Kembalinya sang Prajurit Terhebat

Kembalinya sang Prajurit Terhebat

By:  Beenggaam   Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
37Chapters
432views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Dia dulu adalah tentara terhebat di negaranya, raja di antara para raja di dunia militer, dan anggota Pedang Langit! Dia juga raja neraka timur yang ditakuti orang, yang menciptakan dunia bawah tanah di barat! Dia bilang, "Namaku Owen Green. Aku memiliki dua kemampuan, satu membunuh orang, dua menyelamatkan orang. Orang yang ingin kuselamatkan, hantu pun tidak bisa membawanya. Orang yang ingin kubunuh, dewa pun tidak akan bisa menyelamatkannya."

View More
Kembalinya sang Prajurit Terhebat Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
37 Chapters
Bab 1 Aku Owen Green
Sebagian besar pengusaha sukses di Kota Samudra tinggal di Kompleks Vila Adiwarna. Di pertengahan jalan menuju puncak gunung, terdapat sebuah rumah besar. Semua orang memperhatikan rumah itu karena Ryan Harvey, orang terkaya di Kota Samudra sekaligus ketua Perusahaan Harvey, tinggal di sana.Rumah Keluarga Harvey biasanya terlihat mengagumkan, tetapi kini tampak suram bagaikan mendung di langit.Di ruang penerimaan lantai dua, terlihat ada dua orang dokter paruh baya sedang berdebat."Nona Harvey terinfeksi oleh beberapa macam virus. Dia sepertinya masuk angin dan selalu mengantuk. Ketika virus itu menyerang, gejalanya seperti epilepsi.""Kamu salah! Sebaiknya kita membawa Nona Harvey ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh.""Omong kosong! Nona Harvey sedang sakit. Dia telah melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Jika rumah sakit bisa menyembuhkannya, kita tidak akan berada di sini sekarang."Seorang pria paruh baya mengerutkan keningnya dalam-dalam di ruangan penerimaan
Read more
Bab 2 Pengobatan
Mendengar pertanyaan kedua dokter itu, Ryan merasa canggung.Dia membayar mahal kedua dokter itu untuk merawat putrinya. Dia juga menyewa Owen melalui koneksi rahasianya! Ryan memang tidak tahu apakah Owen mampu menyembuhkan putrinya atau tidak, tetapi dia tidak ingin menyinggung Owen.Mendengar ucapan mereka, Ryan pun merasa ragu. Owen terlihat sangat muda. Dia baru berusia dua puluhan. Pemuda itu walaupun adalah petarung yang hebat, Ryan sepertinya merasa kemampuan medisnya mungkin tidak semenakjubkan itu.Ketika Ryan bungkam di tengah pergolakan batinnya, Owen berkata, "Katanya kalian berdua sangat luar biasa, lalu apakah kalian bisa menyembuhkannya?""Kami"Belum!"Wajah kedua dokter itu memerah. Suara mereka pun berubah menjadi lembut.Owen masih tersenyum dan terus bertanya, "Lalu apakah kalian mengetahui penyakit apa yang dia derita? Apa kalian memiliki rencana pengobatan? Kira-kira berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkannya?""Kami ...""Kami membutuhkan lebih ban
Read more
Bab 3 Pengobatan Yang Menakjubkan
Owen mengeluarkan beberapa tabung jarum. Beberapa di antaranya terlihat panjang.Tabung jarum normal berukuran pendek. Hanya dokter terampil yang mampu menggunakan tabung jarum panjang.Beberapa buku kedokteran kuno membahas tentang tabung jarum panjang. Namun, saat ini tidak ada yang berani mencobanya."Thomas, apa keistimewaan tabung jarum panjang?" tanya Dokter lain yang berdiri di sisi Thomas dengan suara pelan.Ryan pun beringsut mendekati Thomas. Dia tidak ingin mengganggu Owen, tetapi dia juga penasaran mengapa Thomas begitu kaget saat melihat perlengkapan Owen.Thomas berkata dengan penuh semangat, "Bukan panjang tabung jarumnya yang terpenting, tetapi apa yang ada di dalamnya. Tabung jarum panjang dapat membawa ramuan khusus. Selain itu, hanya dokter dengan keahlian tinggi yang mampu menggunakan tabung jarum panjang."Dengan penggunaan ramuan yang tepat, teknik itu bahkan bisa menyelamatkan seseorang dari kematian."Mata Ryan berbinar saat dia mendengar kata-kata itu. Dia ber
Read more
Bab 4 Tembakan
"Ternyata dia sangat mengagumkan!" Ryan akhirnya menyadari betapa luar biasanya Owen.Sementara itu, Ryan teringat saat dia menghubungi Alan bulan lalu. Alan berkata, "Akan kulihat apa yang bisa kulakukan. Jika Owen bersedia membantumu, tidak akan ada masalah lagi."Ingatan itu menorehkan sebuah senyuman di bibir Ryan. Kini dia menyadari betapa konyolnya kekhawatiran yang dia rasakan tadi. Alan tidak akan memuji Owen tanpa alasan.Dokter yang satunya juga berkomentar, "Aku tidak mengerti apa yang telah dilakukannya, tetapi sepertinya dia memahami tubuh manusia dengan baik. Gerakannya begitu tepat. Harus kuakui, dia memang berbakat.""Harap tenang. Aku tidak akan memperingatkan kalian lagi."Suara Owen yang tidak sabar kembali terdengar. Kemudian, dia meraih ramuan kedua. "Pengobatanku belum selesai. Jika kalian tidak bisa diam, menyingkirlah dari sini."Mereka langsung mengangkat tangan.Kemudian, mereka menutup mulut secara serempak.Owen menoleh dan merengkuh punggung Fiona untuk me
Read more
Bab 5 Aku Tidak Ingin Mati!
Adam, lelaki berbaju hitam itu, berteriak kesakitan sambil menutup mulutnya.Bibirnya terluka parah dan dia kehilangan beberapa gigi serinya. Di tengah kegelapan malam, jeritannya terdengar sangat menyeramkan."Diam, atau aku akan memukulmu lagi." Owen tersenyum, namun dia kembali mengangkat tangan kanannya yang memegang senapan.Baiklah!Adam pun tunduk. Dia menahan rasa ngilu yang menyiksanya dan berhenti berteriak dalam sekejap."Sial! Adam, tunjukkan sedikit keberanianmu. Aku kecewa melihatmu seperti ini! Kamu pantas mendapatkan hukuman!" umpat Owen, lalu dia kembali memukulkan baut senapan itu ke bawah.Sebuah suara retakan yang menakutkan pun terdengar.Baut senapan itu menghantam bahu Adam hingga membuat tulang belikatnya patah......Raungan menyedihkan pun terdengar kembali."Sial, sudah kubilang jangan berteriak!" Owen terus memukuli Adam.Adam meraung kesakitan hingga berurai air mata."Sial! Kalau kamu berani berteriak lagi, percaya atau tidak, aku akan langsung menghancur
Read more
Bab 6 Sekarang Kita Impas!
Keesokan paginya sekitar pukul setengah enam pagi, Owen terbangun di sebuah ranjang besar yang empuk. Pendengarannya begitu tajam hingga dia bisa mendengar suara barang yang pecah dari kamar seberang.Owen hanya membutuhkan waktu kurang dari lima detik untuk berpakaian. Dia berjalan cepat menuju pintu dan bergegas keluar, nyaris tidak membuat suara sedikit pun.Kemudian, Owen berdiri di depan pintu Fiona. Telinga kirinya sedikit berkedut. Diambilnya sebuah jarum perak dari sana, lalu dia menusuknya ke lubang kunci pintu.Sebuah pegas di lubang kunci pintu itu mencuat.Setelah itu, Owen segera memasuki kamar Fiona.Kaca jendela yang hancur karena peluru kemarin telah diganti dengan yang baru. Tirai tebal di jendela menghalangi cahaya matahari masuk, membuat suasana dalam kamar itu sedikit remang. Fiona sedang berdiri di depan lemari, mencari pakaian sambil memaki, "Owen berengsek, berani sekali kamu menyentuh dadaku, membuatku mengompol, dan memaksaku terus berbaring di tempat tidur. D
Read more
Bab 7 Tantangan
"Apa?" Owen segera menutup pintu dan kembali ke kamarnya.Terdengar sebuah suara keras menyusul.Setelah kembali ke kamarnya, Owen kembali mendengar suara pecahan barang dari seberang pintu. Sepertinya Fiona sangat marah kepada Owen sehingga dia harus memecahkan sesuatu untuk melampiaskan kemarahannya."Gadis yang temperamental!" gumam Owen sambil mengulurkan penyadap suara itu dan memeriksanya.Setelah mengamati beberapa saat, mata Owen berkilat tajam. Digenggamnya penyadap suara itu erat-erat."Mungkin sang bos, dalang dari semua ini, benar-benar akan memberi uang kepada Adam. Pasti Adam mengetahui bahwa aku telah berhasil menyembuhkan Fiona berkat penyadap suara ini, karena itu dia berusaha melenyapkanku. Bagaimanapun, penyadap suara ini tidak berguna lagi sekarang."Setelah Owen menyadari hal itu, dia mematahkan penyadap suara itu menjadi dua.Di sebuah apartemen kelas atas, dua pria dengan penyuara telinga mendadak berdiri sambil berteriak dan melemparkan penyuara telinga mereka
Read more
Bab 8 Menerobos Lampu Merah
Cody terengah-engah.Kemarahan menguasai dirinya. Ruby yang cantik pun terlihat sedikit marah.Fiona berkata dengan wajah masam, "Jangan membual, Owen! Ayo balapan. Mulai dari vila, kita balapan sepanjang jalan tol, hingga Universitas Samudra. Pemenangnya adalah yang sampai duluan.""Yang terpenting, kita punya taruhan! Owen, bukankah kamu bilang kami lemah?" Ruby menambahkan, "Kalau kalah, kamu tidak boleh sombong lagi di depan kami! Kami akan menjadi bos dan kamu harus patuh!""Bagaimana kalau kamu yang kalah?" Owen balik bertanya.Cody berteriak, "Kalau kami kalah, kamu akan menjadi bos dan kami akan patuh padamu!""Kalau aku meminta kalian makan kotoran, apa kalian akan melakukannya?" tanya Owen sambil tersenyum.Apa-apaan itu!Cody bukan tandingan Owen. Kalau tidak, Cody sudah pasti akan menghajarnya."Tentu saja! Kalau kamu bisa mengalahkanku, aku akan melakukannya!" Cody berjalan ke samping Frod
Read more
Bab 9 Owen Pria Yang Berkuasa
"Jangan tertekan. Bukan hal yang memalukan karena kalah taruhan denganku," kata Owen.Fiona tidak bisa berkata apa-apa."Jika kamu memanggilku Sayang, aku tidak akan bertaruh denganmu. Bagaimana menurutmu?" Owen bertanya padanya.Fiona tidak menjawab apa-apa.Sepuluh menit kemudian, Posche 911 yang dikendarai Owen masih melaju dengan kecepatan lebih dari 200 kilometer per jam.Kecepatannya semakin meningkat dan hampir mencapai 240 kilometer per jam. Seperti kata Owen, tidak peduli seberapa cepat Frod Mustong dan Maseroti mereka, dia tidak akan dapat dikejar karena mereka menunggu selama 99 detik.Owen menyetir Posche 911 dengan cepat di sepanjang jalan sehingga menarik banyak perhatian. Ada banyak mobil mewah yang masih ingin mengejarnya, tapi segera menyerah."Aku benar, Fiona. Kedua temanmu sangat buruk sehingga aku tidak bisa melihat mereka mengejarku," ucap Owen sambil menyetir.Fiona berkata dengan marah, "
Read more
Bab 10 Minum Lebih Banyak
Sombong dan dominan adalah kata-kata yang paling cocok untuk menggambarkan Owen saat ini.Di antara semua mahasiswa yang berkumpul di sini, para pria terkejut dan menjadi rendah diri melihat sikap Owen yang mendominasi. Sementara itu, para gadis mulai tergila-gila pada Owen dan memandangnya dengan kagum.Kemudian terdengar suara bising.Dua mobil melaju kencang dan berhenti mendadak. Kedua mobil itu adalah Frod Mustong Cody dan Maseroti Ruby."Owen, kamu menerobos lampu merah. Kamu ... aku akui bahwa kamu menyetir sangat cepat dan menikung dengan sangat baik, tapi mengapa orang itu terkapar di tanah?" Begitu Cody keluar dari mobil, dia sudah memikirkan alasan atas kekalahannya. Namun, dia tersandung dan hampir terjatuh oleh Felix.Berikutnya, Ruby keluar dari mobil dan melayangkan tinjunya pada Owen, "Owen, kamu menerobos lampu merah. Dasar tidak tahu malu."Owen berkata sambil tersenyum, "Kamu mengajakku balapan, tapi kamu tidak bilang bahwa aku tidak boleh menerobos lampu merah! Kal
Read more
DMCA.com Protection Status