JODOH ISTIKHARAH

JODOH ISTIKHARAH

Oleh:  ekasatria.satria  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
6 Peringkat
16Bab
1.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Jodoh itu tidak ada yang tahu, siapa sangka dicari-cari, ditunggu-tunggu ternyata ada di depan mata. Itulah yang kini terjadi pada gadis cantik, imut dan manis bernama Dea Ashyfa. Gadis berusia dua puluh tahun ini sedang bingung karena harus memberi jawaban kepada tiga laki-laki yang berniat melamarnya. Hingga abangnya memberi saran agar ia melaksanakan shalat istiharoh untuk meminta petunjuk kepada Sang pemberi jodoh. Tapi, siapa sangka ternyata yang ada di dalam mimpinya bukanlah orang yang melamarnya, melainkan orang yang tidak ia pikirkan sama sekali.

Lihat lebih banyak
JODOH ISTIKHARAH Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Iecha Az-Zahra
Oke menarik, semangat Thor
2023-02-02 21:16:34
0
user avatar
Nadiva Diva
Ditunggu kelanjutannya ceritanya ya Thor.. Menarik nich.. Bikin penasaran kisah cinta yg halal
2022-03-31 12:42:46
1
user avatar
Nadiva Diva
Semangat nulisnya Thor... Penasaran nich kelanjutannya
2022-03-31 09:52:18
1
user avatar
Alia Fania
Semangat upload kk
2022-03-31 08:49:33
1
user avatar
Eka Satria
Bismillah, Semangat.........
2022-02-22 13:23:18
1
user avatar
Eka Satria
Bismillah, Semangat.........
2022-02-22 13:22:22
1
16 Bab
MIMPI YANG ANEH
BAB 1“Abang Arfan! Ngapain di sini?” tanya Dea terkejut.“Kenapa memangnya, ini ‘kan kamar Abang juga,” sahut Arfan yang heran dengan pertanyaan istrinya itu.Dea yang baru saja membuka pintu kamarnya, dikejutkan oleh sosok laki-laki yang sudah lama ia kenal sedang duduk manis di ranjangnya dan yang lebih mengejutkan lagi, sahabat dari kakaknya itu mengatakan kalau ini adalah kamarnya juga.“Aku enggak ngerti maksud Abang! Gimana bisa ini juga kamar Abang? Ini ‘kan kamarku,” protes Dea tidak terima.Arfan tetap tersenyum setelah mendengar penuturan Dea, walaupun bukan sekali ini saja sikap Dea jutek padanya, ia tidak pernah menanggapi perkataannya sama sekali, ia tau betul hati istrinya itu sangat baik.“Kamu itu istri Abang, Dea!” pungkas Arfan, ia beranjak dari ranjang dan menatap Dea yang masih berdiri di ambang pintu kamarnya.“Apa? Aku istri, Abang?” Dea terkejut, &rdqu
Baca selengkapnya
SEPASANG MATA
BAB 2Dingin hembusan angin malam menerpa wajah Dea, membuatnya sedikit menggigil dan akhirnya ia memutuskan untuk masuk kembali ke kamarnya.Sampai di kamar, Dea membaringkan tubuhnya, mencari posisi nyaman, agar ia bisa tidur dengan nyenyak. Tiba-tiba ia teringat mimpinya kembali, apalagi ucapan Angga yang mengatakan kalau Arfan adalah jodohnya masih terngiang-ngiang di telinganya.“Ini semua gara-gara abang yang memberi saran itu padaku!” decak Dea.Flashback ….“Abang, bantuin Dea mikir dong! Dea bingung, nih!” keluh Dea pada Anggara, ia menarik-narik tangan kakaknya yang baru saja keluar kamar, hampir saja Angga terjatuh karena ulahnya itu.“Abang harus bantu apa, Dek?” Angga menghentikan langkahnya, ”lagian Abang ‘kan enggak kenal sama laki-laki yang katanya melamar kamu itu, lebih baik kamu pikir-pikir dulu aja deh, jangan asal pilih laki-laki yang tidak jelas bibit, bebet, dan bobotnya.&rd
Baca selengkapnya
MIMPI YANG SAMA
BAB 3Detak jantung Dea berdegub sangat kencang, ketika netranya tidak sengaja bertemu dengan netra milik Arfan, begitu juga dengan Arfan, ia merasakan hal yang sama dengan Dea, sama-sama merasa grogi. Hanya saja, Arfan pandai menyembunyikan itu semua.Dea memberanikan diri melirik Arfan, dia memang terlihat sangat tampan hari ini, apalagi dengan baju formal yang ia pakai, sama persis seperti pemeran CEO tampan di novel yang baru saja ia baca. Walaupun, Arfan memang benar-benar seorang CEO tampan di dunia nyata, pemilik perusahaan besar di tempat abangnya bekerja.“Dea, kuliah siang ya?” tanya Arfan lagi, membuat Dea tersadar dari lamunannya.Dea menoleh pada Arfan yang sudah duduk di depannya sambil tersenyum manis.‘Ya Allah, kenapa jadi deg-degan gini, padahal udah sering lihat Bang Arfan tersenyum seperti itu,’ gumam Dea.Angga yang melihat adiknya hanya diam saja, menepuk tangannya pelan.“Astagfirullah!”
Baca selengkapnya
KEBIMBANGAN
BAB 4Pagi ini, Dea terbangun dengan keadaan hati yang tidak baik, perasaannya gelisah dan tidak menentu, bahkan ia hanya tidur dua jam saja dan itu membuatnya tidak bersemangat menjalani aktifitas hari ini.Dengan langkah perlahan Dea keluar dari kamarnya, menuruni tangga yang terasa sangat panjang menuju meja makan untuk bergabung dengan keluarganya yang sedang sarapan pagi.“Pagi Ayah, pagi Bunda, pagi Abang!” sapa Dea ketika ia melihat semua keluarganya sudah berkumpul di meja makan.“Pagi, Sayang!” sahut Bunda dan Ayah.Dea duduk di samping Angga, lalu mengambil sehelai roti tawar dan mengolesinya dengan selai coklat kesukaannya.“Kamu kenapa, Dek! Kelihatannya enggak semangat gitu,” Angga melirik adiknya.“Enggak apa-apa!” Dea menggeleng.Ayah dan Bunda menatap putrinya, memastikan apa yang baru saja dikatakan oleh putranya dan memang benar, putrinya terlihat lesu dan tidak bersemangat, b
Baca selengkapnya
LAUHUL MAHFUDZ
BAB 5“Dea!” panggil seseorang, membuat Dea dan Bisma menoleh.‘Bang Arfan! Ngapain dia kesini?’ gumam Dea.Arfan menghampiri Dea yang sedang berdiri di depan gerbang kampusnya, dari air mukanya Dea terlihat sangat terkejut melihat kedatangannya yang tiba-tiba.“Dea, Abang disuruh jemput kamu sama Angga! Dia sedang ada meeting, jadi enggak bisa jemput kamu,” jelas Arfan.“Iya, Bang! Ayok kita pulang!” Dea mengangguk, “Bisma, maaf ya aku pulang duluan,” Dea tersenyum, lalu pergi meninggalkan Bisma.“Enggak bisa gitu dong, Dea! Kamu harus pulang bareng aku,” Bisma tidak terima karena Dea menolak ajakannya.Arfan menepis tangan Bisma yang akan menyentuh tangan Dea, lalu ia menatap tajam laki-laki itu.“Jangan pernah kamu berani menyentuh Dea, kalau sampai kamu menyentuhnya, kamu akan tau akibatnya! Ingat itu!” ancam Arfan, lalu ia pergi menyusul Dea yang sudah b
Baca selengkapnya
MASIH RAGU
BAB 6Mimpi yang baru saja dialami oleh Dea, benar-benar terasa sangat nyata, bahkan tangannya masih terasa sakit ketika Arfan menariknya tadi, padahal itu semua hanya mimpi.Dea memutuskan untuk beranjak dari ranjangnya, lalu ia melangkah ke kamar mandi untuk berwudhu, ia akan membaca murotal qur’an untuk menenangkan hatinya, karena hanya dengan cara itu, perasaannya akan menjadi lebih baik.Ayat demi ayat lantunan surah yang ia baca terdengar syahdu menghangatkan jiwanya, menemaninya menghabiskan malam yang sebentar lagi akan berganti menjadi pagi, hingga terdengar suara azan subuh yang berkumandang, barulah Dea menyudahinya.“Sodakallah hul’azim,” Dea menutup al qur’an kecilnya dan menyimpan kembali di tempat semula.Tok…Tok…Tok…“Dea, Sudah bangun belum, Nak!” terdengar suara bunda dari luar kamarnya.“Iya, Bun! Aku sudah bangun,” teriak Dea dari dalam kamar.Dea
Baca selengkapnya
KENYATAAN
BAB 7Ternyata benar dugaannya, Dea hanya mendengar separuh saja pembicaraannya dengan Arfan, dia tidak tahu kalau Arfan mengatakan hal lain tentang dirinya. Akhirnya, Angga memutuskan untuk menceritakan apa saja yang Arfan katakan pada adiknya.Flashback,“Fan, kalau di dunia ini tidak ada gadis lain selain Dea, apa yang akan kamu lakukan?” tanya Angga.Mereka berdua sedang melakukan permainan Truth or Dare. Kali ini, Arfan yang harus menjawab pertanyaan Angga dengan jujur dan cepat, karena pilihannya jatuh pada Truth.“Memangnya tidak ada pertanyaan yang lain selain itu?” bukannya menjawab pertanyaan, Arfan malah meminta Angga untuk mengganti pertanyaannya.“Tidak ada, hanya itu yang tiba-tiba terlintas di kepalaku,” papar Angga, ”cepat jawab! Jangan kelamaan mikirnya,” pinta Angga.Arfan menghela napasnya yang terasa sangat berat, mencoba menguatkan hatinya yang sedang rapuh karena patah hati, ia
Baca selengkapnya
CALON ISTRI
BAB 8Mendengar Angga membahas hal itu, membuat Arfan sedikit kesal pada sahabatnya itu, ia bahkan kembali mengecek Laptopnya lagi, ia tidak suka jika harus membahas hal yang bisa merubah harinya menjadi buruk.Begitu juga dengan Angga, ingin sekali ia melempar sahabatnya itu dari atas gedung, bagaimana tidak, ia sudah bicara panjang lebar, tapi dia hanya diam saja. Dasar Arfan menyebalkan!“Kamu enggak mau tau siapa orangnya yang dipilih, Dea?” Angga menatap Arfan dengan tatapan tajam.“Untuk apa saya tau? Toh, bukan urusan saya juga 'kan?” ujar Arfan datar.Angga menatap tidak percaya dengan yang baru saja Arfan katakan, bagaimana bisa dia berkata seperti itu, Dea itu adiknya, harusnya dia ikut perduli, bukan acuh seperti itu.“Ini semua bakalan jadi urusan kamu, Arfan!” sarkas Angga.“Kenapa jadi urusan saya? Yang menikah ‘kan adik kamu, bukan saya!” sanggah Arfan.“Karena yang a
Baca selengkapnya
JODOH ISTIKHARAHKU
BAB 9“Saya mau jemput CALON ISTRI!” pungkas Arfan.Deg …!‘Bang Arfan sudah ada calon istri! Siapa? Kenapa Bang Angga tidak pernah cerita padanya,’ batin Dea.Mendengar Arfan mengatakan itu, ada rasa yang mengganjal di hatinya, tapi Dea mencoba bersikap biasa saja, menyembunyikan rasa perih yang kini ia rasakan.“Memangnya, siapa calon istri Abang?” Dea menatap wajah Arfan yang sejak tadi selalu tersenyum.Wajah Arfan terlihat sangat bahagia karena ia akan bertemu dengan calon istrinya, itu semua terlihat jelas oleh Dea.“Orangnya ada di depan saya, sedang berdiri menatap saya,” papar Arfan.Dea mencari siapa orang yang dimaksud oleh laki-laki di depannya, tapi ia tidak melihat orang lain yang ada di depan dia, selain Tia dan dirinya.“Memangnya siapa? Orang yang ada di depan Abang hanya ada Tia dan ak--” ucapan Dea terhenti, ketika ingatannya tiba-tiba terpikir sesuatu
Baca selengkapnya
WILL YOU MERRY ME
BAB 10“Will You Merry Me?” ucap Arfan, mengeluarkan sebuah cincin berlian dari saku celananya.Antara terkejut dan juga senang, Dea benar-benar dibuat syok untuk kesekian kalinya.“A—Aku, bingung harus jawab apa,” ucap Dea gugup.“Nanti malam saya akan datang ke rumah kamu dengan orang tua saya, kamu bisa persiapkan apa yang akan kamu katakan," Arfan tersenyum, lalu ia memberikan cincin tadi kepada Dea.Dea menyernyitkan dahinya, ia bingung kenapa Arfan memberikan cincin ini padanya, sedangkan ia belum menjawab lamarannya.“Kenapa ini diberikan kepadaku, Bang?” akhirnya Dea benar-benar menanyakannya.“Kamu pakai saja di jari manismu, saya tau kamu pasti akan menerima lamaran saya,” dengan penuh percaya diri Arfan mengatakan itu semua.Dea menatapnya tidak percaya, tidak habis pikir pada laki-laki yang kini sedang duduk di sampingnya, dia bisa percaya diri tingkat tinggi seperti ini
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status