Aku Setelah Kau Ceraikan

Aku Setelah Kau Ceraikan

Oleh:  Sang_Dewi  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
22 Peringkat
173Bab
21.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Semula pasangan suami istri Nadhira Nathalia Raharja dan Alfahri Erlangga Putra terlihat sangat bahagia sebelum kedatangan Ibu Sita yang tiba-tiba meminta tinggal bersama di rumah yang sederhana. Setelah tinggal bersamanya, rasa tidak suka pada menantunya yang miskin mendadak muncul. Bu Sita berharap kalau Fahri meninggalkan Nadira dan menikah dengan wanita lain. Sebab, hingga usia pernikahan kedua, mereka juga belum dikaruniai anak. Masalah rumah tangga pun mulai berdatangan. Terlebih ketika sang suami rupanya tergoda oleh hasutan mertua. Bagaimana nasib Faira setelah bercerai?

Lihat lebih banyak
Aku Setelah Kau Ceraikan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Author Tinta Ireng
Sabar ya Nadhira
2024-04-19 14:06:09
0
user avatar
Masrie Napitupulu
Ngerasa sedihnya jadi Nadhira, untung punya suami yang baik, ya. Keren Othor yang satu ini, titip jejak cinta untuk Nadhira.
2024-04-16 20:28:16
1
user avatar
Noorshsaa14
ini novel keren banget, semangat untuk para wanita wanita kuat di sana, semangat ka ......
2024-03-10 12:27:15
1
user avatar
Yasmin_imaji
waaaah,,, kau sudah memainkan emosiku bahkan di bab satu mak sang_dewi ... lanjut kak
2024-03-09 11:48:31
1
user avatar
Niki_Tawa
suka suka suka
2024-02-11 04:27:43
1
user avatar
ATBM Goyor
Semangat up nya thor, di tambah bab nya
2024-02-10 12:27:21
1
user avatar
Safiiaa
mertua selalu menjadi salah satu penyebab problem rumah tangga. lanjutkan Thor ...
2024-02-08 18:08:52
1
user avatar
Calista Rani
Banyak pelajaran di cerita ini
2024-02-07 01:21:26
1
user avatar
Niki_Tawa
cerita ini cukup menguras emosi
2024-02-02 09:17:42
1
user avatar
ATBM Goyor
nyimak sampai bab terakhir. lanjut thor
2024-01-24 19:36:15
1
user avatar
bukan siapa
Banyak juga mertua yang seperti Bu Sita ini, tapi banyak juga mertua yang baik
2024-01-23 15:12:46
1
user avatar
Radd
Begitu juga cerita hidup di dunia nyata. Aku suka kali ceritanya lohhh, lanjutkan yaa
2024-01-19 21:12:41
1
user avatar
Isa Ann
banyak nih kasus begini di real life (-Ă—-) makanya semakin dibaca makin nyesek kayak ngerasain jadi Nadhira, padahal blm nikah, kekekek,
2024-01-19 19:55:15
1
user avatar
Endiy Fathia
Mertua Nadhira menjadi orang ketiga dari pernikahan mereka, mestinya menjadi orang yang paling mensupport to masih dua tahun pernikahan.
2024-01-19 19:27:20
1
user avatar
Namaku Malaja
Rumah tangga sesorang kalau udah diikuti sama mertua sudah pasti nggak ada damainya. Apalagi mertua yang suka nyinyir. Terima kasih untuk karyanya yang menghibur ya, Kak.
2024-01-19 18:45:28
1
  • 1
  • 2
173 Bab
Bab.1. Mahligai Rumah Tangga
"Kerjaan aja yang kau pikirkan! Kapan kau akan memberiku seorang cucu!"Ucapan itu sangat singkat tapi terdengar sangat menyakitkan untuk Nadhira, wanita mana yang tidak mengidamkan seorang momongan, pasangan suami istri itu tentu sudah berusaha berbagai cara, hanya saja Allah memang belum berkehendak."Mamah ini ngomong apa sih, bisa nggak usah bahas masalah itu lagi Mah, aku bosan mendengarnya!"Terpaksa Fahri bicara cukup keras agar bu Sita tak membahas soal itu lagi tetapi wanita tua itu memang sengaja menggunakan alasan itu untuk menghina menantunya."Fahri kau ingat! Sudah dua tahun kalian menikah tapi lihat! Istrimu belum juga hamil, mau sampai kapan!"Sesak hati Nadhira mendengar hinaan dari Ibu mertuanya, sebagai istri memang dia tidak sempurna tetapi bukan berarti dia mau apa yang saat ini terjadi padanya. Sebagai sesama perempuan mengapa bu Sita begitu teganya bicara seperti itu pada Nadhira. Dia hanya bisa menunduk dengan mata yang mulai berkaca-kaca, tak berani untuk memb
Baca selengkapnya
Bab 2. Kenangan Masa Lalu
Sebuah dekorasi penuh dengan bunga warna warni yang begitu indah di belakang rumah yang sengaja Fahri siapkan special untuk istri tercinta. Terdapat sebuah meja makan dengan dua kursi berhadapan.Hidangan yang sudah siap tertutup tudung saji dan sebuah lilin yang menyala kecil membuat suasana semakin romantis.Walau hanya kejutan kecil yang di berikan oleh suaminya tapi membuat Nadhira sangat bahagia, bagaimana suaminya bisa membuat kejutan ini, sedang laki-laki itu bukanlah tipe orang yang romantis."Masya Allah Mas, kamu membuat ini semua untuk aku?" Fahri tersenyum manis sambil mengangguk, dia merasa bangga karena berhasil membuat istrinya bahagia. Fahri memang tidak bisa memberikan yang lebih untuk Nadhira karena memang dia bukan orang kaya raya yang bergelimang harta, dengan profesinya yang hanya seorang Staf, kejutan ini sudah lumayan menguras dompetnya. Namun semua ini dia lakukan semata hanya mau melihat istrinya bahagia."Gimana, apa kau suka?""Suka Mas, suka sekali. Makasi
Baca selengkapnya
Bab.3. Pergumulan Panas. (Warning21+).
"Sa-Sayang! Kamu be-belum tidur?" tanya Fahri terlihat gelagapan khawatir istrinya cemburu saat tau dia dan Mamahnya pulang di antar oleh Salsa.Mendengar suara mobil berhenti di depan rumah tentu membuat Nadhira penasaran, karena dia tau kalau suami dan mertuanya pergi tanpa menggunakan mobil."Kalian baru pulang?" Astagfirullah Mah, Mamah pasti lelah. Sini biar aku bantu.""Nggak perlu! Aku bisa membawanya sendiri!"Ucapan bu Sita membuat Nadhira tersentak. Niat baiknya justru diterima kasar oleh mertuanya, pandangan Nadhira beralih ke seorang wanita yang berdiri sejajar dengan suaminya, kesal, memang kesal. Ada rasa cemburu menyelimuti hati Nadhira karena tak mengenal siapa wanita ini."Ah, Nak Salsa, ayok kita masuk."Ucapannya bertolak belakang dengan ucapannya terhadap Nadhira, pada Salsa terdengar sangat lembut sambil menggandeng tangannya masuk.Gadis itu sempat menoleh pada Nadhira saat langkahnya sejajar dengan dirinya berdiri, senyum miring Salsa lontarkan untuk Nadhira den
Baca selengkapnya
Bab.4. Putri Pak Baskara.
"Ya Allah, Mamah! Bisa nggak Mah bicara lembut sedikit. Aku kaget sekali Mah.""Kenapa? Kamu nggak suka? Aku peringatkan sama kamu. Jangan mentang-mentang kamu bekerja lantas kamu lupa pekerjaan rumah. Sebelum berangkat kamu sudah harus mengurus semuanya, apa kamu mengerti Nadhira?"Tak perlu bu Sita mengatakan itu Nadhira sudah tau, bahkan cara berpikirnya sudah lebih jauh darinya. Tak biasanya mertuanya itu bangun jam segini, biasanya dia selalu bangun jika sarapan sudah tersaji di atas meja. Bau wangi makanan seolah menuntun dia untuk melangkahkan kakinya ke meja makan, tetapi saat ini bu Sita bangun terlalu pagi hanya untuk mengingatkan Nadhira."Iya Mah, aku sudah tau kok. Mamah nggak usah khawatir, sebentar lagi sarapan siap. Aku masak dulu."Wanita tua itu kembali masuk ke kamarnya yang membuat Nadhira menggelengkan kepalannya, heran dengan sikap mertuanya yang tak pernah suka pada dirinya sebaik apapun dia."Alhamdulillah sudah siap. Lebih baik aku panggil Mas Fahri untuk sar
Baca selengkapnya
Bab.5. Kepala Rumah Sakit
"Alhamdulillah, akhirnya aku sampai juga di sini, Bismillah hari ini aku mulai bekerja."Dengan penuh keyakinan Nadhira mulai memasuki Medical Center. Beberapa perawat mengucapkan salam kepadanya, begitu juga dengan beberapa Dokter yang lain juga turut mendekati. Kedatangannya di sini serasa membuat semuanya bersemangat, tak sedikit pula yang merasa ingin jadi temannya."Selamat siang, kamu Dokter Nadhira kan? Perkenalkan aku Siska.""Dan aku Anita," ujar mereka berdua sambil mengulurkan tangan, mengajak Nadhira bersalaman."Eh, iya aku Nadhira! Senang berkenalan dengan kalian, Siska, Anita."Kedua perawat itu memang sangat ramah, bukan hanya pada Nadhira saja, tetapi pada siapa saja yang baru datang meraka selalu mengajaknya berkenalan.baru beberapa menit mengenal mereka, Nadhira sudah merasa sudah cocok, bahkan merasa sangat dekat seperti bertahun-tahun mengenal.Sikap mereka yang suka bercanda dan terlihat santai membuat ketiga perempuan itu terlihat begitu akrab."Eh Nad, kamu pa
Baca selengkapnya
Bab.6. Susah Komunikasi.
"Papah! Aku datang!"Fahri dan Pak Baskara spontan menoleh pada suara wanita yang begitu ceria sambil membuka pintu. "Hei Sayang! Syukurlah kamu datang ke sini anak Papah?"Tapi beda halnya dengan Pak Baskara, Fahri dan Salsa justru saling pandang satu sama lain, mereka tak menyangka kalau akan di pertemukan kembali di perusahaan ini. "Salsa? Papah? Jadi ... !" gumam Fahri dalam hati. Dia tak tau kalau Pak Baskara kini sedang mengamati tingkah lakunya sekarang."Kamu kenapa Fahri? Sepertinya ada yang sedang kamu pikirkan?" ujar Pak Baskara yang melihat Fahri sontak termenung, dia mengira kalau Stafnya itu terpesona dengan putri kesayangannya.Secara fisik memang Salsa sangat menarik, tak salah jika siapa saja mengagumi kecantikannya seperti yang di bayangkan oleh Pak Baskara saat ini pada Fahri."Eh, nggak! Nggak apa-apa Pak. Maaf, aku ... !""Ini Salsabila, putri saya, dia baru pulang dari Amerika kemaren. Salsa, perkenalkan ini Staf terbaik Papah, Fahri."Senyum merekah dari bibir
Baca selengkapnya
Bab.7. Ekspresi Dokter Dingin.
"Lakukan Lab, nanti hasilnya berikan padaku, Anita." "Baik Dokter." "Aduh, ini udah sore, lebih baik aku pulang sekarang," sambung Nadhira sambil melihat benda bulat melingkar di pergelangan tangannya. Bisa di bayangkan bagaimana jika dia sampai terlambat sampai di rumah, mertuanya akan semakin gemas mengejeknya memperalat profesinya untuk menjatuhkan dia di hadapan suaminya. Tak perduli apakah Anita dan Siska sudah selesai mencacat semua keluhan pasien, Nadhira bergegas pergi. Berjalan begitu cepat sampai tak sadar kalau di depan ada orang yang sedang berjalan berlawanan arah dengannya. Sama halnya dengan Nadhira, Dokter Nathan pun berjalan sambil melihat proposal yang di tunjukan oleh Asistennya sampai mereka tak sengaja bertabrakan. "Aduh!" Pria dingin itu hanya melihat sesaat pada wanita yang meringis sambil menyentuh bahunya. "Dokter Nathan! Eh, maaf Dok, saya tidak sengaja." Berharap kalau Dokter itu membalas dengan kata yang sama namun ternyata tidak. Dia hanya pergi t
Baca selengkapnya
Bab.8. Ada Apa Dengan Mas Fahri.
"Kenapa Mas Fahri terlihat diam, apa ada sesuatu yang dia sembunyikan dari aku."Di sela-sela makan malamnya Fahri tak sadar kalau Nadhira sedang memperhatikannya, secara diam-diam dia melirik Fahri yang makan sambil memainkan ponselnya, tak seperti biasa suaminya seperti ini. Fahri tak pernah membawa ponsel sebelumnya saat mereka makan bersama.Merasa penasaran maka Nadhira memberanikan diri untuk bertanya apa yang membuat dia sedikit berubah malam ini. Lalu apakah Fahri akan jujur menjawab pertanyaan Nadhira, atau justru berbohong karena tak ingin membuat istrinya itu cemburu."Kamu kenapa Mas? Sibuk? Kok makan sambil main hand pone?""Eh, kenapa Sayang? Nggak! Ini cuma ada meeting penting besok."Jawaban Fahri terlihat sangat gelagapan, mana mungkin dia baik-baik saja, pasti ada sesuatu yang di sembunyikan dari Nadhira sekarang."Terus kenapa kamu terlihat berbeda hari ini? Ada apa, cerita sama aku?"Bukan Fahri yang menjawab tapi justru bu Sita lah yang kembali bersuara. Tak menem
Baca selengkapnya
Bab.9. Sangat Mengkhawatirkan.
"Malam ini Ibu senang sekali Salsa, kita bisa jalan-jalan ke luar. Makasih yah kamu udah belikan Tante banyak barang belanjaan seperti ini." Fahri dan Nadhira yang masih duduk santai di depan ruang televisi di buat tercengang dengan kepulangan bu Sita dan Salsa yang membawa barang belanjaan begitu banyak. Sepertinya sengaja Salsa lakukan itu agar bu Sita senang karena dia tau bagaimana caranya membuat wanita tua itu semakin terkesan dengannya. Dengan membelikan apa yang bu Sita mau dia akan semakin mudah untuk mendekati putranya. "Fahri lihat apa yang Mamah bawa! Nak Salsa belikan Mamah barang sebanyak ini!" Dengan bangganya bu Sita memperlihatkan beberapa tas kertas berisi barang mewah yang Salsa belikan untuknya. Bahkan Salsa juga membelikan sesuatu untuk Fahri tapi sengaja tak di berikan di depan istrinya. "Fahri kenapa kamu nggak datang, padahal aku tadi kirim pesan ke nomer kamu loh. Aku pikir kamu akan datang dan kita bisa belanja sama-sama." Dari sini Nadhira teringat bun
Baca selengkapnya
Bab.10. Bayangan Hitam.
"Eh Fahri, ini aku Salsa. Maaf kalau membuatmu kaget, Fahri."Setelah tau kalau bayang hitam itu ternyata Salsa, Fahri segera menyalakan lampu. "Salsa, kamu sedang apa malam-malam seperti ini?""Maaf Fahri, tadi aku kebelet jadi aku ke sini. Ya sudah aku kembali ke kamar sekarang."Di saat Salsa melintas di depan Fahri, kakinya yang sengaja tersandung keset yang membuatnya hampir saja terjatuh.Dengan spontan Fahri menangkap pinggang ramping gadis berambut coklat itu, tanpa sadar mata mereka saling beradu pandang untuk beberapa detik sebelum Fahri sadar kalau wanita yang dia pegang bukanlah muhrimnya."Aduh!""Eh maaf Fahri, aku tak sengaja!"Tatapan itu serasa ada yang berbeda, darah Fahri berdesir kalau menghirup aroma wangi tubuh Salsa yang dia kenal sejak dulu.Rasanya masih sama seperti saat Salsa belum pergi ke Amerika untuk kuliah di sana. "Lain kali hati-hati.""Iya Fahri, kalau aku ke sana sekarang."*****"Pagi Mas, bangun ini udah pagi. Kita Sholat subuh dulu Mas.""Hem!"
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status