Kota Zombie

Aku Indri, seorang Mahasiswi Swasta di daerah Sulawesi. Kami kesasar di hutan karena suatu tugas penelitian. Di sinilah saat aku berjumpa dengan lelaki tampan itu, Bima. Dia seorang tentara dari negeri yang belum pernah aku ketahui. Negeri Uwentira, mereka juga menyebutnya kota Uwentira. Kota indah nan megah berlapis emas dan berlian. Bagaimanakah kisah cinta kami selanjutnya?Uwentira... Kota metropolitan yang hilang.

Jalan hidup tidak ada yang tahu. Reina yang sebelumnya hidup di kota yang penuh dengan diskriminasi pada kaum minoritas. Kini dia kembali ke kota asalnya yaitu Distrik Kumuh. Gadis yang akan menginjak 17 tahun itu, tidak menyangka jalan hidupnya yang dikenal sebagai jenius pemecah misteri akan mengarah pada hal yang tidak pernah dipikirkannya yaitu menjadi putri sulung anak seorang mafia di kota itu. "Aku ingin tahu siapa yang membawaku ke kota terkutuk itu, juga siapa yang membunuh orang tuaku. Aku akan menghancurkannya sampai anak-cucunya"

Sisil adalah seorang perempuan yang selalu di remehkan oleh keluarga besar nya, mereka mengira Sisil bekerja di kota sebagai pembantu, padahal Sisil di kota sudah menjadi orang sukses

"Aku tidak butuh tanggung jawabmu dengan pernikahan, Bastian. Tapi cukup kau bayarkan utang ibuku pada pamanku!" "Apa kamu gadis yang bodoh? Bukankah dengan pernikahan kamu bisa meminta segalanya? Coba pikirkan!" ucap seorang pria di depannya. degh! Nara tersadar. Benar yang dikatakan Bastian pria di hadapannya ini. Dengan pernikahan, dia bisa meminta apapun yang ia inginkan. Terlebih lagi, Bastian adalah pemilik hotel tempatnya bekerja. Tapi.... "Tapi aku bukan cewek matre, Bastian. Jangan samakan aku dengan yang lain." "Aku bukan mereka!" tegaskan Nara. "Jika alasanmu tidak ingin menikah sebab takut disangka matre, lalu apa dengan pernyataan ini, apa kamu bisa mengelaknya?" "Pernyataan apa maksudmu?" "Maaf, kamu sudah ternoda. Apa dengan keadaanmu seperti ini kamu masih punya harga diri untuk minta dinikahi pria lain? Coba pikirkan sekali lagi!" Nara terdiam. Perkataan Bastian seperti penghinaan tersendiri untuknya. walau kenyataannya memang benar seperti itu. "Kurang ajar kamu Bastian! Kamu pria bren**ek! Baj**gan! Kamu sudah tega merenggut semua masa depanku." umpat Nara sangking kesalnya tapi tak bisa berbuat apa-apa. "Jadi bagaimana, setuju dengan tawaranku atau...?" >> Hai kak, ikuti kisah Nara dan Bastian sampai selesai ya. terimakasih <<

Tujuh anak manusia yang tidak saling mengenal tiba-tiba dipertemukan oleh suara misterius. Mereka pun bertemu dan saling membantu di sebuah kota yang telah dikatakan hilang. Di dalam kebingungan atas kota dengan teknologi luar biasa dan tanpa kemiskinan itu, ketujuh orang ini akhirnya sadar bahwa ada nyawa yang dipertaruhkan untuk kembali ke tempat asal mereka. Bagaimana kisah mereka untuk kembali? Atau mereka akan tetap berada di kota hilang tersebut selamanya?

Ellana Barquez is a known introvert. She was detached from everyone including her own sister, Marose Barquez. She fancied anything that has something to do with mysteries and that is the reason why she is being called 'impossible'. But something phenomenal happened wherein she uses her knowledge to fight for their lives. A zombie apocalypse tumbled into their place that pushes her to be someone she doesn't even imagined to become. Will she be able to take and accept the calling, be a sister, for once, to her younger sibling and help themselves survive? Or end up being vulnerable and defeated? How will that unfortunate occurence help them changed? Will the reconciliation between Ellana and Marose will finally be served?

Kiami Lynn, remembers dying in a zombie horde after surviving 8 years of an apocalypse. Remembering how she spent her first life helping family who never truly cared, abandoning the few who genuinely loved her. Her final thoughts are filled with regret and betrayal as she succumbs to the horde, reflecting on how her misplaced loyalty led to her demise. But death is not the end, Kiami awakens ten days before the outbreak in her own past, alive, whole, and confused. She is greeted by the Ultimate Power System, a mysterious interface that grants her a Sanctuary — a space to train, store items, grow food, and prepare for survival. Within the Sanctuary, she is guided by Echo, a cryptic, riddle-speaking spirit who teaches her to cultivate new powers, master her skills, and make strategic choices. Reborn, Kiami is no longer the quiet, people-pleasing girl she once was. She is outspoken, calculating, and insightful, using the knowledge of her past life to anticipate the coming apocalypse. Over the course of ten days, she trains relentlessly, honing her reflexes, combat skills, and strategic thinking. Haunted by visions of her past mistakes, she learns the true cost of misplaced loyalty and the importance of foresight, strategy, and decisive action. Every decision carries risk, but every earned skill and reward brings her closer to becoming a survivor capable of not just enduring the apocalypse — but turning the tide of the human vs. zombie war. As the outbreak draws nearer, Kiami begins to manipulate the real world, testing her powers, setting traps, and preparing to rewrite her fate. With Echo’s riddles guiding her and the Ultimate Power System enhancing her body, mind, and strategy, she is determined that this time, nothing will stop her — no betrayal, no undead horde, no past mistakes.

Sebuah kota kecil yang bernama kota fleth hiduplah sebuah anak dari dunia lain yang bertransmigrasi ke dunia renaissance yang penuh dengan ilmu supranatural, mistik sekaligus spiritual yang mengandung banyak sekali misteri sejarah di dalamnya.

Liz lari ke kota kecil setelah mengandung. Bertahun berlalu dan ia memiliki seorang putra bernama Axel. Sementara Caden, pria yang tidak lain ayah Axel datang ke kota dan bertemu lagi dengan Liz dan Axel...

In the year 2020, the world faced Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2, and took several years to slowly recover from its immense effect. Thirty years after, another virus rose and affected the world's population in just a few weeks. The health workers couldn't determine what exactly the virus is, its type, and the way it is being passed from person to person despite the advanced and improved technology. Because of this and the sudden virus outbreak, the World Health Organization assigned Richforte Medical Team for a research mission for the virus and find a cure for it as soon as possible. Would they be able to accomplish this mission if, in the next few hours, the world would have what they called Zombie Apocalypse?