Olivia Devina Umur Berapa

Di hari ulang tahunku yang ke-22, pamanku menemukan buku diari milikku. Setelah tahu bahwa diam-diam aku mencintainya, ia mengirimku ke luar negeri, menghabiskan jutaan untuk merancang pernikahan mewah, lalu menikahi cinta pertamanya.

Untuk mendapatkan inspirasi dalam ujian seni, ibuku menyewa guru privat untukku. Di bawah cahaya redup, kakiku di bawah meja perlahan-lahan bergerak dan bertumpu di kaki guruku. Guruku mulai meremas kakiku dengan kuat dan menatapku dengan tatapan yang membara. Suara hujan lebat yang begitu rapat di luar sana, yang berpadu dengan suasana hening …. Membuat pikiranku tidak bisa berhenti untuk melayang ke mana-mana. Tubuhku juga terasa aneh. Kemudian, guruku tersenyum dan menutup pintu. Dengan hati-hati, dia melepas dasinya dan berkata hendak "membahas pelajaran" denganku.

"Ayahmu menyakiti putriku, jadi aku sakitin kamu! Dengarin, kaki dibuka sedikit." Ayah dari sahabat memposisikan aku dalam gaya yang memalukan, mendengar gerakan mesra ayah dan sahabat di dalam kamar, aku hanya pasrah diperlakukan sesuka hati oleh Om Charlie......

Pertama kali aku tidur di ranjang yang sama dengan seorang pria, apalagi di tengahnya ada sahabatku. Pada pagi hari, pria itu diam-diam menciumku dan berjanji akan bertanggung jawab padaku.

Aku seorang janda. Malam itu, dalam keadaan setengah sadar, aku berniat pergi ke kamar mandi, tapi aku menemukan pintu kamar putraku yang berusia 18 tahun sedikit terbuka. Dari dalam, terdengar suara napas terengah-engah yang samar ….

Aku seorang pelatih kebugaran, bertubuh kuat dan penuh gairah. Istriku sedang dinas keluar kota selama setengah bulan dan aku sulit tidur sendirian, hatiku terasa panas seperti terbakar. Malam itu, seorang tante cantik berusia empat puluhan diam-diam masuk ke kamarku ... "Kalau kamu diam saja, biar tante yang mulai duluan."

Cologne adalah seorang detektif muda yang terpaksa harus bekerjasama dengan seorang iblis. Suatu kejadian traumatis yang menimpa dirinya, membuatnya menjadi manusia yang kacau. Namun ditengah rasa keputusaan dirinya, di sana ia bertemu dengan seorang iblis. Berkat sang iblis, Cologne secara perlahan berhasil menyembuhkan luka batin yang dideritanya.

Aku didudukkan di atas meja oleh ayahnya si preman sekolah. Pria itu menggigit rokok di sudut bibirnya, wajahnya tampak seperti orang berpendidikan, tetapi kelihatan jelas aura brengseknya. "Buka kakinya sedikit ... " Tiba-tiba, preman sekolah masuk ke ruangan. Ayahnya langsung menekan kepalaku dan menyembunyikanku di bawah meja. Detik berikutnya, dia langsung membuka ikat pinggangnya ...

Dans chaque existence il existe chaque chemin. Nous marchons toujours selon une voie. Qu’elle soit prédéfinie ou adaptée. Cette histoire est un exemple.

> “Stay still, Little Thorn… I want to taste you slowly.” His voice was velvet and ruin. His mouth, a weapon. And I—fool that I was—leaned closer. Before death wore a suit and called itself a lover, I used to believe in beauty. Before the blood. Before the runes. Before I painted the image that killed my parents—I believed my art could save me. Now I know better. I was just weeks from graduating when the painting came to me like a fever. I didn’t choose it. I didn’t plan it. My hands moved, possessed, dragging symbols I’d never seen and a face I’d never forgotten—his. Eyes red as wine. A crown pierced with thorns. And a girl in the center… me. Offering herself. I signed it with a mark I didn’t recognize. I sold it to a stranger. And days later, my parents were dead—no wounds, no reason, just... gone. The police said stress. I say fate. Now I’m being hunted by a world I didn’t know existed. Vampires with ancient courts and older grudges. Symbols that whisper in my blood. And Lucien D’Aragon—the vampire who says I summoned him with my brushstroke. That I belong to him. He says I’m his prophecy. His ruin. His Little Thorn. But I’m not just prey. Something is waking in me. Something hungry. Something I was never meant to survive. If I give in, I lose everything. If I fight, I might finally learn the truth. About my art. About my bloodline. About what really happened that night. And why he keeps whispering that I was painted for ruin... but made for him.