Share

Bab 59

Suara itu. Aku lekas mendongak untuk memastikan. Rasanya sudah lama sekali tak mendengarnya. Apakah pemilik suara itu adalah orang yang sama dengan yang aku pikirkan?

“Sebentar, coba saya hubungi ke telepon rumah!” Bi Marsah lekas mengambil gagang telepon yang memang ada di meja depan. Kudengar dia berbicara dengan Pak Ramdan. Tak lama, dia menutup teleponnya.

“Silakan, Pak! Ditunggu saja, ya! Sebentar lagi Pak Ramdan keluar.”

Sepasang mata aku tajamkan, tapi wajahnya tak terlihat jelas. Dia mengenakan masker. Hanya saja … gesture tubuh itu aku kenal. Perlahan setrikaan yang tengah kugunakan itu kusimpan. Laki-laki itu sepertinya tak menyadari keberadaanku yang terhalang oleh pakaian-pakaian yang tergantung.

Aku mendekat dan menyibak baju-baju yang masih menunggu kering betul. Sepasang mataku menyipit memperhatikan gerak-geriknya. Dia tampak menunggu dengan gelisah. Sesekali tangannya mengusap ujung hidung, menyugar rambut, dan sesekali melirik jam tangan. Bahkan ujung sepatunya y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status