Zhang Yuze adalah pewaris tunggal Jersey Grup yang memiliki paras tampan dan rupawan. Ia memiliki segalanya yang tak dimiliki pria lain. Namun, di usia ke dua puluh delapan ini ia masih melajang sehingga sang kakek berusaha menjodohkannya dengan putri rekan bisnisnya. Walaupun berusaha menolak keras, tapi sang kakek juga sangat gigih untuk menjodohkan. Sifat arogan dan dingin yang dimiliki Yuze itu ternyata tak mampu menghadang sifat keras kepala kakeknya hingga dengan terpaksa ia pun menyetujuinya. Xia Lien adalah gadis yang terpaksa menggantikan sahabatnya Gu Xi untuk menemui Yuze karena tidak ingin dijodohkan. Keduanya mengira jika Zhang Yuze adalah pria yang mudah ditangani, tapi sepertinya perkiraannya salah. Karena kebohongan mereka, Zhang Yuze murka hingga menjerat Xia Lien ke dalam sebuah hubungan kontrak. Interaksi setiap hari membuat keduanya saling memahami sehingga menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka. Pernikahan yang berawal dari kesepakatan kini berubah menjadi kebahagiaan. Lalu, bagaimana jika sang kakek mengetahui bahwa hubungan keduanya palsu? Apakah Zhang Yuze dan Xia Lien akan mempertahankan hubungan kontrak tersebut dan mewujudkannya menjadi pernikahan sesungguhnya? Ikuti kisah mereka hanya di Hapines Marrie!
Lihat lebih banyakBab 1~Presdir Baru
Sebuah ballroom hotel berbintang didekorasi sedemikian rupa dengan gaya klasik-modern, juga lampu sorot yang mengarah ke tengah panggung agar bisa fokus pada satu titik di mana seseorang akan berdiri di sana. Kursi tamu yang sudah berbaris rapih serta bunga-bunga yang tertata di pojok ruangan hingga depan pintu menambah pemandangan indah di ruangan tersebut.Setelah pintu terbuka, para tamu pun berdatangan memasuki ruangan dan duduk di tempat yang sudah disediakan. Mereka terdiri dari orang-orang penting yang mempunyai jabatan tertinggi sampai karyawan dari semua divisi. Tak lupa, tamu undangan lainnya yaitu rekan bisnis dari 'Tuan Rumah' yang sedang mengadakan acara di tempat tersebut.Hari ini adalah hari penyambutan Presdir baru Jersey Grup, yaitu cucu dari Tuan Zhang Bei. Katanya, dia adalah seorang pria muda yang tampan dengan sejuta talenta, lulusan Universitas ternama di Inggris.Tak berlama-lama, seorang pembawa acara segera naik ke atas panggung untuk membuka acara tersebut sebab tamu yang hadir sudah tidak sabar ingin mengetahui Presdir baru Jersey Grup. "Mari kita sambut Presdir baru kita, Tuan Zhang Yuze!"Prok ... Prok ... ProkRiuh gemuruh tepuk tangan tamu yang hadir di ruangan tersebut menggema. Senyum penuh kebanggaan terlihat menyungging di bibir Tuan Zhang Bei ketika cucunya itu menaiki panggung untuk memberikan sepatah-dua patah kata sebagai sambutan."Mohon bantuannya!" ucap Zhang Yuze diakhir kalimat sembari menunduk hormat ke arah seluruh tamu yang hadir.Kembali tepuk tangan semua tamu menggema di ruangan diiringi senyum kebanggaan. Ternyata, bukan hanya berkarisma tetapi pria itu juga sangat sopan dan santun dalam bertingkah. Benar-benar sempurna sebagai pria dan menantu idaman.Menantu?Ckk, ayolah! Jangankan calon istri, pacar pun dia tidak punya. Padahal, wajah tampan dan kekayaan Yuze tidak bisa dibandingkan dengan pria lain. Tapi, pria itu seolah menutup diri dari yang namanya perempuan.Apa dia penyuka sesama jenis?Astaga! Pikiran konyol itu sempat melintas di benak sang kakek hingga pria tua itu mengatur perjodohan dan kencan buta untuk cucunya. Bahkan, kakeknya itu berusaha menjauhkan Yuze dari sekretaris pribadinya hanya karena mereka sering bepergian bersama.Di ruangan bertuliskan Presdir Jersey Grup, tiga orang beda usia tengah duduk sambil mengobrol santai."Yuze, mulai sekarang kamu harus memikul beban ini. Sudah waktunya untuk Kakek beristirahat sembari bercanda ria dengan seorang cicit," seloroh Tuan Zhang Bei .Mendengar kata 'cicit', bola mata Yuze memutar jengah. Sudah kesekian kalinya sang kakek meminta hal yang sama namun dirinya selalu mengabaikan dengan alasan belum siap. Sesungguhnya Yuze memang benar-benar belum siap untuk berumah tangga, apalagi memiliki seorang anak. Ia ingin mengembangkan perusahaannya menjadi perusahaan nomor satu di dunia."Aku sudah bosan mendengar permintaan Kakek," sahutnya malas.Tuan Zhang Bei melirik sinis. "Sampai kapan kamu akan menolak? Usia Kakek sudah terlalu tua, takutnya tidak bisa bertemu hingga batas waktunya.""Kakek!" seru Yuze dan Qian bersamaan.Tuan Zhang Bei kini melirik kedua pria muda di hadapannya itu secara bergantian. Ia pun memicingkan bibirnya dengan tersenyum hambar. "Baru sekarang aku mendengar lagi kamu memanggilku Kakek!" selorohnya mengejek Chu Qian.Chu Qian pun kembali menunduk tak berani menatap pria tua sang penyelamat hidupnya. Ia memang bukan cucu kandung Tuan Zhang Bei, namun rasa sayang dan hormat Chu Qian terhadap Tuan Zhang Bei sama besar layaknya seorang cucu kandung.Dua puluh tahun lalu saat kedua orang tua Yuze mengalami kecelakaan, Tuan Zhang Bei menyelamatkan seorang anak dari mobil lain. Kondisinya sangat parah, bahkan nyawanya nyaris melayang. Namun dengan segala cara, ia berusaha menyelamatkan anak malang itu hingga membawanya berobat ke luar negri.Nasib kedua orang tua Chu Qian sama dengan kedua orang tua Yuze, meninggal dalam kecelakaan. Bocah malang itu menjadi yatim piatu di usia yang masih sangat kecil, dan belum mengerti kerasnya kehidupan. Beruntung ia ditemukan oleh orang baik seperti Tuan Zhang Bei yang merawatnya hingga dewasa layaknya cucu sendiri.Suasana saat ini hening seketika. Tak ada obrolan apapun yang keluar dari mulut ketiga pria beda usia di ruangan tersebut. Mereka hanya fokus ke dalam lamunan masing-masing hingga dering ponsel membuyarkan lamunan ketiganya.Tuan Zhang Bei segera menjawab panggilan yang masuk di gawai pintarnya. "Halo!"Seseorang di seberang sana langsung menyambutnya dengan ramah dan penuh kesopanan. Mereka terlibat obrolan serius hingga kakek berusia tujuh puluh lima tahun itu menyunggingkan senyumnya sembari mengangguk. "Baiklah! Tunggu kabar baik dariku selanjutnya," ujarnya penuh semangat sebelum mengakhiri panggilan.Yuze dan Qian keheranan melihat senyum kebahagiaan di wajah sang kakek. Keduanya saling menatap lalu mengedikan bahu secara bersamaan.Tuan Zhang Bei segera menatap cucunya setelah menyimpan kembali ponsel di saku jasnya. "Yuze!" si pemilik nama mendongak. "Luangkan waktumu jam tujuh malam ini untuk menemui putri dari keluarga Gu," sebelum cucunya membuka suara, kakek tua itu langsung berkata. "Tidak boleh menolak!" tegasnya.Yuze melenguh pelan. Dia tahu bahwa kakeknya pasti akan melakukan ini. "Baiklah, sesuai perintah Kakek!" ucapnya pasrah.Melihat sang cucu tidak bersemangat, Tuan Zhang Bei berkata lagi. "Dia gadis yang sangat cantik, baik, berbudi pekerti luhur, lulusan Universitas ternama di Jerman. Dia juga memiliki perusahaan sendiri di bidang seni. Kakek rasa kalian pasti akan cocok," tuturnya menjelaskan_berharap Yuze berantusias.Yuze hanya mengangguk pasrah sembari beranjak dari duduknya membuat kakek Zhang Bei bertanya tak sabar. "Mau ke mana?""Aku mau pulang untuk membereskan pakaianku dulu, Kek. Setelah turun dari pesawat langsung ke mari, rasanya sungguh lelah." ujarnya beralasan."Tapi, hari ini kamu sudah sah menjadi Presdir Jersey Grup. Bagaimana bisa kamu meninggalkan kantor di jam segini?"Yuze tersenyum simpul. "Masih ada Kakek di sini. Lagi pula, aku mau istirahat seharian untuk memulihkan tenagaku agar bisa mengemban tugas yang Kakek berikan itu.""Tapi__!"Sebelum kakek berkata lagi, Yuze segera menyela dengan mengajak sekretarisnya pergi. "Ayo, Qian!"Chu Qian segera beranjak mengikuti langkah Yuze setelah membungkuk hormat di hadapan Tuan Zhang Bei. "Permisi, Pak Komisaris!"Mendengar panggilan seperti biasa dari Chu Qian membuat kakek tua itu berdecak kesal. "Ckk, dasar bocah. Hei, kenapa kalian harus selalu pergi bersama? Bisa tidak, salah satunya membantuku di sini?!" teriaknya sebelum kedua pria muda tersebut menghilang di balik pintu.Keduanya hanya melambaikan tangan sembari berkata serempak sebelum menutup pintu, "Maaf!""Haish, dasar bocah nakal! Kenapa mereka lengket banget seperti permen karet, tidak mau dipisah. Aku khawatir mereka berdua .... Ah, tidak ... tidak! Kenapa aku berpikiran seperti itu?!" tampik Tuan Zhang Bei sambil menggelengkan kepala.Bersambung ...Kebahagiaan orang tua adalah melihat anak-anaknya bahagia.~Lien Machan~Bab 55~Malam PanjangYuwen menatap lekat wajah tampan pria di samping Xia Lien. Ada rasa iri ketika pria itu menggenggam tangan Xia Lien dengan erat. "Apa kamu pacar Xia Lien?" Yuwen bertanya tak sabar. Belum sempat Zhang Yuze menjawab, tiba-tiba sebuah pukulan keras mendarat di wajahnya hingga pria itu terhuyung membentur meja. Bugh"Argh!" Jerit histeris Xia Lien juga para pengunjung kedai mie yang sedang makan di sana. Bukan hanya sekali, bahkan dua pukulan kembali dilayangkan lagi hingga wajah tampan itu mendapat luka memar dan sedikit robek di bagian ujung bibir. Kerah kemeja Zhang Yuze dicengkeram kuat disertai peringatan keras. "Sudah ku bilang jauhi dia! Mengapa kamu selalu membuatku marah, Yuze!" bentaknya dengan rahang mengetat. Xia Lien menepis tangan kekar yang mencengkram kerah kemeja Zhang Yuze sembari berteriak. "Apa yang kamu lakukan, Kak? Kenapa begitu kasar sama dia?!" Xia Long
Bab 54~PenguntitHari sudah semakin sore tapi tak ada satupun yang pulang ke rumah, baik Xia Lien maupun kakak dan sahabatnya. Yuwen termenung bosan di sudut ruangan, memangku dagu dengan sebelah tangan sambil bermain ponsel. "Pada ke mana sih mereka? Kenapa belum pada pulang jam segini? Apa semuanya kerja lembur?" tebak Yuwen namun tak lama kemudian ia terkesiap. "Atau jangan-jangan mereka bertiga makan di luar tanpa aku! Haish, tidak bisa, aku juga harus ikut mereka!" tekadnya sembari menyambar tas lalu ke luar dan mengunci pintu. Tangannya melambai menghentikan taksi yang lewat tapi selalu penuh, tak ada yang kosong. "Kenapa sih semua taksi pada penuh? Apa mereka juga ikut menghalangiku?!" gerutunya kesal. Matanya terus melirik ponsel, berharap ada panggilan atau notifikasi pesan masuk, tapi ternyata tidak ada. Tak ada pilihan selain menghubungi lebih dulu. Yuwen segera mengetik nama Xia Long dan melakukan pangg
Bab 53~Siapa Dia?KringDering ponsel mengalihkan atensi netra berbulu lentik untuk menoleh. Sebuah tangan terulur lalu meraih ponsel yang berbunyi nyaring tersebut, kemudian diletakkan di telinga. "Halo!" Si penelpon lantas segera berkata. "Halo, Xia Lien. Bisa kita bertemu malam ini?" Suara barito Zhang Yuze terdengar lembut di telinga. Bibir Xia Lien tersungging tipis. "Humh, gimana ya? Pekerjaanku masih banyak, Kak. Jadi, maaf banget!" ujarnya beralasan. Padahal dalam hatinya Xia Lien sangat senang. Entah kenapa akhir-akhir ini ia menjadi sangat ingin lebih dekat dengan Zhang Yuze, apalagi pria itu selalu berusaha terus mendekatinya. "Kamu masih di galery?" "Iya, Kak. Ada pekerjaan yang harus aku selesaikan," sahut Xia Lien. "Yah, padahal aku ingin makan malam berdua sama kamu!" keluh Zhang Yuze kecewa. Xia Lien tertawa kecil. "Hehe, maaf ya, Kak. Serius deh, aku sedang sangat sibuk! Pekerjaa
Bab 52~Dia Milikku! BrakZhang Yuze memukul meja dengan keras. "Apa? Lu Xialan membuat keributan di kantor pusat?" Netra elang itu menyalang nampak memerah seiring rahang yang mengetat dengan luapan emosi. Chu Qian mengangguk. "Benar, Presdir. Bahkan dia bersikap tidak sopan di depan Pak Komisaris," tuturnya menjelaskan."Brengsek. Wanita tak tahu malu, kurang ajar!" Emosi Zhang Yuze semakin meluap. "Lalu, apa yang harus aku lakukan, Pak?!" Zhang Yuze terdiam sejenak, memikirkan cara untuk membuat wanita bernama Lu Xialan itu kapok dan tidak berani melewati batasan. "Hubungi pihak Managementnya untuk memutus kontrak dengan wanita itu. Jangan biarkan dia muncul di iklan atau majalah manapun!" putusnya kemudian. Terdengar sangat kejam, tapi bagi pria itu keputusannya sudah cukup pantas. Zhang Yuze tidak bisa mentolelir sikap kasar siapapun pada orang tua terutama kakeknya. Ia bisa saja membuat Lu Xialan perg
Bab 51~PertemuanYuwen menatap sekeliling sembari menyunggingkan senyum kebahagiaan. Dirinya percaya jika dialah wanita yang bertahta di hati Xia Long dari dulu hingga sekarang. Buktinya, pria itu setuju membawanya ke kota. Atas perdebatan kecil kemarin, Xia Long mengalah karena tidak ingin menyakiti hati paman Bing Yu untuk hal apapun. Namun itu justru dimanfaatkan Yuwen untuk mengikuti kehendaknya, membawanya ke kota untuk diperkenalkan kepada adik Xia Long. "Sini aku bantu!" tawar Yuwen sambil mengulurkan tangan. "Tidak perlu! Kamu tunggu aja di sana, aku akan ambil semua barang-barangnya dulu!" tolak Xia Long datar. Yuwen tertegun sebelum berkata, "Baiklah!" Ia berdiri menjauh dari bagasi mobil dan hanya melihat Xia Long mengeluarkan barang-barangnya. "Seharusnya aku tidak membawa banyak barang," cetus Yuwen tak enak. "Tidak apa-apa! Ini semua 'kan barang keperluan mu," ujar Xia Long sembari melangkah. "Yuk mas
Bab 50~Cerita YuwenGu Xi dan Chu Qian berdiri di ambang pintu, menatap sinis dua orang yang terlihat sedang bermesraan. Xia Lien gelagapan dan salah tingkah karena merasa kepergok berbuat salah, sementara Zhang Yuze bersikap biasa saja seolah tak terjadi apapun tadi. "Lien'er, pindah!" Xia Lien menuruti perintah Gu Xi untuk beranjak dan pindah tempat, namun lututnya merasa kesakitan hingga ia pun jatuh kembali. Beruntung Zhang Yuze memperhatikan sehingga bisa menangkap tubuh itu secepatnya. "Eh?" Gu Xi panik ingin membantu, tapi tak jadi. "Pelan-pelan aja kalau mau berdiri. Lukamu baru saja diobati," ujar Zhang Yuze lembut. "Ah, iya, makasih!" Xia Lien tak berani menatap wajah pria yang tadi menciumnya. Gu Xi segera mendekat. "Apa yang tadi kamu lakukan sama Lien'er-ku, Tuan Zhang? Sepertinya Anda melewati batas!" ketusnya sambil bertolak pinggang."Tadi__!" Takut Gu Xi marah dan melaporkannya pada sang k
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen