Janji Pernikahan yang Tak Pernah Terwujud
Aku hanya mengungkit tentang dekorasi lokasi pernikahan, tetapi cinta pertama tunanganku langsung menangis dan berlari keluar.
Alexander menamparku hingga aku tersungkur di lantai. Dia menggertakkan giginya dengan penuh kebencian.
"Melinda, kamu begitu nggak sabar buat nikah? Kamu begitu takut nggak ada yang mau nikahi kamu, makanya kamu nggak berhenti paksa aku menikahimu? Pernikahan kita seminggu lagi ditunda saja dulu!"
Aku menutupi wajahku, tetapi hatiku tetap tenang. Termasuk kali ini, dia telah menunda pernikahan kami delapan kali.
Aku menunggunya dari usia 28 hingga awal 30-an, tetapi masih tidak mendapat jawaban. Jadi, kali ini aku mengemas barang-barangku dengan sangat tenang dan memilih untuk pergi.
Sebenarnya, pernikahan ini juga tidak harus terjadi.