku Madunya Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Dwi Novita
lanjutan nya mana thor,,,?
2022-10-10 11:36:32
0
61 Bab
Pacaran
Rintik hujan di sore hari membuat siapapun yang sedang beraktifitas di luar ruangan buru-buru mencari tempat berteduh. Tak terkecuali gadis bernama Safina yang sekarang sedang menempuh pendidikan tingginya di salah satu perguruan tinggi negeri. Menjadi seorang mahasiswa merupakan salah satu impian dan cita-cita yang akhirnya tercapai.Untuk itu, kesempatan yang sekarang ia terima, tak ingin ia sia-siakan. Sudah banyak yang dikorbankan oleh orangtuanya di kampung. Hingga akhirnya kini ia sudah sampai di akhir masa studinya. Safina baru saja menyelesaikan ujian akhirnya, ia tinggal menunggu yudisium kemudian dilanjutkan wisuda untuk gelar sarjananya.Pagi tadi ia baru menyelesaikan administrasi di fakultas teknik. Saat ini ia sedang dalam perjalanan menuju gazebo perpustakaan karena sudah ada janji dengan seseorang. Langkahnya menuju gazebo perpustakaan masih jauh. Tetapi hujan semakin deras membuatnya harus sejenak menunggu hujan reda di depan fakultasnya.Biasan
Baca selengkapnya
Temu Orangtua
Suasana sejuk pedesaan mulai kembali Fina rasakan saat perjalanan pulang bersama Rama sudah tinggal beberapa kilometer lagi. Meskipun masih berada di wilayah yang sama, kota dan desa sangatlah berbeda. Suhu di kota memang sering kali terasa dingin, tapi tak terasa sejuk. Hamparan sawah yang ditanami padi baru saja Fina lewati bersama Rama. Ada rasa senang bisa mengenalkan sang pujaan hati kepada orang tua. Sebenarnya tak jarang juga Fina menceritakan mengenai Rama kepada orangtuannya. Tapi tak pernah ia bercerita bahwa laki-laki itu adalah kekasihnya. “Di depan belok kiri mas,” ucap Fina memandu arah. Tak jauh dari itu, ucapan selamat datang di desa Bahagia tertulis disana. Fina merasa sangat senang, sudah tak sabar ia untuk pulang. Sudah cukup lama juga ia tak pulang ke kampung halaman. Jalanan masih terbilang sepi. Jalanan desa memang tak pernah ramai, terlebih ini masih terbilang pagi. Motor Rama berhenti di depan rumah khas pedesaan. Rumah kecil n
Baca selengkapnya
Rama Menghilang
Beberapa bulan lalu, Fina telah diwisuda, yang menandakan perjuangannya di bangku kuliah telah ia selesaikan. Level baru dalam hidupnya kini harus ia mulai. Menjadi fresh graduate membuatnya berjuang keras untuk mendapatkan pekerjaan. Sebuah tanggung jawab baru kini berada di pundaknya. Bapak sudah banting tulang untuk pendidikannya. Kini saatnya ia meringankan beban orangtuanya.Hari ini menjadi jadwal interview di tempat ia melamar pekerjaan. Jantungnya berdebar kencang, rasa deg-degan kembali ia rasakan. Ditemani Rama yang setia mengiringi langkahnya membuat Fani merasa sedikit lebih tenang. “Relaks aja, jangan dibikin tegang, kamu pasti bisa,” balas Rama.Fina berulang kali bertanya mengenai pengalaman pertama Rama saat melakukan wawancara. Rama memang lebih dahulu memiliki pengalaman itu. Saat ini ia juga sudah menjadi staff tetap di salah satu perusahaan konstruksi. Sidang tesisnya sudah selesai dia lakukan, kini hanya tinggal wisudanya. Dan selanjutn
Baca selengkapnya
Where Are You?
4Hal pertama yang Fina lakukan saat terbangun dari tidurnya adalah melihat notifikasi di layar ponselnya. Berharap ada pesan masuk dari orang yang sedari beberapa hari lalu ia tunggu kabarnya. Karena tak menemukan apa yang dia inginkan di aplikasi chat, Fina beralih ke aplikasi instagram. Kebiasaan itu ia lakukan sembari menunggu nyawanya dan niatnya terkumpul.Ia menscroll beranda beberapa kali. Kemudian melihat feed yang berisi kenangan foto-fotonya. Matanya tertuju pada sebuah foto yang ia post setahun lalu. Foto Rama dengan caption ucapan selamat ulang tahun. Kemudian ia mereply postingan itu ke story dengan memberikan sebuah captioan.“Where are u???” tulis Fina sebagai caption di insta storynya.Tak ingin terlalu kalut dengan perasaan hatinya. Fina segera bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudhu kemudia menunaikan sholat subuh. Dalam sujudnya, semua keluh kesah ia curahkan kepada sang pemilik hati. Karena Allah lah yang membolak ba
Baca selengkapnya
Melamar
Mobil milik keluarga Rama sudah terparkir di depan rumah Fina yang baru selesai direnovasi. Sebuah rumah hasil karya desain Rama. Terlihat rumah Fina juga sepertinya sudah disiapkan untuk menyambut tamu. Bahkan adiknya, tadi pagi dijemput dari asrama untuk membantu ibunya mempersiapkan semuanya. Safa, sapaan akrab Safana, adik satu-satunya Fina. Ia langsung merangkul kakaknya mengurai kerinduan karena sudah lama tak jumpa.“Boleh izin ternyata, dek?” tanya Fina dan Safa mengangguk mengiyakan.“Kakakmu pulang bawa calon tuh,” ucap Ibu sambil berjalan dari dapur menuju ruang tamu membawa beberapa gelas minuman hangat.“Maaf ya pak, ya begini keadaan rumah Fina, baru direnovasi belum selesai sepenuhnya,” ucap Ibu Hana. Ia takut jika tamunya merasa tidak nyaman berada di rumahnya.“Jangan merendah seperti itu, Ibu. Memiliki putri berprestasi jauh lebih membanggakan dibandingkan dengan harta kekayaan,” balas Anto
Baca selengkapnya
Pre Wedding
Sebuah mobil hitam baru saja berhenti di depan rumah Fina. Mobil itu merupakan mobil milik Rama. Di akhir pekan, Rama menyempatkan waktunya untuk bertemu dengan tunangannya. Keduanya memiliki agenda untuk berlibur sembari ingin melakukan foto pre wedding.Rama keluar dari mobilnya dengan membawa tentengan disalah satu tanganya. Fina yang sedang menyapu teras rumahnya, memberikan senyum sapaan. Rama benar-benar menepati janjinya. Ia sampai di rumah Fina tepat jam 7 lewat 5 menit. Rama sengaja datang pagi karena ia ingin ikut sarapan bersama keluarga calon istrinya.“Hmm rajinnya,” ucap Rama saat sampai di teras rumah, tak jauh posisinya dengan Fina yang sedang menyapu bagian ujung teras.“Iya dong, kan mau pencitraan depan calon suami,” balas Fina sambil tersenyum.Rama memilih duduk terlebih dahulu di kursi teras sambil menunggu Fina menyelesaikan pekerjaanya. Ia barusaja melakukan perjalanan jauh dari Surabaya. Itu ia lakukan agar
Baca selengkapnya
Pernikahan
Sebuah tenda biru telah terpasang dipelataran rumah Fina. Konsep pernikahan sederhana yang Fina inginkan akan segera terealisasikan. Sebuah dekorasi pelaminan sudah disiapkan. Tak lupa, foto prewedding ingin ia tampilkan disana. Nuansa putih dan biru menjadi pilihan untuk dekorasi ruangan.Pada acara akad dan resepsi besok, tak banyak yang mereka undang. Rangkaian acara resepsi pun hanya akan digelar sehari semalam. Hal itu harus mereka lakukan, karena ada beberapa pekerjaan yang bentrok dan tak bisa mereka tinggalkan. Baik pekerjaan Fina maupun pekerjaan Rama.“Masa, kamu sama Rama nggak dapet cuti?” tanya Bude Ani saat Fina barusaja bergabung dengan ibu-ibu yang sedenga mengemas kue kering.“Kita cuma ada cuti dua hari, sedangkan Mas Rama cuma sehari,” jawab Fina sambil ia membantu aktivitas disana.“Udah calon manten jangan ikut repot, mending kamu tuh perawatan diri, meni pedi,” ucap Bu Rosa.Pergantian
Baca selengkapnya
First Night
 Fina dibuat deg-degan dengan kedatangan Rama ke dalam kamarnya. Apalagi mengingat kata eksekusi yang tadi diucapkan oleh Rama. Apa iya, ia akan pecah telor malam ini juga. Sejujurnya ia merasa sudah sangat lelah. Tapi, ini adalah hari pertamanya menjadi seorang istri, masa ia tak ingin menuruti kemauan suami.“Udah sholat?” tanya Rama dan Fina mengangguk.Rama kemudian keluar dari kamarnya untuk ke kamar mandi mengambil wudhu. Kemudian menunaikan kewajiban sholatnya. Ia memilih sholat di kamar Fina. Sajadah dan perlengkapan lainnya sudah Fina siapkan. Rama terlebih dahulu melakukan ibadah wajibnya, baru kemudian menyempurnakan separuh ibadahya bersama Fina. Perempuan yang sudah sah menjadi sang istri.“Mau dinyalain aja apa mau di matiin?” tany Rama membuat Fina bingung harus menjawab apa. Sedari kejadian Rama membantunya membuka gaun, jantungnya terus berdegup kencang. Ia pun menjadi bingung dalam memberikan jawaban.
Baca selengkapnya
Penyatuan
Warning 18+ “Ahh, ma-s, a-ku nggak ku-at lagih,” ucap Fina sambil mendesah. Matanya pun masih terpejam menikmatin permainan jari di inti miliknya.Rama sudah mulai tak sabar untuk melakukan permainan intinya. Tapi ia ingin membuat Fina menikmati semuanya. Malam pertama akan membuatnya sakit. Tapi ia ingin meminimalkan itu dengan melakukan foreplay yang cukup. Ia harus lebih sabar, meskipun adiknya di bawah sudah tak sabar menikmati liang senggama milik Fina.Rama sudah membuang sembarang celana dalam milik Fina. Kini istrinya sudah telanjang bulat. Tak ada sehelaipun benang dalam tubuhnya. Rama sangat takjub melihat lekuk indah tubuh Fina. Wajah cantik yang adem, kulit putih terawat, dada sekal, dan liang senggama yang ditumbuhi bulu tipis, terlihat istirinya itu sangat menjaga mahkota yang sebentar lagi akan menjadi miliknya,Rama berdiri, kemudian berbaring di samping Fina yang wajahnya penuh dengan keringat. “Ini akan se
Baca selengkapnya
Meninggalkan Kesan
 Terdengar lantunan suara adzan berkumandang di masjid dekat rumah Fina. Suara itu membuatnya terbangun dari tidur panjang semalam. Tangan Rama masih melingkari di perut yang tak terhalang sehelai benang pun. Usai pertempuran semalam, mereka langsung tertidur kelelahan. Fina perlahan melepas pelukan itu, dan berusaha keluar dari balik selimut. Ia merasa ada yang menganjal dibagian bawahnya.Penyatuan semalam, menyisakan rasa perih saat ia berusaha untuk berjalan. Baru turun dari atas ranjang, perih itu menjalar keseluruh tubuhnya. Terlebih dahulu, ia mengenakan pakaian yang semalam dilepas. Ia memungut satu persatu. Langkahnya masih pendek, tapi ia harus bisa kembali berjalan normal. Malu jika ia keluar dengan posisi jalan yang ketara menahan rasa sakit.Fina mencium pipi Rama, mengelus kulit bersih itu. Ia juga mengucapan rasa cinta, membisikkan kalimat terimakasi, karena telah menjadikan miliknya seutuhnya. Baru setelahnya ia keluar dari kamar untuk pe
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status