Abraham Van Helsing

Elona Del Santiago, Deshe-shete anyos, palaban at palaging positibo sa buhay. Lumaki siya sa pang-aabuso at pananakit ng kanyang tiyahin sa kanya. Gusto lang naman ni Elona ng isang matiwasay na buhay kung saan kahit magkanda ugod-ugod na siya sa pagtatrabaho ay okay lang. Basta mayroon lang siyang matatawag na pamilya. Titiisin niya. Hanggang dumating ang araw na nakilala niya si Laurier, isang maginoo na lalaki. Ngunit paano kung…malaman ni Elona ang pinakatago-tago nitong sekreto? Paano kung…hindi siya pangkaraniwang tao dito sa mundo? Handa ba’ng talikuran ni Elona ang lahat-lahat at tanggapin si Laurier? O, magiging isang madilim at masayang bangungot nalang ang lahat?

Elona Del Santiago, seventeen years old, combative and always positive in life. She grew up with her aunt abusing and hurting her. Elona just wants a peaceful life where even if she's tired of working, it's okay. She will endure. Until the day came when she met Laurier, a gentleman. But what if… Elona finds out his best-kept secret? What if… he is not an ordinary person in this world? Is Elona ready to give up everything and accept Laurier? Or, will it all be a dark and a happy nightmare for her?

“Bagaimana bisa aku tidur denganmu?” seorang wanita protes karena Jordan menginginkannya tidur dengannya tanpa saling sentuh. “Aku hanya perlu sembuh dari penyakit aneh ini,” jawab Jordan menunjukkan tubuhnya yang kemerahan dan banyak ruam-ruam kecil bekas garukannya. “Apa kau seorang alien?” “Aku manusia.” “Kenapa kamu punya gejala aneh seperti itu?” “Tidak tahu. Aku hanya akan sembuh jika aku tidur dengan seorang wanita.” = = = Jordan Land seorang boss sebuah perusahaan majalah berskala internasional. Berusia 30 tahun, tinggi, dan juga tampan. Semua tentangnya adalah sempurna, tapi ada dua hal dari Jo yang membuatnya dibenci hampir semua orang yang mengenalnya. Yaitu sifatnya yang pemarah, dan penyakit misteriusnya yang hanya bisa sembuh jika dia tidur dengan seorang wanita. Sampai akhirnya dia menemukan seorang gadis yang bisa menyembuhkannya hanya dengan kehadirannya saja sudah membuat Jordan sembuh dengan perlahan. Siapa gadis itu? Apakah Jordan bisa sembuh dari penyakitnya itu.

“Cinta tidak mungkin salah, apalagi salah alamat.” Zivana Letisha Ahmad, dengan berat hati merelakan dirinya untuk dijodohkan dengan seorang CEO bernama Damar. Sayangnya, Zivana justru mencintai pria lain yang namanya juga Damar. Akankah Zivana menerima pria yang menjadi jodohnya itu dan melupakan cintanya?

Di usia yang hampir 40 tahun, pengusaha sukses dan tampan cukup banyak wanita yang wara wiri dalam kehidupa seorang Samudra Abimanyu. Tapi selama ini belum ada yang benar-benar mampu membuatnya terpikat. Rata-rata mereka hanya “mampir” sebentar sebelum digantikan oleh wanita-wanita lain. Tidak hanya para temannya yang menjulukinya playboy bahkan beberapa majalah dengan terang-terangan menyebutkan bahwa dia adalah casanova, mungkin ada benarnya saking seringnya dia gonta-ganti perempuan. Satu pantangan Samudra adalah tidak akan mengencani pegawainya, dia tidak ingin merusak citra dan profesionalitas kerja dengan love affair di kantor. Dan sampai saat ini dia tidak pernah melanggarnya, biarpun tidak sedikit staff wanita yang kepincut dengannya. Bos muda, kaya dan ganteng. Sabrina. Why on earth sosok wanita ini tiba-tiba sibuk mondar-mandir di pikirannya? Semenjak kali pertama interview, sosoknya rajin nongol tanpa diundang ke kepalanya. Seperti tidak ada wanita lain saja, pikirnya sinis ke diri sendiri. Walaupun banyak bergonta – ganti pacar, dia memang tidak terlalu sibuk untuk memikirkan perempuan. Buat dia pacar adalah selingan diantara kesibukan pekerjaan, selingan untuk mencerahkan hari, pelengkap untuk dibawa ke resepsi bukan untuk memenuhi pemikiran. Mendapatkan pacar baru buat dia sama mudahnya seperti membeli jas baru, sekali lirik bisa dipastikan perempuan akan tersipu – sipu kepincut. Tetapi Sabrina lain. Ada sesuatu tentangnya yang menyedot perhatian Samudra. Cantik, yes…tapi lebih dari itu. Gayanya yang anggun tapi terkesan berjarak, ada sesuatu darinya yang menyedot perhatian Samudra. Seperti black hole yang menyedot semua energi dan masa di sekitarnya, Sabrina juga menyedot semua fokus dan perhatian Samudra.

Daaaarrr ! Lagi-lagi suara petir, biarpun aku nggak terlonjak seperti tadi tapi cukup bikin hati lumayan ngenes. Dengan kecepatan siput seperti ini jam berapa aku akan sampai Jakarta. Aku mendesah sedih, desahan yang sia-sia karena cuman aku sendiri yang tahu. Bruukkk ! Aku kaget lima kepalang. Aku menabrak sesuatu? Buru-buru aku melankah ke depan mobil, ingin melihat apa yang tadi sepertinya aku tabrak. Noooooo…..orang? Ada orang…eh laki-laki jatuh tertunduk di depan mobilku. “Tempat apa ini?” akhirnya dia berbicara. Pheeeww…aku menarik nafas lega, minimal dia bisa berbicara, coba kalau dia ternyata tidak bisa berbicara dan aku tidak tahu menahu bahasa isyarat bagaimana kita akan berkomunikasi coba? “Bandung….” Jawabku ragu-ragu, aku tidak yakin apa maksud pertanyaan dia dengan “tempat apa ini”, apa maksudnya kita di mana? Aku yakin sih aku belum meninggalkan bandung. “Bandung? Apa itu nama desa?” Hah…dia tidak tau Bandung? Mati gue, jangan-jangan tabrakan tandi membuat dia gegar otak. Sekarang dia mengalami amnesia dan tidak tahu siapa dirinya, tidak tahu apapun! Terus apa yang harus aku lakukan? Tiba-tiba aku ingat film Jason Bourne, dimana dia mengalami amnesia setelah tertembak dan jatuh ke laut. Tetapi lelaki ini bukan Jason Bourne, tapi dari postur badan dan wajahnya bisa saja lho dia menjadi the next Jason Bourne. Aarrrgghhh gue ngelantur lagi. “Mas ingat namanya siapa?” ok, pertanyaan basic untuk memastikan apakah dia amnesia atau bukan. “Gajah Mada” jawabnya singkat. Aku dengan refleks menyunggingkan senyum kecil, pasti emak bapak si emas ini adalah fans berat patih maha tersohor dari Majapahit tersebut. “Kenapa kamu tersenyum?” tanyanya membuyarkan lamunanku.

For ten years, Rose has lived in the shadow of her own nightmare. She was only six when Alderon Kane, the ruthless Alpha of Mooncrest Pack, ripped her life apart. Her father—slaughtered at his feet. Her sister—defiled by his men. And Rose? Claimed. "That one is mine," he had said before shoving her into his car like a possession, branding her with his cruelty. Now, she is no longer the helpless girl he stole. She has spent a decade sharpening her hatred, becoming a phantom in his own pack, waiting for the perfect moment to slit his throat. Mooncrest will burn. Alderon Kane will die by her hands. But fate is a cruel mistress. The night she prepares to run, the moon whispers a horrifying truth—Alderon Kane is her mate. Bound by an unbreakable bond to the very monster she has sworn to destroy, Rose faces an impossible choice: surrender to the mate bond and become his, or defy the gods and carve out her revenge, even if it means tearing herself apart in the process. Because love was never an option. And mercy died the night Alderon Kane claimed her.

"I can't hold it in anymore," I mumbled, my voice had loosed strength.  "Horace, please... I.. need you inside me." I pleaded. ~ "I, Alpha Gavner Wolfgrimm of The Midnight Prowlers Pack reject you filthy disgust, Lenora Silverberg as my mate at this instant" Alpha Gavner snarled with disgust as each word pierced through my heart, as I laughed bitterly. A witch in a Werewolf blood. A monster that must be wiped away from the earth's surface. Lenora, had always been wanted dead, she stayed hidden as her demon power never agitated her. A Hybrid, not wanting to be seen. A hot werewolf's blood... Alpha Gavner, rejects his mate for the third time. He wants Lenora dead, but his brother, the king of the pack, Alpha Horace Wolfgrimm, tells her to stay. His brother may have rejected her, but he wants her to stay. Alpha Horace Wolfgrimm declares he will be the unmated male to claim her. She will be his Luna. What will happen when he discovers her true self?

A woman who lives her life in poverty touched the heart of the young billionaire man by her very own incredible endearing raw voice. And with the billionaire's connections, he managed to know the personal informations of the incredible woman, which includes her family status. Out of pity for the woman, he thought of offering her a help, but only in a one condition. It is to be the secretary of his for 3 months who can sing for him anytime, in an exchange of helping her get recognized in the world with her wonderful voice.

With the unfortunate event that led Georgia Musni to meet the mafia underboss Primo Bonsignore, a heart-shattering truth surfaced as a result. The ideal and perfect man that Georgia painted her fiance in her mind was tainted black when Primo proved him to be the man that Georgia didn’t think that he is. “You bastard why… did you throw the ring?” voice shaking, Georgia asked as the ball of knuckles in her hands formed. “Because I know very well that you will do the same thing soon.” Grinning ear-to-ear, Primo answered as if he didn’t steal the most valuable thing to her. Primo in fact didn’t lie. Knowing the truth through him changed her judgment of her fiance. Soon enough, they ended up sharing the same goal where they had to look back on the life that they had lived, while subsiding the fact that Primo is a mafia. Taking that into consideration, how would the truth about their lives–especially Georgia’s play in their relationship? Will it make their ties stronger? Or be the reason for them to cut ties?