Dikira Pengangguran Ternyata Hartawan

Dikira Pengangguran Ternyata Hartawan

last updateHuling Na-update : 2025-02-09
By:  Kokoro No TomoKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
14 Mga Ratings. 14 Rebyu
220Mga Kabanata
42.1Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Isha dan Satrio tepergok berduaan di dalam kontrakan dan dituduh berbuat mesum. Keduanya dipaksa menikah saat itu juga atau akan diarak keliling kampung dan diusir dari sana. Mau tak mau Isha menikah dengan Satrio yang dianggap penganguran dan tidak jelas pekerjaannya. Setelah menikah Isha dan Satrio tinggal di rumah orang tua Isha. Keduanya terus-terusan direndahkan dan dianggap remeh oleh ibu dan Vita, adik tiri Isha. Satrio selalu dibandingkan dengan Surya, pacar Vita, yang bekerja di perusahaan besar dan punya jabatan bagus. Satrio tetap diam saat dirinya direndahkan, tapi dia selalu membela saat Isha direndahkan. Bagaimana cara Satrio membela istrinya dan membungkam orang-orang yang merendahkan mereka?

view more

Kabanata 1

Bab 1

"Astaghfirullah! Apa yang kalian lakukan di kontrakanku ini!?" Teriakan seorang pria membangunkan Isha dan Satrio yang tertidur di ruang tamu.

"Bisa-bisanya kalian berzina di sini!" tuduh sang pemilik kontrakan sambil berkacak pinggang.

Kesadaran Isha dan Satrio langsung terkumpul begitu mendengar tuduhan tersebut. Keduanya sontak berdiri. Satrio membenarkan ikatan sarungnya yang tidak sempurna, sementara Isha mengancingkan bagian atas kemeja yang terbuka dan menutupnya dengan hijab yang tadi tersingkap.

Kedua orang itu membelalakkan mata begitu menyadari beberapa warga melihat mereka dengan sorot mata tajam dan penuh amarah. Membuat Isha jadi bergidik.

"A-apa?! Zina? Itu tidak benar, Pak! Kami sama sekali tidak melakukan apa-apa!" sahut Isha dengan panik.

“Jangan mengelak! Buktinya sudah jelas! Lihat! Kamu saja memakai baju Satrio!” Pemilik kontrakan itu menunjuk kemeja yang dikenakan Isha.

Gadis berusia 25 tahun itu melihat pakaiannya. Dia baru ingat memakai kemeja Satrio karena kemejanya basah akibat kehujanan. “I-ni tidak seperti yang Bapak-bapak pikirkan!” sanggahnya.

“Mana mungkin kalian berduaan tapi tidak melakukan apa-apa. Kalau ada pria dan wanita yang bukan mahram berduaan, pasti setan jadi orang ketiganya!” tukas pemilik kontrakan yang tetap bersikeras dengan pendapatnya.

“Astaghfirullah! Itu tidak benar, Pak! Demi Allah, kami tidak melakukan zina.” Isha kembali menyangkal tuduhan warga. Matanya mulai berkaca-kaca.

“Tidak usah menyebut nama Allah! Tidak pantas pezina kalian menyebut nama-Nya!”

“Iya. Kelihatannya saja alim ternyata doyan juga tidur sama pria.”

“Jangan-jangan ini bukan pertama kali mereka begituan, tapi baru ketahuan sekarang!”

Berbagai celetukan warga yang menyudutkan Isha terdengar silih berganti hingga membuat air mata yang tadi menggenang, jatuh membasahi pipi gadis itu. Hatinya sakit sekali mendengar tuduhan warga yang sama sekali tidak benar.

“Ketahuan zina saja menangis. Lupa tadi sudah bersenang-senang dengan Satrio!” lontar seorang warga dengan sinis.

“Hapus air mata buayamu itu! Kami tidak akan terpengaruh!” hardik warga lainnya.

“Bapak-bapak, tolong jangan berkata seperti itu pada Dek Isha!” Satrio akhirnya membuka mulut karena tidak tahan melihat Isha yang menangis.

“Heh, Satrio! Kamu sok mau jadi pahlawan kesiangan? Pengangguran saja belagu!”

“Kamu itu pendatang! Bisa-bisanya malah bikin masalah dan mencoreng nama baik kampung ini!”

“Lagian Isha, mau-maunya sama pengangguran kaya Satrio. Apa yang mau dibanggakan kalau cuma bisa memberi kepuasan?!”

“Kamu memang tidak tahu diuntung, Sat. Warga sudah menerimamu tapi kamu malah berbuat zina di kampung ini. Bikin malu saja!”

Rahang Satrio mengetat, kedua tangannya pun mengepal saat mendengar berbagai hinaan warga padanya. Namun dia tetap diam. Percuma juga membela diri karena warga tak akan percaya.

"Seret saja yang sudah berbuat mesum di kampung ini!" teriak salah satu warga.

"Iya. Kita arak keliling kampung biar semua orang tahu kelakuan tidak bermoral mereka!" timpal warga yang lain.

"Iya. Betul itu! Kalau perlu diusir karena sudah mempermalukan kampung ini!" Berbagai macam kalimat dilontarkan oleh warga.

“Tenang, Bapak-bapak semua. Mari kita selesaikan ini dengan kepala dingin!" Pak RT yang baru saja datang berusaha menenangkan warga.

“Mereka harus dihukum biar jera, Pak. Jangan dilepas begitu saja!”

“Ada apa ini, Pak?” Seorang pria paruh baya yang mengenakan seragam satpam mendatangi kontrakan Satrio yang dipenuhi banyak orang.

“Wah, Pak Baskoro. Kebetulan sekali Bapak datang. Kami sedang bermusyawarah untuk menentukan nasib Nak Satrio dan Nak Isha. Mereka kepergok berduaan di sini. Dan menurut warga yang memergoki, mereka sudah berzina,” jelas Pak RT.

“Apa? Kurang ajar!” Mata Baskoro berubah nyalang. Tanpa mengatakan apa pun dia mendekati Satrio dan memukul pemuda itu sebanyak dua kali sebelum akhirnya ditarik oleh warga.

“Pengangguran seperti kamu, berani-beraninya menodai anakku,” teriak Baskoro sambil menuding Satrio yang sedang menyeka darah di sudut bibirnya.

“Kamu benar-benar tidak tahu diri!” Baskoro kembali ingin memukul Satrio, tapi warga berhasil menahannya.

Satrio hanya diam, menunduk. Tidak membalas juga tidak berbicara untuk membela diri.

“Bapak! Sudah! Jangan pukuli Bang Satrio!” Isha berdiri di depan Satrio.

“Isha, minggir! Buat apa kamu membela pengangguran tidak berguna seperti dia! Apa kamu sudah dibutakan dengan ketampanannya?” Baskoro menatap tajam putrinya.

“Astaghfirullah! Apa yang mereka katakan tidak benar, Pak. Apa Bapak tidak percaya sama aku, anak kandung Bapak sendiri? Demi Allah, aku tidak melakukan zina, Pak!” tukas Isha. Air matanya semakin deras mengalir. Hatinya semakin sakit karena Baskoro tidak percaya padanya.

“Terus apa yang kamu lakukan di sini? Bukannya pulang ke rumah, malah berduaan sama pengangguran itu! Kalau kamu suka sama laki-laki, carilah yang masa depannya bagus. Jangan seperti dia!” Baskoro kembali menunjuk Satrio.

“Mau dikasih makan apa kamu sama anak-anakmu nanti? Batu?” sergah pria paruh baya itu.

“Pak, aku sama Bang Satrio tidak melakukan apa-apa. Tadinya aku mau pulang tapi tidak ada orang di rumah. Aku tidak bawa kunci, makanya aku nunggu Bapak di sini,” jelas Isha. Berharap dengan penjelasannya itu bapaknya bisa mengerti.

“Kamu ‘kan bisa menunggu di teras rumah. Kenapa harus di sini, Is?” tukas Baskoro.

Isha terdiam karena tidak punya alasan yang tepat. Benar apa yang dikatakan bapaknya, harusnya dia menunggu saja di teras, tidak malah ikut ajakan Satrio.

“Sudah, tidak usah banyak drama! Kita arak saja mereka keliling kampung biar jera!” lontar warga.

“Ya, benar. Ayo!”

“Bapak-bapak, saya mohon tenang! Tahan emosi dulu! Negara kita negara demokrasi, mari kita selesaikan masalah ini dengan musyawarah.” Pak RT lagi-lagi menenangkan warga. Setelah kondisi kembali kondusif, dia kembali berbicara.

“Pak Baskoro, warga kampung sini tidak bisa menerima tindakan tidak terpuji yang sudah dilakukan Nak Satrio dan Nak Isha. Mereka ingin mengarak lalu mengusir pelaku zina dari kampung sini,” ujar Pak RT.

“Siapa yang akan diusir, Pak?” Baskoro memandang Pak RT. Kepalanya berdenyut mendengar ucapan pengurus kampung itu. Pulang kerja harusnya beristirahat, malah anak dari almarhum istri pertamanya membuat masalah.

“Nak Satrio dan Nak Isha, Pak,” jawab Pak RT.

“Apa? Kami ‘kan sudah lama tinggal di sini. Masa warga sendiri mau diusir? Kalau Satrio, wajar karena dia pendatang dan belum lama tinggal di sini,” protes Baskoro, tak terima dengan keputusan warga. Emosi yang sempat turun, naik lagi.

“Warga tidak mau tahu, Pak. Mereka tidak ingin kampung ini jadi sial karena ada yang melakukan zina. Siapa pun yang berbuat zina di sini harus mendapat sanksi sosial baik warga lama maupun baru. Karena Pak Baskoro dan keluarga sudah lama menjadi warga sini, jadi satu-satunya solusi agar Nak Isha dan Nak Satrio tidak diusir, ya harus dinikahkan saat ini juga,” jelas Pak RT dengan tenang.

“Apa? Menikah?”

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Siswoto
akhirnya selesai,, ceritanya seru, konflik minim dan jelas. cocok buat yang mau baca romance santai.
2025-02-26 02:05:45
0
user avatar
Ricko Syarief
good novel ....
2025-01-30 11:30:33
1
user avatar
Narco Tube
ceritanya sangat menarik
2024-12-07 22:43:20
1
user avatar
Rich Mama
Semakin seru, lanjuttttt
2024-12-06 06:39:18
1
user avatar
Haris Fuadi
mantap ceritanya .. semangat thor up datenya
2024-10-02 19:08:06
1
user avatar
Allyaalmahira
Lahh, kegep kan. Ceritanya menarik, up terus thor.
2024-09-26 21:28:34
1
user avatar
Azzurra
bisa-bisanya mereka ketangkep basah, duh isaahhh kok ceroboh.
2024-09-26 19:28:33
1
user avatar
小億阿拍
ceritanya bagus, selalu menunggu kelanjutannya ya
2024-09-04 01:06:40
1
user avatar
suka baca
Ceritanya keren, Kak, beda dari yang lain. Semangat, ditunggu terus updatenya
2024-08-21 11:02:04
1
user avatar
Naomi Rahayu Sunar
masa Allah ceritanya beda dari yang lain,bagus dan menarik GK bosan bacanya, tetap semangat ya kak Thor .........
2024-08-07 18:20:40
2
user avatar
Ran
ceritanya sangat menarik, Kak. Semangat kakak. aku tunggu lanjutannya
2024-08-02 15:14:26
1
user avatar
Cheezyweeze
Baru baca sampe bab 6 bagus alur ceritanya. Isinya menarik, rekomen utk dibaca. semangat kakak
2024-07-27 18:18:46
1
user avatar
ur secret admirer
selalu ditunggu updatenya
2024-09-23 18:52:48
1
user avatar
Ayaka Kirei
bagus ceritanya, ditunggu terus updatenya, ga sabar pengen tahu siapa sebenarnya Satrio
2024-08-26 12:21:04
1
220 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status