Gairah Sang Penyihir Menawan

Gairah Sang Penyihir Menawan

last updateLast Updated : 2025-07-23
By:  irisamayeontanUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
7Chapters
14views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Satu kutukan. Satu ciuman. Satu penyamaran berbahaya. Di balik mahkota yang bukan miliknya, Alice menyembunyikan gairah terlarang dan rahasia yang bisa menghancurkan segalanya Saat ia menyamar sebagai calon putri mahkota, Alice harus menyembunyikan tubuh yang pernah disentuhnya dan bibir yang telah dicium pria yang kini berdiri tepat di samping putra mahkota. Apa yang harus ia lakukan?

View More

Chapter 1

Bab 1

Hujan baru saja berhenti di ujung perkemahan, menyisakan kabut tipis yang menggantung di antara tenda-tenda para prajurit. Api unggun besar menyala di pusat kamp, di mana sorak-sorai dan tawa keras menggema—para tentara tengah merayakan kemenangan besar atas serangan suku barbar di perbatasan utara.

Namun, tenda paling ujung di sisi tebing tetap sunyi. Tak ada nyanyian kemenangan. Tak ada perayaan.

Di sanalah Kapten El, panglima bayaran misterius yang tak pernah melepas sorban dan cadarnya, tengah berjuang menahan sesuatu yang jauh lebih mengerikan dari luka medan perang: kutukan Iblis Asmodus yang membara setiap malam purnama.

Tubuhnya gemetar. Keringat membasahi kulitnya. Kain balutan yang menutup luka di bahu kanannya telah longgar, memperlihatkan kulit pucat yang berkilau samar terkena cahaya bulan.

Suara langkah berat mendekat.

Alice—yang dunia kenal sebagai Kapten El—tertegun. Kutukan itu belum reda. Napasnya memburu, matanya mulai kehilangan fokus. Tubuhnya panas, bukan karena luka, tapi karena desakan hasrat yang datang setiap purnama, mengendap dalam darahnya seperti racun.

Suara itu semakin dekat. Ia mengenal langkah itu. Tegas. Teratur. Seperti derap kuda.

Dan sebelum ia sempat menutupi tubuhnya dengan benar, seseorang menarik tirai tenda dari luar.

Adhelard.

Pangeran yang baru saja memimpin kemenangan atas pasukan utara. Jubahnya basah oleh hujan. Wajahnya keras, namun menyimpan kelelahan dalam sorot mata.

Ia terdiam di ambang pintu tenda.

Yang dilihatnya bukan Kapten El—prajurit tangguh bertopeng yang selama ini bertarung di sisinya.

Melainkan seorang wanita…

Dengan rambut merah menyala, tergerai liar menutupi sebagian wajah.

Kulit pucat di bawah cahaya lentera.

Mata Adhelard membelalak.

Alice mendongak. Senyumnya samar, tak sepenuhnya sadar. Suaranya serak, namun lembut.

“Apa Pangeran datang... untuk memelukku?”

Adhelard melangkah satu kali. Tak bisa menjawab. Pandangannya menyapu luka di bahu wanita itu, tapi jantungnya berdebar bukan karena luka tapi karena kaget. Kapten prajurit bayaran yang telah menolongnya saat perang tadi siang adalah putri dari bangsawan keluarga Adelaide.

Pangeran Adhelard hampir kehilangan nyawanya jika bukan karena seorang prajurit bayaran yang tiba-tiba muncul dan menebas musuh - musuhnya dalam satu tarikan napas. Namun sekarang yang mengejutkannya bukanlah keahlian pedang sang penyelamat. Melainkan kenyataan bahwa di balik zirah dan darah, berdirilah seorang wanita cantik berambut merah api, dengan mata yang tajam dan bibir melengkung nakal.

Seorang putri bangsawan yang dijuluki “Putri terbuang” Karena terlahir kembar. Ia harus dibesarkan jauh dari kediaman hanya karena mimpi ibunya dan ramalan para tetua keluarga.

Pangeran Adhelard memalingkan pandangan dari Alice. Pangeran Adhelard terpaku. Kata-katanya lumpuh. Wanita itu berjalan mendekatinya tanpa ragu, langkahnya anggun, namun penuh percaya diri, seperti seseorang yang tahu bahwa dunia akan bertekuk lutut di hadapannya.

"Alice... Adelaide?" bisik Adhelard tak percaya.

Wanita itu mendekat perlahan, langkahnya mantap di tanah berserakan kain yang berlumur darah. "Apa Anda datang untuk memeluk saya?" bisiknya sekali lagi, suaranya seperti mantra yang memecah pertahanan terakhir sang pangeran. Alice tertawa sambil mengibaskan rambut merah panjangnya.

"Pangeran Adhelard," Panggil Alice. "Kenapa anda terus memalingkan pandangan anda? bukanya seharusnya anda memberi hadiah pada saya karena telah menyelamatkan anda?" tanya Alice dengan nada menggoda.

Adhelard menatap Alice dengan rasa heran dan bercampur tidak mengerti. "Sepertinya anda sedang tidak enak badan. Saya akan kembali lagi besok." ucapnya sambil berbalik untuk pergi.

"Tunggu."

Adhelard berbalik kembali dan Alice meremas bahunya. Perban yang sebelumnya putih kini menjadi merah. "Apa yang anda lakukan?"

"Rupanya pangeran Adhelard sang mantan pangeran mahkota sangat pemalu." Alice mulai memprovokasi. "Saya penasaran pada wajah dibalik topeng yang anda kenakan Pangeran. Bagaimana jika bayaran saya untuk menyelamatkan nyawa seorang pangeran pertama kerajaan livy adalah tubuh pangeran itu sendiri?"

Adhelard tak sempat menjawab. Alice berjalan lebih dekat... dan tiba-tiba tubuhnya jatuh ke dalam pelukan sang pangeran. Refleks membuat Adhelard meraih pinggangnya, menahan tubuh mungil itu yang tiba-tiba terasa begitu ringan di lengannya.

Detak jantungnya menggila.

Dari jarak sedekat itu, napas mereka bertemu. Mata mereka saling mengunci. Dan saat Adhelard hendak menarik diri, Alice mendongak, suaranya nyaris seperti bisikan angin,

"Bolehkah saya mencium Pangeran Adhelard?"

Adhelard tak menjawab. Ia terlihat tak mampu.

Namun matanya memejam saat bibir Alice menekan lembut bibirnya. Sentuhan itu lembut, namun cukup kuat untuk menyalakan bara di dadanya. Ciuman itu tak lama, tapi menyimpan seluruh dunia di dalamnya, ketegangan, pengakuan, dan rasa penasaran.

Namun tepat saat Alice mengangkat tangannya, meraih topeng perak yang menutupi sebagian wajah Adhelard, niatnya tak tertahankan…

… tubuhnya tiba-tiba lemas di pelukan sang pangeran.

“Nona Alice?” seru Adhelard panik, menangkap tubuhnya sebelum jatuh.

Wajahnya pucat. Nafasnya pelan. Dan dari balik kerah bajunya, sebuah cahaya samar seperti simbol kutukan muncul sesaat lalu lenyap.

Adhelard memandang wajahnya yang terpejam. Hatinya berdegup keras. Pertanyaan menggema di benaknya.

Apa yang sebenarnya wanita ini lakukan... dan apa yang telah membawanya ke medan perang? Tapi yang lebih penting lagi, alice telah meninggalkannya begitu saja setelah menggodanya.

Bersambung

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
7 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status