Share

Meminta bantuan!

Aku menoleh jam di dinding, ternyata sudah jam 7 pagi.

Perasaanku mulai tak enak. Mimpi itu terus membayangiku, bahkan sekarang aku takut terjadi sesuatu padanya.

"Apa yang terjadi dengan Nita. Apa dia baik-baik saja," gumamku.

Aku semakin merasa khawatir dengannya.

Bergegas melangkahkan kaki untuk pergi mandi dan rencananya akan menghampiri Nita ke tokonya. Walaupun sebenarnya, aku yakin bahwa Nita tak ada di sana.

Namun untuk memastikannya, aku harus menengok toko kue Nita terlebih dahulu. Siapa tau ada keajaiban di sana, dan aku tidak akan begitu khawatir lagi seperti saat ini.

"Damar!" teriak Aryo dari luar.

Setelah selesai memakai pakaian, aku lalu membuka pintu kamar.

"Ada apa?" tanyaku padanya.

"Gua yang harusnya nanya. Lu kenapa teriak-teriak, gua sampai kaget dengarnya di kamar sebelah." Aryo menatapku dengan raut wajah khawatir. Layaknya kekhawatiran terhadap seorang adik.

"Nggak papa, gua tadi liat ... kecoa. Ya liat kecoa," ucapku sambil nyengir.

Aku tak ingin menceritaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status