Dua Tuan Tampan

Dua Tuan Tampan

last updateLast Updated : 2025-05-16
By:  bluaeyaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
12Chapters
6views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Karina Luna, seorang karyawan biasa dengan status jomblo akut, menjalani hari-harinya dengan rutinitas yang nyaris monoton. Namun, kehidupannya yang tenang tiba-tiba jungkir balik ketika dua pria tampan dan berkarisma hadir dalam pusarannya. Julian, CEO muda dan dingin di perusahaan tempat Karina bekerja, tanpa diduga menunjukkan ketertarikan padanya. Sikapnya yang awalnya kaku perlahan mencair di dekat Karina, membuat jantung gadis itu berdebar tak karuan. Di sisi lain, Alex, seorang pria misterius dengan aura gelap dan tatapan intens, juga terang-terangan mengejar perhatian Karina. Pesonanya yang berbahaya justru menimbulkan rasa penasaran yang sulit ditolak. Karina yang selama ini merasa invisible, kini harus menghadapi persaingan sengit antara dua pria dengan latar belakang dan pesona yang bertolak belakang. Di tengah kebingungan dan gejolak hatinya, Karina harus memilih. Siapakah yang sebenarnya mampu menaklukkan hatinya?

View More

Chapter 1

1. Karina Luna

Di tengah hiruk pikuk Jakarta yang tak pernah benar-benar tertidur, di sebuah kamar kos berukuran sedang dengan dinding bercat krem yang mulai mengelupas di beberapa sudut, tinggallah Karina Luna. Di usianya 26 tahun kurang beberapa bulan, Karina memiliki paras yang sebenarnya cukup manis. Dengan rambut hitam legam yang sering ia ikat sederhana ke belakang, mata cokelat yang bulat serta senyum tipis yang jarang sekali ia pamerkan karena minder dengan gingsul kecil di salah satu sisi giginya, Karina adalah representasi dari gadis biasa di tengah jutaan penduduk ibu kota.

Postur tubuhnya tidak terlalu tinggi namun juga tidak pendek, dengan gaya berpakaian yang jauh dari kata modis. Bukan karena tidak ingin tampil menarik, namun prioritas Karina lebih tertuju pada kenyamanan dan isi dompetnya yang pas-pasan sebagai seorang staf administrasi di sebuah perusahaan impor-ekspor yang cukup ternama.

Statusnya? Nah, inilah bagian yang selalu membuat Karina menghela napas panjang setiap kali ditanyakan. "Masih sendiri," adalah jawaban standar yang selalu ia lontarkan dengan senyum getir. Namun, dalam hati kecilnya, ia seringkali menambahkan, "dan kayaknya bakal terus begitu sampai kiamat." Ya, Karina Luna menyandang gelar "jomblo akut" yang sudah bertahun-tahun melekat padanya, sebuah predikat yang sering menjadi bahan candaan teman-temannya, namun menyimpan sedikit perih di hatinya.

Di kantor, Karina dikenal sebagai sosok yang pekerja keras, teliti. Ia lebih suka tenggelam dalam tumpukan dokumen dan angka daripada ikut serta dalam gosip-gosip hangat yang seringkali mewarnai jam istirahat. Sahabatnya, Maya, seorang staf marketing yang ekstrovert dan fashionable, seringkali berusaha menarik Karina keluar dari "kesendiriannya".

"Rin, weekend ini ikut gue yuk? Ada launching produk baru temen gue, siapa tahu ketemu cogan," ajak Maya suatu siang saat mereka makan siang di kantin kantor yang ramai. Maya dengan rambut merah menyalanya dan pakaian yang selalu up-to-date tampak kontras dengan penampilan sederhana Karina.

Karina mengaduk-aduk nasi gorengnya dengan lesu. "Males ah, May. Gue lebih suka tidur di kosan sambil maraton N*****x."

"Ayolah, Rin! Jangan jadi perawan kronis terus! Lo tuh sebenernya manis, cuma kurang percaya diri aja," balas Maya sambil mencubit pipi Karina gemas.

"Percaya diri dari hongkong! Setiap kali gue deketin cowok, ujung-ujungnya mereka malah tertarik sama lo yang jelas-jelas lebih cetar membahana," jawab Karina dengan nada sedikit iri, meskipun ia sangat menyayangi Maya.

Selain Maya, ada juga Elgar, rekan kerja Karina di bagian operasional. Elgar adalah tipikal cowok humoris yang sering melontarkan lelucon-lelucon garing namun berhasil mencairkan suasana tegang di kantor. Elgar diam-diam menaruh simpati pada Karina, namun ia terlalu pengecut untuk mengungkapkannya.

"Hei, Kar! Muka lo kusut kayak baju belum disetrika. Mikirin tagihan ya?" celetuk Elgar suatu sore saat Karina tampak termenung di mejanya.

"Lebih parah dari tagihan, El. Gue lagi mikirin kenapa kutukan jomblo ini nggak berhenti nempel di gue," jawab Karina sambil menghela napas.

"Kutukan apaan sih? Lo tuh terlalu pemilih aja kali," timpal Elgar sambil pura-pura sibuk menyusun berkas di mejanya, menyembunyikan senyum simpatiknya.

Di luar kantor, kehidupan Karina juga tidak jauh berbeda. Ia tinggal di sebuah kamar kos sederhana di kawasan padat penduduk. Teman-teman kosnya mayoritas adalah perantau dengan nasib yang kurang lebih sama. Ada Pak Jono, pemilik kos yang pensiunan dan cerewet namun baik hati, serta Lia, mahasiswi tingkat akhir yang sering curhat padanya soal tugas kuliah dan pacarnya yang moody.

Malam harinya, setelah pulang kerja dan makan malam nasi goreng bungkus di kamar kosnya, Karina seringkali merenung di depan laptop bututnya. Ia sesekali membuka aplikasi kencan daring atas desakan Maya, namun mayoritas profil yang muncul membuatnya mengernyit. Antara pria dengan foto selfie di kamar mandi tanpa baju, atau pria dengan bio yang membosankan, tidak ada satu pun yang berhasil menarik perhatiannya.

"Kayaknya memang nasib gue jadi single fighter seumur hidup," gumam Karina suatu malam sambil menutup laptopya dengan kasar. Ia menatap foto keluarga kecilnya di atas nakas. Ayah dan ibunya di kampung halaman selalu menanyakan kapan ia akan membawa calon suami. Pertanyaan yang selalu berhasil membuatnya merasa bersalah dan semakin tertekan.

Pengalaman romantis pertamanya terjadi saat kuliah. Seorang senior yang aktif di organisasi kampus dan pandai bermain gitar berhasil menarik perhatian Karina yang naif. Namun, hubungan itu kandas setelah beberapa bulan karena perbedaan pandangan dan prioritas hidup. Patah hati pertama itu cukup membekas dan membuat Karina menjadi lebih hati-hati dalam urusan percintaan. Ia mulai membangun tembok pertahanan di sekeliling hatinya, takut untuk merasakan sakit yang sama lagi.

Setelah lulus kuliah dan memutuskan merantau ke Jakarta, Karina berharap lembaran baru kehidupannya akan membawa perubahan, termasuk dalam urusan asmara. Namun, kerasnya kehidupan ibu kota dan fokusnya pada membangun karir membuat urusan mencari pasangan kembali терсампингкан (tersampingkan). Kencan-kencan yang ia jalani melalui rekomendasi teman atau aplikasi daring seringkali berakhir dengan kekecewaan. Ada yang terlalu нарциссический (narsis), ada yang terlalu perhitungan, dan ada pula yang bahkan tidak sesuai dengan foto profilnya. Pengalaman-pengalaman buruk itu semakin memperkuat keyakinannya bahwa kutukan jomblo akut memang benar-benar существует (ada) dalam hidupnya.

Malam-malam di kamar kosnya seringkali diisi dengan fantasi romantis yang ia dapatkan dari novel-novel atau drama Korea yang ia tonton. Ia membayangkan sosok pria ideal yang akan datang dan mengubah hidupnya, seseorang yang bisa melihat kebaikan hatinya di balik penampilan sederhananya. Namun, kenyataan seringkali terasa jauh berbeda dari idealisasi tersebut.

Ketidakpercayaan dirinya dalam urusan cinta juga diperparah oleh komentar-komentar "penyemangat" dari orang-orang di sekitarnya. "Kamu tuh terlalu baik, makanya cowok pada nggak ngeh," ujar Maya suatu kali. Atau, "Kamu harus lebih gaul, jangan ngurung diri terus di kosan," nasihat Elgar dengan nada khawatir. Semua komentar itu bukannya menyemangati, justru semakin menekankan status "berbeda" yang dirasakan Karina.

Dalam benaknya, Karina seringkali bertanya-tanya, apa yang salah dengannya? Apakah ia memiliki standar yang terlalu tinggi? Apakah ia terlalu tertutup? Atau memang benar, ada semacam kutukan aneh yang membuatnya selalu gagal dalam urusan cinta? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di kepalanya tanpa menemukan jawaban yang memuaskan.

Namun, di balik semua keraguan dan rasa pesimisnya, Karina Luna tetaplah seorang wanita dengan hati yang tulus dan kebaikan yang melimpah. Ia hanya belum menemukan seseorang yang bisa melihat dan menghargai semua itu. Dan tanpa ia sadari, takdir sedang mempersiapkan sebuah kejutan besar yang akan mengguncang kehidupannya yang tenang dan monoton, sebuah kejutan yang mungkin akan mematahkan kutukan jomblo akutnya, dengan cara yang paling tidak terduga.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
12 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status