It's Ok! Let's Go!

It's Ok! Let's Go!

Oleh:  Chakhok  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
18Bab
1.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Sheyki seorang gadis berumur 25 th meninggalkan profesinya sebagai peneliti dan memilih terjun ke dunia penulisan naskah. Dirinya lebih hebat dalam menciptakan naskah drama daripada membuat sebuah projek pengamatan. Sheyki seorang wanita tangguh karena dia pernah berusaha bertahan sendiri dengan kondisi mentalnya. Tidak benar-benar sendiri melainkan dia mendapatkan motivasi dari seseorang yang belum dia temui sebelumnya. Seseorang itu adalah Azmi yang merupakan dokter psikiater terkenal yang membuatnya perlahan menyembuhkan sendiri sakit mentalnya. Sejauh ini, Sheyki belum pernah menemui Dokter Azmi, padahal dia sangat ingin menemui dokter muda yang terkenal itu. Pada suatu kesempatan, Sheyki membaca poster lomba membuat naskah yang hadiahnya bisa mengantarkan gadis pelosok ini untuk terbang ke ibu kota. Dipikirannya, dia harus menang untuk bisa terbang ke ibu kota agar setidaknya jaraknya tidak terlalu jauh dengan keberadaan Si Dokter. Ternyata dia benar-benar bisa memenangkan perlombaan itu dan bisa terbang menuju ibu kota. Akan tetapi, luasnya ibu kota membuatnya tetap susah menemui orang seterkenal dokter itu. Tanpa disangka, rupanya dia diterbangkan ke ibu kota untuk projek membuat naskah khusus untuk grup band paling terkenal. Karena dia masih belum menyerah untuk bisa menemui dokter kebanggaanya, Sheyki menerima tawaran untuk membuat naskah drama untuk grup band tersebut dan berhasil bertemu dengan tujuh orang pria yang posisinya sangat terkenal saat ini.

Lihat lebih banyak
It's Ok! Let's Go! Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Chakhok
teruslah menulis
2021-11-11 20:22:12
0
18 Bab
Kesempatan Emas
Kriiing...kriing..kringgSeperti biasa, setiap pagi hanya alarm yang mampu membangunkanku. Aku adalah orang yang tidur terakhir dan bangun pertama di keluargaku. Sejak kejadian tiga tahun lalu, aku selalu membiasakan untuk bangun pagi dan olahraga setiap hari karena aku ingin menjaga tubuhku tetap sehat. Setelah olahraga dan melakukan sarapan pagi, barulah aku siap memulai pekerjaanku hari ini.Pekerjaanku sebagai penulis tidak memerlukan pergi ke kantor setiap hari karena bisa dikerjaan di rumah. Jadi biasanya, setelah sarapan aku kembali ke kamar untuk menyelesaikan pekerjaanku. Aku bekerja dibagian penulis naskah, paling sering aku diminta menulis naskah biografi seseorang. Kalau menurut atasanku, menjadi penulis naskah biografi adalah yang paling cocok denganku karena aku tidak terlalu banyak menuntut orang lain, jadi setiap pertemuanku dengan orang lain yang ingin dituliskan biografinya padaku tidak terlalu susah.Bagaimana mungkin aku men
Baca selengkapnya
Mengambil Keputusan
Tepat pukul tujuh malam, pihak panita kembali menemui kami bertiga di kamar masing-masing untuk memberi kami setelan baju yang akan dikenakan untuk undangan makan malam kali ini.“Mbak Sheyki, ayo cepat!” kata Mbak Ariska yang tidak sabar untuk pergi ke acara makan malam itu.“Iya, sebentar!” kataku sambil memakai sepatu kets milikku.“Ah, tunggu! Bukankah mereka memberi kita sepatu cantik juga, kenapa mbak pakai itu?” tanya Mbak Ariska sedikit protes.“Ah, aku tidak bisa memakainya, terlalu tinggi untukku!” jawabku.“Mereka memberi kita setelan begini agar kita tampak elegan di acara ini! Masa Mbak Sheyki tidak mau menghargainya?” katanya.“Emm...baiklah!” kataku pasrah kembali mengambil sepatu berhak agak tinggi itu.Pihak panitia juga menyiapkan mobil untuk kami bertiga pergi ke tempat malam yang sudah disediakan. Setidaknya itu membu
Baca selengkapnya
Perkenalan Pertama
Meminta izin orang tua tentu tidak mudah bagiku, tetapi menjaga kepercayaan yang sudah diberikan oleh orang tuaku adalah yang lebih tidak mudah. Sebagai orang tua, mereka pasti tidak tenang melepas anak gadisnya yang sudah berumur 25 tahun merantau sendirian ke ibu kota. Oleh karena itu, aku harus membuat diriku dalam kondisi aman di sini agar orang tuaku tidak khawatir padaku.Siang hari ini, aku tiba untuk yang kedua kalinya di bandara ibu kota. Berbeda dari yang sebelumnya, kali ini aku dijemput oleh supir khusus dari agensi yang akan mengantarku ke bertemu ketujuh member terlebih dahulu. Karena kali ini aku sudah tahu acara yang akan dilakukan, aku pun berusaha membaca beberapa artikel tentang mereka agar saat bertemu nanti sudah tidak secanggung pertama kali aku bertemu Mas Yogi dan Mas Keyjo.Pihak agensi memintaku meninggalkan barangku di dalam mobil saja karena sebentar lagi aku akan diantar ke tempat aku tinggal selama di sini. Aku hanya diminta masuk ke ruang
Baca selengkapnya
Jamuan Makan Malam
Krek!Seketika aku kaget setelah membuka pintu rumah yang mereka sebut dorm itu. Bukan karena berantakan, melainkan karena sangat mewah dan rapi. Sangat rapi untuk rumah yang pernah dihuni tujuh orang pria. Sampai-sampai aku sangat takut untuk menghuni tempat tinggal mereka dulu ini karena aku merupakan wanita yang tidak suka beres-beres rumah.Pak supir yang mengantarku sudah menurunkan barang-barangku dan memintaku untuk tidur di manapun di kamar yang aku mau. Kulihat memang tempat dua lantai ini hanya memiliki tujuh kamar yang artinya setiap kamar pernah menjadi kamar mereka. Jadi, aku pun tidak berani memilih satu kamar pun yang akan kutempati karena khawatir jika suatu saat mereka hendak menginap, mereka kehilangan kamarnya.Karena aku tidak bisa memilih kamar yang akan aku tempati, sedangkan tubuhku sudah sangat kelelahan, jadi aku memutuskan untuk tidur di sofa untuk sementara. Sampai-sampai akhirnya, aku kaget dengan suara mereka yang serentak mengatakan
Baca selengkapnya
Partner Pfofesional
Aku menemukan perbedaan lain lagi di sini. Kalau semalam bukan aku yang tidur terakhir di rumah ini, sekarang juga bukan aku yang pertama bangun, melainkan Si Leader grup ini. Dia bangun pagi dan sepertinya bersiap berolah raga sama sepertiku.“Mbak Sheyki mau kemana?” tanya dia menyapaku.“Aku mau berolahraga sebentar” jawabku.“Olahraga kemana? Memang sudah tahu rute di daerah sini?” kata dia memastikan.“Enggak, sih! Tapi, aku tidak bisa menghilangkan kebiasaanku untuk berolahraga pagi!” jawabnya.“Wah, kita sama! Ya sudah, ayo kita olahraga bersama!” katanya mengajakku.“Ah tidak, aku takut ada yang melihat! Aku olahraga sendiri saja!” jawabku menolak karena bagaimanapun mereka adalah penyanyi yang sedang naik daun untuk saat ini.“Yakin?” katanya.Aku mengangguk dan mulai melangkahkan kakiku untuk berlari sambil menikmati udara ibu kota di
Baca selengkapnya
Berawal dari Teori Yang Salah
“Jadi, Mbak nggak mau makan siang denganku hari ini?” tanya Juki memastikan lagi.“Ya, begitulah!” jawabku sambil melihat ponselku yang mendapat panggilan dari teman kuliahku dulu.Sudah lama aku tidak berhubungan dengan teman sekampusku dulu. Dikarenakan aku sudah tidak lagi masuk ke dunia penelitian sains. Dulunya, aku adalah lulusan biologi yang sering terjun ke banyak penelitian. Sampai pada akhirnya, aku mengalami tragedi yang membuatku sulit untuk tetap berada di sana sehingga aku memiliih menjadi penulis seperti sekarang.“Ya, Halo!” jawabku sambil keluar dari ruangan latihan mereka agar suaraku tidak mengganggu mereka.“Halo! Eh, bantuin dong!” katanya tiba-tiba meminta bantuanku.“Astaga, baru juga nelpon! Ada apa?” tanyaku.Aku memang paling tidak bisa menolak seseorang yang membutuhkan bantuanku. Menurutku, selama aku bisa membantu pasti akan kubantu. Padahal dis
Baca selengkapnya
Mulai Mengenal Mereka
Di saat Mas Yogi fokus menyalakan komputerku, dia sekalian membantu merakit kursi yang akan kutempati. Di saat itulah Juki, Vino, dan Maxime datang mengunjungi ruanganku juga sambil membawa makanan.“Hai, hai!” kata Vino masuk lebih dulu.“Kalian sedang apa?” tanya Juki.“Mas Yogi membantuku menyalakan komputerku!” jawabku.“Kalian sendiri sedang apa ke sini?” tanya Mas Yogi sambil sibuk dengan alat-alatnya.“Makan siang, lah!” jawab mereka berbarengan.“Untukku?” kataku memastikan.“Kalau mereka sudah di sini, ya berarti itu juga untukmu!” jawab Mas Yogi yang selalu blak-blakan.“Kami juga membawakan untuk semuanya kok!” kata Juki.Katanya mereka biasa makan di tempat mana saja, tetapi kali ini mereka ingin makan di ruanganku yang sempit ini. Aku tidak tahu mengapa, sepertinya mereka bertujuh ini membawa sihir padaku. Setiap
Baca selengkapnya
Mengenal Sang Leader
Pada saat pemilihan nomor urut yang akan kulihat karakternya, mereka tidak satupun mengatakannya padaku. Katanya, curang kalau bersiap-siap lebih dulu. Jadi, mereka ingin aku juga menilai karakter mereka tanpa mengetahui lebih dulu siapa orangnya.Pagi ini, Sang Leader menghubungi ponselku dan mengatakan akan ada supir yang akan menjemputku ke dorm. Aku pun langsung tahu bahwa Mas Joni mendapatkan urutan pertama. Benar juga, aku tidak punya banyak waktu untuk menyiapkan apapun dan hanya membawa satu buku dan alat tulis untuk mencatat hal yang penting.“Selamat datang di rumahku!” kata Mas Joni menyambutku di depan pintu rumahnya.“Wah, ini baru pertama kalinya aku masuk ke rumah seorang pria muda secara pribadi!” jawabku.“Aku tidak tahu harus menemuimu di mana karena katanya Mbak Sheyki tidak mau dipublikasi. Jadi, sejauh ini, rumahku adalah tempat aman!” katanya.“It’s ok! Sesuai keinginan kalian ju
Baca selengkapnya
Penebar Semangat
Kemarin aku memang tidak bisa mengetahui banyak tentang leader dari grup mereka, tetapi kali ini aku bisa menyiapkannya. Aku banyak mencari tahu tentang yang kukenal lebih dekat dari member berikutnya. Aku membaca segala artikel tentangnya yang ternyata seorang  Muhabi bisa dibilang penyemangat untuk member lainnya.Memang terlihat darinya, bahkan aku mengakuinya. Pertama kali aku bertemu dengannya, dia bisa menyambut orang baru dengan senyuman menggembirakan. Paginya, aku sudah bersiap untuk bertemu dengannya, tetapi ternyata yang datang pagi itu bukan dirinya, ternyata Mas Yogi.“Loh, bukannya sekarang waktunya Mas Muhabi?” tanyaku heran.“Dia tiba-tiba ada masalah keluarga, jadi dia memintaku untuk menggantikannya hari ini!” jawabnya dengan wajah yang datar.“Kenapa dia tidak mengatakan sendiri padaku?” tanyaku.“Mungkin dia tidak ingin mengecewakanmu karena jadwalnya tiba-tiba batal. Ya sudah, ayo
Baca selengkapnya
Penebar Semangat
Kemarin aku memang tidak bisa mengetahui banyak tentang leader dari grup mereka, tetapi kali ini aku bisa menyiapkannya. Aku banyak mencari tahu tentang yang kukenal lebih dekat dari member berikutnya. Aku membaca segala artikel tentangnya yang ternyata seorang  Muhabi bisa dibilang penyemangat untuk member lainnya.Memang terlihat darinya, bahkan aku mengakuinya. Pertama kali aku bertemu dengannya, dia bisa menyambut orang baru dengan senyuman menggembirakan. Paginya, aku sudah bersiap untuk bertemu dengannya, tetapi ternyata yang datang pagi itu bukan dirinya, ternyata Mas Yogi.“Loh, bukannya sekarang waktunya Mas Muhabi?” tanyaku heran.“Dia tiba-tiba ada masalah keluarga, jadi dia memintaku untuk menggantikannya hari ini!” jawabnya dengan wajah yang datar.“Kenapa dia tidak mengatakan sendiri padaku?” tanyaku.“Mungkin dia tidak ingin mengecewakanmu karena jadwalnya tiba-tiba batal. Ya sudah, ayo
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status